Mitsubishi All New Triton HDX Tangguh Di Medan Off-road

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengajak puluhan awak media termasuk Motomobinews untuk menjajal langsung All New Triton, di antaranya ialah Mitsubishi Triton HDX, pada Senin (9/9/).

Sebuah trek off-road sepanjang 650 meter disiapkan di kawasan Desa Pelangi (Depes), Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Simulasi off-road mulai dari jalan tanah datar, kubangan lumpur, trek menanjak dan menurun hingga side ramp alias trek miring sudah tersedia.

Tampilan Simpel

Dari beragam varian yang ada, kami pilih Triton HDX 4×4. Pickup yang tersedia dalam versi single cab dan double cab ini adalah pekerja keras yang terjun langsung di area hutan, perkebunan maupun pertambangan.

Karena itulah varian HDX lebih fokus pada ketangguhan di medan off-road. Eksterior lebih simple dari varian GLX maupun Ultimate. Interiornya pun minimalis namun tetap memberikan kenyamanan optimal.

Layout panel interior tak banyak perbedaan dari dua varian trim lainnya. Hanya saja tata letak setiap elemen kabin dirancang lebih simpel untuk memudahkan akses dan penggunaan.

Pada dashboard terpampang layar head unit touchscreen 7 inci sebagai pusat kontrol utama sejumlah fitur. Mulai dari fungsi radio, media player, Bluetooth hingga sistem navigasi mudah dioperasikan. Mobil ini pun dilengkapi AC, jadi kabin tetap sejuk.

Walau tak semewah varian trim di atasnya, namun jok dan panel interior menggunakan material yang tahan segala cuaca.

Posisi duduk di kabin depan dan belakang tetap nyaman. Posisi mengemudi juga tak jauh beda dari varian yang lebih mewah. Kompartemen penyimpanan tersedia cukup banyak, termasuk bottle dan cup holder.

Revisi Sasis Dan Suspensi

Karena pickup Triton HDX masuk kategori kendaraan niaga ringan, maka ketangguhan menghadapi medan berat lebih diutamakan.

Sebelum dipasarkan di Indonesia, mobil ini telah menjalani pengujian medan ekstrem yang ada di Indonesia.

Sasis ladder frame dikatakan mengalami peningkatan bending rigidity hingga 60 persen dan torsional rigidity hingga 40 persen.

Kinerja sistem peredam kejut All New Triton pun mengalami peningkatan, terutama suspensi Double Wishbone Independent with Coil Spring di bagian depan.

Suspensi depan terbukti mampu meredam guncangan dan menanggulangi beragam kondisi permukaan trek off-road.

Sedangkan suspensi Rigid Leaf Spring alias per daun di bagian belakang dirancang untuk menopang beban muatan pada bak pickup Triton HDX yang bervolume 943 liter.

Torsi Bermain Di RPM Rendah

Saat melihat spek, ternyata Mitsubishi Triton pakai mesin diesel 4-silinder commonrail 2.4-liter berkode 4N16 untuk seluruh varian. Berbeda dengan versi terdahulu. Triton HDX tak lagi menggunakan mesin versi 4D15, dan mesin 4N15 untuk varian Ultimate.

Mesin 4N16 sudah berstandar emisi Euro 4. Variable Geometry Turbocharger (VGT) membuat performa lebih responsif pada rpm rendah yakni mulai 1.000 rpm! Ibarat mesin baru idle, tapi sudah terasa tarikan performanya dan langsung tancap gas.

Rasio final gear pun direvisi jadi lebih besar. Dari sebelumnya 4.0:1 sekarang jadi 4.6:1. Ini yang bikin hentakan torsi jadi lebih terasa di rpm rendah. Hanya saja ternyata ada tiga versi output performa walau mesin sama.

Output tenaga mesin 4N16 pada Triton HDX hanya 110 PS (108,5 hp)/4.000 rpm. Torsi puncak sebesar 200 Nm bermain di rentang 1.000-3.750 rpm.

Triton GLX output tenaganya 150 PS (148 hp)/3.500 rpm, dengan torsi 350 Nm/1.500-3.000 rpm. Sedangkan varian Triton Ultimate dan Exceed bertenaga 184 PS/3.500 rpm dengan torsi 430 Nm yang bermain di rentang 2.250-2.500 rpm.

Walau Triton HDX torsinya cuma 200 Nm, tapi sudah terasa sejak 1.000 rpm hingga 3.750 rpm. Rentang nafasnya jauh lebih panjang dibanding varian lainnya.

Mesinnya dipadukan menggunakan transmisi manual 5-speed. Perpindahan mode penggerak 2WD (2H) hingga 4WD (4H, 4L) dioperasikan secara manual menggunakan tuas.

Sebagai ‘kuda pekerja’, Triton HDX butuh torsi maksimum pada putaran serendah mungkin untuk memikul beban muatan berat maupun melibas trek yang ekstrem.

Selain itu, dengan torsi maksimum pada rentang putaran mesin yang lebih lebar membuat momentum mobil lebih terkendali saat melaju dengan muatan berat.

Output tenaga memang lebih kecil, tapi justru kerja mesin lebih ringan. Pasalnya, mesin jadi tak perlu menjangkau rpm tinggi untuk mencapai tenaga puncak. Sebagai kendaraan niaga, usia kerja mesin yang lebih panjang alias awet jauh lebih penting.

Tangguh Di Trek Off-road

Saat di trek off-road, masuk gigi 1 dan posisi transfer case di 4L, Mitsubishi Triton HDX 4×4 bisa merayap perlahan setelah kopling dilepas. Tak ada gejala mesin tersendat atau mati walau pedal gas dilepas.

Kemampuan crawling (merayap) pada mode 4×4 di gigi gardan rendah pun terbukti. Saat melewati tanjakan yang cukup curam pun mobil tetap merayap tanpa mati mesin. Kemampuan crawling ini bekerja dengan baik berkat fitur Active Stability and Traction Control (ASTC) dan Hill Start Assist (HSA).

Rear Differential Lock pada Triton HDX 4×4 mampu mencegah roda selip karena kehilangan traksi saat menanjak atau melintasi turunan yang terjal dan licin.

Bobot putaran setirnya juga cukup ringan meski sedang melintasi medan yang berat. Tangan jadi tidak terlampau pegal menahan kendali setir agar arah roda tetap stabil.

Ground clearance dengan tinggi 222 mm serta Approach dan Departure Angle yang lebih tinggi daripada model sebelumnya kian memudahkan melibas trek off-road.

Kubangan lumpur sepanjang 3 meter dengan kedalaman sekira 30 cm dapat dilibas dengan mudah.

Simulasi off-road yang kami cicipi bersama Mitsubishi Triton HDX 4×4 memang belum sepenuhnya menuntaskan rasa penasaran kami. Namun setidaknya fitur penunjang yang dibekalkan terbukti membuat pickup Triton HDX 4×4 mampu melibas trek off-road. Tak heran jika pickup Triton HDX laris manis dan jadi pilihan armada kendaraan niaga ringan di kawasan perkebunan dan pertambangan.

Pickup Mitsubishi Triton HDX terbaru ini dibanderol mulai dari Rp 377,15 juta untuk bodi single cab. Sedangkan untuk versi double cabin (D-Cab) dibanderol mulai dari Rp 426,65 juta.