Toyota New bZ4X Produksi Indonesia Siap Meluncur Akhir Tahun 2025

Kabar dan prediksi perihal Toyota bakal memproduksi mobil listrik secara lokal di Indonesia yang beredar sejak tahun lalu kini kian terang benderang. Yang nantinya akan diproduksi adalah mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV) Toyota New bZ4X di Indonesia.

Kehadiran mobil listrik tersebut semakin melengkapi lini kendaraan berteknologi elektrifikasi Toyota yang diproduksi di Tanah Air. Sebelumnya, yang sudah diproduksi adalah mobil bermesin hybrid (HEV) seperti Kijang Innova Hybrid dan Yaris Cross Hybrid.

Dengan produksi kendaraan elektrifikasi secara lokal di Indonesia, biaya produksi dapat ditekan sehingga harga jual bisa lebih kompetitif. Hal tersebut sekaligus wujud dari komitmen PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku APM Toyota di Indonesia dalam memperkuat tumbuh kembang ekosistem serta pasar kendaraan elektrifikasi di Tanah Air.

“Dengan produksi lokal dan efisiensi biaya logistik serta pajak, bZ4X diproyeksikan akan hadir sebagai pilihan EV yang lebih masuk akal bagi masyarakat Indonesia,” kata Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran TAM dalam keterangan pers yang dikutip Selasa (29/7).

Toyota New bZ4X

Toyota New bZ4X yang akan diproduksi telah mengalami pembaruan. Mulai dari kapasitas baterai dan output performa, desain interior serta eksterior, termasuk pula integrasi sistem teknologi New T-Intouch.

Motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) yang dibekalkan berdaya 150 kW atau setara 200 HP dengan torsi 266 Nm. Pasokan daya listrik bersumber dari baterai lithium-ion berkapasitas 71,4 kWh. Jarak jelajahnya diklaim mampu mencapai hingga 500 km dalam sekali pengisian.

Saat ini mobil listrik Toyota bZ4X masih diimpor dalam skema completly built up (CBU). Harga jualnya di Indonesia mulai Rp 682,8 juta untuk varian terendah tanpa wall charger hingga Rp 1,208,8 miliar untuk versi two tone color.

Dengan diproduksi dalam negeri, Toyota New bZ4X akan lebih mudah dijangkau tanpa perlu ada waktu tunggu inden pemesanan yang cukup lama. Ketersediaan suku cadang pun lebih terjamin. Toyota mengklaim kehadiran BEV lokal ini menjadi tonggak penting dalam memperluas lini produksi nasional dan mempermudah akses masyarakat terhadap mobil listrik buatan Toyota.

“Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan komitmen Toyota dalam menghadirkan solusi mobilitas yang inklusif, tetapi juga berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan kemandirian teknologi nasional, dan pembangunan masa depan Indonesia yang lebih hijau,” terang Hiroyuki Ueda, President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Nah, kita tunggu saja kehadiran Toyota New bZ4X di Indonesia akhir tahun ini.

Honda e:N1

Honda, Isuzu, Toyota, Mitsubishi Investasi Besar di Thailand

15 Desember lalu, Honda mengumumkan mereka telah sukses melakukan perakitan mobil listrik Honda e:N1 di Thailand.  Isuzu siap menghadirkan pickup elektrik tahun 2025 nanti. Toyota sudah siap uji coba mobil komersial listrik, yang kami perkirakan bentuknya macam Hilux Champ/Rangga. Tapi itu hanya secuil kabar.

Berita besarnya adalah, empat pabrikan otomotif Jepang itu melakukan penanaman modal besar-besaran di Thailand. Total 150 milyar Baht (setara Rp 66,9 trilyun) akan mengucur dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Ini diungkap resmi oleh pemerintah Thailand, melalui Chai Watcharong, juru bicara perdana menteri.

Menurut Chai, perdana menteri Thailand Settha Thavisin telah melakukan diskusi dengan tujuh pabrikan Jepang, saat berlangsungnya peringatan 50 tahun kerjasama Thailand-Jepang pada 14-18 Desember lalu. Dalam diskusi tersebut tujuh pabrikan berkomitmen untuk menjadikan Thailand sbeagai pusat produksi mereka.

Sementara itu, empat diantaranya berjanji akan memperluas produksi EV di negara itu. Investasi Toyota dan Honda masing-masing sebesar 50 milyar baht, Isuzu yang menguasai setengah pasar pikap di negara itu mengucurkan 30 milyar baht dan Mitsubishi menanamkan 20 milyar Baht.

“Perdana Menteri menegaskan kembali bahwa produsen mobil Jepang telah memainkan peran penting dalam pengembangan dan promosi industri kendaraan listrik di Thailand untuk menjadi pemimpin dalam produksi kendaraan listrik di kawasan ASEAN,” kata Chai Watcharong.

Investasi Toyota cs di segmen EV ini akan memuluskan jalan menuju target 750.000 kendaraan listrik di Thailand pada 2030 yang akan datang. Di Indonesia, target produksi mobil listrik adalah 600.000 unit di tahun yang sama, mulai 2024. Tentunya, di Indonesia ada syarat harus memenuhi TKDN 40 persen. Ketentuan itu harus dipenuhi oleh produsen kalau mau mendapatkan insentif pajak.

Sumber: Thaigov.go.th