Toyota Starlet GR

Toyota Starlet Akan Hidup Kembali, Ada Versi GR!

Buat penyuka mobil retro, ini berita bagus. Toyota dikabarkan sedang mempersiapkan mobil baru dengan nama Toyota Starlet. Bukan cuma mobil hatchback untuk keluarga, tapi mereka juga menelisik kemungkinan untuk mengeluarkan versi GR!

Dikabarkan situs otomotif Jepang, bestcarweb raksasa otomotif tersebut sedang menggali kemungkinan pengganti Toyota Passo/Daihatsu Boon yang sudah tidak lagi diproduksi. Diperkirakan, Starlet akan hadir pada 2026 mendatang.

Saat ini, nama Toyota Starlet memang masih digunakan. Terutama di pasar Afrika Selatan. Tapi mobil itu adalah versi rebadge Suzuki Baleno, bukan asli Toyota. Yang baru nanti, formatnya hatchback lima dan tiga pintu. Basisnya adalah platform TNGA-B yang dipakai juga oleh Yaris dengan penggerak roda depan.

Mesin Downsize

Toyota Starlet

Mesinnya belum diketahui tapi versi GR diperkirakan sedang disiapkan mesin 1,3 liter. Mesin ini adalah versi downsize penggerak G16E-GTS yang dipakai GR Yaris dan GR Corolla yang berkapasitas 1,6 liter. Dikatakan, mampu menghasilkan 150 hp dengan bantuan turbocharger. Untuk menyalurkan daya, untuk awal akan tersedia transmisi 6-speed manual.

Soal tenaga, meski terdengar biasa tapi Starlet ini akan punya bobot kurang dari satu ton. Tepatnya 980 kg. 300 kg lebih ringan dari GR Yaris. Menarik, kan?

Toyota Starlet TRD

Tidak kalah menarik adalah, akan ada versi Starlet rally. Disiapkan untuk turun di kelas WRC 4 dengan gerak roda depan. Berita bagus untuk para pemula yang mau mulai rally.

Nah, yang jadi catatan, sesuai regulasi WRC untuk bisa berkompetisi Toyota harus mempersiapkan 25.000 unit versi jalan rayanya.

Rumor Mobil Retro Toyota

Belakangan ini, Toyota memang jadi perhatian kami karena mereka beberapa kali dikabarkan akan menghidupkan kembali nama-nama lama. Contohnya Toyota Celica dan MR2.

Selain itu, yang sudah pasti sedang digodok adlaah Toyota Supra versi GRMN dan Toyota Land Cruiser chassis pendek. Yang terakhir itu, Toyota perlu untuk berkompetisi dengan SUV macam Ford Bronco Sport, Land Rover Defender 90 dan lainnya.

Sumber: Bestcarweb

Bukan Cuma Hatchback, Sekarang Ada Toyota Starlet Cross

Sempat muncul kabar Toyota Starlet bakal diproduksi lagi. Ternyata memang benar, Toyota Afrika Selatan baru meluncurkan urban crossover berlabel Starlet Cross.

Meskipun labelnya “Starlet”, tapi bukan hatchback mungil seperti yang kita kenal. Lantas seperti apa sosok Starlet Cross ini?

Starlet Cross ini sebenarnya merupakan versi rebadged dari Toyota Urban Cruiser Taisor dan Suzuki Fronx yang beredar di pasar domestik India. Pemilihan label Starlet karena nama tersebut sudah dikenal cukup lama di Afrika Selatan. Sedangkan imbuhan label Cross untuk menandakan genrenya sebagai sebuah crossover. Jadilah label Starlet Cross digunakan pada mobil ini.

Pemanfaatan basis platform Heartect dari Suzuki lantaran bahan dasarnya sudah tersedia. Tinggal poles ulang tampilan di sana sini agar tampil beda.

Siluet bodi Starlet Cross sepintas memang identik dengan dua saudaranya yang ada di India. Hanya ada sedikit pembeda pada bumper depan dan emblem yang disematkan. Lampu depan LED dengan reflektor terpisah pun desainnya beda. Lampu belakang dengan desain melebar pun demikian.

Perihal info detail mobil ini memang belum dipaparkan secara lengkap. Namun fitur yang dibekalkan pada Toyota Starlet Cross lumayan juga ternyata. Layar head unit sistem infotaintmentnya berukuran 7 atau 9-inci, bergantung pada varian model. Soket USB ada tiga titik di dashboard dan konsol tengah serta dilengkapi wireless charger.

 

Varian entry-level yakni XR dilengkapi dua airbag. Untuk varian teratas yakni XS punya enam airbag. Fitur berkendara ADAS tidak tersedia pada seluruh varian. Mungkin dianggap belum perlu. Atau pengendara di sana kurang familiar dengan fitur ADAS.

 

Hanya ada fitur Hill Assist Control yang cukup membantu pengendaraan di tanjakan. Pasalnya, kawasan pemukiman di sejumlah kota seperti Johannesburg, Cape Town maupun Pretoria berada di kawasan berbukit.

Spek Mesinnya Beda

Tak hanya polesan eksterior saja yang dibuat sedikit beda. Mesin yang digunakan pun ternyata spek-nya beda meskipun basis platformnya Heartect seperti Suzuki Fronx.

Mesin Toyota Starlet Cross, hanya ada satu opsi 1,5 liter.

Hanya ada varian mesin bensin 1.5-liter yang bertenaga 103 hp dengan torsi puncak 138 Nm. Transmisi tersedia versi manual 5-speed dan automatic 4-speed. Seluruhnya menggunakan penggerak roda depan (FWD).

Untuk pasar India, Toyota Urban Cruiser Taisor dan Suzuki Fronx punya opsi mesin bensin 3-silinder 1.0-liter turbo bermodul mild hybrid dan mesin 1.2-liter yang dapat mengkonsumsi bensin/CNG.

Toyota Starlet Cross di Afrika Selatan dibanderol mulai dari 299.900 Rand hingga 359.300 Rand. Kurang lebih setara Rp 262,9 jutaan hingga Rp 314,7 jutaan.

Toyota Starlet Cross, khusus untuk pasar Afrika Selatan.

Jauh lebih mahal dari kembarannya yakni Toyota Urban Taisor yang di India dibanderol mulai dari sekitar Rp 149,6 jutaan hingga Rp 252 jutaan.

 

Suzuki Swift

Tidak Akan Ada Suzuki Swift Atau Jimny Pakai Lambang Toyota

Praktek ganti logo (rebadging) Mobil Toyota dan Suzuki sudah lama dilakukan. Tujuannya untuk saling bantu meningkatkan penjualan dan mencapai target produksi. Anda pasti pernah dengar Suzuki Baleno jadi Toyota Starlet di Afrika Selatan atau Innova Zenix jadi Suzuki Invicto di India. Tapi ada dua mobil yang tidak akan berganti logo: Suzuki Jimny dan Swift.

Menguti media Autocar India, sumber mereka di Maruti Suzuki mengatakan Toyota sudah menyatakan minat untuk rebadge Jimny. Namun hal tersebut ditolak. Alasannya tegas Suzuki Jimny dan Swift adalah jati diri mereka. Lalu, kenapa Toyota berniat rebadge mobil ini?

Untuk Jimny, Toyota perlu SUV tangguh berpenggerak empat roda yang diposisikan di bawah Fortuner. Tentunya ini akan jadi segmen yang menggiurkan. Apalagi Fortuner sekarang harganya sudah makin menggila. Untuk Suzuki pun, sebetulnya ini kesempatan emas. Maruti Suzuki akan kebagian order produksi berlimpah.

Seperti diketahui, minat Jimny di beberapa negara kini sudah mulai melandai. Di India, Maruti hanya mampu menjual 15 ribuan unit dari Januari hingga November. Bahkan bulan lalu, hanya terjual 1.020 unit saja. Meski begitu, hal tersebut tidak menggoyahkan pendirian Suzuki. “Ini seperti meminta Land Cruiser diberikan logo Suzuki. Model yang jadi jatidiri tidak pantas untuk dibagi. Dan kami (Suzuki dan Toyota) menyadari hal itu,” ujar sumber di dalam Maruti Suzuki.

Swift Menggoda

Untuk Suzuki Swift, dasar pemikirannya juga jualan. Hatchback ini sukses jadi salah satu produk paling laris yang dijual oleh Maruti Suzuki. Rata-rata tidak kurang dari 17.100 unit terjual setiap bulan sepanjang 2023 ini.

Tidak akan ada suzuki swift pakai lambang toyota

Selain itu, produk rebadge dari Suzuki seperti Toyota Glanza (Baleno) dan Rumion yang berbasis Suzuki Ertiga, bisa diterima dengan baik di pasar India. Kalau ditotal, dua produk ini menyumbangkan 25 persen volume penjualan setiap bulannya. Kalau Swift bisa dijual sebagai Toyota, diperkirakan akan menyumbangkan tambahan 25 persen lagi. Namun sekali lagi, Swift sangat berharga untuk Suzuki.

Saat ini, kerjasama dua merek tersebut terbukti menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Bahkan, keduanya sudah sepakat Maruti akan merakit EV untuk Toyota, berbasis Suzuki eVX.

Sumber: Autocar India