Perawatan Ban Sebelum Perjalanan Jauh Bikin Lebih Aman dan Nyaman

Libur panjang akhir pekan (long weekend) selalu menjadi momen yang dinanti bersama keluarga maupun sahabat. Namun, sebelum berangkat, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima. Utamanya pada bagian ban, yang memegang peranan penting dalam kenyamanan dan keselamatan perjalanan. Agar perjalanan lebih aman dan nyaman, berikut beberapa langkah perawatan ban yang bisa dilakukan:

Cek Tekanan Udara Ban

Sesuaikan tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan. Tekanan rendah bisa membuat ban cepat aus dan boros bahan bakar, sedangkan tekanan terlalu tinggi mengurangi traksi maupun kenyamanan.

Cek Ketebalan Tapak Ban

Pastikan ketebalan tapak ban minimal 1,6 mm dan perhatikan indikator keausan ban (TWI). Ban aus meningkatkan risiko selip terutama saat hujan atau jalan basah. Di bawah itu, ban harus segera diganti. Pemeriksaan ketebalan ban bisa secara visual dilakukan dengan melihat indikator keausan ban (TWI), yang berupa tanda segitiga dan berlokasi di setidaknya enam posisi sekeliling dinding samping ban.

Tanda tersebut menunjukkan adanya tonjolan pada alur ban, yang apabila keausan sudah menyentuh tonjolan maka ban sudah dikatakan aus atau habis, dan perlu segera dilakukan penggantian. Perhatikan juga apakah ban mengalami keausan tidak merata. Ban dengan kondisi ini menyebabkan timbulnya kebisingan dan getaran yang berlebih. Kondisi ini akan mengurangi kenyamanan berkendara, terutama di perjalanan jauh.

Periksa Retakan, Benjolan, dan Benda Asing

Hindari risiko pecah ban akibat retakan benjolan. Terlihat sepele, tetapi adanya kerikil pada telapak ban bisa berakibat buruk terhadap performa ban, kerikil yang menyumbat alur tapak ban bisa mengurangi kemampuan ban mencengkeram jalan, terutama saat hujan.

Pastikan Ban Cadangan Siap Pakai

Bagi Anda yang berkendara menggunakan mobil khususnya mesin konvensional atau ICE (internal combustion engine), periksa tekanan ban cadangan, idealnya 5 hingga 10 psi lebih tinggi dari standar untuk mengantisipasi penyusutan tekanan.

Rotasi, Balancing, dan Spooring

Lakukan rotasi setiap 8.000 hingga 10.000 km untuk memperpanjang umur ban. Balancing dan spooring membantu menjaga kenyamanan berkendara.

Perhatikan Beban Kendaraan

Jangan membawa muatan berlebih karena bisa membuat ban bekerja ekstra keras, terutama di jalan menanjak dan menurun. Dengan ban yang siap jalan, perjalanan liburan akan lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.

Debut Sailun Group di GIIAS 2025, Tawarkan Inovasi dan Teknologi

Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 dimanfaatkan oleh PT Sailun Tire Indonesia untuk tampil perdana. Keikutsertaan ini menjadi bagian dari langkah strategis Sailun Group, dalam memperkuat posisi semua brand ban globalnya di pasar Indonesia. Mulai dari Sailun, RoadX, Blackhawk, dan Maxam.

Sailun Group yang berdiri pada tahun 2002 ini, merupakan salah satu produsen ban terbesar, dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Berdasarkan laporan Tire Press 2024, Sailun kini menempati peringkat ke-10 sebagai produsen ban terbesar secara global. Sailun dipasarkan di lebih dari 180 negara, dan didukung sembilan pabrik manufaktur. Termasuk empat pusat riset dan pengembangan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

Sailun berkomitmen untuk menghadirkan ban berkualitas tinggi berbasis inovasi teknologi mutakhir. Pertumbuhan pesat Sailun Group menjadi bukti komitmen perusahaan dalam mengedepankan kualitas, performa, dan keberlanjutan. Produk Sailun mencakup lebih dari 1.500 varian yang memenuhi beragam kebutuhan. Dari mobil penumpang, kendaraan komersial, hingga aplikasi khusus seperti pertambangan, kehutanan, dan pertanian.

Siapkan Investasi Strategis

Sailun memperkuat komitmennya di Indonesia melalui pembangunan fasilitas manufaktur ban di Demak, Jawa Tengah. Fasilitas ini dikelola langsung oleh anak perusahaan Sailun International Holding. Dengan gelontoran investasi sebesar USD 251,44 juta, pabrik ini akan memproduksi ban radial untuk kendaraan penumpang (PCR), bus dan truk (TBR), serta alat berat (OTR). Pada fase pertama, target kapasitas tahunan mencapai 3,6 juta ban PCR, 600 ribu ban TBR, dan 37.000 ton ban OTR.

Tak hanya sebagai basis produksi, Sailun Indonesia juga berperan penting sebagai pusat distribusi, dan layanan purna jual untuk pasar domestik. Didukung oleh jaringan mitra lokal, PT Sailun Tire Indonesia sedang mengembangkan sistem distribusi nasional, untuk memastikan ketersediaan produk serta layanan yang cepat, dan andal di seluruh wilayah Indonesia.

Nilai Tambah Bagi Konsumen

“Indonesia adalah pasar penting dalam strategi ekspansi kami di kawasan Asia Tenggara. Kami optimis, dengan kualitas, teknologi, dan inovasi yang kami tawarkan, kami dapat memberikan nilai tambah bagi konsumen maupun mitra bisnis di seluruh Indonesia,” tutur Eko Supriyatin, Direktur Sales & Marketing PT Sailun Tire Indonesia.

Selama GIIAS 2025 berlangsung, pengunjung tidak hanya dapat melihat langsung teknologi ban unggulan Sailun, namun juga dapat berdialog langsung dengan tim teknis Sailun. Kehadiran perdana ini menjadi momen penting dalam memperkenalkan inovasi dan semangat kolaboratif Sailun untuk membangun masa depan industri ban di Indonesia.

Ketahui Waktu Tepat Ganti Ban Mobil

Ban mobil merupakan salah satu komponen kendaraan yang harus dijaga kondisinya. Memastikan ban mobil yang dimiliki masih layak sangat penting untuk menjaga keamanan, kenyamanan, dan performa optimal kendaraan.

Seringkali ban yang sudah tidak layak pakai menjadi penyebab kecelakaan serius di jalan raya. Karena itu, penting untuk mengetahui kapan waktu tepat mengganti ban mobil.

Ban yang sudah tidak layak pakai akan mengurangi performa kendaraan, dan bisa membahayakan keselamatan saat berkendara di jalan. Karena itu, setiap pengendara wajib untuk mengetahui kapan ban mobil harus diganti.

Ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan untuk mengetahui apakah ban mobil sudah waktunya diganti. Berikut ini adalah ciri-cirinya:

Kedalaman alur ban menipis, menjadi salah satu tanda paling jelas saat ban mobil harus diganti adalah kedalaman alur ban yang mulai menipis. Ban dengan alur yang sudah tipis tidak lagi mampu mencengkeram jalan dengan baik, terutama saat jalanan basah. Idealnya, kedalaman alur ban harus minimal 1,6 mm.

Terdapat retakan pada sisi ban, menjadi tanda bahwa ban sudah mulai rapuh, dan tidak lagi aman untuk digunakan. Retakan ini bisa disebabkan oleh usia ban yang sudah terlalu tua atau sering terkena paparan sinar matahari, dan panas berlebih.

Jika ban sering kehilangan tekanan udara, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada kebocoran yang tidak terlihat atau kondisi ban sudah mulai aus. Ban yang kehilangan tekanan udara dengan cepat akan membuat cengkeraman ban yang menurun drastis.

Ban terasa bergetar, menjadi tanda bahwa ban sudah tidak seimbang, atau ada bagian yang aus secara tidak merata. Getaran ini bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada suspensi dan komponen lainnya di mobil.

Garansi Enam Tahun Ban Michelin Supaya Konsumen Tenang

Seiring dengan menjalankan ibadah di bulan Ramadan, sejumlah pemilik kendaraan malah sudah melakukan persiapan untuk mudik di momen libur panjang Lebaran. Tentu ada hal penting yang perlu diperhatikan, terutama yang terkait dengan keselamatan dan kenyamanan selama perjalanan. Terlebih lagi, berbarengan dengan potensi cuaca ekstrem selama periode pancaroba. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kendaraan dengan cermat dan menyeluruh, tak terkecuali kondisi ban.

Perlu diingat, bahwa ban merupakan satu-satunya bagian dari kendaraan yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan. Sehingga sangat penting memastikan kondisi ban, agar perjalanan mudik terasa aman, lancar, dan nyaman.

Michelin Indonesia, perusahaan mobilitas bagian dari Michelin Group, selalu mengutamakan keselamatan dan pengalaman berkendara. Sekaligus menyediakan solusi berupa sederet produk ban berkualitas, sesuai dengan kebutuhan pasar Indonesia.

“Keselamatan dan pengalaman berkendara yang optimal adalah prioritas utama bagi Michelin. Kami menyediakan produk Michelin dan BFGoodrich dengan standar keselamatan yang tinggi dan performa yang cocok untuk segala medan,” kata Sai Banu Ramani, President Director PT Michelin Indonesia.

“Memastikan ban dalam kondisi baik dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan kenyamanan berkendara bagi pengemudi dan keluarga. Dalam keseharian, kita bisa melakukan tindakan preventif, seperti menghindari paparan sinar matahari langsung. Termasuk memberikan perhatian ekstra pada kondisi ban kendaraan, terutama ketika ingin melakukan perjalanan jauh,” tambah Mochammad Fachrul Rozi, Product Marketing Manager PT Michelin Indonesia.

Menghadirkan produk dengan kualitas terbaik merupakan komitmen Michelin Indonesia, bahkan Michelin Indonesia memberikan garansi selama enam tahun sejak pembelian produknya. Pemberian garansi ini ‘berani’ dilakukan, karena berdasarkan hasil uji internal Michelin.

Tidak ada perbedaan performa antara ban yang baru diproduksi dengan ban yang berumur tiga tahun, asalkan disimpan yang baik. “Garansi yang diberikan mencerminkan keyakinan Michelin akan performa produk kami, sehingga setiap konsumen Michelin mendapatkan pengalaman terbaik dalam berkendara,” tutup Sai Banu Ramani.