Perkenalkan Presdir Baru, MMKSI Siap Hadapi Tantangan 2023

Tahun 2022 lalu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), berhasil membukukan capaian positif untuk penjualan retail kendaraan penumpang maupun niaga ringan Mitsubishi Motors di Indonesia.

Disampaikan pada acara media gathering di Jakarta (05/04/2023), pabrikan berlambang tiga berlian ini sukses menjaga posisi di pasar otomotif Indonesia. Dengan pangsa pasar sebesar 10,6 persen di tahun 2022. Dari sisi produk, MMKSI di tahun tersebut menghadirkan New Xpander Cross dan New L300. Tapi pencapaiannya lebih dari sekedar dua mobil tersebut.

Menurut Mitsubishi, duet Xpander dan Xpander Cross terjual lebih dari 270.000 unit dalam lima tahun, sejak 2017. Berarti rata-rata terjual 50.000 unit per tahun dengan pangsa pasar 25 – 30 persen.

Tidak hanya itu, MMKSI juga mempercepat perkembangan mobil listrik di Indonesia dengan memanfaatkan Minicab MiEV untuk melakukan studi bersama beberapa mitra dari perusahan lokal ternama di Indonesia.

Punya Bos Baru

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses perkembangan bisnis MMKSI dan melewati berbagai tantangan yang ada di tahun 2022. Upaya MMKSI di tahun lalu pun terjawab dengan capaian penjualan yang positif. Dan menjadi motivasi kami untuk meraih lebih baik lagi,” ungkap Naoya Nakamura, Presiden Direktur PT MMKSI, yang masa baktinya selesai  Maret 2023.

Naoya Nakamura memiliki andil penting di MMKSI. Selama hampir lima tahun sejak 2018 ia memberikan kontribusi yang sangat baik bagi Mitsubishi Motors di Indonesia. Nakamura membangun fondasi dan kepemimpinan kuat dalam membawa kesuksesan PT MMKSI.

Memimpin perusahaan mobil di masa pandemi bukan hal gampang. Tapi Nakamura-san dan timnya menorehkan rekor angka penjualan terbesar untuk Mitsubishi Motors Corp (MMC) sepanjang sejarahnya di Indonesia, di tahun 2021.

MMKSI mebukukan pencapaian 104.407 unit, atau berkontribusi lebih dari 12 persen terhadap penjualan MMC secara global. Ini menjadikan MMKSI sebagai penyumbang terbesar untuk penjualan retail kendaraan Mitsubishi di skala global.

Kini, sebagai penerus, MMC menunjuk Atsushi Kurita. Posisi Presiden Direktur PT MMKSI akan efektif  dipegangnya mulai 1 April 2023.

Presdir MMKSI Atsushi Kurita

“Saya sangat antusias dan bersemangat melaksanakan tugas dan menyambut tahun fiskal 2023. Saya mohon dukungan Anda lebih lanjut, dan saya sangat terbuka untuk berdiskusi dan mendengar pendapat Anda untuk kemajuan MMKSI di masa selanjutnya,” ujar Atsushi Kurita.

Mobil Baru, Langkah Baru

Untuk tahun 2023, GAIKINDO memproyeksikan penjualan mobil baru sebanyak 975.000 unit. Menurut Mitsubishi, proyeksi ini menjadi dorongan tersendiri untuk terus mempertahankan eksistensi. Plus, meningkatkan kualitas produk, layanan penjualan dan purna jual.

MEdia Gathering MMKSI

Rencana penting mereka antara lain memperkenalkan SUV compact terbaru dipastikan dimulai di sebentar lagi. Dengan Mitsubishi XFC Concept sebagai inspirasi utama produk ini. Bukan cuma mobilnya yang baru. Tapi mulai dari tahap persiapan produksi dan penjualan, akan menjadi langkah baru dalam menghadirkan mobil ini.

Program penting lainnya adalah elektrifikasi. MMKSI bertekad memberikan dukungan penuh terhadap program pemerintah. Pada dasarnya teknologi Mitsubishi Motors sudah siap, namun begitu Mitsubishi sedang mempelajari kemungkinan produksi lokal dan penjualan model baterai EV. Kita tunggu saja ada gebrakan apa dari Kurita-san.

Xpander Cross 2022

Mitsubishi Xpander Cross 2022 Yang Makin Presisi

Mitsubishi Xpander Cross dibekali fitur yang membuat proses berbelok jadi menyenangkan. Bukan Untuk ugal-ugalan!

Saat melihat Mitsubishi Xpander Cross 2022 yang diperkenalkan di GIIAS lalu, kami merasa perubahannya hanya bersifat kosmetis. Mengingat mobil ini baru meluncur pertama 2019. Tapi kami lupa. Keluarga Xpander berbeda dengan mobil lain, ada perlakuan khusus untuk LMPV ini dari Mitsubishi. 

Ingat ketika Mitsubishi Xpander tiba-tiba diguyur peningkatan sekitar tahun 2018 akhir? Saat itu semua terkejut karena ada cruise control. Hal serupa diberlakukan untuk Xpander Cross 2022 ini. Malah lebih menyeluruh. Selain lampu dan grill depan serta sekeliling tubuh yang terlihat lebih SUV, pesaing Toyota Rush dan Daihatsu Terios ini ditambah fitur bantu berkendara yang signifikan. 

Memang tidak ada perubahan pada sektor mesin atau transmisi, tapi kaki-kaki dibenahi. Dan ini yang kami rasakan saat mencoba secara singkat pada Rabu (24/08/2022) lalu di kawasan Pusdiklantas Polri, Tangerang. Sebelum bicara rasanya, kita lihat dulu apa yang diganti pada Xpander Cross 2022. 

Dari penjabaran pihak Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kami simpulkan dua hal. Pertama adalah body yang lebih rigid (kokoh) dan shock absorber baru. Shock breaker yang dipakai kini berukuran lebih besar, terutama di buritan. Diklaim, ukurannya sekarang sama dengan Pajero Sport. 

Peningkatan berikutnya adalah penambahan kekuatan struktural. Seperti Dudukan shock depan dan belakang serta beberapa titik lainnya. Selain itu, pengamatan kami setelah mencoba mobil, sepertinya ada peningkatan juga pada kualitas bushing-bushing yang dipakai. 

AYC Bikin Anti Tekor

Salah satu fitur utama yang disuarakan oleh Mitsubishi adalah kemampuan menikung Xpander Cross yang lebih baik. Ini berkat AYC (Active Yaw Control). Biasanya, yang punya peranti ini adalah mobil-mobil kelas atas seperti Outlander PHEV. Lagi-lagi, Xpander jadi mobil pertama di kelasnya yang punya alat itu. 

Apa fungsinya? Yang jelas, proses berbelok jadi lebih presisi dan aman. Ini kami coba langsung saat pengujian bersama MMKSI. Skenario tikungannya macam-macam. Mulai dari tajam, medium hingga lebar tapi lintasan tergenang air. Jangan lupa juga kalau Xpander Cross berpenggerak roda depan, yang cenderung understeer (stir belok, mobil lurus). 

Dengan bantuan AYC, seberapa payah Anda mengemudi, mobil seperti paham harus bagaimana. Belokan lumayan tajam yang kami libas dalam kecepatan 20-30 km/jam lancar saja, tidak tekor. Mobil protes pun tidak. Berikutnya, tikungan medium yang ditaburi pasir, bisa diselesaikan dengan presisi tanpa kebablasan keluar jalur, pada kecepatan sekitar 40 km/jam. Mulai terdengar kalau komputer memerintahkan fitur kestabilan untuk bekerja lebih keras.

Paling menarik adalah tikungan lebar yang kami selesaikan dalam kecepatan sekitar 50 km/jam. Kondisi lintasan sekali lagi basah. Terasa kalau Xpander Cross ini agak protes dan sedikit mengalami gejala understeer. Namun saat itu terjadi, AYC bekerja dengan tegas menarik roda ke arah yang diinginkan pengemudi. Seru. Anda juga bisa melihat sebesar apa bantuan AYC berkat indikator digital di instrument cluster. Tapi, dari mana alat ini tahu kalau mobil mau kemana? 

Ada empat parameter yang diukur oleh sensor AYC: Sudut kemudi, kecepatan roda, putaran mesin dan rem. Bila pada sistem kendali kestabilan macam ASC (Automatic Stability Control) biasa hanya membaca kecepatan roda (akan mengurangi kecepatan roda yang berputar lebih cepat sendiri), AYC mampu mengetahui putaran mesin sehingga saat belok, tenaga tidak drop. Itulah kenapa kami merasa mobil ini beloknya presisi dan saat pedal gas digentak tenaganya tetap ada. Hebat juga. 

Bukan Untuk Ugal-ugalan

Nah, setelah pengujian singkat selama 30 menit, kesimpulan awal adalah, mobil ini menyenangkan. Dengan membayangkan skenario Anda sedang berada di jalan non-aspal, kosong dan tidak rata, kecepatan 40-60 km/jam bisa dengan meyakinkan melibas kelokan. Sistem peredaman yang tidak berisik, bisa makin bikin percaya diri. 

Tapi perlu kami tekankan, fitur AYC ini bukan untuk ugal-ugalan. Melainkan untuk membantu Anda berkendara lebih selamat. Di jalan biasa, banyak rintangan yang tiba-tiba muncul dan perlu manuver yang presisi. Ini yang bisa diberikan oleh Xpander Cross dan AYC-nya. Jadi, tetaplah waspada dan berkendaralah dengan selamat. Jangan menabrak, jangan sampai ditabrak, apalagi menyebabkan tabrakan. Salam.