Polisi melakukan penindakan kepada pelanggar aturan lalu lintas

Sembilan Hari Operasi Patuh 2023, Ratusan Ribu Pelanggaran Terdeteksi

Kepolisian Republik Indonesia mengumumkan hari ini (21/07) bahwa Operasi Patuh 2023 yang sudah berjalan selama sembilan hari berhasil menjaring ratusan ribu pelanggar. Menariknya, tidak semua dilakukan penindakan (tilang).

Dikutip dari NTMC, “Total jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas baik ETLE dan Tilang Manual sebanyak 29.211,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, di Jakarta. Selain itu, polisi melayangkan teguran kepada 242.836 pengendara yang berkendara tidak sesuai aturan.

Syarat SIM

Menurut Ramadhan, ada tiga pelanggaran yang kerap muncul di catatan Polantas. Untuk pengendara motor, tidak menggunakan helm SNI sebanyak 148.514 pelanggar. Diikuti melawan arus dengan 39.011 pelanggar. Yang paling mengkhawatirkan, berkendara di bawah umur sebesari 18.869 pelanggar. Bayangkan itu, ada lebih dari 18 ribu bocah belum cukup umur berkeliaran mengendarai motor.

Kemudian untuk pengendara mobil peraturan yang paling sering dilibas adalah, tidak menggunakan sabuk pengamanan atau safety belt sebanyak 30.273 pelanggar. Melebihi muatan ada 5.240 pelanggar. Dan, melawan arus jumlahnya 5.277 pelanggar. Data tersebut terakhir dicatat pada tanggal 18 Juli 2023.

Brigjen Ahmad Ramadhan juga mengatakan jumlah kecelakaan yang tercatat selama Operasi Patuh 2023, hingga tanggal tersebut mengalami kenaikan dibanding tahun lalu. “Apabila dilihat dari data laka lantas pada hari kesembilan pelaksanaan operasi yakni tanggal 18 Juli 2023, sebanyak 330 kejadian apabila dibandingkan dengan tahun 2022 sebanyak 156 kejadian, mengalami kenaikan sebanyak 174 kejadian.”

Kami tidak akan lelah mengajak Anda untuk tertib berlalu lintas. Supaya semua selamat dan tiba di tujuan dengan aman. Yang menggunakan jasa sopir pribadi, tegur jika tidak berkendara tertib. Kalau Anda berkendara sendiri, ayo, taat dan tertib. 

Sumber: NTMC Polri

Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Mudik Masih Berlanjut

Tingginya arus lalu lintas mengarah ke Jakarta, membuat Korlantas Polri memperpanjang sistem rekayasa lalu lintas di jalan tol, dari arah timur ke barat, hingga hari ini (01/05/2023).

Dikutip dari situs NTMC Polri, Korlantas Polri melalui Diskresi kepolisian melakukan perpanjangan waktu rekayasa lalu lintas one way pada Minggu 30/4/2023 sampai Senin 1/5/2023, mulai dari KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 72 Cikampek. Dilanjutkan dengan rekayasa lalu lintas contraflow dari KM 72 sampai dengan KM 47 tol Jakarta-Cikampek.

Arus mudik 2023

Hal tersebut diputuskan berdasarkan pantauan CCTV milik PJR Command Center yang memperlihatkan padatnya arus lalu lintas pada hari sabtu kemarin (29 April 2023). Menurut Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol Eddy Djunaedi, “Meski pada hari sebelumnya diberlakukan one way pada Sabtu, 29/4/2023 dari KM 414 Kalikangkung sampai dengan KM 72 Cikampek, volume kendaraan masih terpantau padat dari CCTV Command Center PJR.”

Ditambahkan Kabagops, rekayasa ini dilakukan untuk antisipasi puncak arus balik tahap kedua yang diperkirakan hari Minggu-Senin (30 April-1 Mei). Berdasarkan penghitungan data jumlah kendaraan yang melewati gerbang tol Kalikangkung angkanya terus naik.

“Rekayasa lalu lintas yang diterapkan Korlantas Polri dapat dievaluasi waktu pemberlakuannya berdasarkan pertimbangan kondisi arus lalu lintas selama tiga jam berturut-turut. Bila ada perubahan maka akan kami informasikan kembali,” tutup Kombes Pol Eddy Djunaedi.

Sumber: NTMC

[UPDATED] Kecelakaan Maut Terjadi di Bekasi, Diduga Rem Truk Malfungsi

Kecelakaan maut terjadi karena truk langsung menghantam halte dan tiang telekomunikasi.

[UPDATE 31/08/2022 19:55]

Menurut Kapolsek Bekasi Kota Kompol M. Salahuddin, sopir truk mengaku mengantuk dan truk yang dikendarai mengalami rem blong. Tapi setelah dicek sang sopir ketahuan berbohong karena setelah dilakukan olah TKP, polisi tidak menemukan bukti rem tidak berfungsi. Lebih lanjut, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan menuturkan terdapat bekas rem di tempak kejadian. Jadi kemungkinannya truk gagal mengerem karena ODOL (Over Dimension Over Load).

Kecelakaan maut kembali terjadi di Kota Bekasi, pukul 10.00 WIB pagi tadi (31/08/2022). Insiden ini melibatkan sebuah truk trailer bermuatan besi yang melintas dari arah Kranji menuju Cakung, Jakarta Timur. Titik lokasi kecelakaan berada di Jalan Sultan Agung, berada dekat dengan  SD Negeri Kota Baru II dan III Bekasi Barat.

Kecelakaan maut ini diduga karena ada kegagalan pengereman dan truk masih melaju dalam kecepatan yang agak kencang. Dari tempat kejadian perkara,  sopir truk tidak sempat mengurangi kecepatan dan langsung menabrak halte dan kemudian menabrak tiang telekomunikasi mikrosel atau microcell pole hingga menimpa kendaraan pickup yang berada di jalur berlawanan arah.

“Kalau dilihat dari tipe jalan tidak menurun dan juga ada bekas rem, truk ini menabrak halte lalu menabrak tiang,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman, dalam pernyataannya di laman NTMC Polri. 

Korban Anak-anak

Saat ini, korban berada di Rumah Sakit RSUD Bekasi dan Rumah Sakit Ananda Bekasi, serta kebanyakan korban adalah anak sekolah dasar, karena mayoritas korban baru saja keluar dari sekolah atau orang tua yang sedang menjemput anak-anaknya dan menunggu angkutan umum di halte yang berada di depan sekolah SD.

Akibat kecelakaan mengerikan tersebut 30 orang menjadi korban dengan rincian 10 orang meninggal dunia dan 20 orang luka-luka. Korban kecelakaan ini terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Selain itu, terdapat korban yang merupakan pengendara lain serta pedagang makanan yang berada di depan sekolah.

Kami turut prihatin dengan peristiwa ini dan selalu berharap agar setiap pengguna jalan tetap menjaga keselamatan berkendara dan jangan lupa memastikan kondisi kendaraan selalu dalam kondisi baik. Sebab kondisi kendaraan yang tidak prima, tak hanya berpengaruh dengan penjalanan Anda, namun juga dapat berpotensi menimbulkan kecelakaan di jalan.