Ini Bugatti Tourbillon, Penerus Chiron Yang Bikin Bengong

Setelah delapan tahun dan 500 unit serta sederet rekor, Bugatti Chiron akhirnya tutup buku. Babak baru akan diteruskan oleh mobil baru, Bugatti Tourbillon. Apa lagi, nih?

Bugatti Tourbillon adalah penerus Chiron yang lebih spektakuler, dengan angka performa yang bikin kami bilang, “Bisa ya?”

Tenaganya 1.775,3 hp! Ya, seribu tujuh ratus tujuh puluh lima koma tiga tenaga kuda. Bukan cuma itu, akselerasi 0-100 km/jam diklaim selesai dalam 2,0 detik. Top speed-nya 445 km/jam. Ini versi awal. Bukan tidak mungkin nanti ada varian yang lebih gila.

Tourbillon, terinspirasi dari mekanisme jam tangan super presisi ( dan mahal).  Nama ini juga artinya angin puyuh dalam bahasa Prancis, adalah produk pertama Bugatti sejak merger dengan perusahaan Rimac. Untuk informasi, pabrikan ini sekarang di bawah pimpinan Mate Rimac, anak muda pintar yang jagoan bikin hypercar listrik.

Rimac & Cosworth

Mesin Bugatti Tourbillon

Di balik kulitnya tertanam penggerak PHEV dan mesin V16 8,2 liter. Iya, sudah bukan W16 turbo lagi.

Sistem PHEV mungkin memang ranahnya Rimac. Mereka memasangkan tiga motor elektrik dengan total daya 335,3 hp/240 Nm. Baterainya 25 kWh, diklaim cukup untuk menggerakkan mobil hingga 60 km.

Tapi soal V16 Bugatti menggandeng Cosworth. Tenaga mesin sendiri mencapai 986 hp dengan torsi puncak 900 Nm. Tipikal jantung mekanis Cosworth, batas putaran mesin bisa mentok di 9.000 rpm.

Tenaga kombinasi 1.775,3 hp tadi disalurkan ke roda belakang melalui gearbox 8-speed baru, lengkap dengan limited slip differential (LSD).

Carbon Fiber T800

Rangka Tourbillon dibuat dari bahan komposit T800 carbon fiber, yang ringan tapi kuat, pastinya. Rangka ini menjadi satu kesatuan dengan crash structure, baterai, diffuser belakang dan juga air intake depan. Bahkan grill tapal kuda yang khas itu adalah satu kesatuan dengan rangka.

Ini salah satu dari banyak hal yang buat Tourbillon diklaim lebih ringan dari mobil yang digantikan. Biarpun punya sistem penggerak elektrifikasi yang tentunya tidak ringan.

Untuk berhenti, Bugatti memasangkan rem carbon ceramic, air brake (spoiler belakang untuk memecah aerodinamika), serta sistem pengereman brake by wire.

Kabin Speechless

Coba lihat kabinnya. Kami bingung mulai dari mana. Di balik setir tersedia instrument cluster klasik dengan format analog, yang tatanannya terinspirasi dari jam tangan. Berkelas dan mewah karena jarum dan bingkainya dibuat dari Titanium. Batu berharga macam Rubi dan Safir juga ikut menghias instrumen.

Format dual cockpit yang seperti biasa ada di mobil-mobil Bugatti. Dipertegas dengan center console hingga posisi diam wiper yang tepat di tengah kaca.

Konsol tengah dibuat dari bahan aluminium. Di tengah dashboard itu ada layar monitor yang terlipat rapi.

Harganya

Bugatti Tourbillon adalah penerus Chiron.

Bugatti Tourbillon hanya dibuat sebanyak 250 unit. Harganya €3,8 juta. Bukan main.

Saat ini Bugatti sedang menguji jagoan barunya, sebelum diterima oleh konsumen mulai 2026 mendatang.

GAC Aion Hyper SSR Bakal Menginvasi Pasar Hypercar Eropa?

Perkembangan desain dan teknologi supercar dan hypercar dari brand otomotif asal Negeri Tirai Bambu semakin pesat. Sudah bukan lagi eranya mesin berbusi, tapi kini eranya motor elektrik. Salah satunya adalah Aion Hyper SSR yang baru saja diperkenalkan di GAC Advance Design yang berlokasi di Milan, Italia. Brand supercar Eropa khususnya Italia nampaknya harus lebih waspada.

0-100 km/jam Hanya 1,9 Detik!

Ya, kami tidak bercanda. Hypercar garapan brand Aion, anak perusahaan grup industri GAC ini benar-benar mencengangkan.

Di balik bodi serat karbonnya yang mirip Acura NSX, Hyper SSR dibekali tiga motor elektrik penggerak. Total output tenaganya memang ‘hanya’ 1.208 hp. Memang masih kalah dari hypercar Rimac Nevera made in Kroasia yang bertenaga 1.877 hp.

Kecepatan maksimum Hyper SSR pun dibatasi hanya 250 km/jam. Masih tertinggal jauh dari Rimac Nevera yang top speednya mampu tembus 412 km/jam.

Nah, soal akselerasi sprint 0-100 km/jam lain lagi ceritanya. Pihak GAC mengatakan jika Hyper SSR hanya butuh waktu 1,9 detik. Jika benar adanya, hanya selisih sekedip mata dari Rimac Nevera yang catatan waktunya 1,8 detik. Satu.. du.. whooshh… 100 km/jam…!

Lantas, apalagi yang memikat dari hypercar EV ini selain performanya yang bagai rudal hipersonik ini?

Tak Sampai Setengah Juta Dollar!

Pintunya dirancang cukup unik, terbuka model dihedral alias melipat ke atas ala Acura NSX. Saat pintu terangkat, barulah bisa terlihat interiornya yang tak jauh beda dari hypercar modern.

GAC menyatakan jika material pada interior Hyper SSR terbuat dari bahan baku ramah lingkungan dan terbarukan. Jadi dapat dipastikan Anda tak akan menemukan balutan kulit hewani pada interiornya. Hal tersebut selaras dengan visi bebas emisi yang diusung oleh GAC.

Setir model hexagonnya mirip mobil balap hypercar Le Mans dan F1. Anda tak akan menemukan panel instrument di balik setir. Saat mobil dalam posisi ON, akan muncul tampilan virtual berisi indikator dan instrument berkendara. Sorotan proyeksi berukuran 8,8-inci ala VR tersebut justru tak mengganggu pandangan dan konsentrasi. Terlebih saat sedang melesat di kecepatan tinggi. Sedangkan pada konsol tengah terpampang layar touchscreen 14,6-inci sebagai penampil kendali fitur berkendara.

Banyak yang bertanya apakah GAC Aion akan segera memasarkan Hyper SSR di Eropa. Tapi hingga saat ini pihak pabrikan belum memiliki rencana untuk memproduksi untuk pasar di luar RRC.

Namun demikian, pihak pabrikan memberi gambaran jika Hyper SSR versi Ultimate Track harganya di kisaran $233 ribu atau sekitar Rp 3,7 miliaran. Sedangkan untuk varian ‘standar’ harganya cuma $178 ribu atau sekira Rp 2,8 miliaran. Terpaut sangat jauh dari Rimac Nevera yang label harga termurahnya tembus $2 juta!

Dengan kemampuan beda tipis dari Rimac Nevera, harga GAC Aion Hyper SSR sangat miring. Brand hypercar Eropa seperti Ferrari, Lamborghini, Porsche, Bugatti dan juga Rimac harus waspada. Bukan mustahil jika kelak Hyper SSR mendadak menginvasi daratan Eropa.

IONIQ 5 N Dinobatkan Sebagai World Performance Car 2024

Hyundai IONIQ 5 N sukses dinobatkan sebagai World Performance Car 2024. Ini merupakan kemenangan keempat bagi lini IONIQ 5 di World Car Awards dalam tiga tahun terakhir.

Pemenang World Car Awards tahun ini diumumkan dalam acara New York International Auto Show (NYIAS) 2024. IONIQ 5 dan IONIQ 6 meraih kemenangan tiga kali berturut-turut pada tahun 2022 dan 2023 dalam kategori World Car, World Electric Vehicle, dan World Car Design.

“Kami sangat senang dan bangga menerima penghargaan World Performance Car yang prestisius untuk IONIQ 5 N,” kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company. “Penghargaan ini merupakan bukti dari komitmen Hyundai untuk mendobrak batas terkait performa dan inovasi mobil listrik. Sangat memuaskan melihat upaya kami dihargai dengan total tujuh gelar World Car Awards dalam tiga tahun terakhir.”

Hyundai Ioniq 5 N dapat penghargaan

Mobil Brutal

Diperkenalkan bulan Juli 2023 sebagai EV pertama Hyundai N, mewakili segmen baru di mobil listrik berperforma tinggi. Mobil Korea Selatan tersebut menggabungkan Electric Global Modular Platform (E-GMP) standar IONIQ 5 dengan teknologi motorsport dari N.

Mobil listrik ini telah banyak dipuji di media sebagai ‘terobosan’, ‘game-changer’, dan ‘tolok ukur’ untuk mobil listrik berperforma tinggi.  5 N juga mencatat waktu lap tercepat di Nürburgring Nordschleife, yang dilakukan oleh tim majalah ‘Sport Auto’ dari Jerman.

“IONIQ 5 N merepresentasikan momen penting bagi Hyundai N dan strategi elektrifikasi kami. Dengan mengkombinasikan platform E-GMP kami dengan keunggulan motorsport N, kami telah menciptakan mobil listrik berperforma tinggi yang inovatif dan menetapkan standar baru dalam industri,” kata Till Wartenberg, Vice President and Head of N Brand & Motorsport at Hyundai Motor Company.

Ajang World Car Awards merupakan acara tahunan. Ada 100 juri internasional dari 29 negara, termasuk Indonesia, menguji coba dan memberikan suara terhadap kendaraan-kendaraan yang memenuhi syarat.