Bertamu ke Le Conservatoire Milik Citroën

Salah satu tempat yang amat kami nantikan saat mengikuti Media Trip yang diadakan oleh Citroën Indonesia menuju Prancis ialah mengunjungi Le Conservatoire. Tempat ini merupakan rumah dari ratusan unit kendaraan Citroën legendaris, termasuk beraneka ragam produk, mobil konsep, maket desain, hingga semua arsip sejarah perjalanan perusahaan yang dirintis oleh André-Gustave Citroën tersebut.

Le Conservatoire berada di area Aulnay-sous-Bois, dekat dengan kawasan bekas fasilitas perakitan milik PSA Peugeot Citroën. Pengerjaan konstruksi bangunan ini dimulai pada bulan Maret 2000 dan selesai pada akhir bulan November 2000. Sejumlah kendaraan Citroën mulai dipindahkan menuju bangunan ini antara bulan Juni 2000 hingga bulan September 2001.

Citroën punya banyak tempat penyimpanan

Memindahkan segala benda bersejarah dan kendaraan Citroën, tentu memerlukan program logistik yang berskala besar. Wajar saja jika menghabiskan waktu lebih dari satu tahun. Mengingat Citroën sebelumnya memiliki ruang penyimpanan kendaraan di rue Vasco de Gama (Paris), pusat pengujian La Ferté-Vidame (Prancis Utara), dan pusat desain Vélizy-Villacoublay.

Pada 28 November 2001, Le Conservatoire diresmikan oleh Pierre Peugeot, selaku Chairman of the Supervisory Board of PSA Peugeot Citroën, dan Claude Satinet, sebagai Managing Director of Automobiles Citroën saat itu. Bangunan seluas 6.500 m2 ini mampu menampung sekitar 300 unit kendaraan dan segala arsip yang jika dibentangkan panjangnya mencapai 1.400 meter.

Bukan museum

“Sebenarnya kami memiliki jumlah kendaraan mendekati 600 unit. Tapi tidak mungkin untuk diletakkan di bangunan Le Conservatoire ini. Oleh karenanya, beberapa ditempatkan di kantor Citroën lain atau dibawa ke event tertentu. Namun, unit-unit yang bersejarah lebih sering berada di tempat ini,” kata Denis Huille, Citroën Heritage Manager, saat kami temui beberapa waktu silam.

Memasuki bangunan Le Conservatoire, ruangan pertama disesaki oleh memorabilia Citroën. Kami harus menahan godaan saat melihat deretan diecast model, bermacam literatur, hingga pakaian beraromakan brand Citroën. Le Conservatoire sepertinya kurang tepat disebut sebagai museum, karena Citroën menyebutnya sebagai ‘tempat tinggal’ dan ruang penyimpanan benda bersejarah.

Tempat mencari inspirasi

Bahkan para staf Citroën pun terkadang menghabiskan waktu di Le Conservatoire jika ingin mencari inspirasi atau menggali informasi ketika sedang mengembangkan kendaraan baru. Di tempat ini, kendaraan pertama Citroën, Type A, menyambut kami. Kendaraan buatan tahun 1919 tersebut menjadi penentu laju bisnis Citroën selama ratusan tahun ke depan.

Selanjutnya, berbagai model bersejarah pun terhampar luas sepanjang penglihatan kami. Mulai dari Type B, Type C, Rosalie, Traction Avant, TPV (Toute Petite Voiture), 2CV, DS, SM, Ami, Dyane, Méhari, M35, GS, CX, LNA, Visa, Axel, BX, AX, XM, hingga ZX. Tak ketinggalan jajaran mobil kompetisi dari aneka model. Baik yang era klasik maupun yang sudah zaman modern.

Sejumlah kendaraan komersial Citroën pun ada di tempat ini, seperti traktor, truk, bis, serta van. Hebatnya lagi, ada sebuah helikopter buatan Citroën, yakni RE2 bermesin rotary. Puluhan unit maket kendaraan konsep Citroën juga tertata dengan rapi di rak penyimpanan. Sayangnya kami tidak berkesempatan untuk melihat arsip bersejarah yang disimpan di ruangan lain.

Beberapa jam berada di Le Conservatoire, mengamati dan mengagumi begitu banyak kendaraan Citroën, seperti tidak cukup. Kami rasa perjalanan sejauh belasan ribu kilometer dari Tanah Air menuju Le Conservatoire ini memang begitu berharga…

Mau Cara Lain Menikmati Kota Paris? Naik Citroën 2CV!

Paris sebagai ibukota negara Prancis telah lama menjadi destinasi wisata bagi banyak turis mancanegara. Tujuan utamanya, apalagi kalau bukan untuk menikmati keindahan kota dan sejumlah tempat indah yang sarat dengan sejarah negara tersebut. Kebanyakan turis menikmati beragam lokasi menarik di pusat kota Paris dengan menggunakan bis atau kereta bawah tanah (Metro), namun ternyata ada satu pilihan menarik lainnya. Ya, berkeliling kota Paris dengan menggunakan Citroën 2CV.  

Anda tidak salah membaca, sebab kami rasa inilah cara paling tepat untuk keliling kota Paris, apalagi jika Anda seorang penyuka otomotif. Sebagai satu rangkaian acara dalam memenuhi undangan Media Trip dari Citroën Indonesia menuju Prancis, beberapa Citroën 2CV dengan pengemudinya pun dipersiapkan untuk kami dan sejumlah rekan media lain.

Produk Citroën terlaris

Lebih lanjut mengenai 2CV, mobil ini memang menjadi produk Citroën terlaris hingga sekarang, dengan jumlah produksi mencapai lebih dari 3,8 juta unit sepanjang tahun 1948 hingga 1990. Namun, jika dipadukan dengan produk yang berbasis 2CV (mulai dari Fourgonnette, Ami, Dyane, Méhari, FAF, Baby Brousse dan sebagainya) maka angkanya melonjak hingga lebih dari 9 juta unit.

Citroën 2CV begitu lekat oleh rakyat Prancis, tidak hanya di kota-kota besar saja, namun juga di wilayah pedesaan. Sejarah bermula di pertengahan era 1930an, populasi rakyat Prancis berada di pedesaan dan memang belum mampu untuk membeli mobil. Citroën mencetuskan konsep kendaraan yang murah.

Tujuan utamanya ialah mampu mengangkut 4 orang dewasa, bisa membawa hasil tani atau ternak seberat 50 kg, memungkinkan untuk mencapai kecepatan 50 km/jam, serta tetap nyaman di medan jalan yang tidak rata. Agar memiliki bobot ringan, maka material alumunium dipilih untuk panel bodi. Sialnya, di bulan September, Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Hanya satu bulan sebelum rencana peluncuran mobil ekonomis Citroën tersebut di ajang Paris Motor Show 1939.

Rencana terus berlanjut

Usai perang dunia kedua, Citroën melanjutkan rencana untuk memperkenalkan mobil dengan harga terjangkau tersebut kepada publik. Hal tersebut menjadi kenyataan pada 7 Oktober 1948. Citroën 2CV mendapat sambutan positif sekaligus respons pesimis. Meski begitu, antrean pemesanan unit pun begitu panjang dan lama. Dalam beberapa bulan setelah dipasarkan, inden pemesanan Citroën 2CV mencapai tempo sekitar 3 tahun dan ‘melar’ hingga 5 tahun…

Begitu diminatinya oleh masyarakat, baik di Prancis maupun di sejumlah negara lain, 2CV merupakan model dengan rentang produksi terpanjang yang pernah dibuat oleh Citroën. Penyempurnaan dan optimalisasi di beragam aspek pun diaplikasikan pada Citroën 2CV, dari masa ke masa. Namun, konsep awal sebagai kendaraan yang murah, nyaman, dan mudah dirawat, memang tetap dipertahankan.

Membelah kota Paris dengan 2CV6

Kembali ke masa kini… Kami bersama salah satu rekan media dari Tanah Air pun berkeliling kota Paris, dengan menggunakan Citroën 2CV6. Pengemudinya bernama Elias, yang tanpa canggung membesut mobil berkelir abu-abu tersebut di jalanan Paris. Ia tak ragu dalam ‘menguras’ performa mesin 2 silinder 602 cc untuk melaju di lalu-lintas yang ramai dengan kendaraan modern.

Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman yang serupa dengan kami, siapkan kocek sebesar EUR 36,67 hingga EUR 151 per orang, tergantung paket yang dipilih. Sebab tersedia pilihan paket tur keliling kota Paris selama 45 menit hingga 3 jam, dan dapat disesuaikan oleh konsumen. Kami yakin, waktu 3 jam saja tidak akan cukup untuk menikmati keindahan kota Paris, terlebih lagi dengan menggunakan Citroën 2CV!