Review: GWM Ora 03

Setelah tampil beberapa kali di GIIAS sejak tahun 2023, Great Wall Motors (GWM) Indonesia akhirnya resmi memasarkan mobil listrik perkotaan GWM Ora 03 di Tanah Air pada penghujung Juni 2025 lalu.

Mobil listrik bergaya retro futuristik ini masih diimpor secara utuh (CBU) dari China. Tak lama lagi paling cepat pada akhir tahun ini akan dirakit secara CKD (Completelly Knock Down) di fasilitas perakitan milik Inchape di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.

GWM Indonesia mengajak para awak media untuk mencoba sensasi berkendara dengan Ora 03 pada Rabu (9/7). Start dari parkiran Habitat SCBD, rombongan peserta test drive langsung masuk tol dalam kota menuju ruas tol Jagorawi. Tujuan kami adalah resto Plataran di kawasan Summarecon Bogor.

Desain Eksentrik Nan Memikat

Sepanjang perjalanan menuju Bogor, cukup banyak pengemudi yang penasaran melihat sosok GWM Ora 03. Tampilan eksterior Ora 03 yang bergaya retro futuristik memang terlihat beda dari mobil listrik atau city car hatchback yang beredar di Indonesia saat ini. Ini adalah daya tarik tersendiri dari Ora 03.

GWM menyebut desain mereka sebagai filosofi Ora Egg Aesthetic of Life. Postur Ora 03 yang berbentuk oval mirip telur dihiasi lekuk bodi yang aerodinamis. Bagaikan perpaduan Mini, Fiat 500 dan VW New Beetle plus tampilan wajah minimalis mobil listrik buatan RRC dan juga Tesla.

Pada bagian depan, desain lampu utama model bulat yang dikelilingi lamou siang hari (DRL) pada Ora 03 disebut Magic Retro Cat’s Eye Headlight. Pemilihan gaya yang berani saat brand lain pakai lampu model sipit dan meruncing tipis. Desain pelek alloy 18-inci yang dibekalkan pun unik.

Pilihan padu padan warna eksterior dan interior model two-tone yang ditawarkan GWM Ora 03 pun bernuansa retro modern. Bagi penyuka gaya klasik nan elegan, tersedia opsi warna bodi Hazel Wood Beige dan Brown Roof dipadukan dengan interior Beige-Brown.

Opsi warna Verdant Green dan White Roof nampak kontras dengan kemasan interior Green-Grey. Ini adalah warna favorit kami, dan ternyata juga jadi warna yang paling diminati oleh para konsumen. Untuk opsi warna bodi Hamilton White, Mars Red, dan Sun Black dipadukan dengan atap serta interior warna hitam.

Saat masuk ke dalam kabin Ora 03 dan mulai START, pengemudi akan disambut animasi ikan Koi yang berenang di layar dashboard berukuran 10.2-inci. Layar instrumen berkendara pun ukurannya sama. Ya,panel dashboard Ora 03 dihiasi layar digital ganda.

Nah, desain setir Ora 03 pun bernuansa retro modern dengan warna two-tone. Pada sisi kiri-kanan bilah setir terdapat aneka tombol multi fungsi untuk pengaturan fitur berkendara termasuk audio dan adaptive cruise control.

Konsol tengah bergaya minimalis dihiasi knob transmisi berbentuk bulat dan wireless charging pad. Soket USB-C tersedia di kabin depan dan belakang, jadi penumpang tak perlu rebutan. Pada atap terpasang panoramic sunroof yang jadi fitur pemikat pada GWM Ora 03.

Posisi duduk sebagai pengemudi maupun penumpang terasa nyaman berkat desain jok yang cukup ergonomis. Ruang kaki dan batas kepala dengan plafon pun cukup leluasa bagi orang berpostur jangkung. Oh ya, kabin mobil listrik yang satu ini cukup kedap dan tidak terdengar suara bising dari luar. Terbukti bahwa faktor kenyamanan berkendara memang sangat diperhatikan.

Dengan desain unik dan fitur yang lengkap, GWM Ora 03 menyasar kalangan konsumen muda generasi millennial dan Gen Z.

Hemat Konsumsi Energi

Mobil listrik GWM Ora 03 merupakan model perdana GWM yang dikembangkan menggunakan platform LEMON E.

Motor elektrik penggerak tunggal roda depan (FWD) jenis Permanent Magnet Synchronous Motor (PMSM) yang diusung berdaya 105 kW (141 hp) dan torsi puncak 210 Nm. Performa GWM Ora 03 dikatakan cukup mumpuni untuk pengendaraan di lalu lintas perkotaan maupun antar kota.

Seperti mobil listrik lain yang beredar di pasaran, Ora 03 dilengkapi lima mode berkendara: Sport, Eco+, Eco, Normal dan Auto.

Saat melaju di ruas jalan tol dengan mode Sport, akselerasinya cukup responsif. Hanya saja karena rombongan dikawal voorijder, kecepatan maksimum hanya bisa di kisaran 90 km/jam. Handling kemudinya pun cukup jinak dan presisi saat diajak bermanuver ringan. Fitur electric steering assistance dapat diatur secara mandiri sesuai selera.

Mungkin lain waktu kami bisa mencoba mengulik lebih dalam, dan pastinya lebih puas.

Untuk pasokan daya listrik, Ora 03 dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berdaya 47,8 kWh. Kami tak sempat menguji jarak tempuh Ora 03 secara maksimal. Tapi pihak GWM mengklaim daya baterai Ora 03 cukup untuk menempuh jarak hingga 400 km (standar ujj NEDC). Pengecasan baterai dari 0-80 persen pun dikatakan butuh waktu sekira 46 menit jika menggunakan fast charger DC.

Menurut pihak GWM, konsumsi daya listrik Ora 03 diklaim cukup efisien dan ekonomis alias irit. Berdasarkan uji internal GWM, konsumsi daya diklaim hanya 13,1 kWh per 100 km. Saat test drive, konsumsi daya 0ra 03 lebih kurang memang di kisaran 13 kWh per 100 km.

Perihal fitur keselamatan berkendara, Ora 03 sudah dilengkapi sistem terpadu ADAS level-2. Fiturnya meliputi Lane Assist System, Forward Assist System, Traffic Sign System, Traffic Jam Assist and Traffic Sign Recognition, Automatic Emergency Braking (AEB) hingga Arround Assist System.

Promo Perdana

Perihal harga jual, GWM Ora 03 dibanderol Rp 379.000.000, on the road Jakarta. Namun saat ini ada penawaran khusus selama bulan Juli hingga hingga akhir GIIAS 2025, pada 3 Agustus mendatang. Harga Ora 03 dikorting menjadi Rp 369.000.000 untuk pemesanan awal.

Untuk setiap pemesanan Ora 03 konsumen akan mendapatkan wall charger berikut instalasi di rumah konsumen, gratis. Selain itu juga memperoleh fitur power back door secara gratis, dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Saat ini, mobil listrik Ora 03 tersedia di 13 jaringan dealer resmi GWM Indonesia yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Pekanbaru dan Batam. GWM Indonesia berencana untuk terus menambah titik jaringan dealer di berbagai kota.

Guna menunjang kenyamanan kepemilikan, perusahaan asal Tiongkok ini memberikan jaminan garansi sebagai bagian dari layanan purnajual.

Garansi baterai EV selama 8 tahun atau 200.000 km.
Garansi umum selama 7 tahun atau 200.000 km.
Bebas biaya service tahunan untuk suku cadang dan jasa selama 3 tahun atau 30.000 km.

Sementara ini GWM Ora 3 hanya tersedia dalam satu varian. Nantinya saat perakitan secara lokal di pabrik Wanaherang dimulai pada akhir tahun ini, kemungkinan bakal ada varian lainnya.

Selama dua pekan masa perkenalan, Strategy & Marketing Director GWM Indonesia, Martina Danuningrat menuturkan bahwa peminat GWM Ora 03 cukup banyak dan melampaui perkiraan. Hanya saja jumlah angkanya tak disebutkan secara rinci. Pengiriman unit GWM Ora 03 pesanan konsumen akan dimulai pada bulan Agustus 2025.

“Sekarang kan baru SPK ya, delivery-nya bulan Agustus. Antusiasmenya sangat tinggi, dealer-dealer-nya juga ramai didatengin. SPK dan list-nya meningkat tajam,” ujar Martina Danuningrat saat ditemui di Bogor, Jawa Barat, Rabu sore (9/7).

Nah, bagaimana kesan Anda terhadap mobil listrik yang satu ini? Cukup memikat bukan?

Toyota all new Prius road test.

Meminimalisir Emisi Bersama Toyota All New Prius 2024

Salah satu mobil yang menarik perhatian kami saat event test drive Toyota dari Jakarta Ke Yogyakarta adalah All New Toyota Prius Hybrid Electriv Vehicle (HEV) 2024.

Pastinya, bentuk yang apik jadi daya tarik utama. Kami bahkan sempat tidak peduli dengan performa mobil ini, hanya gara-gara memperhatikan ‘flow’ body yang enak dipandang.

Tapi pastinya, teknologi yang dibawa juga tidak kalah menarik. Ada mesin 2ZR-FXE berkapasitas 1,8 liter dipasang di balik moncong rendahnya. Menghasilkan tenaga 96,5 hp dengan torsi puncak 142 Nm pada putaran 3.600 rpm. Ditambahkan peranti motor listrik bertenaga 93,8 hp bertorsi 185 Nm. Daya kemudian disalurkan melalui transmisi e-CVT ke roda depan.

Pertanyaannya adalah, apakah mobil seharga Rp 698 juta ini diperlukan di jaman transisi dari ICE ke EV seperti sekarang? Kami bisa jawab dengan tegas: Iya, perlu. 

Performa

All New Prius 2024

Angka yang mungkin tidak spektakuler. Tapi ini Prius, mobil yang sejak lahir mengedepankan efisiensi dan baru sekarang terlihat spektakuler.

Terasa spektakuler? jujur, kami agak galau apakah harus juga mencoba performanya. Tapi karena ini perjalanan jauh melalui jalan tol Trans Jawa, sepertinya sudah naluriah kalau pedal gas selalu diinjak.

Di rute Semarang-Solo, All New Prius dibantu lalu lintas lengang, sukses mencatatkan performa yang meyakinkan. Kami tidak akan sebutkan berapa top speed yang kami dapat. Karena jujur, angkanya sangat jauh di luar ekspektasi. Saking jauhnya, jadi tidak pantqas untuk disebutkan.

Beberapa hal yang memungkinkan ini terjadi adalah, kerjasama antara ICE dan motor listrik yang harmonis saat keduanya dibutuhkan untuk bekerja berbarengan. Yang bisa kami bilang adalah, kombinasi mesin dan motor listrik menghasilkan mobil yang sanggup berlari tanpa kehabisan nafas.

Jangan lupakan juga, bentuk body yang rendah dan aerodinamis membelah angin. Dibantu suspensi MacPherson dan Double Wishbone di belakang yang cukup sporty, Prius terbaru ini seperti menjejak beton jalan tol dengan mantap. Meskipun bagi sebagian orang akan terasa keras, tapi hasilnya di kecepatan tinggi adalah mobil yang stabil.

Konsumsi BBM Toyota Prius 2024

Toyota Prius HEV 2024

Dari tiga penguji yang berkesempatan membawa Prius baru, semua mengakui, konsumsi BBM patut diacungi jempol. Etape pertama dari Jakarta menuju Cirebon bahkan mencatatkan 29,4 km/liter. Dengan laju yang sewajarnya di jalan tol yang bergelombang.

Versi kedua, sedikit lebih boros dengan 21 km/liter. Kemudian giliran kami, dengan misi membuat boros mobil ini, berkendara dari Semarang ke kota Solo. Mencatatkan 18 km/liter, dengan kaki yang membejek pedal gas hampir tanpa batasan.

Kekurangannya?

Pasti ada. Mobil berwarna Mustard yang kami coba dibekali dengan body kit Modelista yang menarik. Soal eksterior kami tidak akan mengeluhkan. Interior lain lagi ceritanya.

Ruang kaki dan kepala kami tidak akan mengeluhkan. Untuk manusia setinggi 165 cm, ruang di mobil ini terasa cukup.

Untuk sebuah mobil seharga Rp 698 juta, Toyota sepertinya perlu melengkapi mobil ini dengan tambahan kelengkapan. Bukan yang terlalu canggih, tapi seperti soket USB dan ventilasi AC di belakang dan mungkin jok yang terbungkus kulit.

Selebihnya kami tidak akan mengeluhkan. All New Toyota Prius sudah dibekali dengan paket bantuan berkendara Toyota Safety Sense (TSS) yang lengkap. Mulai dari Lane Keeping hingga Adaptive Cruise Control.

Bidang pandang ke depan juga cukup luas biarpun posisi duduk cukup rendah di mobil. Ini berkat konstruksi yang dirancang untuk memiliki titik bobot yang rendah demi kestabilan tadi. Meski, jendela belakang yang kecil bisa membuat penumpang belakang terbatas pandangannya.

Soal bagasi juga tidak perlu diragukan. Luas

PHEV Layak Ditunggu?

Toyota Prius PHEV 2024

Toyota Astra Motor juga menunjukan versi Plug-In Hybrid EV (PHEV) dari Prius generasi terbaru ini. Perbedaan fisiknya cukup signifikan, karena dibekali roda berdiameter lebih besar dan desain berbeda.

Spesifikasi teknisnya belum diungkap. Tapi secara umum, mesinnya empat silinder berkode M20 yang serupa dengan Toyota Kijang Innova Zenix HEV. menurut beberapa informasi yang kami dapat dari orang dalam, dalam mode full EV, bisa menempuh 40-an km. Plus kecepatannya bisa menyentuh 100 km/jam. Ingat dalam mode EV dan baterai terisi penuh.

Kelengkapannya juga lebih baik dari versi HEV. Jok sudah kulit, ada sunroof (tidak penting tapi kadang jadi nilai tambah). Tidak lupa aksen karbon di dashboard yang membuatnya tampil lebih mahal.

Harga Prius PHEV? Justru ini yang sedang digodok oleh TAM. Mereka meminta masukan berapa harga yang pantas. Pastinya lebih mahal dari Prius Hybrid biasa. Mungkin bisa Rp 100 jutaan lebih mahal.

Perlukah Toyota Prius?

JTD Toyota 2024

Di masa transisi dari ICE ke xEV seperti sekarang, sepertinya kehadiran Prius dan atau mobil dengan elektrifikasi dari Toyota dan merek lain sepertinya masih sangat perlu. 

Kepraktisan sebuah EV dalam hal menghemat mengurangi emisi karbon kadang bisa lebih baik dari sebuah EV murni. Contohnya, dengan konsumsi bensin 29 km/liter tadi, Prius tidak mengisi BBM dari Jakarta hingga mobil diserahkan kembali ke TAM di bandara internasional Yogyakarta. 

Untuk yang ingin berkontribusi mengurangi emisi karbon saat bergerak, langkah awal memilih HEV atau PHEV adalah tepat. Sebelum nantinya transisi ke mobil listrik murni. Meski jujur, kami lebih memilih PHEV ketimbang HEV atau BEV sekalipun.

Teknologinya memungkinkan untuk berjalan di perkotaan dengan meminimalisir penggunaan mesin konvensional. Namun saat diperlukan (contohnya baterai habis), ada mesin yang siap membantu.

Kendalanya untuk mobil-mobil HEV ataau PHEV? Sama seperti BEV. Harganya tetap lebih mahal. Meski tidak dipusingkan dengan jarak tempuh atau lokasi SPKLU.  

Soesifikasi Toyota Prius HEV 2024
  • Mesin: 4-silinder 1,8 liter DOHC VVT-i
  • Tenaga: 96,5 hp/5.200 RPM
  • Torsi: 142 Nm/3.600 RPM
  • Penggerak listrik: Toyota Hybrid System (THS) gen-4
  • Tenaga: 93,8 hp
  • Torsi: 185 Nm.
  • Dimensi (P x L x T mm): 4.599 mm x 1.782 mm x 1.435 mm
  • Jarak sumbu roda (wheelbase): 2.750 mm
  • Ground clearance: 151 mm