Mitsubishi EV Siap Menjadi Penetrator Pasar Mobil Listrik AS

Pasar otomotif Amerika Serikat makin sulit untuk dipenetrasi oleh brand luar AS. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah AS yang makin ketat untuk memproteksi industri dalam negerinya.

Sejumlah pabrikan asal Jepang termasuk Mitsubishi Motors bahkan harus bekerja extra keras untuk bisa survive di Negeri Paman Sam. Perolehan porsi kue pasar hanya bisa diraih tak seberapa. Ini sudah berlangsung selama beberapa dekade, bahkan hingga saat ini.

Sejalan dengan visi elektrifikasi otomotif global di masa depan, Mitsubishi Motors pun mencanangkan strategi Momentum 2030. Salah satu bagian strateginya, Mitsubishi akan melakukan pembaruan besar-besaran pada produk kendaraan mereka mulai tahun 2026 hingga 2030. Apakah langkah yang bakal ditempuh oleh Mitsubishi Motors? Mobil listrik?

Mobil Listrik Mitsubishi EV

Nah, Mitsubishi Motors mengkonfirmasi jika mereka telah menggarap mobil listrik yang disebut Mitsubishi EV. Basis platformnya adalah Nissan Leaf generasi termutakhir.

Rencananya, mobil listrik Mitsubishi EV akan diperkenalkan secara resmi di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2026 mendatang. Apakah mobil listrik ini tengah membidik generasi terbaru Chevy Bolt EV yang juga bakal diluncurkan di tahun 2026? Mungkin saja.

Dengan adanya aliansi antara Mitsubishi dan Nissan, pemanfaatan platform dan teknologi pun bisa dilakukan Mitsubishi. Setidaknya biaya riset yang sangat besar bisa ditekan. Platformnya sudah ada, tinggal diolah dan disempurnakan. Tentunya sesuai dengan karakter khas MItsubishi Motors.

Rencana tersebut diperkuat oleh petinggi Mitsubishi Motors untuk kawasan Amerika Utara, Walau masih secara samar tentunya.

“Mobil listrik bertenaga baterai generasi terbaru ini akan segera hadir dalam lini jajaran produk kami. Para konsumen kami pun akan memiliki pilihan yang beragam, sesuai kebutuhan mereka,” ungkap Mark Chaffin, Mitsubishi Motors North America CEO dalam keterangan pers resminya.

Perihal detail teknis dari Mitsubishi EV saat ini masih belum diungkap secara gamblang. Namun demikian, foto pemanasan dari sosok mobil tersebut telah diunggah dalam rencana mobil yang akan diluncurkan MItsubishi hingga tahun 2030 mendatang.

Platform Nissan Leaf?

Bakal seperti apa nantinya wujud mobil listrik MItsubishi EV, masih menjadi misteri. Banyak prediksi yang mengarah model compact hatchback, compact crossover hingga SUV kelas sedang.

Sebagai gambarannya adalah sosok 2026 Nissan Leaf yang foto bocorannya diunggah oleh Nissan pada bulan Maret 2025 lalu.

Wujudnya crossover berukuran compact dan bukan lagi hatchback seperti generasi sebelumnya. Nissan rencananya akan meluncurkan secara resmi di pertengahan tahun ini. Nah, tinggal beberapa bulan lagi.

Platform yang bakal digunakan mobil listrik 2026 Nissan Leaf adalah platform CMF-EV. Sama seperti yang digunakan Nissan Ariya.

Makin jelas sudah jika Nissan Ariya adalah lab uji berjalan untuk platform CMF-EV terbaru tersebut. Makin terang benderang pula jika sosok Mitsubishi EV kemungkinan besar bakal berwujud compact crossover (atau SUV). Makin penasaran bukan? Kami pun demikian. Setidaknya kita tunggu kemunculan 2026 Nissan Leaf sebagai gambaran terdekat bakal seperti apa sosok Mitsubishi EV nantinya.

Mitsubishi Sepakat Garap Mobil Listrik Bersama Foxtron

Sebuah nota kesepakatan kerjasama baru saja ditandatangani Mitsubishi Motors Corporation bersama Foxtron Vehicle Technologies. Ini adalah babak baru bagi Mitsubishi dalam merealisasikan visinya untuk bertransformasi ke era kendaraan elektrifikasi, khususmya mobil listrik.

Perlu diketahui, Foxtron adalah produsen mobil listrik yang berada di bawah naungan raksasa industri teknologi asal Taiwan, Foxconn. Sumber daya yang dimiliki oleh Foxconn dan Foxtron menjadi batu loncatan bagi Mitsubishi dalam hal rancang bangun mobil listrik masa depan.

Dalam kesepakatan tersebut, Mitsubishi akan memanfaatkan rancang bangun mobil listrik yang dikembangkan Foxtron. Nantinya mobil listrik tersebut akan diproduksi oleh Yulon Motor di Taiwan.

Mobil Listrik Khusus Australia

Muncul pertanyaan, apakah akan ada dua versi mobil listrik yang saat ini digadang sebagai Mitsubishi EV? Pasalnya, Mitsubishi juga tengah menggarap mobil listrik yang platformnya berbasis dari Nissan Leaf generasi terbaru.

Nah, ternyata mobil listrik yang digarap oleh Foxtron tersebut nantinya untuk pasar benua Australia dan Selandia Baru. Tak tertutup kemungkinan juga bakal beredar di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Dalam sejumlah pemberitaan yang beredar saat ini, Australia akan jadi negara pertama di pasar global yang mendapatkan mobil listrik terbaru Mitsubishi tersebut pada medio tahun 2026 mendatang.

Berdasarkan strategi yang dijalankan oleh Mitsubishi saat ini, mobil berplatform Nissan ditujukan bagi pasar Amerika Utara. Sedangkan mobil yang berbasis Renault beredar di pasar Eropa. Untuk kawasan ASEAN seperti diketahui telah ada basis produksi di Indonesia dan Thailand.

Cukup beralasan jika Foxtron digandeng sebagai mitra untuk menggarap mobil yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pasar konsumen di Australia dan Oceania.

Detail Masih Misteri

Perihal detail dari mobil listrik tersebut saat ini belum diungkap. Namun diprediksi yang akan dilakukan adalah me-rebadge Foxtron Model B lalu diimbuhi label Mitsubishi. Jika benar demikian, maka segmen pasar mobil listrik yang dibidik adalah kelas small SUV yang saat ini dihuni oleh BYD Atto 3, MG ZS,dan Kia EV3.

Kesepakatan tersebut masih dalam tahap awal. Kedua belah pihak baik Mitsubishi dan Foxtron saat ini tengah membahas lebih dalam. Pihak Mitsubishi hanya menyatakan bahwa nantinya mobil listrik tersebut akan memiliki performa berkendara mumpuni plus sistem infotaintment canggih. Hal tersebut diperkuat oleh petinggi Mitsubishi Motors di Australia.

“Mitsubishi Motors Australia menegaskan adanya kerjasama antara Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Foxtron. Kami berharap akan segera hadir produk yang sesuai dengan kebutuhan para konsumen di Australia,” ungkap Shaun Westcott, CEO Mitsubishi Motors Australia dalam jumpa pers resmi di Australia.

Pastinya, mobil listrik tersebut akan memenuhi standar regulasi Australian Design Rule (ADR) versi terbaru yang sudah berlaku sejak awal tahun ini. Salah satunya yakni kelengkapan autonomous emergency braking (AEB).

Selain menggarap mobil listrik, Foxtron juga akan membantu agar spek mobil Mitsubishi yang beredar di Australia bisa memenuhi regulasi New Vehicle Efficiency Standard (NVES).

Foxtron Model B Jadi Basis Platform?

Nah, kini kita ulas sedikit perihal mobil listrik Foxtron yang diprediksi bakal jadi basis platform mobil listrik Mitsubishi di Australia.

Small SUV bertenaga listrik baterai (BEV) Foxtron Model B pertamakali muncul pada tahun 2022 lalu. Perancangnya adalah Pininfarina, biro desain ternama di kancah otomotif dunia. Jadi jelas ini bukan mobil ecek-ecek.

Dimensinya terbilang compact dengan panjang 4.320 mm, lebar 1.865 mm, dan tinggi 1.530 mm. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) yang berukuran 2.800 mm pun lebih panjang dari rival di kelasnya seperti Hyundai Kona EV, Chery Omoda E5, Smart #1, dan Zeekr X. Ruang kabinnya tentu saja akan sedikit lebih lapang dari mobil listrik sejenis buatan brand kompetitor.

Dari spek teknisnya, baterai lithium-iron phosphate (LFP) berdaya 60 kWh yang dibopongnya menghasilkan jarak jelajah hingga 500 km (standar uji NEDC).Perihal spek performanya tak diungkap secara detail. Namun jika merujuk pada mid-size SUV Foxtron Model C yang sedikit lebih besar, outputnya berkisar 170 kW (228 hp) untuk motor tunggal RWD dan 340 kW (456 hp) untuk motor ganda AWD. Lebih kurang Foxtron Model B versi Mitsubishi performanya nanti tak jauh dari itu.

Tentunya kita harus menunggu hingga pihak pabrikan resmi mengungkap spek lengkap dari mobil listrik tersebut. Sabar, semoga infonya segera muncul dalam beberapa bulan mendatang.

Minicab EV akan diproduksi di Indonesia

Mobil Listrik Mitsubishi Minicab EV Mulai Dirakit di Cikarang, Dijual Tahun Depan

Kejutan datang dari pabrikan Tiga Berlian. Mitsubishi Motors Corporation Jepang mengumumkan mereka menunjuk PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) untuk merakit mobil listrik Mitsubishi Minicab EV. Atau yang akan disebut sebagai Mitsubishi L100 EV di pasar tanah air.

Keputusan ini dilatar belakangi oleh upaya intensif di berbagai bidang yang bertujuan untuk mencapai masyarakat netral karbon. Selain itu, adanya peningkatan permintaan kendaraan listrik untuk kegiatan bisnis logistik dan komersial yang berkelanjutan. Melalui keputusan ini, Mitsubishi Motors akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2.

Menurut Mitsubishi, Minicab EV adalah kendaraan dengan desain monobox yang dilengkapi dengan sistem EV serupa i-MiEV. Penempatan baterai penggerak di bawah tengah lantai diklaim membuat komponen EV terpasang tanpa mengorbankan ruang kargo. Penempatan tersebut juga membuat titik bobot lebih rendah. Efeknya, memberikan stabilitas dan pengendaraan yang mumpuni.

Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan, “Penetapan Indonesia sebagai negara pertama yang melakukan produksi lokal Minicab MiEV / L100 EV (di luar Jepang) merupakan langkah signifikan bagi Mitsubishi Motors.”

Mulai Tahun Depan

Minicab EV akan disebut sebagai L100 di Indonesia.

Lalu, kapan akan mulai dipasarkan? “Dengan kajian yang telah dilakukan sebelumnya di Indonesia terkait efisiensi penggunaan BEV pada segmen kendaraan niaga ringan, kami siap untuk mulai memasarkan produk ini di Indonesia pada awal tahun depan,” tegas Kurita-san.

Mitsubishi Minicab EV akan dirakit di fasilitas pabrik MMKI di Kabupaten Bekasi. Dengan luas lahan 30 hektar, pabrik ini mampu merakit 220.000 kendaraan setiap tahun. Saat ini dengan kekuatan 3.900 tenaga kerja, mereka merakit Pajero Sport, Xpander, Xpander Sport dan yang paling baru, Mitsubishi Xforce.

Seperti produk-produk tersebut, Minicab EV juga sepertinya akan merambah pasar ekspor. Terutama di kawasan ASEAN. “Pada tahun 2017, MMKI memulai produksi Xpander yang kini tidak hanya dijual di dalam negeri di Indonesia, tetapi juga diekspor untuk mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia,” kata Takao Kato, President dan CEO Mitsubishi Motors.

Kato juga mengharapkan dengan dimulainya produksi pertama kendaraan listrik di luar Jepang ini, bisa memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat di kawasan ASEAN. “Dan pada saat yang sama berkontribusi pada inisiatif lingkungan hidup di negara ini,” tambahnya.

Selain itu, MMKI juga akan memulai ekspor Mitsubishi Pajero Sport ke pasar Thailand dan Australia mulai 2024 nanti.