Mitsubishi Xpander Cross 2024

Kelebihan Yang Patut Dipertimbangkan Untuk Beli Mitsubishi Xpander Cross

Musim mudik 2024 yang baru lalu memberikan kami kesempatan untuk mencoba kenyamanan dan ketangguhan Mitsubishi Xpander Cross.

Menempuh perjalanan panjang dari Jakarta menuju Purwokerto, mengarungi lalu lintas mudik yang luar biasa dan tidak terlupakan, sukses dilewati dengan lancer dan nyaman. Berikut ini beberapa hal yang kami suka soal Mitsubishi Xpander Cross.

Desain Eksterior

Desainer Mitsubishi memberikan pembeda yang signifikan untuk Xpander Cross. Parasnya terlihat tegas dengan grill dan bemper bersudut. Seperti menyuarakan kemampuan dan fleksibilitas yang diusung.

Lampu utama dengan imbuhan teknologi LED, membuat pengendaraan di waktu gelap jadi lebih mudah. Desain lampu yang disebut T-shape design ini adalah pembaruan dari sebelumnya. Lebih modern dan berkelas.

Bahasa desain di belakang selaras dengan depan. Bemper baru membuat mobil terlihat kokoh dan berkelas. Pencahayaan di belakang juga didukung oleh desain lampu baru dengan model T-shape.

Ground Clearance

Mitsubishi Xpander Cross 2024

Dari samping, terlihat ground clearance yang tinggi menunjang untuk menerjang medan yang lebih berat dengan imbuhan pelek 17 inci dengan desain yang juga tegas. Tidak lupa, over fender membuat Xpander Cross terlihat gagah.

Dengan dua hal tersebut, kami percaya diri melintasi jalanan antar kota yang tidak bisa dibilang mulus.

Roof rail yang disediakan memudahkan kalau Anda perlu membawa roof box untuk ruang penyimpanan tambahan.

Kelegaan Kabin

Dari awal diperkenalkan, keluarga Xpander mengedepankan kelegaan kabin. Salah satunya berkat lantai yang rata. Kaki penumpang, terutama di belakang bisa leluasa bergerak.

Selain itu, yang sangat kami apresiasi adalah kelegaan bagasi. Perjalanan jauh seperti mudik, pasti memerlukan ruang banyak untuk barang bawaan. Xpander Cross mampu mengakomodir kebutuhan tersebut dengan baik.

Lalu, jok yang terbungkus kulit sintetis didesain untuk melepas panas. Tentunya panas yang berlebih di bagian belakang tubuh, akan membuat perjalanan cepat melelahkan.

Pas Untuk Pengemudi

Diameter genggaman setir sangat nyaman berkat ukuran genggam yang pas. Ini membuat proses berkendara tidak melelahkan. Diameter setir juga pas, sehingga manuver bisa dilakukan dengan mudah.

Instrument cluster di depan kemudi menganut format digital yang mudah dimengerti dan jelas terlihat. Anda tidak perlu waktu lama untuk memahami apa saja informasi yang disediakan. Mulai dari kecepatan, putaran mesin, konsumsi BBM dan sebagainya.

Penyambung Gadget

Fitur lain yang sangat berguna dan memudahkan adalah rem parkir elektrik (EPB, Electronic Parking Brake) dengan kemampuan Auto Hold. Saat di kemacetan, dengan mengaktifkan Auto Hold, kaki tidak perlu repot menginjak rem terlalu lama.

Tidak lupa, wireless charger untuk gadget. Perjalanan panjang tentunya gawai wajib berfungsi. Xpander Cross mampu membantu hal tersebut. Selain itu, soket listrik juga tersebar dari baris depan hingga paling belakang.

Anti Hambar

Perjalanan sejauh atau sesingkat apapun, akan hambar tanpa hiburan. Untuk itu, tersedia layar multimedia berukuran 9-inci di dashboard.
Siap memutarkan audio, video dan melakukan koneksi dengan gadget Anda.

Udara Kabin Selalu Bersih

Macet selama perjalanan membuat waktu tempuh yang sangat lama. Tentunya, udara di kabin wajib bersih. Mitsubishi memberikan fitur micron air filtration untuk memastikan kualitas udara di kabin tetap sehat.

Handling Mumpuni

Xpander Cross 2024

Salah satu kelebihan Mitsubishi Xpander Cross adalah kestabilan dan rasa berkendara yang patut diacungi jempol.

Hal bahkan sudah kami rasakan sejak pabrikan Tiga Berlian ini memperkenalkan untuk pertama kalinya tahun lalu.
Xpander Cross sangat penurut dan stabil saat bermanuver. Salah satu teknologi yang memberikan kemampuan tersebut adalah Active Yaw Control (AYC).

Fitur ini memungkinkan torsi mesin didistribusikan ke roda yang lebih membutuhkan, terutama saat menikung. Hasilnya, mobil terasa lincah. Input pengemudi melalui setir diterjemahkan dengan baik menjadi manuver yang presisi.

Dan hanya mobil ini di kelasnya yang punya kemampuan tersebut.

Kesimpulan

Itulah hal yang bisa dipertimbangkan sebelum beli Mitsubishi Xpander. Jujur, Xpander Cross memuaskan kami selama perjalanan antar kota, maupun di Kawasan urban.

Interior lega sudah pasti menjadikan penumpang lebih ceria selama perjalanan dan tidak cepat membuat lelah.

Peranti keselamatan mulai dari konstruksi RISE, ABS, EBD airbag sudah tersedia. Selain itu, kelengkapan dan handling membuat kami sebagai pengemudi merasa percaya diri menjalankan mobil ini.

Dan yang tidak kalah penting, konsumsi BBM yang irit (menurut kami). Tercatat, meski dengan kondisi lalu lintas luar kota yang tersendat pun, masih membukukan 20,2 km/liter. Sementara di dalam kota (Jakarta), dengan lalu lintas lancar MID menunjukan 16 km/liter.

Namun harap diingat, ini angka yang kami raih dengan gaya berkendara kami. Konsumsi BBM tersebut bisa berubah tergantung kondisi dan situasi berkendara.

Uji Karakter Khas Mitsubishi Xpander Cross di Mudik 2024

Lebaran telah tiba! Musim mudik 2024 lalu kami berkesempatan mencoba Mitsubishi Xpander Cross. Rutenya dari Jakarta ke Purwokerto, melancong ke tempat wisata di sekitar kota tersebut, lalu kembali ke Jakarta.

Anda pasti paham, musim mudik selalu diiringi lalu lintas yang melelahkan. Tapi kesempatan tersebut, kami jadikan ‘lahan’ untuk menguji seberapa praktis sebuah Xpander Cross digunakan untuk perjalanan antar kota dengan kondisi traffic yang super padat.

Mesin & Penggerak

Mesin Xpander Cross

Mesin 4A61 memiliki konfigurasi empat silinder segaris dengan kapasitas 1,5 liter DOHC dan sudah dilengkapi teknologi pengaturan pengapian dan katup MIVEC.

Tenaga yang dihasilkan adalah 105 PS dengan torsi puncak 141 Nm. Sebuah pencapaian yang sangat cukup untuk kendaraan keluarga yang digunakan sehari-hari untuk berbagai keperluan. Termasuk berjibaku di lalu lintas mudik.

Mitsubishi Xpander Cross memanfaatkan transmisi CVT untuk meneruskan daya ke roda. Pilihan yang tepat mengingat karakter transmisi ini sangat halus.

Hal tersebut kami buktikan saat jalanan kosong baik di Jakarta saat hari pertama Idul Fitri, ataupun saat bertemu jalanan kosong.
Mesin dan transmisi bersinergi dengan baik menerjemahkan input kaki kami. Tenaga terasa mengisi terutama mulai dari putaran 2.500 rpm. CVT lalu menyalurkannya dengan halus tanpa jeda. Hasilnya, selain responsif, mobil terasa halus membuat penumpang nyaman.

Pengendaraan dan Pengendalian

Xpander Cross dibekali dengan konstruksi suspensi MacPherson Strut di depan dan Torsion Beam untuk kaki belakang. Menghasilkan peredaman dan kestabilan yang cukup layak diacungi jempol. Gejala limbung, meski tidak hilang 100 persen karena ini mobil tinggi, bisa diminimalisir.

Terbukti saat melibas jalanan antar kota non-tol, kami cukup percaya diri dengan pergerakan body.

Hal lain yang sangat membantu adalah AYC (Active Yaw Control). Teknologi ini mendistribusikan torsi ke roda yang lebih membutuhkan. Contohnya, saat menikung ke kiri, ban kiri akan mendapatkan torsi lebih besar untuk mengurangi gejala seperti understeer (ban belok, mobil lurus).

Performa pengendalian ini selalu konsisten, bahkan saat mobil diisi minimal lima orang, plus barang bawaan di bagasi.

Konsumsi BBM

Xpander Cross 2024

Ini juga tidak kalah membuat kami terkejut. Perjalanan yang dibarengi kemacetan luar biasa, Mitsubishi Xpander Cross 2024 ternyata masih mampu memberikan angka 20,2 km/liter untuk rute Purwokerto-Jakarta.

Kondisi lalu lintas saat itu padat merayap. Kadang hingga berhenti total. Mewajibkan kami untuk berkendara lebih santai.
Sementara untuk pemakaian dalam kota, tercatat 16 km/liter dengan kondisi Jakarta yang sedang kosong.

Namun harap diingat, ini adalah angka yang kami dapatkan dan pastinya tidak mengikat dan pasti berbeda. Tergantung kondisi dan cara berkendara.

Mitsubishi Xpander Cross 2022

Review Mitsubishi Xpander Cross 2022, Apa Yang Jadi Nilai Lebihnya?

Saat Mitsubishi Xpander meluncur pertama di semester kedua 2017, dunia otomotif Indonesia seperti disiram air dingin di muka, dan baru sadar kalau Low MPV, ternyata bisa memiliki sesuatu yang beda.

Desain futuristis, rasa berkendara sedan, interior lega, hingga bantingan suspensi yang nyaman. Itu semua modal dasar sebuah Xpander. Memang ada saja yang kurang, tapi MItsubishi cukup tanggap menanggulangi keluhan konsumennya.

Lalu untuk meluaskan pasar, pabrikan berlambang tiga berlian ini membuat Mitsubishi Xpander dengan over fender dan suspensi ditinggikan. Jadilah Mitsubishi Xpander Cross. Kalau Xpander adalah Low MPV yang berhadapan dengan Honda Mobilio, Toyota Avanza, Suzuki Ertiga dan Daihatsu Xenia, Cross head to head dengan Honda BR-V, atau Daihatsu Terios dan Toyota Rush.

Tahun ini, Mitsubishi Xpander Cross mengalami facelift yang siginifikan. Desain hingga hal teknis mendapatkan penyegaran, untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Kami mencoba mobil ini untuk pengendaraan harian di ibukota. Detailnya, silahkan simak terus.

Desain Mitsubishi Xpander Cross 2022

Mitsubishi Xpander Cross

Saat Xpander Cross pertama kali muncul, kami merasa ini hanya Xpander biasa yang ditinggikan dan diberi imbuhan aksesoris yang bikin gagah. Tapi sukses juga. Banyak yang suka. Mungkin karena kemampuan bawa tujuh orang dan ground clearance tinggi. Plus harganya lebih terjangkau dibanding Mitsubishi Pajero Sport.

Lalu muncul versi penyegaran yang tidak berbeda. Tapi transmisinya menggunakan CVT. Makin irit dengan perpindahan gigi yang tidak terasa. Kemudian ini. Mitsubishi Xpander Cross 2022 yang berubah lebih modern dan gagah.

Lampu depan LED seperti milik Xpander biasa. Dipadukan dengan bemper baru berlekuk kaku dan grill hitam membuatnya terlihat macho. Kami tidak yakin kenapa harus ada imbuhan chrome di sekitar lampu. Mungkin supaya tampak mahal. Tapi agak kurang selaras dengan tema gagah tadi.

Xpander Cross baru

Dari samping, pelek 17 inci dengan desain baru, dibalut ban 205/55 R17. Agak kurang lebar, tapi masih baik-baik saja. Mungkin ban ini yang akan pertama kami ganti dengan profil lebih lebar supaya tidak terlihat kurus. Terutama dari belakang. Atapnya diberikan roof rail yang siap mengakomodir bagasi atas kalau memang perlu. Over fender yang terpasang juga tidak terlihat berlebihan.

Sementara bagian belakang tidak jauh berbeda. Bentuk pintu bagasi masih sama. Tapi ditambahkan moulding tebal di bagian bawah serta bemper. Desainnya selaras dengan muka dan gagah. Namun itu tadi, karena pelek dan ban yang kurang lebar, aksesoris ini seperti membuat mobil ‘kedodoran’. Tapi itu hanya masalah selera.

Mesin dan Performa Xpander Cross

Mesin xpander

Mitsubishi tidak mengubah besaran tenaga di mobil ini. Mesinnya masih berkode 4A91. Konfigurasi empat silinder 1,5 liter yang ditempelkan teknologi MIVEC. Transmisi CVT akan mengarahkan tenaga ke kedua roda depan.

Daya sebesar 103,5 hp akan muncul pada 6.000 rpm. Sementara torsi 141 Nm keluar di 4.000 rpm. Angka yang cukup masuk akal untuk sebuah mobil harian. Meski kadang kami rasa ini terlalu pas-pasan. Sepertinya masih ada ruang untuk peningkatan di bagian ini.

Transmisi mitsubishi

Transmisi CVT bekerja sebagaimana mestinya. Halus. Tapi karena ini CVT, jangan harap ada sensasi lemparan tenaga yang mendongkrak adrenalin. Segalanya berjalan dengan halus. Yang pasti, penerus daya ini mampu menahan putaran mesin, kala mendeteksi mobil dijalankan dengan agresif. Dan kami suka itu.

Hasilnya, meski CVT, tapi tenaga tidak terasa hampa. Ini menjadikan Mitsubishi Xpander Cross 2022 terasa responsif. Kami suka dengan mesin yang diusung ini. Dibanding versi lama, ada kemajuan yang signifikan.

Interior & Kenyamanan

Dashboard xpander cross

Kesan pertama kalau hanya melihat adalah, ini interiornya sama seperti Xpander biasa yang sudah ganti muka. Anda harus duduk di dalamnya, baru terasa kenapa Cross harus dihargai diatas Rp 300 juta.

Material kulit membungkus jok di ketiga baris dan beberapa bagian trim pintu dan dashboard. Namun kami kurang sreg dengan plastik motif karbon yang ada. Kalau boleh usul, warna piano black sepertinya akan makin membuat makin mewah. Atau sediakan saja opsi untuk dipilih.

Lompatan yang terlihat adalah penggunaan setir baru. Bukan baru-baru amat, karena ini sudah dipakai oleh Pajero Sport. Tombol pengaturan yang ada untuk mengatur MID dan audio serta cruise control. Selain itu, instrument cluster sekarang sudah berbentuk display digital berukuran 8-inci.

Instrument cluster mitsubishi

Tampilannya bisa disesuaikan dengan selera dan tampilan MID cukup lengkap mulai dari jarak tempuh, konsumsi BBM hingga aktivitas AYC (Active Yaw Control). Soal AYC, kami bahas di bawah.

Untuk fitur hiburan, ada layar sentuh multimedia 9-inci. Banyak hal yang ditampilkan di bagian ini. Mulai dari audio hingga kamera pantau 360 derajat. Bahkan pengaturan keterangan dan warna layar bisa diatur. Sudah bisa koneksi Apple carplay dan Android Auto juga, meski masih harus menggunakan kabel.

Jok Xpander 2022

Di bawahnya, pengaturan AC ditampilkan dalam format digital. Tapi tombolnya masih fisik. Ini yang kami suka. Mitsubishi juga menyediakan fasilitas wireless charger untuk mengisi ulang gadget Anda.

Pastinya, ruang penyimpanan berlimpah. Ini sudah jadi hal lumrah di Xpander. Glove box, kotak arm rest, cup holder hingga phone holder ada di mana-mana. Secara keseluruhan, interiornya menyenangkan.

Pengendalian & Pengendaraan

Mitsubishi Xpander Cross 2022

Patut diketahui, Mitsubishi mengatur ulang suspensi Xpander Cross. Dalam arti, mererka menggunakan peranti baru untuk menopang mobil. Diameter shockbreaker dan per diperbesar. Konon serupa dengan milik Pajero Sport.

Bisa jadi. Karena kami merasa Cross sekarang lebih rigid dari sebelumnya. Di jalan tol yang tidak rata, dengan kecepatan 100 km/jam terasa meyakinkan. Lari di bawah itu, rasanya keras. Bukan keras yang bikin mual. Perkiraan kami, bukan cuma shock dan per yang diubah. Tapi juga bushing pendukungnya.

Yang kami acungi dua jempol adalah caranya mobil ini menikung. Pernah kami ulas, Mitsubishi Xpander Cross dibekali Active Yaw Control untuk membantu performa handling. Dan memang terasa.

Larikan di kecepatan 40-50 km/jam, kemudian banting setir. Insting kami mengatakan pasti understeer (ban belok, mobil tetap lurus beberapa saat). Tapi ini tidak. Berkat AYC, sensor atau komputer akan mendeteksi kemana mobil belok, berapa kecepatannya dan ban mana yang harus dimaksimalkan traksinya. Supaya bisa berbelok lebih presisi dan cepat.

Kesimpulan

Rp 335.750.000 adalah harga Xpander Cross CVT yang kami coba. Di bawahnya, yang bertransmisi manual seharga Rp 309.950.000. Itu harga OTR DKI. Sepadan?

Kami bisa jawab, iya. Harganya cocok. Pertama, biarpun mesin masih sama tapi tambahan transmisi CVT dan fitur bantu berkendara AYC memberikan nilai lebih. Ingat, AYC jarang digunakan di produk mereka selain Lancer Evolution.

Interior yang dibalut kulit, kelegaan kabin serta fasilitas pendukung kenyamanan dan layar instrumen digital juga sebuah nilai tambah untuk cross over ini. Jadi, kami harus bilang suka terhadap mobil ini. Meski pastinya, ada saja yang harus ditingkatkan di beberapa area.

Mitsubishi XFC Concept

Akankah Mitsubishi XFC Concept Merambah Pasar Global?

Mitsubishi XFC Concept terlihat futuristik dan modern, siap jadi kompetitor Honda HR-V.

Sebuah prototipe compact SUV berlabel XFC Concept baru saja diluncurkan oleh Mitsubishi Motors Corporation di Ho Chi Minh City, Vietnam pada 19 Oktober 2022. Mobil yang rencananya akan dipasarkan mulai tahun 2023 mendatang ini bakal mengisi slot segmen compact SUV khusus untuk pasar otomotif di negara kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

Dengan demikian, dalam beberapa bulan mendatang Mitsubishi Xpander akan mendapat adik baru. Yang cukup menarik, versi produksi dari compact SUV atau crossover ini akan berada di bawah Xpander dan Xpander Cross, yang berarti harga jualnya diperkirakan bakal berada di kisaran Rp 200 jutaan.

Filosofi desain Robust & Ingenious dari Mitsubishi Motors yang diusung pada kemasan eksterior XFC Concept menggabungkan sejumlah elemen desain dari berbagai model mobil Mitsubishi terkini. Headlamp dan lampu belakang LED, spion yang telah tergantikan oleh kamera, plus pipa exhaust hexagon serta grille bertema Dynamic Shield diambil dari berbagai model mobil Mitsubishi.

Seperti umumnya sebuah konsep desain, tampilan eksterior (dan juga kemasan interior) XFC Concept yang terlihat semi futuristik dan modern ini sedikit banyak akan mengalami revisi saat resmi masuk jalur produksi. Terkait rancang bangun dari XFC Concept, maka muncul pertanyaan paling mendasar. Platform dan mesin apa yang akan digunakan oleh calon compact SUV terbaru ini?

Mungkin pakai platform Xpander

Pihak MMC tak menjelaskan apakah mobil ini hanya akan dipasarkan dalam versi penggerak FWD, atau juga bakal tersedia dalam versi AWD, atau malah keduanya. Disimak dari mode berkendara yang disematkan yakni Normal, Wet, Gravel dan Mud, diperkirakan mobil ini akan memiliki ground clearance yang cukup tinggi seperti halnya Xpander Cross yang berpenggerak FWD. Nah, ini menimbukan dua pertanyaan di benak kami. Pertama, platform apa yang akan digunakan. Apa XFC malah nantinya akan menggunakan basis platform dari Xpander?

Kedua, Wet mode. Berdasarkan penulusuran kami, ini pertama kalinya ada Wet mode dalam jajaran produk mobil Mitsubishi. Untuk melibas jalanan basah? Yang kerap terjadi di negara berkembang di kawasan ASEAN saat hujan? Ini menarik. Kami akan coba update nanti. 

Kalau memang benar, maka besar kemungkinan XFC akan memiliki wheelbase 2.775 mm dan tinggi di kisaran 1.695 – 1.750 mm alias ukuran dimensinya tak jauh berbeda dari Xpander maupun Xpander Cross.

Yang masih menjadi misteri paling utama adalah mesin jenis apa yang bakal dipakai oleh XFC. Jika sama persis seperti Xpander, maka opsinya adalah mesin bensin 4-silinder segaris 1.5-liter MIVEC berkode 4A91 bertenaga 103 hp dan torsi maksimum 141 Nm.

Kemungkinan diproduksi di Vietnam

Namun untuk opsi mesin yang lebih bertenaga, varian mesin bensin 4-silinder 1.5-liter turbo berkode 4B40 dari Outlander Sport dengan output daya di kisaran 148-161 hp nampaknya akan terasa lebih pas untuk mobil bergenre SUV. Pilihan transmisi manual 5-speed dan automatic 4-speed serta CVT seperti yang ditawarkan pada Xpander dan Xpander Cross kemungkinan besar bakal menjadi opsi yang ditawarkan pada XFC.

Berkaitan dengan debut perdananya yang bertempat di Vietnam dan akan dipamerkan dalam event Vietnam Motor Show 2022 pada 26-30 Oktober pekan depan, terdapat kemungkinan mobil ini akan diproduksi di Dĩ An, Bình Dương, Vietnam (Mitsubishi Motors Vietnam) atau di Indonesia yang merupakan basis manufaktur dari Xpander dan Xpander Cross untuk kawasan ASEAN.

Kita perlu sedikit bersabar untuk menanti jawaban dari misteri jatidiri XFC Concept yang belum terungkap, terutama perihal spesifikasi detil dan label nama apakah yang bakal disematkan pada versi produksi dari mobil ini. Anda memiliki ide nama yang cocok untuk mobil ini?

Mitsubishi Xpander AP4 Juarai Rally Danau Toba APRC 2022

Bukti kalau Mitsubishi Xpander AP4 bisa tampil kompetitif di event motorsport kelas internasional.

Pereli Rifat Sungkar bersama dengan Xpander Rally Team (XRT), memenangkan dan meraih gelar juara Rally Danau Toba Asia Pacific Rally Championship (APRC), sekaligus Kejuaraan Nasional Rally 2022 pada Minggu, 25 September 2022. Hasil tersebut diraih Rifat Sungkar, yang mengendarai Mitsubishi Xpander AP4 dengan didampingi navigator Benjamin Searcy, menuntaskan 4 Special Stage (SS) di Leg-2 hari kedua.

Rifat Sungkar dan Xpander Rally Team yang telah berhasil menjuarai Rally Danau Toba Asia Pacific Rally Championship dan Kejuaraan Nasional Rally 2022 dengan Xpander AP4. Prestasi tersebut juga sebagai bukti kendaraan MPV pertama yang menjuarai ajang rally APRC. Ternyata Mitsubishi Xpander tidak hanya sebagai mobil keluarga favorit, tapi juga bisa kompetitif di event motorsport kelas internasional.

“Sesuai dengan konsep branding ‘Life’s Adventure’ yang dicanangkan MMKSI, Xpander dan line-up kendaraan Mitsubishi Motors di Indonesia siap menemani seluruh aktivitas konsumen yang beragam, mulai dan kegiatan sehari-hari, hingga mendukung petualangan dan gaya hidup konsumen guna meraih kepuasan dan pencapaian hidup,” jelas Naoya Nakamura, selaku President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia.

“Saya sangat bangga dengan hasil yang kami peroleh. Menjadi juara di Rally Danau Toba APRC bukan semata karena usaha saya dan Benjamin Searcy di balik kemudi, namun merupakan hasil kerja keras seluruh tim. Meski sempat didera masalah, Xpander AP4 tetap mampu memberikan penampilan terbaik. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena mampu menjuarai ajang reli di tingkat Asia Pasifik. Ini akan memperpanjang catatan emas Mitsubishi Motors di arena reli,” kata Rifat Sungkar.

Sejak hari pertama, Xpander AP4 bersaing secara ketat di kelas RC2 APRC. Bahkan mobil ini sempat mengalami beberapa kendala teknis, yakni dua kali pecah ban akibat panas dan kerasnya lintasan. Namun, kendala tersebut dapat diatasi dengan mencatat waktu 2 jam 2menit dan 24,4 detik setelah menyelesaikan 12 SS sejak hari pertama.

Hyundai Stargazer 2022

Ini Plus (dan Minus) Hyundai Stargazer Dibanding Mitsubishi Xpander

Sosok Hyundai Stargazer seringkali dikaitkan dengan wujud Mitsubishi Xpander.

Setelah mencoba Hyundai Stargazer varian Prime melalui rute Surabaya-Malang-Surabaya-Solo, sedikit banyak mobil ini mengingatkan pada Mitsubishi Xpander yang sempat kami punyai selama lima tahun. Saat pertama mencoba Mitsubishi Xpander, kami merasa ini adalah sebuah lompatan jauh di kelas LMPV. Rasanya seperti melihat mobil dari masa depan karena sebelumnya pasar dicekoki Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki ertiga atau Honda Mobilio yang bertahun-tahun tidak berubah. Belum lagi rasa berkendara yang solid dan nyaman berkat platform monokok.

Kebaikan-kebaikan Xpander itu, lantas diterjemahkan ulang oleh Hyundai melalui Stargazer. Desainnya lebih membulat dinamis dipadukan garis-garis tegas. Mukanya penuh dengan lekukan menarik, seolah meneruskan trend yang dimulai oleh LMPV Mitsubishi.

Bedanya, kalau Xpander tampak tegas, Stargazer seperti lebih ramah dan fleksibel. Ditambah lagi keberanian desainernya menyematkan deretan LED di sela kap mesin depan dan pintu bagasi. Katanya, ini melambangkan garis khatulistiwa dan persatuan bangsa Indonesia. Katanya…

Tapi itu soal desain. Yang jelas-jelas tergantung pada selera Anda. Kami ingin memperlihatkan yang bisa dipertanggung jawabkan, melalui lembar fakta. Sekali lagi, kami mencoba Hyundai Stargazer melalui rute jalan tol dan perkotaan yang padat di wilayah Timur pulau Jawa.

Sistem Penggerak

Baik Stargazer maupun Xpander dibekali penggerak empat silinder. Bikinan Mitsubishi memiliki kapasitas 1.499 cc, sedangkan mesin Hyundai adalah 1.497 cc. Yang paling mencolok adalah perbedaan tenaga. Mitsubishi lebih konservatif dengan 103,6 hp, sedangkan Hyundai lebih berani dengan 113,4 hp. Torsinya 144,1 Nm di Stargazer yang dicapai pada 4.500 rpm. Xpander lebih cepat meraih momen puntir puncak pada 4.000 rpm sebesar 141 Nm.

Penyalur daya sama-sama mengarah ke roda depan, melalui CVT (Continuous Variable Transmission). Transmisi ini menghasilkan pengendaraan yang halus dan penghantaran tenaga yang lebih linear. Tapi, jangan berharap lonjakan tenaga yang bikin adrenalin Anda mendesir. Ingat, ini mobil keluarga.

Perbedaan Torsion Beam

Maaf, ini agak teknis. Ini berhubungan dengan kualitas kaki-kaki. Bukan suara. Kami jujur kesulitan menemukan perbedaan. Keduanya dibekali MacPherson Strut di depan dan torsion beam di buritan. Bedanya, Hyundai Stargazer dibekali yang namanya Coupled Torsion Beam Axle. Ini adalah inovasi baru dari Hyundai, yang memungkinkan sudut toe roda belakang menyesuaikan saat bermanuver.

Untuk diketahui, torsion beam banyak digunakan pada mobil-mobil seperti ini. Biaya produksinya tidak tinggi, dan mudah dirawat. Namun biasa cenderung kaku saat bermanuver karena penyetelan hanya berlaku untuk sudut camber (penyesuaian posisi atas dan bawah roda) dan caster atau penyesuaian sudut sumbu kemudi dari sumbu vertikal roda kemudi. Bingung? Intinya, kemampuan penyesuaian toe inilah yang membuat Stargazer seperti bocah penurut yang patuh pada perintah saat berbelok. Lincah. Terutama saat putar balik.

Pengaruh Ban

Memang, kualitas peredaman suara kedua mobil ini tidak terlalu jauh berbeda. Harus diakui, Stargazer terasa lebih baik pada beberapa kesempatan, terutama saat melahap medan tidak rata pada kecepatan 100 km/jam dengan beban yang cukup terisi dari kursi depan hingga bagasi. 

Jika Xpander terasa memantul berlebihan, Stargazer bisa lebih meredam. Namun di pengendaraan kecepatan rendah, Xpander bisa setara. Suspensi kadang protes juga ada pada Stargazer, tapi prediksi kami, bushing yang lebih baik membuat mobil ini memiliki kualitas yang bikin percaya diri.

Hal sederhana lainnya, penggunaan ban. Xpander dilengkapi ban bersifat ‘eco’. Alias bisa menekan penggunaan BBM. Tidak salah. Namun biasanya, ban seperti itu keras dan berisik. Hyundai membekali ban Kumho untuk LMPV mereka. Terasa lebih empuk dan senyap saat melewati medan beton jalan tol Trans Jawa.

Kami Bingung

Nah, setelah ini, jujur kami makin suka dengan mobil-mobil di kelas LMPV. Alasannya sederhana, mobil makin canggih dan praktis dengan penampilan yang mengikuti zaman. Dan harus diakui juga, dengan rentang harga yang sangat berdekatan, proses memilih mobil jadi makin seru. 

Bagi kami, Stargazer dengan kepraktisan kabin (terutama pada varian dengan captain seat) dan tenaga paling besar di kelasnya, jadi penilaian utama. Tapi Xpander punya rem tangan elektrik yang mudah dioperasikan. Ah, kami jadi bingung. Silahkan Anda coba sendiri di dealer masing-masing.