Museum Mobil Balap Toyota Ternyata Bukan Di Jepang

Toyota Automobile Museum (Toyota Hakubutsukan) yang ada di kota Nagakute, tepi kota Nagoya, Jepang ternyata bukanlah satu-satunya museum Toyota.

Koleksi mobil balap yang menjadi napak tilas perjalanan sejarah Toyota di dunia motorsport ternyata malah tersimpan di Cologne, Jerman.

Lokasinya masih satu areal dengan markas pusat Toyota Gazoo Racing Europe. Letaknya pun tersembunyi di balik terowongan angin uji aerodinamika.

Sebenarnya museum ini telah ada sejak lama, namun baru pada tahun ini dibuka untuk umum. Sebelumnya, hanya tamu khusus yang bisa mengunjunginya. Nah, penasaran ingin melihat isinya?

Surganya Pecinta Mobil Balap Toyota

Toyota memiliki reputasi panjang di kancah balap, terutama rally. Kiprah di ajang rally diawali dengan Toyota Celica 1600GT (TA22) 1972. Mobil rally pertama dari Toyota Team Europe (TTE) ini berlaga di kategori Group 2. Dari era rally Group 4 diwakili oleh Celica Liftback (RA40) 1979.

Nah, mobil rally Toyota yang cukup fenomenal adalah Celica Twin-Cam Turbo (TA64) dari era rally Group B ’80-an nan ganas dan brutal. Mobil penakluk Rally Safari Afrika dan Pantai Gading periode 1983-1986 ini diberi julukan “The Africa Queen”.

Prototype mobil balap Group S, Toyota MR-2 (AW11 222D) 1986 yang bertenaga 592 hp juga dipamerkan. Sayangnya, mobil ini belum sempat berlaga karena kategori Group S keburu dihapus karena dianggap terlalu berbahaya.

Era ’90-an adalah masa kejayaan Toyota di kancah World Rally Championship (WRC). Celica GT4 (ST165), mobil rally AWD pertama Toyota berhasil membawa Carlos Sainz jadi juara WRC tahun 1990. Yang dipamerkan di sini adalah mobil Carlos Sainz saat menjuarai Rally Corsica 1991. Generasi berikutnya yakni Celica GT4 (ST185) membawa Toyota jadi juara WRC tahun 1993 dan juara konstruktor di WRC 1994.

Toyota Corolla WRC penutup kiprah TTE di ajang WRC pada tahun 1999 pun dapat anda lihat di tempat ini.

Dari ajang balap Formula 1, anda dapat melihat sasis uji TF101 dari GP F1 2001. Mobil balap TF109 yang jadi laga pamungkas Toyota di F1 pada GP Abu Dhabi 2009 pun dipamerkan.

Mobil Balap Pelahap Aspal Le Mans

Bagi para pecinta ajang balap ketahanan 24 Jam Le Mans, Toyota punya sederet mobil balap yang perkasa.

Toyota TS010

Mobil balap TS010 merupakan hasil pengembangan Toyota bersama TOM’S. Trio Eddie Irvine, Toshio Suzuki dan Masanori Sekiya finish di urutan empat pada balap Le Mans 24 Hours tahun 1993.

Toyota TS020

Toyota TS020 adalah cikal bakal lahirnya supercar ikonik Toyota GT-One. Sebagai syarat homologasi untuk dapat terjun di kelas GT1, Toyota Gazoo Racing Europe pun membuat dua unit Toyota GT-One, versi jalan raya dari mobil balap TS020. Satu unit dipamerkan di Cologne, dan kembarannya dipamerkan di Jepang.

Pada balap ketahanan 24 Jam Le Mans tahun 1998, Thierry Boutsen, Ralf Kelleners dan Geoff Lees memiloti mobil balap bernomor 29. Sayangnya, kerusakan girboks memupuskan peluang Toyota jadi juara.

Di tahun 1999, Toyota kembali berlaga di Le Mans dengan mobil balap berlivery ZENT yang dipiloti Martin Brundle, Emmanuel Collard dan Vincenzo Sospiri.

Toyota TS030 HYBRID

Tahun 2012 merupakan awal era mobil balap hybrid Toyota di balap Le Mans. Mobil balap TS030 HYBRID jadi juara World Endurance Championsip tahun 2012 berkat trio Alex Wurz, Nicolas Lapierre dan Kazuki Nakajima.

Toyota TS040 & TS050HYBRID

Teknologi mobil balap hybrid nampaknya membawa berkah bagi Toyota. Mobil balap TS040 HYBRID membawa Toyota kembali meraih gelar juara balap ketahanan. Mobil balap lainnya seperti TS050 HYBRID hingga mobil balap hypercar GR010 HYBRID juga menghiasi ruang pamer.

Meskipun museum Toyota ini telah dibuka untuk pengunjung umum, namun jumlah pengunjung sangat dibatasi.

Pengunjung rombongan dengan maksimum 24 peserta akan didampingi pemandu selama 90 menit. Untuk kunjungan khusus seperti komunitas atau media, permohonan dapat diajukan via e-mail ke [email protected].

 

BMW M Hybrid V8 Balap Perdana Di Seri Rolex 24 Hours of Daytona

BMW M, label nama yang identik dengan mobil high performance dan sirkuit balap. Mulai dari balap World Touring Car Championship (WTCC) hingga DTM. Balap ketahanan hingga Formula 1. Kini, setelah melewati serangkaian uji coba sirkuit, mobil balap BMW M Hybrid V8 pun melangsungkan laga perdananya akhir pekan ini.

Pada kejuaraan balap ketahanan Rolex 24 Hours of Daytona tersebut BMW M Hybrid V8 berlaga di kelas Grand Touring Prototype (GTP) IMSA (The International Motor Sports Association). Dua unit mobil balap BMW M Hybrid V8 dari tim balap BMW M Team Rahal Letterman Lanigan (RLL) Racing akan berpacu selama 24 jam.

Mobil No.24 akan start dari posisi 7 dipiloti pembalap asal Austria, Philipp Eng sebagai starter. Eng akan bergantian dengan Augusto Farfus (Brazil) dan Marco Wittmann (Jerman).

Sementara pembalap asal Inggris, Nick Yelloly pada mobil No.25 start dari posisi 8. Nick Yelloly akan bergantian dengan Connor De Philippi (AS) dan Sheldon van der Linde (Afrika Selatan). Pmebalap debutan asal AS, Colton Herta akan memiloti kedua mobil secara bergantian.

Moment “Comeback” BMW Di Balap Ketahanan

BMW terjun kembali ke kancah balap ketahanan setelah hiatus selama beberapa tahun. Kesuksesan BMW di balap ketahanan mobil prototype terakhir kali diraih pada musim balap 1999.

Saat itu, BMW V12 LMR berhasil merajai dua ajang balap legendaris dan bergengsi, 24 Hours of Le Mans dan 12 Hours of Sebring.

Musim ini BMW menargetkan pencapaian yang jauh lebih baik dengan mobil balap M Hybrid V8. Terlebih lagi ada kerjasama dengan Dallara yang merupakan spesialis sasis mobil balap.

Harus diakui, tampilannya tak hanya sangat keren. M Hybrid V8 mengusung beragam aspek teknologi mutakhir yang dimiliki BMW M. Baik dari sektor mesin hingga rancang bangun konstruksinya. BMW seakan-akan tengah membangkitkan kembali mobil balap V12 LMR namun dalam versi yang berbeda.

Sebuah tim engineer pun dibentuk bersama oleh BMW dan Dallara khusus untuk menangani proyek mobil balap LMDh. Mobil BMW M Hybrid V8 ini telah menjalani dua fase perancangan. Ini demi memenuhi standard regulasi mobil balap LMDh berpenggerak sistem hybrid.

Mesin Hybrid V8 P66/3 Andalan Baru BMW

Racikan pada mesin hybrid P66/3 4.0-liter V8 twin-turbo yang diusung mobil ini menghasilkan output tenaga 640 hp dengan torsi maksimum 650 Nm. Dengan perpaduan modul hybrid, tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 680 hp. Catatan performa tersebut telah sesuai dengan batasan regulasi yang ditetapkan oleh FIA dan juga IMSA.

Dengan sistem high-pressure direct injection, sistem pelumasan Dry-sump plus batas red line pada 8.200 rpm, mesin P66/3 diharapkan mampu menahan siksaan selama 24 jam.

Bukan Cuma Mobil Balap

“BMW M Hybrid V8 tak hanya sebuah mobil balap. Ini adalah langkah BMW M menuju era elektrifikasi di masa depan. Mobil ini akan membuktikan kemampuan teknologi elektrifikasi dari M Power.” papar Franciscus van Meel, CEO of BMW M GmbH.

Seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship musim balap tahun ini akan menjadi pembuktian bagi BMW M. Sekaligus ajang pemanasan menjelang kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of LeMans tahun depan.

Apakah mobil ini akan sukses di balap Rolex 24 Hours of Daytona akhir pekan ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.