Isuzu D-Max BEV

Investasi Masif Isuzu di Thailand Untuk BEV

Isuzu memastikan investasi besar-besaran di Thailand. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program elektrifikasi produk mereka, yang akan segera dipasarkan secara global.

Untuk itu, dana  sebesar 133,3 milyar Yen akan dialokasikan untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik di Thailand.

Angka tersebut adalah bagian dari 1 triliun yen (lebih dari Rp 104 triliun) yang akan dikucurkan hingga 2030 mendatang dan bukan cuma untuk Thailand. Ini adalah usaha Isuzu untuk mencapai netralitas karbon dan digitalisasi secara global.

skstsa Isuzu D-Max BEV

Meski begitu, mereka belum memutuskan di mana lokasi pabrik pembuatan sel baterai. Yang pasti, Isuzu sudah menetapkan wilayah Samrong, provinsi Samut Prakan di sebelah tenggara Bangkok, sebagai tempat untuk merakit D-Max BEV.

“Kami sedang mempertimbangkan berapa biaya yang diperlukan untuk pembangunan sel beterai EV dan mobil listrik. Selain itu, kami akan menetapkan kapasitas produksi sel baterai,” kata Takashi Oodaira, Executive VP Isuzu Motors yang menangani strategi netralitas karbon dan engineering.    

Untuk Ekspor

D-Max BEV diumumkan kehadirannya minggu lalu oleh Isuzu Thailand. Double cabin elektrik ini akan dipasarkan di Eropa pada 2025 mendatang dan Australia jadi target berikutnya untuk ekspor.

Secara desain teknis, D-Max memanfaatkan teknologi Isuzu Elf EV, dengan menempatkan baterai di tengah ladder frame-nya. Baterai 66,9 kWh mentenagai dua motor listrik. Dengan konfigurasi tersebut, D-Max mempertahankan kemampuan gerak empat rodanya.

Motor listrik depan memiliki tenaga 53,2 hp dengan torsi 180 Nm. Penggerak listrik belakang sepertinya akan jadi penggerak utama karena memiliki daya 120,2 hp dengan torsi 217 Nm. Dikutip dari Isuzu, kombinasi keduanya menghasilkan tenaga hingga 174,3 hp dengan torsi 325 Nm.

Dikatakan juga, D-MAx BEV mampu menarik beban hingga 3,5 ton. Dengan kapasitas angkut 1 ton. Jarak tempuh yang tersedia belum diumumkan oleh pembuatnya. Tapi perkiraan kami sekitar 400-an km.

Sumber: Bangkok Post

Isuzu D-Max BEV

Isuzu Perkenalkan D-Max BEV, Meluncur Resmi Minggu Depan

Isuzu serius bersaing di era elektrifikasi ini. Salah satu buktinya, mereka memperkenalkan Isuzu D-Max BEV alias D-Max listrik. Ini bukan prototype lagi, karena double cabin tersebut akan meluncur di Eropa tahun depan. Diikuti Australia dan Thailand setelahnya.

Untuk peluncuran resmi, Isuzu memanfaatkan event Bangkok International Motor Show 2024 yang akan berlangsung 27 Maret nanti. Tumben, mobil double cabin Isuzu dijual di Eropa dulu? Menurut mereka, mobil ini dipasarkan di wilayah yang infrastruktur EV charging-nya sudah mumpuni. Masuk akal.

skstsa Isuzu D-Max BEV

Isuzu D-Max BEV dikatakan dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar, utamanya segmen mobil pickup komersial dan penumpang. Tentunya, sambil mempertahankan ketangguhan mobil yang bisa melewati berbagai medan.

Untuk mendukung kemampuan tersebut, Isuzu menghadirkan dua motor listrik dan sistem penggerak e-Axle di depan dan belakang sebagai gerak empat roda. Digabungkan dengan rangka chassis baru yang kokoh.

Selain itu, Isuzu juga mengklaim D-Max BEV punya kemampuan towing (menarik beban) hingga 3,5 ton serta mampu mengangkut beban hingga 1 ton. Kedua motor listriknya mampu menghasilkan tenaga hingga 130 kW,setara 174,3 hp. Torsinya menyentuh 325 Nm. Sangat masuk akal untuk sebuah mobil seperti D-Max.

Isuzu tidak menyebutkan baterai lithium ion yang dipakai buatan siapa, tapi kapasitasnya 66,9 kWh. Jarak tempuhnya juga tidak (belum) diketahui. Tapi kami tidak akan terkejut kalau mobil bisa berjalan hingga 400-an km. Kecepatan puncak diklaim 130 km/jam.

Isuzu Mendekat Ke Masyarakat di GIICOMVEC 2024

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku agen pemegang merek (APM) dan distributor resmi kendaraan Isuzu di Indonesia kembali berpartisipasi di GIICOMVEC tahun ini. Sejumlah kendaraan niaga mulai dari bus, pickup, hingga truk dipamerkan oleh Isuzu.

Salah satu kendaraan yang cukup menarik yakni Isuzu Giga FVR-U Wingbox. Truk box berukuran besar ini merupakan hasil kerjasama antara PT IAMI dengan PT Mobilitas Digital Indonesia (MODA). Truk ini digunakan untuk mengangkut berbagai kebutuhan logistik dengan daya angkut maksimal, klaim Isuzu.

Isuzu di GIICOMVEC 2024

Bus sekolah khusus difabel berbasis Isuzu ELF pun turut dipamerkan. Bus ini dioperasikan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Ada juga Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) berbasis Isuzu Traga milik pemerintah provinsi Jawa Barat. Traga ini menjembatani komunikasi antara pemda dengan warga pedesaan di pelosok Jawa Barat.

Produk andalan Isuzu lainnya yakni pickup D-Max Single Cabin yang kerap jadi kendaraan operasional tambang, ikut dipajang. 

“Selama pameran GIICOMVEC 2024 para pengunjung tak hanya dapat melihat secara langsung berbagai fitur unggulan dari model kendaraan Isuzu yang dipamerkan. Tapi juga berbagai informasi spesifikasi teknis dari masing-masing produk,” terang Yusak Kristian, President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).

Penguatan Tiga Pilar Utama

Pada event GIICOMVEC kali ini Isuzu juga menggelar sejumlah kegiatan edukasi interaktif. Tak hanya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang industri truk dan solusi transportasi masa depan. Para pengunjung juga dapat berinteraksi secara langsung dengan tim Isuzu.

Lalu, cara mendekat kepada konsumen lainnya adalah dengan mensinergikan tiga pilar utama. Penguatan sektor penjualan kendaraan (sales), layanan servis dan keberlangsungan suku cadang.

Program layanan servis jemput bola “mechanic on site” jadi salah satu langkah penguatan di sektor layanan purna jual. Para teknisi Isuzu akan menyambangi para pelanggan untuk melakukan pengecekan dan servis berkala. Program ini telah berjalan selama beberapa tahun dan dinilai sangat efektif dalam merespon keluhan para pelanggan.

Program layanan konsumen berbasis digital myIsuzuID jadi langkah efektif untuk lebih cepat merespon kebutuhan para pelanggan.

Selain itu, keberadaan Part Depo menjadi salah satu ujung tombak Isuzu dalam layanan purna jual. Part Depo menjaga ketersediaan pasokan suku cadang yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan dealer dan para pelanggan Isuzu di seluruh Indonesia.

Review Isuzu mu-X 4×4, Mesin CC Kecil Tapi Kapabilitasnya Oke

Menyebut nama Isuzu, biasanya langsung terlintas ialah Panther yang legendaris atau truk Elf. Namun, jalan lupa bahwa Isuzu punya produk sport utility vehicle (SUV) yang gagah, yakni mu-X. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pertama kali menghadirkan mu-X di Tanah Air pada tahun 2014. Seingat kami PT IAMI rasanya tidak pelit dalam memberikan fitur pada mu-X, tapi sayangnya respons pasar masih ‘adem ayem’ saja…

Kami pun penasaran dengan sosok Isuzu mu-X ini, apalagi yang generasi kini sudah menggunakan mesin turbodiesel baru. Selain itu, fitur dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan SUV ini pun dirasa juga oke. PT IAMI juga hanya menghadirkan satu varian, yakni 4×4 bertransmisi otomatis. Lagipula, PT IAMI lebih fokus mendorong Isuzu mu-X menjadi kendaraan operasional bagi perusahaan.

Disiapkan sebagai ‘mobil lapangan’

Dimensi SUV ini memiliki panjang 4.850 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.815 mm, dan wheelbase 2.855 mm. Sedangkan bobotnya mencapai 2,8 ton. Isuzu mu-X punya cukup banyak ubahan dibandingkan model sebelumnya. Khususnya, pada bagian eksteriornya yang menjadi lebih keren. Karena dipersiapkan untuk ‘mobil lapangan’, maka bannya pun menggunakan tipe M/T.

Di bagian interior, tidak terlalu banyak mengalami ubahan, yang penting tidak mengurangi kenyamanan dan fungsi. Bagi kami, posisi berkendara tergolong cukup mumpuni, sehingga untuk mencari sudut ergonomis pun mudah, meskipun pengaturan joknya masih manual. Untuk setir, memiliki fitur tilt dan telescopic.

Kubikasi mesin tidak terlalu besar

Isuzu mu-X menggunakan mesin turbodiesel empat silinder RZ4E-TC 1,9 liter bertenaga 148 hp dan torsi puncaknya sebesar 350 Nm. Transmisi otomatisnya menggunakan unit AWR6B45-II 6-speed dengan fitur Tiptronic. Sistem penggerak empat roda menganut sistem Shift on The Fly dan dibekali fitur Rough Terrain Mode. Fitur ini berfungsi membaca kondisi permukaan jalan dan akan menyesuaikan output mesin menuju roda.

Meski tampilannya bongsor, kami tak ragu menggunakannya di lalu lintas perkotaan. Respons dari posisi diam hingga kecepatan menengah, kami tidak pernah merasa ‘keteteran’. Namun, jika mau berakselerasi sampai 100 km/jam, maka perlu waktu ekstra.

Harganya kompetitif

Karakter suspensi Isuzu mu-X berada di settingan yang moderat. Tidak terlalu kaku, tapi tidak terlalu lembut juga. Walaupun di kecepatan rendah dan melibas jalanan kurang rata, masih terasa guncangannya. Lain cerita saat kami menggiringnya ke jalan tol, maka kinerja suspensinya terasa lebih mantap.

Kesimpulannya, Isuzu mu-X punya kemampuan yang mumpuni, meski kelengkapannya lebih menonjolkan aspek fungsionalitas. Mesin berkapasitas 1.9 liter, bukan berarti tidak mampu menghasilkan performa yang baik. Untuk penggunaan medan offroad saja cukup, apalagi jika untuk aktivitas di perkotaan. Hanya ada dua pilihan warna, yaitu Splash White dan Onyx Black Mica. Rasanya banderol Rp 599,54 juta terdengar begitu kompetitif…

Honda e:N1

Honda, Isuzu, Toyota, Mitsubishi Investasi Besar di Thailand

15 Desember lalu, Honda mengumumkan mereka telah sukses melakukan perakitan mobil listrik Honda e:N1 di Thailand.  Isuzu siap menghadirkan pickup elektrik tahun 2025 nanti. Toyota sudah siap uji coba mobil komersial listrik, yang kami perkirakan bentuknya macam Hilux Champ/Rangga. Tapi itu hanya secuil kabar.

Berita besarnya adalah, empat pabrikan otomotif Jepang itu melakukan penanaman modal besar-besaran di Thailand. Total 150 milyar Baht (setara Rp 66,9 trilyun) akan mengucur dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Ini diungkap resmi oleh pemerintah Thailand, melalui Chai Watcharong, juru bicara perdana menteri.

Menurut Chai, perdana menteri Thailand Settha Thavisin telah melakukan diskusi dengan tujuh pabrikan Jepang, saat berlangsungnya peringatan 50 tahun kerjasama Thailand-Jepang pada 14-18 Desember lalu. Dalam diskusi tersebut tujuh pabrikan berkomitmen untuk menjadikan Thailand sbeagai pusat produksi mereka.

Sementara itu, empat diantaranya berjanji akan memperluas produksi EV di negara itu. Investasi Toyota dan Honda masing-masing sebesar 50 milyar baht, Isuzu yang menguasai setengah pasar pikap di negara itu mengucurkan 30 milyar baht dan Mitsubishi menanamkan 20 milyar Baht.

“Perdana Menteri menegaskan kembali bahwa produsen mobil Jepang telah memainkan peran penting dalam pengembangan dan promosi industri kendaraan listrik di Thailand untuk menjadi pemimpin dalam produksi kendaraan listrik di kawasan ASEAN,” kata Chai Watcharong.

Investasi Toyota cs di segmen EV ini akan memuluskan jalan menuju target 750.000 kendaraan listrik di Thailand pada 2030 yang akan datang. Di Indonesia, target produksi mobil listrik adalah 600.000 unit di tahun yang sama, mulai 2024. Tentunya, di Indonesia ada syarat harus memenuhi TKDN 40 persen. Ketentuan itu harus dipenuhi oleh produsen kalau mau mendapatkan insentif pajak.

Sumber: Thaigov.go.th

Isuzu Mau Produksi Pickup EV, Apa Ini D-Max Ramah Lingkungan?

Ada sebuah kejutan lain yang ditampilkan oleh Isuzu pada acara peluncuran pickup D-Max di Bangkok, Thailand. Shinsuke Minami, Isuzu President and COO, mengumunkan bahwa Isuzu akan segera memproduksi pickup EV bertenaga baterai di Thailand.

Hanya saja produk bervisi masa depan Isuzu ini akan dipasarkan terlebih dahulu di Eropa, bukan di ASEAN. Seperti apa detailnya?

Brand Lain Bisa, Isuzu Pun Bisa!

Seperti diketahui, belum lama ini telah muncul midsize pickup Ford Ranger plug-in hybrid dan Toyota Hilux diesel bermodul mild hybrid.

Isuzu yang cukup berpengaruh besar di segmen pickup kelas sedang tentunya tak ingin ketinggalan langkah dari dua rival terkuatnya.

Platform apa yang bakal digunakan belum diungkap secara resmi oleh pihak pabrikan. Namun dikabarkan yang bakal dibuat ini adalah pickup EV yang berbasis dari D-Max.

Jika pickup bertenaga listrik ini benar-benar diproduksi, maka ini adalah mobil listrik pertama Isuzu di segmen kendaraan penumpang.

“Isuzu turut berperan aktif dalam upaya mewujudkan visi bebas emisi karbon. Oleh sebab itu, Isuzu akan segera memproduksi model pickup truck bertenaga listrik baterai di Thailand.” papar Shinsuke Minami, Isuzu President and COO, dalam keterangan persnya pada acara peluncuran Isuzu D-Max facelift di Bangkok, Thailand.

“Sebagai langkah awal adalah pasar Eropa, yang kemudian akan berlanjut ke kawasan lainnya termasuk Thailand.” imbuh Minami.

Pickup Isuzu D-Max Versi EV?

Prediksi kuat bahwa pickup EV ini akan berbasis dari D-Max santer bergaung di kalangan media Jepang dan Thailand.

Pasalnya, pickup D-Max memiliki variant platform model yang sangat lengkap. Selain itu, D-Max memiliki peran besar sebagai ujung tombak Isuzu. Penjualan global pickup D-Max periode tahun 2022 mencapai angka 340.000 unit. Hampir separuh dari total penjualan global Isuzu atau sekira 40%.

Sejumlah petunjuk mengindikasikan bahwa pickup EV ini akan muncul tak lama lagi. Setidaknya di tahun 2025.

Isuzu telah meluncurkan kendaraan komersil ringan NRR series versi EV di awal tahun 2023. Truk ringan yang mengusung baterai 20 kWh sebagai pasokan tenaga listriknya ini akan segera dipasarkan mulai tahun 2024.

Platform teknologi yang diusung truk NRR tersebut sangat mungkin untuk diaplikasikan pada pickup D-Max. Pasalnya, truk NRR maupun pickup D-Max sama-sama menggunakan sasis ladder frame. Tentu saja akan ada sejumlah penyesuaian dalam pengaplikasian baterai dan motor elektrik penggerak pada sasis D-Max.

Muncul belakangan di kancah EV bukanlah sebuah ketertinggalan. Justru pihak pabrikan dapat menerapkan teknologi yang lebih mutakhir pada pickup D-Max versi EV yang diperkirakan bakal segera diproduksi ini.

Pangsa pasar pickup di Eropa memang tidak sebesar di ASEAN maupun RRC dan Timur Tengah. Justru regulasi mobil listrik yang berlaku di Eropa dapat menjadi acuan pembelajaran bagi Isuzu. Jika pickup EV ini bisa lolos di pasar Eropa, maka kawasan lain pun demikian. Dan tentunya di kancah persaingan pickup elektrifikasi, jika brand lain bisa, maka Isuzu pun pasti bisa. Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Kompetisi Poster Isuzu Melahirkan Sejumlah Pemenang Bertalenta

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memiliki sejumlah aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai sektor. Salah satunya ialah Isuzu Supply Chain Partner (ISCP). Program CSR tahun adalah gelaran kompetisi poster Isuzu bertema Sustainable Development Goals (SDG) 2030.

Program kompetisi poster Isuzu ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap 17 poin dari SDG 2030 di kalangan pelajar. Perlu diketahui, ISCP merupakan organisasi yang beranggotakan pemasok dari Isuzu sebagai partner penunjang pasokan komponen berdasarkan CQDSME (Cost, Quality, Delivery, Safety, Moral and Environment).

Secara umum, program ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.

Partisipasi lebih dari 100 sekolah

Muhammad Ichsan Fajrianto, CSR Working Group Leader of Isuzu Supply Chain Partner menjelaskan, peserta kompetisi poster ini memiliki keterkaitan dengan link, match dan vokasi dari Isuzu. Secara total, lebih dari 100 sekolah ikut dalam kompetisi poster ini.

“Untuk Peserta saat ini yang mengirimkan gambar terdiri dari Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tutur Ichsan. Pemenang kompetisi poster Isuzu saat ini berasal dari Provinsi Jawa Barat, dengan konsep poster clean energy, innovation, sea and earth.

Bertema Sustainable Development Goals

“Penilaian gambar dinilai berdasarkan kesesuaian Tema SDG 2030, mengandung unsur Isuzu, imajinasi desain poster, desain poster tidak mengandung SARA, Pornografi, dan sejenisnya,” tutur Hans Kurniawan, Purchasing Supplier Management Dept. Head PT IAMI.

Berdasarkan penilaian dan syarat yang sesuai, maka terpilih tiga pemenang yaitu Firza Maulana sebagai juara 1 (SMKN 1 Kota Bekasi), Lailatusholiha, juara 2 (SMKN 1 Kota Bekasi) dan Khansa Yuenna, juara 3 (SMKN 1 Bekasi).

Kami turut berbangga, Khansa Yuenna menyalurkan kreativitasnya dalam poster, meski sebagai penyandang tuna rungu. Ia tetap memberikan karya terbaik sehingga meraih juara ketiga. Selamat untuk para pemenang!

Isuzu_1

Isuzu Traga Sambangi Pebisnis Ternak di Bogor

Isuzu Traga masih menjadi produk andalan dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Berbagai prestasi telah diukir pada kendaraan niaga ringan Isuzu ini sejak diluncurkan pada bulan April 2018 silam. Salah satu pencapaian terbaik yang diperolehnya ialah distribusi sebanyak ribuan unit ke berbagai negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN. Bahkan Isuzu berencana untuk membidik negara-negara di Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.

Beragam upaya terus dilakukan oleh Isuzu untuk lebih mendekatkan produk ciptaan Indonesia tersebut kepada segmen konsumen yang disasarnya, yakni pelaku bisnis. Untuk itu, Isuzu Indonesia turut mendukung acara Isuzu Real Harvester Camp yang digelar dengan mengusung konsep glamping dan workshop edukasi peternakan pada 6-7 Januari 2023.

Pada aktivitas yang diikuti tidak kurang dari 50 peserta peternak kambing dan sapi ini, Isuzu Indonesia melalui Astra Isuzu Bogor turut memperkenalkan keunggulan dari Isuzu Traga dan All New Isuzu D-Max terbaru. “Kami menyambut positif kegiatan yang dilakukan oleh Jagadtani, dengan melibatkan para peternak sapi dan kambing sebagai salah satu segmentasi konsumen yang tepat bagi Isuzu Traga,” ujar M. Taufiq Qurahman, Sales Supervisor Astra Isuzu Bogor.

Taufiq mengakui bahwa lewat aktivitas seperti inilah pihaknya dapat bertatap muka langsung dengan para konsumen, yang sudah merasakan keunggulan lini produk Isuzu termasuk Isuzu Traga. Sesi uji jalan pun disediakan bagi peserta, dengan rute pengujian di kawasan Agro Wisata Bunder Lab. Kawasan agro wisata ini terletak di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dengan trek yang didominasi jalan menanjak.

Jalur tersebut mampu memenuhi ekspektasi keunggulan Isuzu Traga. “Dengan mendengarkan masukan dan keluh kesah mereka, maka setelah menggunakan Isuzu Traga dirasa tepat untuk memperlancar berbagai usaha bisnisnya,” tambah Taufiq, saat pemaparan keunggulan Traga di hadapan peserta.

Teknologi Common Rail diterapkan pada Isuzu Traga 

Taufiq memaparkan, salah satu keunggulan dari Isuzu Traga adalah dapat mengonsumsi bahan bakar (BBM) sekelas Bio Solar, meski tetap diwajibkan menggunakan BBM jenis Dexlite atau pun Pertamina Dex. Menurutnya, berkat keunggulan teknologi common rail yang disematkan pada lini produk Isuzu yang dipasarkan saat ini, tentunya dapat menghemat pengeluaran biaya ekstra, khususnya dari bahan bakar yang digunakan.

“Kami mengakui, sejak diperkenalkan teknologi common rail pada mesin diesel Isuzu di tahun 2011, kami cukup sulit memberikan pemahaman seluruh keunggulannya. Tapi begitu konsumen kami merasakan keuntungannya, Isuzu Traga cukup terimbas dimana penjualannya terus meroket,” imbuh Taufiq.

Sepanjang acara berlangsung, workshop diisi oleh berbagai nara sumber yang diyakini dapat membantu usaha bisnis peserta, di antaranya datang dari Edi Wijayanto, sosok pengusaha peternak yang sukses mengelola Sapi Bagus. Kemudian hadir juga nara sumber lainnya yang mengupas tuntas tentang cara ‘menanamkan’ benih embrio sapi ternak yang baik, oleh Dr. drh. Wenny Kurniawati Dari Balai Embrio Ternak.

Isuzu Elf EV Masih Tahap Studi Untuk Indonesia

Isuzu Elf EV hadir dengan fungsi dan performa yang dibutuhkan seluruh kendaraan komersial.

Pada gelaran otomotif GIIAS 2022, menjadi kesempatan bagi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk menampilkan truk niaga ringan dengan penggerak motor listrik berbasis baterai, yakni Isuzu Elf EV. Namun, seperti yang kami duga sebelumnya, truk canggih itu belum dijual ke pasar Tanah Air, karena Elf EV merupakan prototipe yang dibuat oleh Isuzu Motor Limited di Jepang.

“Isuzu Elf EV didatangkan ke Indonesia untuk melihat respons masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dan kebutuhannya seperti apa,” kata Marketing Division Head PT IAMI, Attias Asril. Jadi, Isuzu Elf EV merupakan bukti bahwa Isuzu sudah mempersiapkan kendaraan niaga berbasis baterai. Sehingga inilah langkah selanjutnya dalam hal zero emission, terutama di sektor logistik.

“Tahun ini, produsen kendaraan komersial, khususnya yang ada di Jepang, memperlihatkan kalau kendaraan listrik atau EV sudah dalam pengembangan. Oleh karenanya, kini justru sedang mencari feedback,” imbuhnya. Salah satu langkah untuk mendapatkan feedback ialah dengan ditampilkan di pameran otomotif yang berskala besar. Jadi untuk pasar lokal, dapat diketahui kebutuhannya seperti apa, apakah memungkinkan dengan penggunaan truk listrik.

Isuzu dikenal lama sebagai produsen kendaraan yang jago dalam hal mesin diesel. Bahkan di Indonesia, Anda sering mendengar bahwa Isuzu kerap dikaitkan dengan panggilan ‘Rajanya Diesel’. Seiring dengan diperkenalkannya truk Elf EV, maka pabrikan yang bermarkas di Nishi-ku, Yokohama, Jepang ini mulai melirik pengembangan kendaraan komersial berbasis tenaga listrik.

Salah satunya mereka tunjukkan pada sosok Isuzu Elf EV yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dan sempat dipamerkan pada ajang Tokyo Motor Show 2019 silam. Elf sudah lama melayani segmen light duty truck dan memberikan banyak nilai kepada konsumennya. Elf EV hadir lengkap dengan fungsi dan performa yang dibutuhkan seluruh kendaraan komersial.

Salah satu wujud ekspansi Isuzu ke bidang kendaraan komersial elektrik adalah dengan memperkenalkan Elf EV. Truk ini menggunakan teknologi motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 150 kW atau setara dengan 201 PS. Sedangkan baterai yang digunakan adalah tipe Lithium-ion yang mampu membawanya melaju hingga 100 kilometer setelah terisi penuh. Dengan tenaga sebesar itu, daya angkut maksimalnya mencapai 3 ton.

Selain fitur utama motor listrik, Elf EV ini juga mengusung beberapa fitur unggulan. Mulai dari kursi putar yang memudahkan pengemudi untuk akses masuk maupun keluar, kamera yang disisipkan menggantikan kaca spion samping yang didukung dengan kamera 3D surround-view, sehingga mampu membuat pengemudi melihat kondisi di sekeliling truk.

Sebelum mejeng di GIIAS 2022, Isuzu Elf EV telah dibawa ke Nusa Dua, Bali pada Maret 2022 silam, karena truk konsep tersebut menjadi salah satu produk yang akan digunakan dalam program EV Smart Mobility – Joint Project.