New Honda Accord Spek JDM Hanya Ada Versi Hybrid 2.0 e:HEV

Bagaimana menurut Anda jika sebuah model mobil terbaru justru debut perdana dan dipasarkan terlebih dahulu di negara lain dibanding di negara asalnya. Mungkin beberapa dekade lalu hal seperti ini bukan hal yang lumrah. Namun saat ini sudah biasa terjadi. Contohnya, midsize sedan Honda Accord generasi ke-11.

Meskipun dari brand asal Jepang, namun debut perdana mobil ini justru berlangsung di Amerika Serikat pada November tahun 2022 lalu. Apakah kemudian diluncurkan di Jepang? Tidak. Dari AS, Honda Accord pun diluncurkan di China dalam versi khusus pasar domestik negara itu.

Dan kini akhirnya para konsumen Honda di Jepang bakal segera dapat melihat Accord generasi kesebelas dalam versi spek JDM. New Accord bakal dipasarkan sebagai model tahun 2024. Seperti apa detailnya?

Eksterior Ala US-Spec

Saat melihat tampilan eksteriornya, sepintas identik dengan Accord US-spec yang dipasarkan di AS. Accord untuk pasar domestik China memiliki desain yang spesifik dan berbeda dari spek JDM, AS maupun pasar global.

Perbedaan eksterior Accord yang dipasarkan di Jepang dari versi AS terletak pada komposisi pilihan warna. Desain pelek 18-inci yang dibekalkan pun berbeda.

Ingin upgrade tampilan? Honda menawarkan dua paket opsional dengan gaya yang berbeda: Sports Line dan Touring Line.

Upgrade pada kedua paket ini meliputi lip spoiler, ekstensi add-on bumper depan dan belakang serta side skirt, lis bodi, sirip diffuser belakang. Paket body kit ini tersedia dalam opsi sewarna bodi atau warna hitam.

Pelek alloy 19-inci warna hitam jadi kelengkapan pada paket Sports Line. Sedangkan paket Touring Line dilengkapi pelek alloy 18-inci model diamond-cut dengan warna silver.

Fitur Interior Lebih Praktis

Pada area interior ternyata terdapat sedikit perbedaan detail gaya tampilan dari Accord versi AS.

Bagian konsol tengah pada Accord yang dipasarkan di kawasan Amerika Utara tampil dengan tombol AC model tradisional. Pada spek JDM menggunakan kenop putar.

Pengoperasian transmisi pun lebih canggih menggunakan tuas putar, bukan tongkat transmisi ala mobil matic konvensional.

Fitur pengoperasian “Experience Selection Dial” ini sama seperti pada Honda Accord spek domestik RRC dan kembarannya, Honda Inspire.

Dengan kenop model putar, pengaturan audio dan temperatur kabin menjadi lebih mudah.

Pada bagian tengah dasboard terpampang layar sentuh 12.3-inci yang terintegerasi dengan sistem infotaintment terpadu “Google Built-in”. Panel instrument menggunakan layar digital 10.2-inci. Informasi berkendara juga ditampilkan via proyeksi head-up display 11.5-inci.

Perihal fitur sistem bantu dan keselamatan berkendara terpadu berbasis ADAS Honda Sensing jadi kelengkapan standar pada Accord. Mulai dari autonomous emergency braking, long-range blind-spot monitoring, lane-keep assist, hingga adaptive cruise control.

Kamera monitor 360° “Sensing 360” jadi fitur ADAS yang pertamakali dibekalkan pada Accord di Jepang. Sistem terpadu Honda Sensing akan mengalami upgrade dengan teknologi yang lebih mutakhir. Setidaknya paling cepat pada tahun 2025 mendatang.

Hanya Tersedia Varian Hybrid e:HEV

Untuk konten yang ada di balik kap mesin, para konsumen di Jepang nampaknya tak punya pilihan lain.

Honda Accord spek JDM ini hanya tersedia dalam varian bermesin hybrid e:HEV. Mesin 4-silinder 2.0 liter dipadukan dengan 2 motor elektrik hybrid. Opsi transmisi pun hanya ada versi CVT.

Sayangnya, pihak Honda tidak menyebutkan berapa besaran output performa mesin hybrid ini. Namun diperkirakan tenaganya 181 hp dengan torsi 315 Nm seperti pada model Civic e:HEV.

Entah mengapa Honda di Jepang tak memasarkan Accord varian bermesin bensin maupun plug-in hybrid (PHEV) seperti di negara lainnya.

Harga jual Honda Accord model tahun 2024 ini di Jepang akan diumumkan menjelang dibukanya pemesanan pada Desember 2023. Pengiriman unit dimulai antara Maret-Mei 2024.

Mitsubishi Xpander HEV

Menanti Kehadiran Mitsubishi Xpander HEV

Mitsubishi Motor Corporation (MMC) pernah membeberkan rencana mengenai produk baru yang akan diluncurkan hingga tahun fiskal 2023, khusus untuk wilayah Asia Tenggara atau ASEAN. Terungkap ada setidaknya 11 mobil baru yang bakal dirilis oleh Mitsubishi. Bahkan 6 di antaranya adalah mobil-mobil bermesin listrik. Sedangkan 5 mobil lainnya ialah sebatas penyegaran saja. Nah, produk yang direncanakan mengusung tenaga listrik, salah satunya ialah Mitsubishi Xpander HEV.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) sendiri terus melakukan studi dan persiapan terkait rencana kehadiran Mitsubishi Xpander dengan teknologi mesin hybrid ini. MMC pun menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar menjadi basis produksi mobil tersebut. Xpander HEV bukan hanya produk yang menampilkan aspek teknologi hybrid saja, namun menjadi keputusan penting untuk mendukung elektrifikasi kendaraan di Tanah Air.

Ada 39 negara ekspor

Jika nantinya Mitsubishi memutuskan untuk membuat Xpander HEV, maka model ini juga akan diekspor ke sejumlah negara dan bukan saja wilayah ASEAN saja. Sebab diproyeksikan ada 39 negara yang menjadi target ekspor. Rencana produksi mobil listrik dan langkah ekspor tentu membuat MMC harus menyiapkan suntikan dana investasi yang serius.

Terkait teknologi HEV atau Hybrid Electric Vehicle yang akan disematkan pada Mitsubishi Xpander nanti, MMC belum mengungkapkan detilnya. Namun, terdapat dua kemungkinan. Yang pertama, sistem hybrid yang menggabungkan kinerja mesin pembakaran internal dan motor listrik secara bersama. Sehingga performa yang dihasilkan tetap optimal, namun menyuguhkan efisiensi bahan bakar.

Bisa saja hadir di tahun 2023 ini

Kemungkinan kedua ialah teknologi hybrid yang mesin peminum BBM-nya berperan seperti generator dan hanya untuk mengisi daya baterai saja. Sedangkan motor listriknya bertugas menggerakkan roda. Teknologi ini akan menghadirkan sensasi berkendara selayaknya mobil listrik alias BEV (Battery Electric Vehicle).

Bisa saja Xpander HEV hadir di tahun 2023 ini, atau di tahun berikutnya. Karena Mitsubishi ingin menghadirkan mobil ini sesuai dengan studi dan rencana yang matang. Meskipun tetap memperhatikan kebutuhan konsumen Indonesia dan sejumlah negara lain yang memerlukan kendaraan hybrid sebagai sarana mobilitas ramah lingkungan. Kami, termasuk Anda juga, tentunya masih harus bersabar.

Toyota Siapkan Langkah Pengembangan Energi Hidrogen

Seri balap ketahanan 25 jam usai berlangsung di Thailand pada 17 dan 18 Desember 2022. Mr. Akio Toyoda, President & CEO of Toyota Motor Corporation sekaligus pendiri serta pemilik tim ROOKIE Racing, ikut turun balap dengan nama ‘Morizo’ dengan Corolla bertenaga hidrogen milik Toyota.

Mr. Hao Quoc Tien, CEO of Asia Region, dan eksekutif senior lainnya dari Toyota, turut bergabung dengan Mr. Toyoda selama program 2 hari tersebut. Ini adalah pertama kalinya teknologi ini digunakan dalam balapan di luar Jepang. Namun, hal ini juga merupakan kesempatan Toyota untuk menjadi pendekatan jalur agar mempercepat aksi menuju Netralitas Karbon.

ROOKIE Racing_1

Ragam teknologi bersih, termasuk Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Vehicles (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV) dan Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) telah diusung Toyota. Nah, kini saatnya Toyota mulai menampilkan kendaraan mesin pembakaran internal bertenaga Hidrogen (HiCEV) dengan teknologi Toyota untuk mencapai komitmen global Netralitas Karbon pada tahun 2050.

Toyota percaya bahwa ‘carbon is the enemy’, dan pendekatan berbagai jalur ini memungkinkan dekarbonisasi untuk segera dimulai, tanpa menunggu kematangan semua pendukung seperti infrastruktur dan keterjangkauan, dan karenanya dapat ditingkatkan melalui aksesibilitas.

Toyota telah dengan hati-hati mempertimbangkan cara terbaik untuk beralih ke elektrifikasi massal dan dapat diakses di setiap pasar, melalui pendekatan ‘3 Lensa’ yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan baik faktor-faktor pendukung untuk mempercepat netralitas karbon dan elektrifikasi. Ini adalah 1) Pengurangan Emisi, melalui well to wheel dan lifecycle actions, 2) Dampak Ekonomi, termasuk untuk pelanggan, pemerintah dan industri, dan yang paling penting 3) Penerimaan Pelanggan.

Secara khusus, untuk Pengurangan Emisi, pertimbangannya adalah untuk mengevaluasi total emisi, termasuk pembangkit listrik tailpipe (tank-to-wheel) (well-to-tank; misalnya bahan bakar, listrik, dll.) dan siklus hidup emisi (dari manufaktur dan kehidupan-penggunaan waktu)

Mengaktifkan adopsi massal kendaraan listrik (xEV) juga membutuhkan Pemberdaya Dampak Ekonomi. xEV biasanya lebih mahal karena biaya baterai, dan teknologi canggih lainnya. Sedangkan, BEV dan PHEV juga membutuhkan infrastruktur pengisian daya, di mana diperlukan investasi dan insentif. Insentif dan subsidi pemerintah diperlukan untuk mempercepat adopsi xEV dan peluncuran infrastruktur, sekaligus menyeimbangkan transisi di seluruh rantai pasok dan industri pendukung.

Terakhir, dan mungkin yang paling penting, adopsi massal opsi mobilitas bersih bergantung pada Penerimaan Pelanggan. Toyota juga ingin menyediakan layanan yang bersih dan hijau “Mobility for All” dan sejalan dengan Sustainable Development Goal of ‘Leave No One Behind’. Dalam kondisi ini, ada kebutuhan untuk memenuhi harapan pelanggan terhadap elektrifikasi, termasuk kemudahan dan aksesibilitas ke infrastruktur, harga, keamanan, jangkauan, dan waktu pengisian.

Selama balapan di Thailand, Toyota menekankan bahwa pasar yang beragam membutuhkan pilihan yang beragam, agar dapat mencapai netralitas karbon dan mobility for all at speed and scale.

HiCEV, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan dan penggunaannya, namun energi ini merupakan upaya lain dalam menciptakan planet yang lebih bersih dan lebih hijau.

Toyota Prius Generasi Lima Resmi Diperkenalkan

Telah menjadi salah satu produk kebanggaan Toyota, Prius adalah mobil hybrid produksi masal yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1997. Tahun ini, Toyota Prius generasi kelima hadir dengan menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA), demi menghadirkan mobilitas ramah lingkungan, tanpa mengurangi kenikmatan berkendara.

Toyota Prius generasi kelima diperkenalkan secara global hari ini (16/11/2022) untuk pertama kali dalam sejarah. Mobil hybrid ini nantinya akan tersedia dalam dua varian, yakni Series Parallel Hybrid (HEV) yang diluncurkan pada akhir tahun ini dan Plug-in Hybrid (PHEV) di awal tahun 2023 nanti. Toyota Prius populer di konsumen mobil hybrid dan semakin banyak yang menggunakan mobil ini dari tahun ke tahun.

Toyota akhirnya memutuskan untuk meriset ulang konsep Prius agar tetap terus populer hingga 25 tahun ke depan. Industri otomotif terus mengalami perubahan, seiring dengan banyaknya sumber tenaga penggerak kendaraan yang dikembangkan. Oleh karenanya, Toyota Prius HEV terus dikembangkan agar menjadi salah satu pilihan kendaraan terbaik bagi generasi masa depan.

Kini Toyota Prius dikembangkan dengan desain yang menarik bagi banyak kalangan dan menyenangkan saat dikendarai. Strategi pemasaran Toyota Prius dimulai dari pasar Jepang, disusul dengan Amerika, Eropa, dan sejumlah pasar negara lain di dunia. Untuk pasar Jepang, konsumen dapat menikmati Toyota Prius dengan layanan berlangganan KINTO 5.

Eksteriornya tetap memiliki siluet yang legendaris, namun kini lebih terlihat modern melalui titik gravitasi kendaraan yang rendah dan penggunaan velg berdiameter 19 inci. Bagian depan yang seperti moncong ikan hiu martil, memperlihatkan keseimbangan antara fungsionalitas dan unsur gaya. Sedangkan bagian belakangnya memiliki lampu berdesain horizontal.

Interior mobil ini menggabungkan aura ‘fun to drive’ dan nilai atraktif. Kabin yang lapang dan kokpit yang informatif, membuat pengemudi tetap dapat berkonsentrasi penuh saat melakukan perjalanan. Atmosfer interior didominasi warna hitam, agar terlihat sporty. Panel instrumen menggunakan sistem peringatan berkendara yang terintegrasi dengan ambient light.

Untuk sistem PHEV, dilengkapi dengan kombinasi mesin Dynamic Force engine 2.0 liter dan baterai lithium-ion yang mampu menghasilkan output sebesar 164 kW atau 220 hp. Akselerasi 0-100 km/jam mampu diselesaikan dalam waktu 6,7 detik saja. Battery pack sengaja diletakkan di bawah jok belakang, agar Prius ini memiliki titik gravitasi yang rendah dan memiliki ruang bagasi yang lapang.

Sedangkan versi HEV, memiliki performa akselerasi yang lebih responsif dibandingkan generasi sebelumnya, namun tetap menghasilkan efisiensi bahan bakar yang setara. Output yang dihasilkan oleh mesin 2.0 liternya ialah 144 kW atau 190 hp. Versi ini juga tersedia dengan sistem E-Four, yang menggabungkan motor listrik berdaya tinggi dengan beberapa fitur lain, yang berguna untuk memberikan traksi maupun stabilitas saat pengemudi sedang berada di medan licin.

Wuling Almaz Hybrid

Fitur Inovatif Lengkap Pada Wuling Almaz Hybrid

Resmi diluncurkan di Indonesia, pada 3 November 2022 silam, Almaz Hybrid hadir dengan sederet inovasi terdepan yang menjadikannya terobosan terkini dari Wuling. Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru ini mengimplementasikan teknologi hybrid dengan Multi-mode Hybrid Performance. Tidak hanya itu, Wuling Almaz Hybrid pun dibekali jajaran inovasi, seperti Advanced Driver Assistance System (ADAS), Internet of Vehicle (IoV) hingga Wuling Indonesian Command (WIND).

“Komitmen inovasi Wuling kini memasuki tahap baru lewat kendaraan hybrid pertamanya di Indonesia. Perpaduan mesin bensin dengan motor listrik melalui sistem hybrid pada SUV ini menyajikan Exciting Performance. Inovasi lengkap untuk mendukung kenyamanan berkendara sekaligus memberikan ketenangan dan perlindungan secara aktif turut hadir dalam Almaz Hybrid ini,” jelas Danang Wiratmoko, selaku Product Planning Wuling Motors.

Tiga mode Hybrid Performance

Sumber tenaga SUV terbaru Wuling ini terdiri dari mesin bensin dengan Atkinson-cycle berkapasitas 2.0 liter yang menyajikan daya 123 hp dan melontarkan torsi 168 Nm, yang dikombinasikan dengan motor listrik bertenaga 174 hp serta torsi 320 Nm. Keduanya beroperasi melalui Dedicated Hybrid Transmission dengan sistem Multi-mode Hybrid Performance yang terbagi menjadi EV Mode, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid.

Tiga mode tersebut ditentukan secara otomatis oleh sistem pada Almaz Hybrid dengan beberapa faktor seperti kondisi baterai, kecepatan berkendara, hingga kebutuhan daya melalui pedal gas. Setiap mode berkendara yang sedang aktif dapat dipantau melalui New Digital TFT Meter Cluster.

SUV Almaz Hybrid turut didukung dengan inovasi terdepan dari Wuling. SUV ini adalah lini produk kedua dengan fitur ADAS. Inovasi ini terbagi menjadi 4 kategori dengan total 12 fitur. Kategori pertama ialah Adaptive Cruise yang memungkinkan pengaturan kecepatan jelajah dan penyesuaikan jarak aman dengan kendaraan di depannya secara otomatis. Lalu, Lane Recognition menjaga agar kendaraan tidak keluar dari lajur jalan.

Kemudian, Safe Distance & Braking Assistance yang siaga memberikan peringatan hingga mitigasi secara aktif berupa pengereman darurat otomatis saat kendaraan menghadapi situasi yang berpotensi bahaya. Tak ketinggaklan, Automatic Lamp yang membantu pengemudi berkendara di malam hari melalui pengaturan ketinggian lampu utama yang menyesuaikan pencahayaan sekitar.

Inovasi Wuling Remote Control App melalui teknologi Internet of Vehicle (IoV) yang disematkan pada Almaz Hybrid. Fitur ini menghubungkan pengguna dengan kendaraannya melalui jaringan internet yang dapat diakses melalui melalui aplikasi MyWuling+ dan Head Unit. Pengguna dapat menggunakan sentuhan jari melalui aplikasi remote control Wuling di ponsel pintarnya.

Sedangkan, inovasi ikonik Wuling Indonesian Command (WIND) turut menemani perjalanan dengan Almaz Hybrid. Berbagai fitur dapat diakses dengan kata kunci ‘Halo Wuling’ dan perintah suara berbahasa Indonesia dengan mudah. WIND membantu pengguna untuk tetap fokus berkendara dan tetap nyaman selama perjalanan.

Toyota Dukung KTT G20 Bali

Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e Siap Dukung Mobilitas Peserta KTT G20 Bali

Toyota bZ4X sebanyak 41 unit dan Lexus UX 300e berjumlah 102 unit resmi diserahkan kepada Kementerian Sekretaris Negara.

Komitmen Toyota dalam upaya mendukung mobilitas partisipan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang, dibuktikan pada hari ini (19/10) melalui penyerahan 143 unit kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) kepada kantor Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg).

Acara Hand Over Ceremony di Stadion Internasional Gelora Bung Karno ini dihadiri oleh Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Menteri Sekretaris Negara Dr. Pratikno M.Soc.Sc, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Unit yang diserahkan terdiri dari 41 unit Toyota bZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan pemerintah pada produk Toyota yang dipilih sebagai kendaraan resmi KTT G20. Selain mendukung kelancaran mobilitas peserta konferensi, kehadiran Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e ini diharapkan akan menjadi simbol komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon menuju era Carbon Neutrality pada 2060 mendatang,” kata Henry Tanoto.

bZ4X menjadi kendaraan elektrifikasi BEV pertama dari Toyota yang resmi dipasarkan secara global pada pertengahan tahun 2022 ini. Penggunaannya di KTT G20 ini setelah adanya permintaan kuat dari Pemerintah Indonesia serta pengaturan ulang global supply bersama prinsipal Toyota Motor Corporation.

Komitmen untuk capai target Carbon Neutrality Indonesia di 2060

Sedangkan Lexus UX 300e ialah kendaraan elektrifikasi dengan teknologi Battery EV premium jenis subcompact Sport Utility Vehicle (SUV) yang pertama kali dipasarkan pada tahun 2020 silam. Sebagai sebuah brand premium, kehadiran model Lexus di Bali juga akan didukung dengan fasilitas e-LCMS (Electric Lexus Mobile Concierge Service) untuk lebih memberikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas peserta KTT.

TAM berkomitmen mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk mencapai target Carbon Neutrality pada tahun 2060. Toyota tidak hanya menawarkan berbagai teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV), termasuk mengembangkan penyediaan ekosistem kendaraan elektrifikasi yang terintegrasi melalui EV Smart Mobility Bali Project dan EV Smart Mobility Toba Project.

Toyota menawarkan pilihan yang lebih luas kepada konsumen untuk memilih kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang begitu beragam. Sehingga semua orang bisa ikut berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan teknologi kendaraan ramah lingkungan.

Sejalan kebijakan pemerintah mendorong percepatan kendaraan bermotor listrik melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019, Toyota melalui berbagai inovasi serta program popularisasi terus mendorong meningkatnya penggunaan kendaraan berbasis elektrifikasi di tengah masyarakat, termasuk menyiapkan kendaraan elektrifikasi pertama berteknologi Hybrid EV yang diproduk secara lokal di dalam negeri.

Wuling Asta HEV

Wuling Asta HEV, SUV Hybrid Pertama Wuling Resmi Dijual

Wuling resmi menjual Asta HEV, mobil hybrid murah untuk menyasar pasar menengah. Torsinya menggiurkan.

Wuling perkenalkan SUV hybrid baru yang akan mengisi posisi di bawah Almaz. Hebatnya lagi, ini adalah mobil hybrid pertama mereka. Namanya Wuling Asta HEV. Mobil ini resmi dijual di China sejak 30 Agustus lalu. Apa bagusnya?

Seperti dibilang tadi, Asta adalah Hybrid Electric Vehicle (HEV)pertama yang dikembangkan langsung oleh SGMW. Target pasarnya keluarga muda yang baru mulai mapan di negeri Tirai Bambu itu. Untuk bergerak, Wuling Asta mengandalkan mesin empat silinder 2.0 liter NA (Naturally Aspirated/tanpa turbo atau supercharger) yang dikombinasikan dengan penggerak listrik dengan sumber daya baterai Lithium.

Menurut klaim SGMW, kedua penggerak Wuling Asta itu bisa menghasilkan tenaga 134 hp dengan torsi puncak 320 Nm. Tenaganya biasa saja. Torsinya menggiurkan! Penyalur daya memanfaatkan transmisi baru yang disebut DHT (Dedicated Hybrid Transmission). Masih menurut mereka, transmisi ini memiliki teknologi canggih untuk menghantarkan daya secara halus, berdasarkan input dari penggerak. Terserah apakah sedang berkendara kencang atau pelan.

Varian Wuling Asta HEV

Asta HEV dipasarkan dalam dua varian yaitu Electric Power dan Electric Speed. Bedanya? Tidak disebutkan, tapi dikatakan ada yang dikalibrasi untuk masing-masing varian. Yang jelas, Wuling berani menyatakan kalau SUV hybrid ini punya jarak tempuh 1.100 km dengan sekali isi full tank. Hebat juga.

Sayang, dari eksterior tidak ada bedanya dengan Wuling Asta biasa yang telah lebih dulu meluncur setahun lalu. Yang membedakan adalah tambahan warna khusus untuk Asta HEV. Namanya Polar Ice Blue. Interiornya dibalut warna Glacier White dengan permukaan jok bertekstur berlian. Keunikan lain adalah hadirnya tuas transmisi berbungkus semacam kristal.

Fitur kenyamanan yang ada antara lain layar multimedia 10,25 inci dengan kemampuan koneksi yang berbasis Ling OS, buatan mereka sendiri. Hadir juga kamera pantau 360 dan panoramic sunroof. Tapi yang terakhir itu sifatnya opsional.

Berapa harganya? Di China, Wuling Asta HEV Electric Power dihargai US $14.530 atau Rp 215 jutaan (nilai tukar 31/08/2022). Versi Electric Speed setara Rp Rp 237 jutaan.

Nah, satu hal yang menarik adalah, Wuling kemungkinan akan membawa mobil ini ke Indonesia. Entah Asta versi konvensional atau HEV. Kita tunggu saja.