Pertamina Nyatakan Siap Hadapi Puncak Lebaran 2024

Jelang masa puncak mudik Lebaran 2024, Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) memastikan seluruh sarana dan fasilitas (Sarfas) Pertamina, siap melayani masyarakat yang akan menuju kota tujuan masing-masing.

Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi jelang liburan panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan Sarfas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service.

Sesuai dengan fokus Satgas RAFI 2024, periode 1 April hingga 21 April, Pertamina menyediakan layanan tambahan di wilayah jalur mudik, daerah wisata, daerah rawan banjir, dan daerah rawan bencana.

“Seluruh sarana dan fasilitas, mulai terminal, DPPU, dan SPBU, telah berjalan dan siap melayani jutaan pemudik Lebaran,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero).

Pertamina juga melakukan antisipasi kendala suplai ke remote area akibat cuaca ekstrem, seperti di wilayah kepulauan melalui built up stock BBM sejak H-14 di SPBU dan stok LPG di Agen atau Pangkalan. Selain itu, telah disiagakan tambahan tangki atau modular pada SPBU existing di remote area atau kepulauan kecil.

“Kami juga mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Daerah. Juga kerjasama dengan TNI-AL untuk angkutan BBM/LPG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, serta layanan 24 jam Call Center 135,” tambahnya.

Selain itu, Fadjar menuturkan bahwa seluruh Subholding Pertamina yang tergabung dalam Satgas RAFI 2024 juga memastikan operasionalnya telah siap mendukung Perseroan dalam menyambut momen mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.

Isi BBM

Harga BBM Bulan Oktober Naik Lagi, Ini Daftarnya

PT Pertamina mengkoreksi harga BBM untuk bulan Oktober 2023 ini. Banderol bahan bakar non-subsidi dinaikan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Harga BBM Pertamina Oktober

Kenaikannya cukup signifikan. Beberapa produk harganya bahkan naik sampai Rp 1.000. Tercatat, untuk beberapa wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, banderol pertamax mulai 1 Oktober 2023 ini menjadi Rp 14.000 dari Rp 13.300. Atau naik Rp 700. Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 16.600 dari Rp 15.900.

Berikutnya, harga BBM jenis solar tanpa subsidi, Dexlite untuk bulan ini terkoreksi menjadi Rp 17.200 dari sebelumnya RP 16.350. Pertamina Dex berubah jadi Rp 17.900. Naik dari Rp 1.000 dari sebelumnya. Produk terbaru Pertamina, yaitu Pertamax Green juga ikut terkatrol. Dari Rp 15.000 jadi Rp 16.000. Sementara produk bersubsidi Pertalite tidak berubah. Tetap Rp 10.000.

Pertamina luncurkan Pertamax green 95

Harga BBM non-subsidi bulan Oktober 2023 di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya:

Pertamax Rp 14.000
Pertamax Turbo Rp 16.600
Dexlite Rp 17.200
Pertamina Dex Rp 17.900
Pertamax Green Rp 16.000

Sepertinya sudah waktunya memikirkan dengan serius ganti ke kendaraan listrik.

Sumber: Pertamina

SPBU Pertamina

Harga BBM Pertamina Terkoreksi Untuk September 2023

Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi yang mulai berlaku hari ini (01/09/2023). Mengutip dari situs resmi perusahaan tambang nasional tersebut, Pertamax 92 mengalami kenaikan hingga Rp 900.

Pada bulan Agustus lalu, Pertamax dihargai Rp 12.400 per liter. Bulan ini terkoreksi menjadi 13.300 untuk satu liter. Bahan bakar lainnya yang ikut naik harga adalah Pertamax Turbo yang sekarang menjadi Rp 15.900 dari Rp 14.400.

Sementara untuk BBM diesel kenaikannya lebih signifikan. Dexlite dibanderol Rp 16.350. Sebelumnya Rp 13.950. Terakhir Pertamina Dex sekarang Rp 16.900. Bulan lalu masih Rp 14.400.

“PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” demikian bunyi pernyataan di situs Pertamina. Harap diperhatikan juga, ada perbedaan harga di beberapa wilayah.

Daftar Harga BBM

WILAYAH PERTAMAX PERTAMAX TURBO PERTAMAX GREEN 95 DEXLITE PERTAMINA DEX SOLAR NON-SUBSIDI
Prov. Aceh Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Free Trade Zone (FTZ) Sabang Rp12,200 Rp14,800
Prov. Sumatera Utara Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sumatera Barat Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Riau Rp13,900 Rp16,600 Rp17,050 Rp17,600
Prov. Kepulauan Riau Rp13,900 Rp16,600 Rp17,050 Rp17,600
FTZ Batam Rp12,700 Rp15,000 Rp15,500 Rp16,000
 Jambi Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Bengkulu Rp13,900 Rp16,600 Rp17,050 Rp17,600
Prov. Sumatera Selatan Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Bangka-Belitung Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Lampung Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
DKI Jakarta Rp13,300 Rp15,900 Rp15,000 Rp16,350 Rp16,900
Banten Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Prov. Jawa Barat Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Prov. Jawa Tengah Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
DI Yogyakarta Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Prov. Jawa Timur Rp13,300 Rp15,900 Rp15,000 Rp16,350 Rp16,900
Bali Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Prov. Nusa Tenggara Barat Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900
Prov. Nusa Tenggara Timur Rp13,300 Rp15,900 Rp16,350 Rp16,900 Rp16,250
Prov. Kalimantan Barat Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Kalimantan Tengah Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Kalimantan Selatan Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Kalimantan Timur Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Kalimantan Utara Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sulawesi Utara Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Gorontalo Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sulawesi Tengah Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sulawesi Tenggara Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sulawesi Selatan Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Sulawesi Barat Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Maluku Rp13,600 Rp16,700
Prov. Maluku Utara Rp13,600 Rp16,700
Prov. Papua Rp13,600 Rp16,250 Rp16,700
Prov. Papua Barat Rp13,600 Rp16,700 Rp17,250
Prov. Papua Selatan Rp13,600 Rp16,700
Prov. Papua Pegunungan Rp13,600 Rp16,700
Prov. Papua Tengah Rp13,600 Rp16,700
Prov. Papua Barat Daya Rp13,600 Rp16,700 Rp17,250
Pertamina luncurkan Pertamax green 95

Pertamina Perkenalkan Pertamax Green 95 Dengan Bioethanol

Pertamina resmi mulai memperkenalkan Pertamax Green 95, bahan bakar kendaraan (BBK) terbaru yang mengandung lima persen bahan baku terbarukan, Bioethanol (E5). Harganya Rp 13.500 per liter.

Dikutip dari rilis Pertamina yang kami terima, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa produk baru ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati,” ujar Nicke.

Pertamina

Pertamax Green 95 baru tersedia di 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya

Dikatakan juga, BBK ini merupakan sinergi antar BUMN. PT Energi Agro Nusantara, anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero)  menyediakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu. Yang diproses menjadi etanol fuel grade. Lalu diolah jadi bensin siap pakai oleh Pertamina. Kehadiran Pertamax Green 95 juga diklaim membuka kesempatan kerja bagi 9.000 petani tebu.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan harapannya semoga produk baru ini dapat diterima masyarakat. Sehingga bisa bersama-sama mendukung program pemerintah dalam mencapai target NZE 2060 tadi.

“Kami mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mendukung transisi energi dan target NZE pemerintah Indonesia dengan ikut menggunakan BBK ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan Pertamax Green 95 ini,” jelas Fadjar.

Saat ini, pemasarannya masih terbatas SPBU yang dikelola langsung oleh Pertamina (SPBU 31). Lokasinya lima ada di Jakarta yaitu SPBU Fatmawati 1, Fatmawati 2, Lenteng Agung, MT Haryono dan Sultan Iskandar Muda.

Sementara di Surabaya tersedia di sepuluh SPBU yaitu, Jemursari, Mulyosari, Soetomo, Ketintang, Merr, Mastrip, Karang Asem, Juanda, Buduran dan Citra Raya. Cirinya, nozzle pengisian yang berwarna ungu.

SPBU Pertamina

Harga BBM Pertamina Naik Per 1 Juli 2023

Pertamina mengumumkan penyesuaian harga untuk beberapa produk BBM hari ini, 1 Juli 2023. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk produk Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Sementara Pertamax dan Pertalite tidak mengalami perubahan.

Dikutip dari situs resmi Pertamina, keputusan kenaikan harga BBM non-subsidi ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar, yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Pertamax Turbo naik dari Rp 13.600 menjadi Rp 14.000 di wilayah Jawa dan Bali. Sementara di Sumatera harganya berbeda-beda. Di Riau dan Kepulauan Riau, banderolnya Rp 14.700. Namun di Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Pertamax Turbo adalah Rp 14.350. Harga ini juga berlaku Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat.

Lalu Dexlite harganya berubah menjadi Rp 13.150. Naik dari 12.650. Dengan catatan itu adalah harga di NAD, pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Dexlite adalah Rp 13.400. Demikian juga di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Namun di Riau dan Kepulauan Riau harganya Rp 13.650. Di Batam, Rp 12.400.

Terakhir, Pertamina Dex di NAD, pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT harganya menjadi Rp 13.550. Sebelumnya Rp 13.250 per liter. Kemudian di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Dexlite adalah Rp 13.800. Demikian juga di Kalimantan, Sulawesi dan Papua Barat.

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Juli 2023

WILAYAH PERTAMAX TURBO DEXLITE PERTAMINA DEX SOLAR NON-SUBSIDI
Prov. Aceh 14.000 13.150 13.550
Free Trade Zone (FTZ) Sabang 11.900
Prov. Sumatera Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sumatera Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Riau 14.700 13.650 14.050
Prov. Kepulauan Riau 14.700 13.650 14.050
Free Trade Zone (FTZ) Batam 13.300 12.400 12.800
Prov. Jambi 14.350 13.400 13.800
Prov. Bengkulu 14.700 13.650 14.050
Prov. Sumatera Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Bangka-Belitung 14.350 13.400 13.550
Prov. Lampung 14.350 13.400 13.800
Prov. DKI Jakarta 14.000 13.150 13.550
Prov. Banten 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Barat 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Tengah 14.000 13.150 13.550
Prov. DI Yogyakarta 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Timur 14.000 13.150 13.550
Prov. Bali 14.000 13.150 13.550
Prov. Nusa Tenggara Barat 14.000 13.150 13.550
Prov. Nusa Tenggara Timur 14.000 13.150 13.550 13.050
Prov. Kalimantan Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Tengah 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Timur 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Gorontalo 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Tengah 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Tenggara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Maluku 13.400
Prov. Maluku Utara 13.400
Prov. Papua 14.350 13.400
Prov. Papua Barat 13.400 13.800

Sumber

SPBU Pertamina

Pertamina Koreksi Harga BBM, Berlaku 1 Maret 2023

Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi yang berlaku mulai hari ini (01/03/2023). Tercatat BBM jenis Pertamax berubah harga menjadi Rp 13.300 di beberapa wilayah. Banderol tersebut terkoreksi Rp 500 karena sebelumnya Pertamax dihargai Rp 12.800.

Dikutip dari situs resmi PT Pertamina (Persero), mereka melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022. Sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Harga BBM Diesel Turun

Pertamax turbo

Di seluruh provinsi di pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT harga Pertamax adalah Rp 13.300 per liter. Di Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Batam serta Bengkulu, harga Pertamax adalah Rp 13.800. Wilayah Sumatera yang lain, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua serta Papua Barat harga Pertamax adalah Rp 13.550.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan dari Rp 14.850 menjadi Rp 15.100, untuk Jawa, Bali, NTT dan NTB. Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Batam serta Bengkulu, harga Pertamax Turbo adalah Rp 15.700. Di wilayah Sumatera lain, Kalimantan, Sulawesi dan Papua harga Pertamax Turbo menjadi Rp 15.400. di Provinsi Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku tidak tersedia Pertamax Turbo. 

Untuk pengguna mobil diesel, BBM jenis Dexlite justru turun Rp 1.200 untuk di pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT, serta Aceh. Kini harganya Rp 14.950 per liter. Sebelumnya Rp 16.150. Khusus Provinsi Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau dan wilayah Batam Dexlite dijual Rp 15.550. Sementara provinsi lainnya BBM ini dijual Rp 15.250.

Bahan bakar diesel jenis Pertamina Dex juga berubah harganya per 1 Maret. Harganya menjadi Rp 15.850. Atau turun Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 16.850. Harga tersebut berlaku untuk wilayah pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Batam dan Bengkulu harga Pertamina Dex Rp 16.450. Kalimantan, Sulawesi serta Papua Barat harganya Rp 16.150. Di Maluku dan Papua, Pertamina tidak menjual Dex.

Daftar Harga BBM Non-Subsidi (Mulai 1 Maret 2023)

Wilayah Pertamax Pertamax Turbo Dexlite Pertamina Dex
Aceh  IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Sumatera Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sumatera Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Riau IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
 Kepulauan Riau IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Free Trade Zone (FTZ) Batam IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Jambi IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Bengkulu IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Sumatera Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Bangka-Belitung IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Lampung IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
DKI Jakarta IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
 Banten IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Barat IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Tengah IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
DI Yogyakarta IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Timur IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Bali IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Nusa Tenggara Barat IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
 Nusa Tenggara Timur IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Kalimantan Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Kalimantan Tengah IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Timur IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Gorontalo IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Tengah IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Tenggara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Sulawesi Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Sulawesi Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Maluku IDR 13.550 IDR 15.250 –  
 Maluku Utara IDR 13.550 IDR 15.250 –  
Papua IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 –  
Papua Barat IDR 13.550 IDR 15.250 IDR 16.150

 

Sumber: Pertamina