10 Mobil Rally Terbaik Yang Sulit Digantikan
Kalau balap Formula One (F1) dianggap sebagai puncak dari segala balapan, maka kejuaraan rally dunia (WRC, World Rally Championship) mungkin berada di sebelahnya. F1 memang balapan yang menantang dan membutuhkan keahlian khusus untuk bisa mengendarai mobil di sirkuit dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Tapi WRC mobilnya dikendarai lebih dari 180 km/jam di jalanan terbuka yang bukan hanya aspal.
Karena itu, tidak hanya skill pengemudi, sebuah mobil rally dunia memerlukan kekuatan ekstra. Dibangun dari mobil jalan raya, dimodifikasi untuk menembus medan berat ratusan kilometer, dengan harapan bisa jadi yang paling cepat. Kekuatan ekstra ini yang menjadikan sebuah mobil reli mendapat predikat ‘legend’. Dan karena dibangun dari mobil biasa, bentuknya jadi lebih mudah dipahami siapapun yang menonton.
Kami hadirkan sepuluh mobil rally yang memang legendaris dari masa ke masa, diurutkan secara acak. Selain kencang, kuat, juara dunia konstruktor dan/atau juara dunia untuk perelinya, juga enak dipandang. Selamat menyimak.
Fiat Abarth 131
Di Indonesia, Fiat 131 lebih dikenal sebagai Mirafiori dengan empat pintu. Hadir di akhir 1970-an. Kiprah mobil ini di WRC juga cukup mengejutkan. Abarth, tuner resmi Fiat menghasilkan sedan dua pintu yang tangguh dan lincah. Hasilnya, pabrikan Italia ini cukup bangga dengan juara dunia 1977, 78 dan 1980.
Peugeot 205
Peugeot 205 adalah salah satu mobil hatchback yang sukses. Tercatat lebih dari lima juta unit laris terjual. Tapi yang paling menonjol adalah Peugeot 205 T16. Dibangun untuk kejuaraan reli dunia Group B, dimana tim bebas memodifikasi mobilnya, 205 T16 sukses meraja dan juara dunia tahun 1985 dan 86. Basis mesinnya, kembali digunakan untuk mobil Rally Peugeot 206 di era 2000-an. Dan kembali sukses meraih juara dunia.
Lancia Delta Integrale
Awalnya, Lancia Delta bukan mobil yang spesial. Kalau Anda lihat bentuk aslinya, kami yakin tidak akan terbayang kalau mobil ini punya sepak terjang hebat di WRC. Tapi itulah kenyataanya. Delta diracik ulang untuk turun di medan reli dan ditambahi nama Integrale. Keseriusan Lancia membuahkan hasil. Delta Integrale memenangkan 46 lomba dan juara dunia dari 1987 hingga 1991, sebelum dominasinya dipatahkan oleh mobil di bawah.
Toyota Celica
Toyota Celica lebih dikenal sebagai mobil sport harian. Tapi begitu Toyota meracik Celica untuk turun reli, citra itu berubah. Celica ST185 menjegal dominasi Lancia Delta Integrale dan mengamankan juara dunia tahun 1992 sampai 1994. Setelah ST185, Toyota turun dengan ST205 pada WRC 1995. Namun mereka gagal dengan tidak kalah spektakuler: Diskualifikasi karena terbukti melakukan modifikasi ilegal pada restriktor turbo. Era Celica pun tamat.
Subaru Impreza ‘555’
Kalau Anda lahir tahun 1980-an, kemungkinan besar paham inilah yang melambungkan nama Subaru seperti sekarang. Kehadiran Subaru Impreza di WRC menggantikan Legacy yang tidak sukses. Salah satu perelinya adalah sang legenda Collin McRae. Determinasi dan keahlian McRae, dipadukan engineering hebat oleh Subaru dan tuner Prodrive, membuat mereka sukses menyabet juara dunia konstruktor dan pereli tahun 1995. Tidak hanya tahun itu, Impreza ‘555’ juga juara 1996 dan 1997.
Mitsubishi Lancer Evolution
Inilah jawaban pasti Mitsubishi atas dominasi Subaru di WRC. Meski Lancer Evolution hanya memberikan satu kali juara dunia konstruktor untuk pembuatnya di tahun 1998. Namun pria bernama Tommi Makinen berhasil jadi juara dunia dengan mobil ini. Bukan cuma sekali, tapi sejak 1996 hingga 1999. Dari ajang reli ini, nama Lancer Evolution lantas menjadi salah satu icon kultur otomotif dunia, hingga sekarang.
Lancia Stratos
Bayangkan sebuah supercar Italia bermesin Ferrari, ditinggikan lalu dipacu di lintasan gravel. Itulah Lancia Stratos. Ringan, kecil, punya mesin buatan Ferrari. Tapi tidak seperti supercar lain, Stratos memang dibuat khusus untuk turun sebagai mobil rally di medan WRC. Kalau sempat melihat versi jalan rayanya, Anda beruntung karena mobil tersebut dibuat terbatas, demi memenuhi syarat untuk ikut WRC. Stratos memberikan gelar kepada Lancia tahun 1974 hingga 1976. Meski mobil ini pensiun tahun 1978, citranya tetap menempel sebagai mobil eksotis juara WRC. Tidak ada lagi mobil reli dengan bentuk seperti ini.
Volkswagen Polo R WRC
VW Polo R WRC mungkin salah satu contoh kesuksesan instan, selesainya juga cepat. Debut pertama kali tahun 2013, dan langsung jadi juara dunia. 43 balapan dimenangkan oleh hatchback ini dan banyak kalangan yang bilang, sebetulnya inilah mobil WRC paling hebat sepanjang masa. Juara dunia konstruktor dan pereli pun diraih di waktu yang sama. Driver Sebastien Ogier jadi yang paling dominan dengan mobil ini. Namun VW Polo R WRC kemudian pensiun tahun 2016, setelah VW juga memutuskan untuk mundur dari kejuaraan.
Citroen C4 WRC
Era awal 2000-an, Citroen mengganggu dominasi Mitsubishi, Subaru dan Ford di arena WRC dengan Citroen Xsara. Karena mobilnya juga semakin berumur, mereka memutuskan untuk ganti senjata. Hatchback Citroen C4 kemudian dipilih sebagai basis pengembangan. Hasilnya, C4 yang dikendalikan mantan atlet gymnastic Perancis, Sebastien Loeb, jadi juara dunia konstruktor dan pereli dari 2006 hingga 2010.
Audi Quattro
Kalau VW Polo WRC adalah mobil rally yang paling sukses, kami setuju saja. Tapi kalau dibilang yang sukses dan sekaligus mengubah keseruan reli dunia seperti sekarang, ini yang paling bertanggung jawab: Audi Quattro. Bicara melibas jalanan offroad, opsi gerak empat roda pasti paling benar untuk digunakan. Tapi masa-masa awal WRC, tidak satupun yang peduli dan hanya mengandalkan gerak roda belakang (RWD). Audi menggebrak melalui sistem penggerak Quattro AWD dan membukakan mata pelaku WRC, sekaligus badan otomotif dunia. Mobil ini juara tahun 1982 dan 84. 1983 dan 85 mereka jadi runner up.