Motor listrik

Charged Indonesia Jalin Kesepakatan Dengan Vmoto Soco Group

Charged Indonesia, manufaktur dan distributor motor listrik, menjalin kesepakatan investasi strategis bersama Vmoto Soco Group dengan nilai valuasi US$ 38 juta (sekitar Rp 592 miliar) untuk mengembangkan bisnis EVaaS (Electric Vehicles as-a-Service) Charged di Indonesia dan Asia Tenggara. Sebelumnya, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura, DeClout Ventures, sudah berinvestasi senilai US$ 4,5 juta di Charged sebagai bagian dari pendanaan putaran perdana.

“Kami sangat senang dengan bergabungnya Vmoto Soco dalam misi kami untuk mempercepat adopsi motor listrik di Indonesia. Kami pun sangat siap untuk berkembang pesat dengan dukungan Vmoto Soco sebagai mitra teknologi inti dan investor strategis,” kata Stephanus Widi, Chief Commercial Officer Charged Indonesia.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari visi dan misi Charged untuk Indonesia seiring negara dengan populasi motor terbesar ketiga di dunia ini, bertransisi menuju mobilitas berkelanjutan yang mampu mendistribusikan 5 hingga 8 juta motor baru setiap tahunnya,” ungkap Charles Chen, Managing Director Vmoto Soco Group.

“Kami menyambut kedatangan Vmoto Soco sebagai investor strategis terbaru. Investasi Vmoto Soco semakin memperkuat validasi proposisi unik yang dimiliki Charged Indonesia. Kami sangat menantikan berbagai potensi komersial yang bisa terbentuk dari kemitraan ini,” tutur Lim Swee Yong, Chief Executive Officer DeClout Ventures.

Pada akhir November 2022, Charged Indonesia telah memulai pengiriman seluruh motor listrik perdananya, yakni Anoa, Rimau dan Maleo untuk para pelanggan B2B dan B2C. Ketiga model motor ini ideal untuk memenuhi berbagai kebutuhan berbeda termasuk untuk logistik, armada kantor, layanan transportasi online dan juga kendaraan pribadi.

Seluruh model motor listrik tersebut menggunakan teknologi dan berbasis dari koleksi motor Vmoto Soco. Motor listrik heavy-duty Charged Anoa berasal dari Vmoto Soco VS1. Charged Rimau yang bertenaga dan sporty berasal dari Vmoto Soco CPX. Sementara Charged Maleo yang ramping dan lincah berasal dari Vmoto Soco VS2.

Charged Indonesia juga melakukan factory commissioning untuk Giga-Shed, pabrik seluas 16,000 meter persegi yang berada di Cikupa, Tangerang. Giga-Shed beroperasi sepenuhnya menggunakan tenaga surya yang terbarukan dan memiliki kapasitas produksi tahunan 230.000 motor listrik.

“Pertumbuhan kami begitu luar biasa cepat. Dalam waktu kurang dari 6 bulan, kami dapat menyelesaikan pembangunan pabrik nol energi yang berkelanjutan untuk memproduksi motor listrik kami,” tambah Stephanus.

Giga-Shed juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan terpusat Charged Indonesia, fasilitas riset dan pengembangan (R&D) serta pengujian kualitas. Seluruh motornya menggunakan baterai dari CATL, manufaktur baterai terbesar dan pemimpin pasar di dunia yang terkenal unggul dari segi keamanan dan teknologi.

Charged Indonesia

Charged Indonesia Suguhkan Tiga Model Motor Listrik Berlangganan

Charged Indonesia hadir untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan bagi konsumen Tanah Air.

Charged Indonesia, manufaktur motor listrik dan mitra lokal Vmoto Soco Group meluncurkan jajaran motor listrik yang terjangkau dan menggunakan teknologi yang telah teruji. Brand ini hadir untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan dan berkontribusi terhadap kualitas udara serta lingkungan di Indonesia.

Indonesia merupakan pasar pengguna sepeda motor terbesar ketiga di dunia. Oleh karenanya, Vmoto pun tak ragu bekerjasama dengan Charged, untuk membantu percepatan transisi motor listrik di Indonesia. Charged ingin berkontribusi dalam memitigasi polusi udara dan suara.

Teknologi kendaraan dan baterai telah dikembangkan, diuji dan digunakan selama puluhan tahun di seluruh dunia mengikuti standar otomotif internasional tertinggi dan Eropa. Bahkan Vmoto merupakan penyedia kendaraan ternama untuk armada kurir dan pesan antar di Prancis, Spanyol dan Inggris.

Tiga nama fauna asli Indonesia

“Charged Indonesia mengagumi kekayaan dan pesona fauna khas Indonesia seperti Anoa, Rimau and Maleo. Alasan ini yang membuat kami menamai tiga kendaraan pertama kami menggunakan nama mereka. Kami pun ingin meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat untuk melindungi fauna Indonesia yang terancam punah,” kata Chief Commercial Officer Charged Indonesia, Stephanus Widi.

Charged Anoa

Memiliki karakter yang rangkas dan kuat, Charged Anoa dirancang sebagai motor listrik heavy duty untuk komersial dengan kapasitas beban maksimum 150 kg (tidak termasuk pengendara) dan volume maksimum 250 liter. Charged Anoa menggunakan dua baterai lithium yang mampu mencapai jarak tempuh 200 km dengan pola berkendara efisien.

Bobot motor tanpa baterai adalah 135 kg dengan ground clearance 145 mm dan kecepatan maksimum 90 km/jam. Fitur bracket di bagian depan, samping dan belakang untuk instalasi bagasi membuat Charged Anoa sangat cocok untuk logistik, bisnis dan komersial.

Charged Rimau

Charged Rimau merupakan motor listrik sporty yang dinamis dan dilengkapi berbagai fitur premium. Konsumen akan merasakan performa bertenaga, kecepatan, tempat duduk luas serta area pijakan kaki yang lega. Charged Rimau menggunakan dua baterai lithium yang mampu mencapai jarak tempuh 200 km dengan pola berkendara efisien. Kecepatan maksimum yang mampu dicapai Charged Rimau adalah 95 km/jam.

Bobot bersih motor berada di angka 135 kg dengan ground clearance 145 mm. Dari segi fitur keamanan, seperti tipe motor Charged lainnya, Charged Rimau telah dilengkapi combined braking system (CBS) dan sistem pintar terintegrasi, termasuk fitur anti-pencurian dan tombol start/stop tanpa kunci.

Charged Maleo

Terinspirasi dari burung Maleo, Charged Maleo yang ramping dan lincah mampu menjelajah berbagai medan. Charged Maleo sangat cocok untuk pengendara urban yang menginginkan pengalaman berkendara efisien. Berbeda dengan dua tipe lainnya yang menggunakan double batteries, Charged Maleo menggunakan single battery. Bobot bersih Charged Maleo hanya 84 kg (tanpa baterai) dengan kapasitas beban maksimum 100 kg. Charged Maleo memiliki kecepatan maksimum 70 km/jam dan jarak tempuh maksimum 125 km dengan pola berkendara efisien.

Charged Anoa, Rimau dan Maleo menggunakan mekanisme single-sided swingarm yang dipatenkan. Kinerja motor pun mencapai 90 persen lebih efisien, namun juga dapat memudahkan proses penggantian ban belakang. Untuk waktu pengisian daya baterai berkisar 5 jam dan tersedia fast charger opsional yang memungkinkan waktu pengisian daya baterai lebih singkat menjadi 3 jam dari 10 persen ke 100 persen. Pengisian daya dapat dilakukan langsung ke motor atau baterai bisa dikeluarkan dari motor.

Motor listrik Charged Indonesia tersedia untuk wilayah Jabodetabek dengan sistem berlangganan. Saat ini periode langganan yang tersedia adalah 6, 9 dan 12 bulan dengan biaya berlangganan Rp1,650,000 per bulan termasuk pajak. Selama periode berlangganan ini, pelanggan bisa menukar atau mengganti tipe motor listrik yang ingin digunakan sesuai kebutuhan.