inDrive, Alternatif Baru Untuk Transportasi Online di Indonesia

inDrive, platform mobilitas dan layanan perkotaan global ini siap menghadirkan ekosistem transportasi online di Indonesia melalui model “Harga Adil”. inDrive memastikan penumpang dan pengemudi dapat menetapkan tarif secara langsung melalui negosiasi, tanpa campur tangan algoritma atau penentuan harga otomatis dari aplikasi. Hmm…menarik!

Kini sistem “Harga Adil” mulai menjadi alternatif di Indonesia untuk melawan lonjakan tarif mendadak (surge pricing) dan potongan komisi tinggi dari platform lain. Dengan sistem ini, rasanya interaksi antar pengemudi dan penumpang akan lebih setara dan saling menghargai.

Nah, sistem terbaru pada inDrive akan memberi kebebasan kepada pengguna untuk memilih pengemudi, kendaraan, dan tarif yang disepakati bersama. Tentu langkah ini akan jauh lebih transparan dan adil bagi kedua belah pihak, tanpa bergantung pada jenis ponsel, daya baterai, atau lainnya. Lalu apakah langkah ini aman?

Keamanan menjadi sebagai aspek utama dalam setiap perjalanan. Dengan fitur keamanan dalam aplikasi serta sistem penilaian dua arah, inDrive terus berupaya menciptakan ekosistem transportasi yang aman dan terpercaya.

Sekilas Tentang inDrive

Aplikasi layanan inDrive telah diunduh lebih dari 240 juta kali, dan merupakan aplikasi mobilitas kedua yang paling banyak diunduh pada tahun 2022 dan 2023. inDrive beroperasi di 888 kota di 48 negara. Perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan dampak positif pada kehidupan satu miliar orang pada tahun 2030.

Selain layanan pemesanan kendaraan, mereka juga menyediakan daftar layanan perkotaan yang terus berkembang. Hal ini termasuk transportasi antar kota, pengiriman, dan layanan keuangan.

Wahyu Ramadhan, Communication Manager inDrive Indonesia mengungkapkan sistem penetapan harga yang dimiliki inDrive. “Kami menerapkan model penetapan harga peer-to-peer yang memungkinkan pengemudi dan penumpang bernegosiasi langsung. Ini menciptakan transparansi dan memastikan kedua belah pihak merasa dihargai. Dengan operasional yang efisien dan pemanfaatan teknologi yang cerdas, kami bisa tetap memberikan layanan yang terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.”

 

demo pengemudi ojol hari ini

Demo Pengemudi Ojol Hari Ini Disinyalir Ada Unsur Politik, Ini Tanggapan Koalisi Ojol Nasional

Demo pengemudi ojol hari ini disinyalir ada unsur politik. Tanggapan tersebut diungkapkan oleh Koalisi Ojol Nasional (KON).

Menanggapi rencana unjuk rasa yang akan digelar di DPR dan Kementerian Perhubungan pada 20 Mei 2025 oleh pihak yang mengklaim diri sebagai pembela kepentingan ojek online, Koalisi Ojol Nasional (KON) melalui Ketua Presidiumnya, Andi Kristiyanto, menyampaikan tanggapan resmi.

Andi Kristiyanto menegaskan bahwa hak menyampaikan pendapat dijamin oleh Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.

“Setiap warga negara berhak mengemukakan pendapat secara lisan, tulisan, atau melalui cara lain yang diperbolehkan undang-undang, termasuk unjuk rasa. Namun, aksi tersebut harus dilakukan dengan cara yang benar, santun, dan tidak memaksakan kepentingan pribadi atau kelompok,” tegas Andi melalui pesan singkat (19/5).

Lebih lanjut, Andi mengingatkan seluruh pekerja Ojol untuk mencermati motif di balik ajakan unjuk rasa tersebut. Menurutnya, penting untuk memastikan apakah aksi ini benar-benar lahir dari aspirasi Ojol atau justru dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu.

“Kami menghimbau rekan-rekan Ojol tidak terjebak pada agenda yang menyesatkan. Jika ada metode aksi yang merugikan, seperti pemaksaan offbid dan sweeping keras, hal itu harus ditolak karena malah merugikan Ojol,” tambahnya.

Andi juga menyoroti dugaan politisasi isu Ojol oleh oknum yang mengaku sebagai pembela hak-hak Ojol. Ia mengkritik pihak yang sebelumnya mendesak tunjangan hari raya (THR) tanpa mempertimbangkan realitas teknis, sehingga justru memicu kebijakan aplikator yang semakin memberatkan Ojol.

“Mereka yang menjadi sumber kegaduhan ini kini berlagak pahlawan dengan mendorong Ojol melakukan unjuk rasa di jalanan”.

Karena itu, Koalisi Ojol Nasional meminta seluruh Ojol dan komunitas Ojol untuk berhati-hati dalam menyikapi ajakan unjuk rasa yang berasal dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami berharap kawan kawan ojol menolak ajakan unjuk rasa dari mereka, kami tegaskan jangan ada politisasi ojol. Adapun jika ingin berunjuk rasa, substansi yang paling penting adalah adanya payung hukum yang melindungi profesi ojol.”

Tuntutan Ojol Pada Aksi Unjuk Rasa Hari Ini

demo pengemudi ojol hari ini

Menurut Koalisi Ojol Nasional, demo pengemudi ojol hari ini disinyalir ada unsur politik. Namun begitu, dilansir dari kompas.com, unjuk rasa hari ini ada 5 tuntutan. Yaitu:

  1. Mutlak turunkan potongan aplikasi menjadi 10 persen
  2. Naikkan tarif pengantaran penumpang
  3. Segera terbitkan regulasi pengantaran makanan dan barang
  4. Tentukan tarif bersih yang diterima mitra
  5. Mendesak pemerintah segera terbitkan UU Transportasi Online Indonesia.

Alva Owners Club Bagikan Helm di Bandung dan Semarang

Dalam semangat berbagi kepada sesama, sekaligus untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara, Alva bersama komunitas Alva Owners Club (AOC) melaksanakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), berupa pembagian helm gratis kepada para pengemudi ojek online di Bandung dan Semarang.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kepedulian terhadap kecenderungan peningkatan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya yang melibatkan pengendara sepeda motor di kota-kota besar. Meningkatnya mobilitas masyarakat, menjadi momen tepat untuk mendorong pengendara agar lebih peduli terhadap perlindungan diri di jalan.

Pembagian helm ini dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2025 di sekitar Alva Experience Centre Bandung. Sedangkan pada tanggal 20 Maret 2025, dilangsungkan di Alva Experience Centre Semarang. Dalam pelaksanaannya, ratusan helm disalurkan kepada pengemudi ojek online yang beroperasi di sekitar lokasi tersebut.

“Kami percaya bahwa keselamatan adalah prioritas utama. Melalui program ini, kami ingin menunjukkan komitmen nyata Alva dalam mendukung pengemudi ojek online agar bisa bekerja dengan lebih aman dan nyaman,” kata Purbaja Pantja, selaku Chief Executive Officer Alva.

Kegiatan ini juga menunjukkan rasa solidaritas komunitas, di mana Alva Owners Club turut berperan aktif dalam proses distribusi helm. Dukungan AOC menjadi simbol sinergi positif antara brand dan komunitas pengguna dalam menciptakan dampak sosial yang nyata.

Alva berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para pengemudi. Tetapi juga dapat menginspirasi lebih banyak pihak, untuk ambil bagian dalam upaya peningkatan keselamatan berlalu lintas. Selanjutnya, Alva bersama AOC berkomitmen untuk terus melanjutkan inisiatif serupa di berbagai kota lain di Indonesia.