tarif ojol naik 15 persen

Rencana Tarif Ojol Naik 15 Persen Segera Diberlakukan, Siapa Yang Diuntungkan?

Kementrian Perhubungan mewacanakan tarif Ojol naik 15 persen. Rencana tersebut tentu menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Berdasarkan pernyataan dari Wamenhub dalam Rapat Kerja (Raker) antara Komisi V DPR RI, bahwasanya Kementerian Perhubungan RI akan menaikan tarif penumpang (ride hailing) ojek online mulai dari 8% sampai dengan 15% sesuai zona wilayah yang tercantum dalam Permenhub PM Nomor 12 tahun 2019.

Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Pengemudi Ojek Online (Garda Indonesia) menyatakan rencana tersebut dikaji kembali.

“Sebaiknya dikaji lebih mendetail terlebih dahulu sebelum memberikan keputusan konkrit karena pastinya akan berdampak pada para pengemudi maupun kepada para pelanggan dan merchant UMKM yang masuk pada ekosistem transportasi online ini,” jelas Igun Wicaksono selaku Ketua Umum Garda Indonesia dalam rilis resminya.

Igun juga menegaskan bahwasanya Pemerintah harusnya lebih fokus pada potongan biaya aplikasi dan tarif penumpang.

tarif ojol naik 15 persen

“Kami Asosiasi inginkan tuntutan utama kami adalah “Potongan Biaya Aplikasi 10%”, seharusnya pihak Kemenhub memberikan atensi utama pada potongan biaya aplikasi 10% tersebut karena dampaknya hanya pada perusahaan aplikasi dan pengemudi saja, dampak kepada pelanggan tidak terlalu signifikan, sedangkan jika tarif penumpang yang akan diputuskan terlebih dahulu maka dampak signifikan akan sangat dirasakan oleh pelanggan dan pastinya juga akan ada efek domino dampak ekonomi dan inflasi khususnya pada transportasi dan UMKM.”

Berbeda dengan Garda Indonesia, Koalisi Ojol Nasional mengapresiasi rencana tarif ojol naik 15 persen. Akan tetapi, hal penting seperti payung hukum untuk pengemudi ojol juga idealnya disahkan.

“Koalisi Ojol Nasional mengapresiasi wacana Kementrian Perhubungan untuk menaikan tarif ojek online hingga 15% dalam upaya meningkatkan pendapatan para mitra pengemudi ojek online. Namun dalam prespektif Koalisi Ojol Nasional itu bukan merupakan sebuah solusi, ada permasalahan yang lebih mendasar dan diingin kan oleh sebagian besar kawan-kawan mitra pengemudi ojek online yaitu adanya Payung Hukum,” jelas Andy Kristianto selaku Ketua Umum Koalisi Ojol Nasional (2/7).

Andy juga menyatakan kenaikan tarif bukanlah merupakan suatu permasalahan yang krusial untuk saat ini.

“Jangan juga Wacana Kenaikan tarif adalah merupakan upaya dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan sebagai pengalihan untuk “meninabobokan” proses perumusan Payung Hukum bagi ojol,” pungkas Andy.

Waspada Polusi, Grab Indonesia Bagikan Ribuan Masker

Grab Indonesia membagikan tak kurang dari 125 ribu masker gratis kepada mitra pengemudi dan penumpang di wilayah Jabodetabek. Hal ini menjadi bagian dari upaya Grab untuk mendukung mitra pengemudi dan penumpang dari dampak polusi udara, terutama di wilayah Ibukota, terhadap kesehatan selama beraktivitas sehari-hari.

Pembagian masker ini dilakukan secara bertahap mulai dari 22 Agustus 2023 sampai 28 Agustus 2023 dengan total 10 titik di wilayah Jabodetabek. Titik-titik tersebut merupakan tempat penjemputan, tempat parkir, dan tempat istirahat yang memang telah disediakan secara khusus untuk mitra pengemudi GrabBike.

Bentuk dukungan Grab untuk menjaga kesehatan

Sejumlah lokasi tersebut ialah di Shelter Grab Stasiun Tanah Abang, Shelter Grab Stasiun Tebet, Shelter Grab Stasiun Depok Lama, Shelter Grab Stasiun Depok Baru, Shelter Grab Stasiun Juanda, Shelter Grab Stasiun Gondangdia, Shelter Grab Stasiun Kebayoran, GrabBike Lounge TB Simatupang, GrabBike Lounge Kebayoran Lama, serta GrabBike Lounge Daan Mogot.

“Kami menyadari perjuangan para mitra pengemudi yang harus tetap bekerja di tengah kualitas udara yang kian menurun belakangan ini. Maka dari itu, kami melakukan pembagian masker ini sebagai bentuk dukungan kami untuk dapat terus menjaga kesehatan selama beraktivitas di luar ruangan. Kami juga berterima kasih atas kepercayaan konsumen yang senantiasa menggunakan layanan GrabBike,” terang Iki Sari Dewi, Director of Jabodetabek Area, Grab Indonesia.

GrabElectric telah bantu kurangi emisi kendaraan

Tidak hanya itu, sejak 2019, melalui komitmen Langkah Hijau, Grab telah melakukan berbagai inisiatif dan tindakan nyata untuk mendukung kelestarian lingkungan, termasuk mengelola dampak emisi kendaraan. Pada Januari 2021 hingg September 2022, GrabElectric telah bantu kurangi emisi setara 10 ribu ton CO2 yang sebanding dengan lebih dari 4 juta liter BBM. 

Saat ini, sebagai operator kendaraan listrik terbesar di Indonesia, lebih dari 8.500 armada GrabElectric juga telah beroperasi di 8 Provinsi, meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sumatera Utara, Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangani polusi udara di Indonesia secara jangka panjang, dengan mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Polda Bali Pakai Kendaraan Listrik

Polda Bali Pakai Kendaraan Listrik Smoot Elektrik dan Grab Jelang KTT G20

Polda Bali apresiasi dukungan armada kendaraan listrik dari Smoot Elektrik, SWAP Energi dan Grab.

Polda Bali menggunakan 200 unit motor listrik dan satu unit mobil listrik dari Smoot Elektrik, SWAP Energi dan Grab Indonesia. Kegiatan ini merupakan komitmen nyata dari perusahaan untuk mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November mendatang.

Langkah ini juga dalam rangka mendukung agenda pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik sekaligus menjaga ketertiban lalu lintas. Kepolisian tentu mengapresiasi dukungan armada kendaraan listrik dari Smoot Elektrik, SWAP Energi dan Grab Indonesia, khususnya di periode persiapan KTT G20 ini.

Upaya percepat target minim emisi karbon

“Penggunaan kendaraan listrik sendiri telah menjadi salah satu upaya untuk dapat membantu menciptakan Bali Energi Bersih, mendukung fokus transisi energi dari Presidensi G20 Indonesia dan mempercepat target Pemerintah Republik Indonesia dalam menurunkan emisi karbon,” kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra.

“Saya berharap ekosistem dari SWAP Energi dan Smoot dapat memberikan berkontribusi positif terhadap pengurangan emisi karbon di Provinsi Bali. Hal ini juga menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung rencana percepatan pelaksanaan penggunaan kendaraan listrik dengan mendorong transisi energi dari sumber fosil ke energi baru dan terbarukan,” imbuh Co-Founder & CEO Smoot Elektrik dan SWAP Energi, Irwan Tjahaja.

Unit motor listrik yang dipinjamkan adalah seri Tempur dari Smoot Elektrik. Dengan SWAP baterai berkapasitas 1500 watt, jarak tempuhnya mencapai 60 km dan dapat melakukan proses tukar baterai kapanpun secara gratis.

SWAP Energi punya lebih dari 100 titik SPBKLU di Bali

Polda Bali sendiri akan menjadikan motor listrik ini menjadi kendaraan operasional bagi para anggota dalam pengamanan dan pengawalan KTT G20. SWAP Energi juga memberikan dukungan berupa ketersediaan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di lebih dari 100 titik di Bali melalui jaringan Circle K dan akan terus bertambah hingga dapat melayani seluruh Provinsi Bali.

“Tentunya menjadi kehormatan bagi Grab Indonesia dapat membantu Polda Bali dalam menjalankan tugas penting untuk mengawal kelancaran KTT G20. Kami juga berterima kasih pada Polda Bali yang dengan terbuka menjajaki penggunaan kendaraan listrik untuk pelaksanaan tugas sehari-hari,” ungkap Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya.

Satu unit GrabCar Electric ini akan digunakan sebagai kendaraan operasional bagi Kapolda Bali untuk menunjang aktivitasnya. Grab Indonesia telah menggunakan armada kendaraan listrik sejak tahun 2019 dan kini memiliki lebih dari 8.500 armada GrabElectric, baik roda dua maupun roda empat yang tersebar di 12 kota dalam 8 provinsi.