Ekspor Mitsubishi Xforce ke Vietnam

MMC Mulai Ekspor Mitsubishi XForce Buatan Indonesia

Mitsubishi Motors Corporation (MMC)resmi melakukan ekspor Mitsubishi Xforce produksi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia pada hari ini, Senin (5/2) melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Seremoni dihadiri sejumlah undangan, termasuk perwakilan pemerintah Indonesia, pemerintah Jepang dan pihak terkait dari Mitsubishi Motors.

Tujuan utama pengiriman adalah Vietnam yang siap menjadi pasar ekspor pertama Xforce di ASEAN. Selanjutnya SUV ini akan meluncur secara bertahap ke negara-negara ASEAN lainnya seperti Filipina, hingga Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

“Kami sangat bangga dapat melakukan ekspor (Mitsubishi Xforce) dari pusat produksi kami di Indonesia. Ke depannya, kami berharap dapat mengekspor ke berbagai wilayah, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih lanjut bagi perekonomian Indonesia dan perkembangan industri otomotif Indonesia,” ungkap Takao Kato, President dan Chief Executive Officer Mitsubishi Motors.

Desember 2023 lalu, Mitsubishi Motors telah memulai produksi dari L100 EV alias Minicab MiEV di MMKI. MiEV merupakan sebuah kendaraan listrik commercial di kelas kei- car. Uniknya, MMKI jadi tempat produksi pertama di luar Jepang.

Upaya ini terus dilakukan untuk membangun sistem produksi dan pasokan yang dapat merespons perkembangan zaman dan permintaan baru secara fleksibel.

Saat ini, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memasarkan Xforce dengan harga Rp 379.900.000 untuk tipe Exceed. Di atasnya, ada Xforce Ultimate, dipasarkan dengan harga Rp 412.900.000. Keduanya harta OTR wilayah Jakarta.  

Minicab EV akan diproduksi di Indonesia

Mobil Listrik Mitsubishi Minicab EV Mulai Dirakit di Cikarang, Dijual Tahun Depan

Kejutan datang dari pabrikan Tiga Berlian. Mitsubishi Motors Corporation Jepang mengumumkan mereka menunjuk PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) untuk merakit mobil listrik Mitsubishi Minicab EV. Atau yang akan disebut sebagai Mitsubishi L100 EV di pasar tanah air.

Keputusan ini dilatar belakangi oleh upaya intensif di berbagai bidang yang bertujuan untuk mencapai masyarakat netral karbon. Selain itu, adanya peningkatan permintaan kendaraan listrik untuk kegiatan bisnis logistik dan komersial yang berkelanjutan. Melalui keputusan ini, Mitsubishi Motors akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2.

Menurut Mitsubishi, Minicab EV adalah kendaraan dengan desain monobox yang dilengkapi dengan sistem EV serupa i-MiEV. Penempatan baterai penggerak di bawah tengah lantai diklaim membuat komponen EV terpasang tanpa mengorbankan ruang kargo. Penempatan tersebut juga membuat titik bobot lebih rendah. Efeknya, memberikan stabilitas dan pengendaraan yang mumpuni.

Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan, “Penetapan Indonesia sebagai negara pertama yang melakukan produksi lokal Minicab MiEV / L100 EV (di luar Jepang) merupakan langkah signifikan bagi Mitsubishi Motors.”

Mulai Tahun Depan

Minicab EV akan disebut sebagai L100 di Indonesia.

Lalu, kapan akan mulai dipasarkan? “Dengan kajian yang telah dilakukan sebelumnya di Indonesia terkait efisiensi penggunaan BEV pada segmen kendaraan niaga ringan, kami siap untuk mulai memasarkan produk ini di Indonesia pada awal tahun depan,” tegas Kurita-san.

Mitsubishi Minicab EV akan dirakit di fasilitas pabrik MMKI di Kabupaten Bekasi. Dengan luas lahan 30 hektar, pabrik ini mampu merakit 220.000 kendaraan setiap tahun. Saat ini dengan kekuatan 3.900 tenaga kerja, mereka merakit Pajero Sport, Xpander, Xpander Sport dan yang paling baru, Mitsubishi Xforce.

Seperti produk-produk tersebut, Minicab EV juga sepertinya akan merambah pasar ekspor. Terutama di kawasan ASEAN. “Pada tahun 2017, MMKI memulai produksi Xpander yang kini tidak hanya dijual di dalam negeri di Indonesia, tetapi juga diekspor untuk mendukung perkembangan industri otomotif Indonesia,” kata Takao Kato, President dan CEO Mitsubishi Motors.

Kato juga mengharapkan dengan dimulainya produksi pertama kendaraan listrik di luar Jepang ini, bisa memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat di kawasan ASEAN. “Dan pada saat yang sama berkontribusi pada inisiatif lingkungan hidup di negara ini,” tambahnya.

Selain itu, MMKI juga akan memulai ekspor Mitsubishi Pajero Sport ke pasar Thailand dan Australia mulai 2024 nanti. 

 

Mampukah The New SUV Mitsubishi Menggoyang Pasar SUV Tanah Air?

Segmen kendaraan small SUV saat ini tengah jadi trend dan primadona di Tanah Air. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pemain di liga ini terbilang cukup ramai. Mulai dari Honda HR-V, Hyundai Creta, Kia Seltos, Suzuki Grand Vitara, Wuling Alvez, Chery Omoda 5, hingga Toyota Yaris Cross. Sekarang hadir The New SUV Mitsubishi.

Dengan persaingan yang lumayan ketat, Mitsubishi Motors melalui PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) tak ragu untuk ikut serta.  Seperti apa prospek mobil ini kedepannya?

Kendaraan ini secara spesifik dikembangkan untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan konsumen di negara kawasan ASEAN, khususnya di Indonesia,” ungkap President Director PT MMKSI Atsushi Kurita dalam acara preview bersama media di Hotel Intercontinental Pondok Indah, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Sejak berupa XFC Concept, Mitsubishi Motors memang secara khusus merancang mobil SUV dengan spesifikasi khas untuk negara di kawasan ASEAN, terutama Indonesia. Perihal data teknis lengkapnya baru akan resmi diumumkan saat world premiere beberapa hari kedepan.

Segera Beredar

Meskipun resminya baru World Premiere pada event GIIAS 2023 yang berlangsung 10 Agustus mendatang, namun para konsumen sudah dapat melakukan pemesanan sejak 31 Mei 2023.

Pihak pabrikan menyatakan bahwa proses produksi sudah berjalan di fasilitas PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) yang berada di Bekasi, Jawa Barat. Ditargetkan unit pesanan konsumen mulai dikirim tiga bulan setelah resmi meluncur pada 10 Agustus mendatang.

Seiji Watanabe

“Saat ini tahap awal produksi tengah berjalan. Pengiriman ke konsumen pemesan dan jaringan dealer akan dimulai pada November,” ungkap Tetsuhiro Tsuchida, Marketing Director Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).

Seberapa Besar Prospeknya?

Kemunculan versi produksi mobil ini menjadi bahan perbincangan hangat di sosial media. Antusiasme terhadap SUV terbaru Mitsubishi ini tak hanya datang dari konsumen di Tanah Air. Konsumen di sejumlah negara ASEAN pun terpikat, bahkan juga para penyuka SUV di beberapa negara lain seperti India.

Belakangnya SUV baru Mitsubishi

Pertanyaan yang muncul pun nyaris senada, “Apakah mobil ini akan dipasarkan di negara kami?” Kurang lebih demikian tanggapan serta respon para warganet dan juga media luar. Menanggapi hal tersebut, pihak PT MMKSI menyatakan bahwa untuk saat ini basis produksi The New SUV hanya di Indonesia, dan satu-satunya.

Selain itu, pihak PT MMKSI pun menambahkan bahwa sekarang masih difokuskan untuk memenuhi permintaan konsumen di Tanah Air. Untuk pasar ekspor akan menyusul kemudian. Untuk informasi, kapasitas produksi yang dimiliki oleh Mitsubishi di Indonesia sangat memadai yakni 220.000 unit per tahun. Saat ini, mereka merakit Pajero Sport, Xpander L300 dan tidak ketinggalan Nissan Grand Livina. 

Investasi Masif

Berkat tingginya minat konsumen terhadap Xpander dan Xpander Cross, pada tahun 2019 lalu PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) mengelontorkan dana investasi sebesar Rp 500 miliar untuk meningkatkan kapasitas produksi di pabrik perakitan Cikarang. Dari 160.000 unit per tahun digenjot menjadi 220.000 unit per tahun.

Target produksi untuk Xpander saat itu dari 8.000 unit per bulan pun ditingkatkan menjadi 10.000 unit per bulan. Hal ini berkaitan adanya permintaan pasar ekspor. Sebanyak 20 persen dari total produksi Xpander dan Xpander Cross diekspor ke Philipina dan Afrika.

Mobil compact SUV yang baru saja diperkenalkan oleh PT MMKSI ini diprediksi mengadopsi mesin dan transmisi yang sama dengan Xpander. Kenapa?

Karena mesin MIVEC 4-silinder segaris 1.5-liter dari Xpander telah diproduksi di Indonesia dengan muatan lokal mencapai 80 persen. Dengan suplai mesin buatan dalam negeri, maka waktu produksi kendaraan jadi lebih cepat. Konsumen pemesan pun tak menunggu terlalu lama.

Berkaca dari kesuksesan Xpander, pihak PT MMKSI optimis The New SUV memiliki prospek yang cerah. Target produksi mobil ini diperkirakan tak jauh berbeda dari Xpander yakni di kisaran angka 8.000 unit per bulan.

Harga jual mobil ini memang belum diumumkan secara resmi. Namun dengan slotnya yang berada di segmen small SUV, maka diperkirakan harga jual The New SUV tak akan jauh dari para kompetitornya yang berada di kisaran Rp 300 – 400 jutaan.

Mampukah The New SUV menggoyang pasar small SUV Tanah Air dan merebut hati para konsumen? Kita nantikan jawabannya setelah mobil ini resmi world premiere…