Belum Ada Hilal Kapan Mitsubishi Xpander Hybrid Datang

Mitsubishi Xpander menanti perubahan besar untuk di Indonesia. Masalahnya, perubahan itu tidak bisa dipastikan kapan akan datang. Ya, Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) belum bisa memastikan kapan mereka bisa menjual Xpander Hybrid.

Mobil ini cukup diantisipasi karena akan jadi terobosan sesungguhnya di pasar low MPV (Xpander, Avanza/Xenia/Veloz, Mobilio/BR-V). Terutama karena akan jadi yang pertama di kelasnya yang pakai teknologi elektrifikasi hybrid.

Xpander Cross Hybrid

Atsushi Kurita, Presiden Direktur MMKSI mengatakan, “Ada beberapa kebijakan di Thailand yang menguntungkan untuk mobil hybrid. (Jadi harganya) kompetitif dengan mobil konvensional.” Hal ini yang membuat Mitsubishi memprioritaskan Xpander (dan Xpander Cross) HEV untuk lebih dulu dipasarkan di negara itu.

Kurita juga menambahkan pihaknya masih memantau kemajuan pasar mobil hybrid di Indonesia. “Kami belum bisa memastikan kapan. Tapi secara teknis, lini bisnis dan teknologi, kami siap,” tegasnya.

Kemampuan Xpander HEV

Seperti diketahui, Xpander dan Xpander Cross HEV sudah diperkenalkan di Thailand beberapa bulan lalu. Harganya sekitar (setara) Rp 430 jutaan di negara tersebut.

Dibekali mesin 1,6 liter MIVEC bertenaga 95 hp dan torsi sebesar 134 Nm. Motor listriknya memiliki kemampuan 113 hp dengan momen puntir 255 Nm.

Seperti mobil hybrid umumnya, Mitsubishi Xpander hybrid memiliki kemampuan untuk melakukan pengereman regeneratif untuk bantuan mengisi ulang baterai. Efisiensi bahan bakar dihasilkan melalui kinerja sistem secara otomatis, karena mampu beralih ke mode berkendara optimal. Sesuai kondisi berkendara dan sisa daya baterai.

Tingkat efisiensi pembakaran diklaim lebih tinggi. Ini karena untuk pertama kalinya Mitusbishi Motors menggunakan pompa air (water pump) elektris mesin buatannya.

Gunanya, menjaga dan mempercepat pencapaian suhu mesin optimal. Hal tersebut diklaim mampu meningkatkan penghematan bahan bakar mesin sekitar 10 persen.

Mitsubishi Outlander Sport (RVR)

Outlander Sport EV Disiapkan, Pengujian Mitsubishi Xpander HEV Sedang Berjalan?

Pabrikan Mitsubishi sepertinya sedang kejar target untuk mengeluarkan mobil baru dengan teknologi elektrifikasi. Salah satu yang menarik adalah SUV seukuran Outlander Sport, yang berpenggerak listrik sepenuhnya. Meskipun bukan murni bikinan sendiri, tapi ini dinilai sebgai langkah yang signifikan.

SUV ini akan berbagi basis dengan mobil listrik Renault Renault Megane E-Tech. Hal tersebut dimungkinkan karena Mitsubishi yang sahamnya dikuasai Nissan, adalah bagian dari aliansi Renault-Nissan. dikutip dari media Drive, pembuatannya akan dilakukan di pabrik mereka di Perancis. Diperkirakan, EV ini akan mulai dipasarkan tahun 2025 mendatang.

Yang belum diketahui adalah, apakah Outlander Sport EV ini akan memiliki desain sendiri, atau sekedar ganti logo dari Renault ke Mitsubishi. Praktek rebadge ini juga sudah berjalan. Dimana Renault Captur SUV ganti logo jadi Mitsubishi ASX untuk pasar Eropa. Di kelas hatchback, Renault Clio diganti nama jadi Mitsubishi Colt.

Mobil Misterius di Karawang

Mitsubishi Xpander Cross 2023

Beberapa hari lalu, sumber kami mengatakan Mitsubishi sedang menguji mobil baru di wilayah Jawa Barat. Meski ia tidak mau menyebutkan mobilnya, tapi kami memperkirakan mereka sedang menguji Mitsubishi Xpander berpenggerak hybrid.

Hal ini kami simpulkan karena sejalan dengan rencana jangka menengah yang disampaikan Mitsubishi bulan maret 2023 lalu. Di dalamnya, jelas dikatakan Mitsubishi Xpander HEV (Hybrid Electric Vehicle) akan diperkenalkan 2024. Jujur, kami sangat menantikan kehadiran Xpander dengan elektrifikasi ini.

Kenapa? Karena Low MPV tersebut akan jadi ‘game changer’ lagi di kelasnya, meski spesifikasi dan harganya belum diketahui. Yang pasti, kompetitornya juga tidak akan tinggal diam. Persaingan di kelas MPV akan makin seru sepertinya, tahun depan.

Mitsubishi Xpander HEV

Menanti Kehadiran Mitsubishi Xpander HEV

Mitsubishi Motor Corporation (MMC) pernah membeberkan rencana mengenai produk baru yang akan diluncurkan hingga tahun fiskal 2023, khusus untuk wilayah Asia Tenggara atau ASEAN. Terungkap ada setidaknya 11 mobil baru yang bakal dirilis oleh Mitsubishi. Bahkan 6 di antaranya adalah mobil-mobil bermesin listrik. Sedangkan 5 mobil lainnya ialah sebatas penyegaran saja. Nah, produk yang direncanakan mengusung tenaga listrik, salah satunya ialah Mitsubishi Xpander HEV.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (PT MMKSI) sendiri terus melakukan studi dan persiapan terkait rencana kehadiran Mitsubishi Xpander dengan teknologi mesin hybrid ini. MMC pun menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar menjadi basis produksi mobil tersebut. Xpander HEV bukan hanya produk yang menampilkan aspek teknologi hybrid saja, namun menjadi keputusan penting untuk mendukung elektrifikasi kendaraan di Tanah Air.

Ada 39 negara ekspor

Jika nantinya Mitsubishi memutuskan untuk membuat Xpander HEV, maka model ini juga akan diekspor ke sejumlah negara dan bukan saja wilayah ASEAN saja. Sebab diproyeksikan ada 39 negara yang menjadi target ekspor. Rencana produksi mobil listrik dan langkah ekspor tentu membuat MMC harus menyiapkan suntikan dana investasi yang serius.

Terkait teknologi HEV atau Hybrid Electric Vehicle yang akan disematkan pada Mitsubishi Xpander nanti, MMC belum mengungkapkan detilnya. Namun, terdapat dua kemungkinan. Yang pertama, sistem hybrid yang menggabungkan kinerja mesin pembakaran internal dan motor listrik secara bersama. Sehingga performa yang dihasilkan tetap optimal, namun menyuguhkan efisiensi bahan bakar.

Bisa saja hadir di tahun 2023 ini

Kemungkinan kedua ialah teknologi hybrid yang mesin peminum BBM-nya berperan seperti generator dan hanya untuk mengisi daya baterai saja. Sedangkan motor listriknya bertugas menggerakkan roda. Teknologi ini akan menghadirkan sensasi berkendara selayaknya mobil listrik alias BEV (Battery Electric Vehicle).

Bisa saja Xpander HEV hadir di tahun 2023 ini, atau di tahun berikutnya. Karena Mitsubishi ingin menghadirkan mobil ini sesuai dengan studi dan rencana yang matang. Meskipun tetap memperhatikan kebutuhan konsumen Indonesia dan sejumlah negara lain yang memerlukan kendaraan hybrid sebagai sarana mobilitas ramah lingkungan. Kami, termasuk Anda juga, tentunya masih harus bersabar.