IONIQ 5 N Dinobatkan Sebagai World Performance Car 2024

Hyundai IONIQ 5 N sukses dinobatkan sebagai World Performance Car 2024. Ini merupakan kemenangan keempat bagi lini IONIQ 5 di World Car Awards dalam tiga tahun terakhir.

Pemenang World Car Awards tahun ini diumumkan dalam acara New York International Auto Show (NYIAS) 2024. IONIQ 5 dan IONIQ 6 meraih kemenangan tiga kali berturut-turut pada tahun 2022 dan 2023 dalam kategori World Car, World Electric Vehicle, dan World Car Design.

“Kami sangat senang dan bangga menerima penghargaan World Performance Car yang prestisius untuk IONIQ 5 N,” kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company. “Penghargaan ini merupakan bukti dari komitmen Hyundai untuk mendobrak batas terkait performa dan inovasi mobil listrik. Sangat memuaskan melihat upaya kami dihargai dengan total tujuh gelar World Car Awards dalam tiga tahun terakhir.”

Hyundai Ioniq 5 N dapat penghargaan

Mobil Brutal

Diperkenalkan bulan Juli 2023 sebagai EV pertama Hyundai N, mewakili segmen baru di mobil listrik berperforma tinggi. Mobil Korea Selatan tersebut menggabungkan Electric Global Modular Platform (E-GMP) standar IONIQ 5 dengan teknologi motorsport dari N.

Mobil listrik ini telah banyak dipuji di media sebagai ‘terobosan’, ‘game-changer’, dan ‘tolok ukur’ untuk mobil listrik berperforma tinggi.  5 N juga mencatat waktu lap tercepat di Nürburgring Nordschleife, yang dilakukan oleh tim majalah ‘Sport Auto’ dari Jerman.

“IONIQ 5 N merepresentasikan momen penting bagi Hyundai N dan strategi elektrifikasi kami. Dengan mengkombinasikan platform E-GMP kami dengan keunggulan motorsport N, kami telah menciptakan mobil listrik berperforma tinggi yang inovatif dan menetapkan standar baru dalam industri,” kata Till Wartenberg, Vice President and Head of N Brand & Motorsport at Hyundai Motor Company.

Ajang World Car Awards merupakan acara tahunan. Ada 100 juri internasional dari 29 negara, termasuk Indonesia, menguji coba dan memberikan suara terhadap kendaraan-kendaraan yang memenuhi syarat.

 

IONIQ 5 ASEAN Tour, Tempuh Rute Sejauh 3.000 Km

Setelah menempuh perjalanan selama 11 hari, Hyundai sukses melintasi lima negara di Asia bersama rangkaian IONIQ 5 ASEAN Tour.

IONIQ 5 ASEAN Tour, menjadi inisiatif mobilitas listrik yang terdiri dari lima kendaraan, dua unit produksi Indonesia dan tiga unit di Singapura. Berkolaborasi dengan Automobile Association of Singapore (AAS), Hyundai Motor Company, komunitas lokal, dan Key Opinion Leader (KOL) dari Indonesia maupun Thailand.

Tur EV Terjauh di Asia Tenggara

Perjalanan dimulai dari Singapura menuju Malaysia dengan menampilkan IONIQ 5 dan IONIQ 6. Di Thailand, teknologi Vehicle to Load (V2L) berguna dalam memberikan penerangan lampu luar ruangan, hingga pengalaman kuliner para peserta.

Rombongan IONIQ 5 akhirnya finish dengan tujuan akhir di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 30 November 2023. Inilah tur EV terjauh melintasi negara di Asia Tenggara dengan total perjalanan 3.197 km, meningkat 446 km dari perhitungan awal.

Tur ini menjadi ajang pembuktian keandalan, keramahan lingkungan, dan kemampuan jarak jauh IONIQ 5, terutama di pasar Asia Tenggara. IONIQ 5 juga memamerkan efisiensi biaya yang luar biasa, dengan total biaya hanya US$116 per mobil untuk seluruh perjalanan. Kira-kira dua kali lebih hemat biaya dibandingkan dengan kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE).

“Melihat kesuksesan IONIQ 5 ASEAN Tour, mendorong kami untuk memperkuat infrastruktur dan ekosistem kendaraan listrik di seluruh wilayah,” kata Youngtack Lee, Presiden Hyundai Motor ASEAN HQ. 

Selain Nithi Thuamprathom, seorang influencer dari Thailand, Fitra Eri juga berbagi wawasan menarik dan pandangannya tentang potensi besar kendaraan listrik.

IONIQ 5 menunjukkan kemampuan jarak tempuh yang mengesankan, dengan sekitar 50 persen daya baterai masih tersisa. Perjalanan ‘Go Far With Zero Worries’ ini menekankan peran penting kendaraan listrik dalam membentuk masa depan transportasi.

Lebih Dekat Dengan Platform E-GMP Hyundai

Selama beberapa tahun terakhir, Hyundai menjadi salah satu perusahaan dengan inovasi mobil listrik terbesar di dunia. Di Tanah Air, Hyundai menjadi salah satu pemain terbesar dalam pasar mobil listrik dengan Hyundai Ioniq, Hyundai Kona Electric, dan Hyundai Ioniq 5.

Sebagai salah satu pencipta mobil listrik terkemuka, maka Hyundai tidak pernah lelah untuk berinovasi, salah satunya adalah dengan platform Electric Global Module Platform atau E-GMP. Ini merupakan platform yang digunakan Hyundai dalam mengembangkan mobil listriknya.

Mempermudah proses produksi

Dengan satu platform utama, maka bisa menghasilkan beberapa model mobil listrik yang berkualitas secara sekaligus. Cukup dengan melakukan perubahan sedikit pada platform, misalnya mengubah panjang dan wheelbase, maka platform E-GMP tersebut mampu mengakomodir beberapa model bodi sekaligus.

Hal tersebut akan mempermudah proses produksi dan pengembangan, sehingga konsumen Hyundai bisa menikmati mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau. E-GMP juga bertujuan untuk membuat kendaraan elektrik dari Hyundai lebih aman, stabil, serta dapat diandalkan oleh penggunanya.

Dengan E-GMP, maka mobil listrik Hyundai bisa memiliki performa yang luar biasa. Misalnya jarak tempuh hingga mendekati 500 km dengan sekali pengisian daya, pengisian daya dengan cepat karena sistem Fast Charging 400V atau 800V.

Aspek keselamatan berkendara juga didapat melalui chassis dengan titik gravitasi yang rendah. Platform ini sendiri sudah mulai digunakan pada model Hyundai baik pasar lokal maupun internasional, misalnya Hyundai Ioniq 5.

Buffer baterai yang tersembunyi

Selain platform E-GMP, baterai pada mobil listrik seperti Hyundai Ioniq 5 menjadi komponen yang sangat penting. Sudah jelas bahwa baterai adalah sumber tenaga kendaraan tersebut. Kondisi baterai pun harus diperhatikan dan dirancang seawet mungkin. Karena bila terjadi malfungsi, jarak tempuh dari mobil bisa berkurang atau bahkan membuat mobil gagal beroperasi.

Salah satu cara engineer Hyundai memaksimalkan masa hidup baterai mobil listrik adalah dengan menggunakan buffer tersembunyi pada baterai tersebut. Konsep dari buffer tersembunyi adalah baterai tidak diutilisasikan sepenuhnya. Sehingga, ketika baterai berada pada posisi 100 persen, secara fisik sebenarnya bisa menampung lebih. Begitu juga ketika 0 persen, selalu disiapkan daya cadangan yang tidak akan keluar.

Hal ini karena baterai lithium-ion yang digunakan akan menurun kualitasnya ketika mengalami siklus 0 dan 100 secara terus menerus. Dengan adanya buffer ini, maka baterai akan lebih aman dan lebih tahan lama. Sehingga, konsumen pun tidak perlu khawatir saat menggunakan mobil listrik dari buatan Hyundai.

Hyundai Ioniq 5 N Akan Usung Transmisi Dual-Clutch Dan Rev Limiter Virtual

Mobil listrik dengan transmisi single gear nampaknya terasa kurang greget bagi para pengemudi yang terbiasa mengoper persneling dan mendengar raungan suara mesin saat pindah gigi. Berbagai uji coba teknologi pun dilakukan oleh pabrikan otomotif untuk dapat menghadirkan sensasi operan transmisi ala mobil konvensional pada mobil listrik. Termasuk pada Hyundai Ioniq 5 N.

 

Varian terbaru dari Hyundai Ioniq 5 yang digarap oleh Hyundai N kabarnya bakal mengusung teknologi transmisi virtual. Bahkan lengkap dengan deru batas rpm mesin sebagai penanda perpindahan gigi. Hmm..menarik. 

Nah, versi awal dari teknologi transmisi virtual yang oleh Hyundai diberi label “N e-shift” tersebut sebetulnya telah dibekalkan pada hatchback Hyundai i30 N. Teknologi tersebut diadopsi dari sistem simulasi transmisi pada prototype RN22e dan mobil konsep Hyundai Ioniq 6.

Simulasi transmisi ala mobil konvensional

Pada teknologi sistem transmisi virtual “N e-shift”, software akan mensimulasi kinerja transmisi dual-clutch (kopling ganda). Pengemudi dapat melakukan perpindahan naik-turun gigi via tuas transmisi maupun melalui sentuhan pada paddle-shift.

Dan tentu saja, perpindahan gigi tanpa deru auman suara mesin rasanya kurang afdol. Oleh sebab itu, Hyundai juga membekalkan software yang akan mensimulasi suara deru mesin saat perpindahan gigi plus sensasi getaran engine brake saat turun gigi. Nantinya akan tersedia pilihan beragam suara mesin yang dapat dipilih sesuai selera para pengemudi.

Kabarnya untuk mengaktifkan mode virtual yang disebut sebagai ‘VGS’ mode (Virtual Grin Shift) tersebut, pengemudi cukup menekan tombol aktifasi pada kemudi seraya menarik kedua tuas paddle-shift secara bersamaan.

Sistem transmisi tersebut telah memasuki tahap akhir uji coba. Mobil versi produksi yang bakal mengunakan kedua software simulasi transmisi tersebut adalah Hyundai Ioniq 5 N yang rencananya akan diluncurkan pada tahun 2023 mendatang. Hmm…terlalu keren..