Review Mobil Bekas: Mercedes-Benz C-Class W202

Jika ada produk Mercedes-Benz yang sempat ngehits di Indonesia pada pertengahan 1990an, maka salah satunya ialah C-Class dengan seri 202. Titik awal perjalanannya bermula pada bulan Mei 1993. Generasi kedua sedan Mercedes-Benz berukuran sedang diperkenalkan, dengan seri model 202. Serupa dengan sebutan S-Class yang telah digunakan selama lebih dari dua dekade, untuk jajaran kelas atas Mercedes-Benz, model baru ini disatukan di bawah istilah baru, yakni C-Class.

C-Class merupakan penerus seri 201 yang telah membawa Mercedes-Benz meraih kesuksesan besar. Sekaligus memantapkan posisinya di segmen pasar mobil penumpang kelas menengah berukuran sedang. Selama hampir sebelas tahun produksi, dengan nyaris 1,9 juta unit diproduksi di pabrik Sindelfingen dan Bremen, Mercedes-Benz seri 202 ini punya sederet keunggulan.

Fitur Lebih Lengkap Dari Seri 201

Mulai ruang interior yang jauh lebih lapang, peningkatan fitur keselamatan aktif dan pasif, serta kenyamanan yang lebih baik, meski dengan dimensi keseluruhan yang hampir tidak berubah dari seri 201. Dengan perlengkapan standar yang jauh lebih lengkap, termasuk airbag untuk pengemudi dengan ukuran penuh, pelindung benturan samping terintegrasi, serta harga yang hampir tidak berubah dibandingkan pendahulunya.

Dalam model C-Class ini, Mercedes-Benz merepresentasikan konsep beragam gaya dan lini perlengkapan. Selain trim Classic, terdapat tiga trim lain yang ditawarkan, yaitu Esprit, Elegance, dan Sport. Dalam jajaran produknya, Esprit serupa dengan Classic, tetapi suspensinya lebih rendah 25 mm dan lebih menyasar pelanggan muda, dengan interiornya yang bernuansa ceria.

Banyak Pilihan Trim

Trim Elegance tidak hanya menawarkan fitur interior yang lebih lengkap, tetapi juga memiliki beberapa perbedaan mencolok pada tampilan luarnya. Moulding pelindung yang senada dengan warna bodi, dan dilengkapi sisipan aksen chrome. Trim roda juga dilengkapi cincin krom, dan tampilan unit lampu juga berbeda. Lampu sein depan model clear lens (bening), sedangkan lampu belakang bergaya bikromatik.

Khusus pada trim Sport, memiliki suspensi lebih rendah 25 mm seperti trim Esprit. Namun, pembedanya ialah settingan chassis yang lebih kaku. Termasuk penggunaan velg alloy berbobot ringan, yang dibalut ban yang lebih lebar. Bagi konsumen yang menginginkan C-Class berpenampilan lebih dinamis, tersedia versi AMG dengan chassis yang sporty, velg alloy khas AMG, apron depan dan belakang yang dimodifikasi, serta sill samping yang lebih ramping.

Mesin 1.8 Liter Baru

Pada awalnya, jajaran model C-Class terdiri dari tujuh model. Tiga di antaranya bermesin diesel dan empat bermesin bensin. Mesin bensin yang digunakan pada seri 202 ini, sudah teruji pada Mercedes-Benz seri 124, sejak Oktober 1992. Jantung mekanis baru ialah unit 1.8 liter, yang dikembangkan dari varian 2.0 liter, dengan teknologi empat klep per silinder dan sistem injeksi bahan bakar elektronik dengan P-Motronic.

Untuk mesin diesel, hanya unit 2.0 liter yang digunakan dari seri 201. Sedangkan unit diesel 2.2 liter dan 2.5 liter merupakan unit yang baru dikembangkan. Keunggulan teknologi empat klep per silinder ini, menghasilkan peningkatan performa dan torsi. Sekaligus konsumsi bahan bakar yang lebih rendah, dan meminimalisir emisi gas buang. Semua C-Class yang bermesin diesel, dilengkapi dengan sistem resirkulasi gas buang dan konverter katalitik.

Segera Mendapat Penyegaran

Pada bulan September 1993, C 36 AMG, varian tertinggi dari C-Class, diperkenalkan dalam ajang International Automobile Austellung (IAA) di Frankfurt, Jerman. Model ini ditenagai oleh mesin bensin enam silinder 3.6 liter bertenaga 280 hp, yang dikembangkan di AMG dari mesin 3.2 liter. Produksi massal dimulai pada awal tahun 1994.

Pada bulan September 1995, kembali di IAA Frankfurt, hadir model penyempurnaan dari C-Class ini, setelah 22 bulan diproduksi. Aktualisasi dan revaluasi menjadi tujuan utama penyempurnaan untuk seri 202 ini. Sebagai contoh pada trim Esprit, kini menggunakan lampu sein depan bening, dan lampu belakang bergaya bikromatik. Interior pada semua trim juga disempurnakan. Berbagai modifikasi teknis juga dilakukan. Misalnya, mulai September 1995, semua model dilengkapi dengan ban 195/65 R 15 dan jarak lebar sumbu roda depan bertambah 6 mm.

Teknologi Empat Klep Per Silinder Yang Andal

Selain perubahan yang memengaruhi semua mobil C-Class, dua model yang benar-benar baru juga dipresentasikan di IAA Frankfurt. C 230 Kompressor mendapat banyak perhatian, dengan mesin empat silinder 2.3 liter yang bertenaga 193 hp, dan menggunakan supercharger model Roots. Sedangkan C 250 Turbodiesel ialah mobil turbodiesel pertama dengan teknologi empat klep dan menggunakan intercooler. Mesin baru ini mempunyai output 150 hp dan torsi maksimum 280 Nm yang tersedia dari putaran 1.800 rpm.

Pada bulan Agustus 1996, inovasi lebih lanjut terjadi pada C-Class seri 202. Model C 220 digantikan oleh C 230. Mesin 2.3 liter tersebut dikembangkan dari mesin 2.2 liter dan telah digunakan pada seri 124 selama lebih dari setahun. Pada saat yang sama, mesin bensin empat silinder lainnya turut dimodifikasi. Mesin 1.8 liter dan 2.0 liter mendapat sistem injeksi bahan bakar yang baru.

Pada saat yang sama, transmisi otomatis 5-speed yang dikontrol secara elektronis, baru tersedia untuk C-Class. Transmisi generasi baru ini mengurangi konsumsi bahan bakar, meningkatkan kenyamanan dalam berkendara, kualitas perpindahan gigi lebih halus, meningkatkan masa pakai, serta mengurangi biaya perawatan.

Mercedes-Benz C-Class seri 202 masih sering dijumpai di jalanan. Kemudahan perawatan dan keandalan produk, membuat mobil ini kerap menjadi kendaraan yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari hingga kini. Apakah Anda salah satu penggunanya?

Mercedes-Benz CLE Gusur C-Class dan E-Class Coupe

Sejumlah pabrikan otomotif saat ini tengah berupaya melakukan efisiensi produksi dan penyederhanaan jajaran model. Hal ini terutama untuk lini model bermesin motor bakar sebagai imbas dari diversifikasi manufaktur otomotif yang mulai bergeser ke mobil listrik. Harus ada yang ‘dikorbankan’, dengan dalih atas nama efisiensi. Demikian pula dengan Mercedes-Benz. CLE Coupe model tahun 2024 yang diluncurkan pekan ini adalah salah satu contohnya. Coupe 2-pintu ini bakal menggantikan dua model coupe sekaligus dari E-Class dan C-Class. 

Kawin Silang E-Class dan C-Class

Dari segi ukuran, CLE Coupe memiliki dimensi yang berada di antara coupe E-Class dan C-Class. Jarak sumbu rodanya yang 2.865 mm mengacu pada platform model E-Class.

Mungkin dapat dikatakan CLE Coupe terbaru ini merupakan kawin silang antara dua model coupe yang digantikannya.

Pasalnya, tampilan CLE Coupe banyak mengadopsi elemen desain dari C-Class. Mulai dari moncong yang mengerucut, grille yang tipis dengan frame sewarna body hingga desain headlamp yang ramping.

Yang menjadi ciri pembeda CLE dari versi E-Class maupun C-Class yakni kaca pintu model frameless. Lekukan fender depan dan belakang pun terlihat lebih sexy.

Fitur Infotainment Lebih Gaul

Pada interior, CLE Coupe dibekali layar instrumen 12.3-inci di balik setirmya. Sedangkan pada bagian tengah dashboard terpampang layar sentuh 11.9-inci yang berdiri sedikit mengambang di atas konsol tengah.

Layout panel layar digital ini mirip seperti S-Class model tahun 2020 dan Mercedes-AMG SL.

Untuk sistem infotaintment terpadu MBUX yang dibekalkan telah menggunakan koneksi jaringan berteknologi 5G. Software dan hardwarenya pun kompatibel dengan aplikasi video teleconference seperti Webex maupun Zoom. Anda bahkan dapat berTikTok ria. Penumpang pun  dapat bermain video game online via layar head-unitnya. Fitur yang sangat gaul dan kekinian bukan…

Opsi Mesin Lengkap Dan Berteknologi Mild-hybrid

Untuk opsi mesin yang ditawarkan pada CLE Coupe amat beragam seperti halnya sedan E-Class. Bahkan seluruh varian mesin bensin maupun diesel dilengkapi perangkat mild-hybrid. Penambah suplemen gizi instant yang dibekalkan pun berdaya lebih besar yakni 23 hp. Generasi mild-hybrid terdahulu hanya 20 hp.

Varian CLE baik diesel maupun bensin hampir seluruhnya dibekali mesin 4-silinder turbo berkapasitas 2.0 liter. Hanya varian teratas yang dibekali mesin 6-silinder. Perbedaan setiap tingkat varian model hanya pada output performa tenaga dan torsinya.

Untuk spek dasar kawasan Eropa, varian diesel CLE 220d output tenaganya 197 hp. Sedangkan varian bermesin bensin CLE 200 output tenaganya 201 hp. Akselerasi 0-100 km/jam CLE 200 hanya sekedip mata lebih gesit dari CLE 220d, yakni 7,5 detik.

Kedua varian dasar ini menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD). Sementara untuk seluruh varian di atasnya dilengkapi sistem penggerak all-wheel drive (AWD). Ya, semua menyandang label 4Matic.

Naik satu level dari varian dasar yakni CLE 300 4Matic. Varian ini tak sekadar versi AWD dari CLE 200 yang diimbuhi label 4Matic. Output tenaga mesin 2.0-liter turbonya lebib besar yakni 255 hp. Torsi maksimumnya pun 400 Nm. Lebih perkasa dari CLE 200 standar yang torsi maksimumnya hanya 320 Nm. Catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam CLE 300 pun lebih cepat yakni 6,2 detik.

Ingin yang jauh lebih bertenaga? Pilihannya adalah varian teratas yakni CLE 450 4Matic. Mesin 6-silinder 3.0-liter yang dibopongnya menyuguhkan output tenaga 376 hp, dengan torsi maksimum 500 Nm. Hanya butuh waktu 4,4 detik untuk melesat dari posisi start hingga mencapai kecepatan 100 km/jam.

Opsi transmisi untuk seluruh varian mesin yakni automatic 9-speed 9G-Tronic. Versi tiga pedal? Tentu saja ada.

Varian AMG dan CLE Cabriolet?

Nah, yang bikin penasaran adalah varian CLE AMG dan CLE Cabriolet. Apakah kedua varian model ini juga bakal diproduksi? Tentu saja.

Di Amerika Serikat sendiri sayup-sayup telah beredar kabar bocoran untuk varian CLE Cabriolet dan juga AMG CLE 53. Keduanya diprediksi bakal mulai beredar tahun depan.

Untuk model AMG CLE 53 kabarnya bakal dibekali mesin 6-silinder turbo 3.0-liter berkode M256. Mesin yang sama dengan GLE 53 versi facelift terbaru. Output tenaganya kurang lebih sekitar 429 hp dengan torsi maksimum 560 Nm.

Lantas apakah juga bakal muncul varian paling perkasa yakni AMG CLE 63? Dengan beredarnya foto spy shoot prototype yang saat ini tengah diuji, ada kemungkinan besar varian AMG CLE 63 bakal muncul. Namun belum dapat dipastikan varian mesin apa yang akan dibekalkan. Apakah versi 6-silinder turbo atau 6-silinder dengan modul plug-in hybrid (PHEV).

Penasaran Berapa Harganya?

Mercedes-Benz bakal memasarkan CLE terbaru ini di kawasan Eropa paling cepat mulai November 2023 mendatang. Untuk kawasan Amerika Serikat dan Kanada mulai beredar sekitar awal tahun 2024. Nah, untuk penyuka drop-top bakal tersedia Mercedes-Benz CLE Cabriolet yang rencananya resmi dipasarkan di Eropa dan AS mulai tahun 2024 mendatang.

Penasaran berapa label harganya? Kami pun demikian. Harap bersabar hingga muncul pengumuman harga resmi dari markas Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman. Dan tentunya para penyuka mobil Mercedes-Benz di Tanah Air bakal menantikan kehadiran CLE Coupe di Indonesia.