Hyundai Palisade 2.2 D Signature AWD, Nyamannya Bikin Nagih

Momen libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini waktunya cukup panjang. Jadi kami pun memanfaatkannya untuk melakukan sesi #PerjalananMotomobiMudikKemana. Kami mudik sambil jalan-jalan. Mobilnya? Sebuah SUV terbaru Hyundai yang bikin penasaran para penyuka mobil 7-seater: New Palisade 2.2 D Signature AWD AT. Ya, ini mobil SUV bermesin diesel dengan sistem penggerak AWD (all-wheel drive).

Tampilan American Style

Tatapan mata para pemudik ehm.. pengendara selama perjalanan terutama saat melaju perlahan ketika kami terjebak kemacetan di jalan tol tertuju pada Palisade. Mungkin mereka heran dan penasaran. Dari depan mirip Hyundai Creta, tapi bodinya kok bongsor…?

Nama dan gaya tampilan Palisade memang sesuai… sangat American style. Tak hanya bodi saja yang bongsor. Grille yang besar membuat wajahnya terlihat garang seperti SUV yang banyak beredar di Amerika.

Palisade yang kami bawa merupakan versi facelift. Hyundai memperbarui tampilan wajah Palisade dengan Parametric Shield dan Parametric Hidden-Type DRL yang mengintegrasikan grille serta lampu depan.

Lounge On Wheels

Bodinya yang cukup bongsor memang terbukti mampu membawa tujuh orang plus barang bawaan yang lumayan banyak. Kabin mobil ini dirancang sesuai ergonomi postur tubuh konsumen AS dan Eropa yang rata-rata tinggi besar. Jadi kabin tetap terasa lapang meskipun kami bertujuh memiliki postur yang kurang lebih. ‘American size’.

Untuk sebuah SUV, interior mobil ini bagai lounge berjalan. Tak hanya sebatas jok model Captain Seat di baris kedua. Jok kulit yang lembut pada baris belakang pun sangat empuk dan nyaman. Jok baris pertama dan kedua pun dilengkapi dengan penghangat. Persis seperti di spa.

Kemasan interior pun terlihat mewah dan berkelas. Plafon, door trim, dasbor dan setir yang bernuansa kelabu nampak kontras dengan jok berkelir merah maroon.

Panoramic sunroof? Tentu saja ada. Bahkan tak hanya satu, tapi ada dua yakni pada kabin baris depan dan belakang.

Tujuan pertama perjalanan kami yakni dari Jakarta menuju kota Bandung. Saat masuk tol MBZ, lalu lintas sudah dipadati oleh para pemudik dan pelancong dengan beraneka jenis mobil…dan bus.

Kegerahan saat macet? Tentu tidak, karena mobil ini dilengkapi ventilasi AC yang melebar di sepanjang dashboard dan juga blower AC di kabin belakang. Ditambah lagi dengan fitur automatic climate control, sehingga kabin tetap sejuk dan nyaman.

Fitur multimedia infotaintment terpadu tersaji pada layar touchscreen berukuran 12,3 inci pada dashboard. Pengaturan fitur pada layar pun cukup mudah. Nah, yang paling kami sukai adalah sistem audionya. Infinity Premium Audio dengan 12 speaker. Kualitas suaranya tak perlu diragukan. Kenyamanan kabin mobil ini bahkan membuat kami tak terasa kalau sudah sampai di Bandung hanya dalam waktu 3 jam. Cukup cepat untuk kondisi lalu lintas padat musim liburan.

Mesin Diesel Tetap Nikmat

Di antara mobil sejenisnya yang sebagian besar dibekali mesin hybrid yang kini tengah trend, Hyundai tetap percaya pada mesin diesel.

New Hyundai Palisade dibekali mesin diesel 4-silinder 2,2-liter CRDI e-VGT (electronic Variable Geometry Turbocharger) dengan transmisi automatic 8-speed.

Tenaga maksimum sebesar 197 hp dicapai pada 3.800 rpm. Tenaga putaran tengah memang ciri khas mesin diesel Hyundai. Sedangkan torsi puncaknya yang sebesar 440 Nm bermain di putaran bawah yakni kisaran 1.750 – 2.750 rpm. Jadi tak heran jika mobil ini cukup gesit meski berpenggerak AWD (all-wheel drive) yang membagi torsi dan tenaga ke seluruh poros roda. Soal respon tenaga hanya sedikit lebih lamban dari Palisade versi 4×2.

Untuk mengakomodir gaya mengemudi yang beragam, Palisade dibekali mode berkendara atau Drive Mode: Eco, Comfort, Smart, dan Sport.

Saat berkendara di tol maupun seputar kota Bandung yang padat merayap, kami coba pakai mode Eco. Mode berkendara yang satu ini terintegrasi dengan fitur Engine Start/Stop, sehingga konsumsi BBM tetap irit walau terjebak kemacetan cukup lama.

Hanya ada sedikit hal yang bikin kami penasaran. Saat melaju pada kecepatan rendah, terasa sedikit getaran pada area kolong dek sasis. Hal ini entah disebabkan oleh getaran kopel yang merambat ke lantai kabin via sasis monokoknya, atau ada penyebab lain seperti lapisan peredam dek kabin yang kurang tebal. Saat melaju di atas kecepatan 60 km/jam, getaran tidak terasa.

Bodi Bongsor Tapi Tetap Gesit

Setelah puas berkeliling kota Bandung, kami pun lanjut menuju Semarang. Saat masuk ruas tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) kami coba pakai mode Comfort karena lalu lintas terbilang ramai lancar. Laju berkendara tak terlalu ngegas, tapi justru mode Comfort menyuguhkan setting suspensi yang nyaman sesuai namanya. Redaman suspensi terasa empuk layaknya mobil mewah buatan Eropa.

Kami masuk tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Saatnya kita ‘keluar main’. Mode Sport kami aktifkan di ruas tol yang lengang dan memiliki spot tikungan melebar. Handling kemudi cukup presisi. Redaman suspensi pun mampu mengimbangi aksi manuver dan melahap tikungan. Respons performa benar-benar kami rasakan. Ini mobil diesel tapi gesit diajak bermain.

979 km Dalam Kondisi Tangki Full Tank

Karena bodinya yang bongsor, gejala limbung tetap ada walau sedikit. Setidaknya dapat diimbangi oleh redaman suspensi serta sistem penggerak AWD yang membagi torsi serta traksi ke seluruh roda secara berimbang.

Tak terasa kami sudah sampai di tol Pejagan dan perjalanan berlanjut menuju Semarang via kota Pemalang. Lalu lintas mulai ramai, jadi kami coba pakai mode Smart. Mode berkendara yang satu ini merupakan hasil kombinasi gaya mengemudi yang terekam dengan mengintegrasikan beragam fitur bantu berkendara yang ada.

Perjalanan Motomobi Mudik Kemana yang kami tempuh totalnya sekira 1000 km dari Jakarta-Bandung-Semarang hingga kembali ke Jakarta. Konsumsi BBM mobil ini tak terlalu boros dengan kombinasi tol/dalam kota rata-rata sekira 13.8 km/liter. Tak perlu khawatir kehabisan BBM saat bepergian ke luar kota. Kapasitas tangki BBM nya cukup besar yakni 71 liter. Dengan konsumsi BBM rata-rata 13,8 km/liter, Hyundai Palisade dapat menempuh jarak hingga sekira 979 km dalam kondisi tangki full tank. Isi tangki BBM masih sisa lebih dari separuh jika hanya menempuh perjalanan Jakarta-Semarang yang sejauh 450an km.

 

Secara keseluruhan, kami suka dengan performa mesin dieselnya yang responsif, serta handlingnya yang gesit dan presisi. Kinerja suspensi pun tetap mampu memberi rasa nyaman meskipun melintasi jalan yang kurang mulus.

Jika ditanya mengapa harga varian termahalnya mencapai Rp 1,044 milyar? Bukan lantaran kemasannya saja yang terbilang mewah. Fitur berkendara yang dibekalkan sangat lengkap.

Mulai dari sensor dan kamera parkir plus kamera 360°, Hill-Start Assist Control, Downhill Assist Control, hingga fitur keselamatan berkendara terpadu ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) canggih Hyundai SmartSense. Ditambah lagi dengan fitur terpadu Hyundai Bluelink yang terkoneksi dengan ponsel pintar. Ini adalah SUV yang tak sekadar tampil mewah, tapi juga sarat teknologi tinggi. Tak kalah dari SUV sejenis buatan brand asal Eropa yang harganya jauh lebih mahal.

#PerjalananMotomobiMudikKemana

Citroën C3 Aircross Suguhkan Kenyamanan Khas Prancis

Citroën Indonesia memenuhi komitmennya untuk menghadirkan C3 Aircross untuk pasar Tanah Air. Pertama kali tampil pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tahun lalu, Citroën C3 Aircross secara resmi diluncurkan pada 23 April 2024.

Kehadiran Citroën C3 Aircross ini tentu untuk mengakomodir kebutuhan banyak konsumen Indonesia yang masih ‘ngefans’ dengan Sport Utility Vehicle (SUV) tujuh penumpang. Tentu saja dihadirkan dengan paduan desain yang atraktif, punya teknologi mumpuni, dan tidak melupakan aspek kenyamanan berkendara khas mobil Prancis.

“Citroën C3 Aircross SUV hadir untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan menawarkan kenyamanan dan performa terbaik di kelasnya. Kami yakin masyarakat luas akan menyambut kehadiran produk ini dengan antusias,” ujar Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer Citroën Indonesia.

Penampilan eksterior yang gagah dan agresif, disertai dengan interior yang nyaman dan lapang, termasuk yang berada di bangku baris ketiga. Dengan fitur keselamatan berkendara berupa anti-lock braking system, electronic brakeforce distribution, dan electronic stability program, membuat perjalanan semakin tenang.

Mengusung mesin tiga silinder 1.2 liter dengan turbocharger, tenaga yang dihasilkan ialah 108 hp pada putaran 5500 rpm dan torsi puncak 205 Nm yang tersedia mulai putaran 1750 rpm. Mesin PureTech 110 tersebut dipadu dengan transmisi otomatis 6-speed dan memiliki fitur manual gear selector.

Citroën C3 Aircross dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 289,9 juta dan hadir dalam 10 pilihan warna atraktif. Sedangkan untuk pilihan warna dual tone, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5 juta.

Citroën memberikan garansi standar tiga tahun atau 100 ribu km (mana yang tercapai lebih dahulu). Tak ketinggalan layanan purna jual yang mencakup layanan servis gratis selama empat tahun atau 50 ribu kilometer.

XForce Varian Baru

Mungkinkah Bakal Ada Mitusbishi XForce Varian Baru?

Mitsubishi XForce menjadi salah satu produk Sport Utility Vehicle (SUV) yang belum lama ini dihadirkan di pasar Indonesia. Rancang bangun dan fitur bberkendara mobil yang bergaya semi futuristik ini telah disesuaikan dengan kondisi iklim dan geografis negara kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Namun belum apa-apa, sudah ada dugaan mau ada varian baru. Apa benar?

Jumlah pemesanan Mitusbishi XForce yang diperoleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), saat dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 silam, juga tergolong positif. 

Ada dugaan bakal ada XForce varian baru

Sempat muncul pertanyaan mengapa Mitsubishi XForce tak dilengkapi sunroof atau panoramic roof. Demikian pula sejumlah fitur keselamatan dan bantu berkendara ADAS yang belum terdapat pada XForce. “Belum dibekali fitur ADAS secara lengkap, bukan berarti tidak ada sama sekali,” jelas Yoshio Igarashi, Direktur Sales and Marketing Division MMKSI.

Mitsubishi XForce yang dipasarkan di Indonesia sebenarnya telah dibekali dengan sejumlah fitur ADAS, seperti: Active Stability Control, Hill Start Assist, Blind Spot Warning, serta Rear Cross Traffic Alert, dan Tire Pressure Monitoring System. Sederet fitur berkendara di atas merupakan yang paling umum dan digunakan pada model mobil keluaran terbaru di pasaran saat ini.

Berbeda dengan XForce yang beredar di Vietnam, daftar fitur ADAS yang dibekalkan jauh lebih lengkap. Fitur ADAS Smart Automatic Throttle, Forward Collision Warning and Mitigation, Adaptive Headlights, dan Front Vehicle Departure Warning terdapat pada XForce spesifikasi Vietnam.

Sedangkan keempat fitur ADAS tersebut sama sekali tidak ditemukan di Mitsubishi XForce versi Indonesia. Mengapa bisa berbeda?

“Untuk daftar fitur berkendara ADAS yang jauh lebih lengkap, tentu akan disesuaikan dengan kebutuhan serta kebiasaan berkendara dari para konsumen. Namun pemutakhiran fitur berkendara akan terus dilakukan secara bertahap,” tukasnya.

Selain itu, varian hybrid dari XForce saat ini masih sedang dikaji pihak R&D Mitsubishi Motors. Apakah hal tersebut jadi pertanda bakal muncul XForce varian baru? Atau justru bakal muncul varian hybrid yakni XForce HEV? Mungkin semua akan terjawab pada event GIIAS 2024 mendatang…

BAIC ‘Salaman’ Dengan JDI, Bukti Siap Jualan di Indonesia

Seperti yang sempat santer di awal bulan Maret 2024, ada satu brand baru asal China yang siap berbisnis di Indonesia, yakni BAIC. Beijing Automotive Group Co., Ltd. membawa BAIC, melalui kesepakatan bersama PT JIO Distribusi Indonesia (JDI).

Oleh karenanya, pengesahan pun dilakukan pada 28 Maret 2024, dan menandai secara resmi penjualan kendaraan bermotor roda empat dengan merk BAIC akan segera dilakukan di Tanah Air.

Pengalaman lebih dari setengah abad

Beijing Automotive Group Co., Ltd. sendiri bukan perusahaan ‘kemarin sore’, sebab sudah beroperasi sejak tahun 1958. Sesuai namanya, perusahaan ini bermarkas di kota Beijing, China.

Beijing Automotive Group Co., Ltd. juga memiliki beberapa brand lain yang dijual di pasar dalam negeri China, maupun diekspor ke negara-negara lain di dunia. Perusahaan ini juga memiliki kerjasama yang erat dengan sejumlah produsen otomotif global.

Dalam acara penandatangan kesepakatan ini, juga hadir Yang Nanhua sebagai Executive Director dan Chief Executive Officer BAIC International. Termasuk sejumlah pimpinan dan petinggi dari JHL Group, sebagai payung dari JDI.

Bawa dua model SUV unggulan 

“JDI sangat bangga telah mendapatkan kepercayaan untuk memasarkan merk BAIC di Indonesia. Ini menjadi bukti kerja keras kami selama delapan bulan terakhir secara non-stop,” sambut Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT. JIO Distribusi Indonesia.

Model yang akan dipasarkan di Indonesia, yaitu BAIC BJ-40 Plus dan BAIC X55-II. Kedua model ini akan menyasar segmen Sport Utility Vehicle (SUV).

BAIC BJ-40 PLUS menggunakan mesin bensin empat silinder 2.0 liter turbocharger, bertenaga 221 hp, yang dipadu transmisi otomatis 8-speed buatan ZF. Electronic Transfer Case dan Rear Differential Lock, menggunakan produk Borg-Warner.

Sedangkan untuk BAIC X55-II, merupakan SUV medium berpenggerak roda depan. Ditenagai oleh mesin bensin Magic-Core empat silinder 1.5 liter turbocharger, bertenaga 175 hp, buatan Meta Engineering. BAIC X55-II ini dilengkapi dengan transmisi dual clutch 7-speed.

“Kami tengah melakukan penjajakan untuk segera memulai perakitan lokal atau CKD di Indonesia. Diskusi dengan beberapa mitra yang memiliki fasilitas produksi kendaraan bermotor pun sudah dilakukan,” pungkas Dhani Yahya.

Chery Tiggo 5X, ‘Mainan’ Baru Untuk Perkotaan

Usai diperkenalkan di event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 lalu, Chery tak ingin menunggu lama untuk menjaring konsumen Tiggo 5X. Pasar Sport Utility Vehicle (SUV) memang masih ‘seru’, apalagi di segmen Compact SUV masih belum banyak pemain.

Hal tersebut sepertinya menggoda PT Chery Sales Indonesia untuk menghadirkan Tiggo 5X. Menurut kami, formula yang digunakan Chery pada Tiggo 5X ini tergolong tidak neko-neko. Tapi Chery tidak begitu saja melupakan sejumlah fitur berkendara yang optimal.

Menjangkau berbagai kelas konsumen

Tiggo 5X menjadi produk Chery untuk lebih menjangkau berbagai kelas konsumen. Jika Tiggo Pro 7 dan Tiggo Pro 8 mengisi kelas premium, maka Tiggo 5X juga mengusung reputasi dari kedua produk tadi, namun dengan dimensi yang lebih ringkas, serta harga yang lebih kompetitif.

Setidaknya, Chery punya target konsumen yang jelas. Konsumen yang disasar ialah kalangan muda perkotaan, tentu saja berkarakter technology-savvy dan dinamis. Lagipula, mayoritas konsumen Compact SUV lebih banyak beraktivitas di perkotaan.

Ada sunroof untuk varian Champion

Chery menerapkan desain yang memadukan aksen klasik dan modern. Hal ini diperlihatkan melalui grille depan berhiaskan berlian, lampu depan LED matriks, dan garis bodi yang tegas. Posturnya juga sedikit tinggi, sehingga memungkinkan untuk melalui jalanan kurang mulus.

Kabinnya tergolong lega untuk lima orang. Hadir teknologi canggih seperti layar sentuh 10.25 inci, instrument cluster digital 7 inci, dan sistem voice assistant. Khusus pada varian Champion, terdapat fitur sunroof.

Potongan harga Rp 20 juta

Urusan keselamatan berkendara, Chery menyematkan enam buah airbag dan fitur ADAS (Advanced Driving Assistance Systems) paling banyak di kelasnya. Sebagai sumber tenaga, Chery memasang mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.5 liter, dengan tenaga 112 hp dan torsi 138 Nm. Mesin ini dipadukan dengan transmisi CVT.

Ketika kami menjajal Tiggo 5X ini, Chery sudah membuka pre-booking dengan harga khusus. Untuk varian Classic dijual dengan harga Rp 249 juta. Sedangkan varian Champion, harganya ialah Rp 279 juta. Chery juga menawarkan program cashback sebesar Rp 20 juta. Diharapkan produksinya dimulai pada kuartal kedua tahun 2024.

Bukan Chevrolet Suburban Biasa, Diisi Mesin Speedboat

Era modifikasi kendaraan masih dirasa mudah pada tahun 1990an. Siapa saja yang haus akan output mesin, tidak perlu repot menghitung dan menerka langkah apa yang harus dilakukan. Hal tersebut tercermin dari sosok Chevrolet Suburban 2500 yang menggunakan mesin speedboat berkapasitas monster ini.

Chevrolet Suburban seringkali dianggap sebagai sport utility vehicle (SUV) yang merepresentasikan selera orang Amerika, yang menggemari kendaraan berukuran bongsor. Ya, karena panjang bodinya saja sudah lebih dari 5 meter. Ketika Chevrolet meluncurkan Suburban generasi kedelapan di tahun 1992, perannya sebagai ‘kuda beban’ mulai bergeser menjadi kendaraan keluarga.

Mesin V8 7.4 liter tidak membuatnya bisa berlari kencang

Chevrolet menjejalkan mesin bensin V8 big block 7.4 liter untuk semua unit seri 2500, termasuk Suburban ini. Meski begitu, SUV ini tidak bisa dibilang kencang, sebab bobotnya saja lebih dari 2,8 ton. Lain cerita jika Anda buru-buru mengontak John Lingenfelter, pemilik workshop Lingenfelter Performance Engineering.

Cerita berawal ketika General Motors (GM) diminta oleh pihak pemerintah Arab Saudi di tahun 1994, supaya mengembangkan Chevrolet Suburban berperforma tinggi, untuk kebutuhan kendaraan dinas instansi penegak hukum. Tidak ingin pusing sendirian, GM langsung menghubungi Lingenfelter Performance Engineering. “Solusinya mudah, jejalkan saja mesin monster di balik kap depan,” kata John Lingenfelter.

Bertengger mesin V8 milik speedboat

Sungguh berbeda jika hal ini dilakukan di zaman sekarang, sebab tidak ada perangkat supercharger atau turbocharger yang terlibat. Pilihannya memang tidak main-main. Lingenfelter langsung saja mengganti mesin asli dengan unit V8 Mercury Marine berkapasitas 9.9 liter, yang biasa digunakan untuk speedboat!

Usai mesin masuk, tentu harus ada sederet penyesuaian. Transmisi otomatis harus diperkuat, serta sistem knalpot milik Chevrolet C1500 454 SS pickup. Secara penampilan, Chevrolet Suburban bermesin 9.9 liter ini benar-benar tidak menyiratkan performanya. Padahal SUV bongsor ini bisa sprint hingga 100 km/jam dalam tempo 4,6 detik. Tentu berkat mesin bertenaga 550 hp dan torsi 956 Nm itu. Urusan efisiensi bahan bakar, siapapun pemiliknya harus puas dengan seliter bensin segar untuk jarak tempuh sekitar 3,4 km saja. Mengagumkan!

Review Isuzu mu-X 4×4, Mesin CC Kecil Tapi Kapabilitasnya Oke

Menyebut nama Isuzu, biasanya langsung terlintas ialah Panther yang legendaris atau truk Elf. Namun, jalan lupa bahwa Isuzu punya produk sport utility vehicle (SUV) yang gagah, yakni mu-X. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pertama kali menghadirkan mu-X di Tanah Air pada tahun 2014. Seingat kami PT IAMI rasanya tidak pelit dalam memberikan fitur pada mu-X, tapi sayangnya respons pasar masih ‘adem ayem’ saja…

Kami pun penasaran dengan sosok Isuzu mu-X ini, apalagi yang generasi kini sudah menggunakan mesin turbodiesel baru. Selain itu, fitur dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan SUV ini pun dirasa juga oke. PT IAMI juga hanya menghadirkan satu varian, yakni 4×4 bertransmisi otomatis. Lagipula, PT IAMI lebih fokus mendorong Isuzu mu-X menjadi kendaraan operasional bagi perusahaan.

Disiapkan sebagai ‘mobil lapangan’

Dimensi SUV ini memiliki panjang 4.850 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.815 mm, dan wheelbase 2.855 mm. Sedangkan bobotnya mencapai 2,8 ton. Isuzu mu-X punya cukup banyak ubahan dibandingkan model sebelumnya. Khususnya, pada bagian eksteriornya yang menjadi lebih keren. Karena dipersiapkan untuk ‘mobil lapangan’, maka bannya pun menggunakan tipe M/T.

Di bagian interior, tidak terlalu banyak mengalami ubahan, yang penting tidak mengurangi kenyamanan dan fungsi. Bagi kami, posisi berkendara tergolong cukup mumpuni, sehingga untuk mencari sudut ergonomis pun mudah, meskipun pengaturan joknya masih manual. Untuk setir, memiliki fitur tilt dan telescopic.

Kubikasi mesin tidak terlalu besar

Isuzu mu-X menggunakan mesin turbodiesel empat silinder RZ4E-TC 1,9 liter bertenaga 148 hp dan torsi puncaknya sebesar 350 Nm. Transmisi otomatisnya menggunakan unit AWR6B45-II 6-speed dengan fitur Tiptronic. Sistem penggerak empat roda menganut sistem Shift on The Fly dan dibekali fitur Rough Terrain Mode. Fitur ini berfungsi membaca kondisi permukaan jalan dan akan menyesuaikan output mesin menuju roda.

Meski tampilannya bongsor, kami tak ragu menggunakannya di lalu lintas perkotaan. Respons dari posisi diam hingga kecepatan menengah, kami tidak pernah merasa ‘keteteran’. Namun, jika mau berakselerasi sampai 100 km/jam, maka perlu waktu ekstra.

Harganya kompetitif

Karakter suspensi Isuzu mu-X berada di settingan yang moderat. Tidak terlalu kaku, tapi tidak terlalu lembut juga. Walaupun di kecepatan rendah dan melibas jalanan kurang rata, masih terasa guncangannya. Lain cerita saat kami menggiringnya ke jalan tol, maka kinerja suspensinya terasa lebih mantap.

Kesimpulannya, Isuzu mu-X punya kemampuan yang mumpuni, meski kelengkapannya lebih menonjolkan aspek fungsionalitas. Mesin berkapasitas 1.9 liter, bukan berarti tidak mampu menghasilkan performa yang baik. Untuk penggunaan medan offroad saja cukup, apalagi jika untuk aktivitas di perkotaan. Hanya ada dua pilihan warna, yaitu Splash White dan Onyx Black Mica. Rasanya banderol Rp 599,54 juta terdengar begitu kompetitif…

Review Nissan New Terra, Kejutan Dari Chassis dan Mesinnya!

Aktivitas #MotomobiMauKemana terbukti memberikan beberapa kejutan bagi kami, sebab salah satu mobil yang ‘mengejutkan’ tersebut ialah Nissan New Terra VL 2.5 4×4. Dimensinya yang bongsor tak hanya membuat kami berulang kali berpikir saat harus menembus kepadatan lalu lintas. Namun juga sukses mengintimidasi para kendaraan lain. Keren juga…

Kepercayaan diri meningkat

Keraguan kami pun sirna saat melaju di sejumlah ruas jalan, berkat visibilitas yang optimal. Padahal bentuk fisiknya terdiri dari panjang 4.900 mm, lebar 1.865 mm, dan tinggi 1.865 mm. Kepercayaan diri kami meningkat ketika mengetahui ujung kap mesin masih terlihat dengan jelas dari balik kemudi.

Nissan New Terra ternyata juga punya radius putar yang baik, hanya sekitar 5,7 m saja. Prestasi ini patut diacungi jempol, walaupun dimensi bodinya cukup besar. Kenyamanan berkendara juga dihadirkan oleh SUV 7 penumpang ini, kami menduga ada andil besar dari jarak wheelbase sepanjang 2.850 mm.

Teringat Nissan Navara

Mengenai impresi berkendaranya, kami jadi teringat dengan sosok Nissan Navara. Beberapa tahun lalu kami pernah menjajalnya dan menjadi kendaraan double cabin yang ternyaman. Meskipun chassis Nissan New Terra masih ladder frame, tapi tingkat kenyamanan berkendaranya menyerupai SUV berbodi monokok.

Gejala oleng sukses diminimalisir, vibrasi halus akibat aspal bergelombang pun minim terasa. Wajar saja jika chassis kendaraan ini juga digunakan oleh Mercedes-Benz untuk produk X-Class. Tak lain dan tak bukan, ya karena tingkat kenyamanan yang dihasilkan.

Menggiring Nissan New Terra menuju jalan tol, ternyata performa mesin empat silinder YD25 2.5 liter DDTi turbodiesel menyambut injakan kaki kanan kami. Torsi puncak sebesar 450 Nm diiringi oleh tenaga mesin 187 hp. Torsi maksimal tersebut sudah tersedia tepat di putaran mesin 2.000 rpm saja. Wajar saja jika kami sangat mudah untuk mendahului banyak mobil di jalan tol…

Kesimpulannya, Nissan New Terra menawarkan pengalaman berkendara dari SUV ladder frame yang tergolong baik untuk di kelasnya. Bahkan fitur Shift on The Fly 4×4 yang disematkan, membuat SUV seharga mulai dari Rp 749,9 juta ini menjadi terasa begitu superior. Namun, kami bingung kenapa mobil ini masih belum bisa mengungguli para kompetitornya… Apakah Anda tahu jawabannya?

Reviewer: M. Rizhan

Editor: Aldi Prihaditama

Review Chery Omoda 5 GT, Minim Ubahan Tapi Terasa Bedanya

Pada musim libur Nataru 2023, Motomobi News menggelar acara yang cukup spesial yaitu #MotomobiMauKemana. Dalam kesempatan ini, seluruh tim Motomobi News mendapat kesempatan untuk menggunakan mobil yang dipilih langsung oleh Om Mobi. Selain itu, kami bisa pakai selama liburan. Salah satu mobil yang kami besut ialah Chery Omoda 5 GT. 

Kini Chery terlihat lebih dewasa, baik secara organisasi maupun produk. Omoda 5 yang dirakit di Bekasi ini ingin membuktikan bahwa kehadiran Chery tidak boleh dipandang sebelah mata. Chery Omoda 5 GT seolah minim ubahan, jika dibandingkan dengan Omoda 5 versi ‘biasa’.

Penambahan aksen oranye

Pada bagian eksterior, tidak banyak perubahan antara Omoda 5 biasa dengan Omoda 5 GT. Paling mencolok adalah penambahan aksen oranye pada bagian velg, spion, sisi samping dan spoiler. Kemudian logo Chery absen dari grille depan dan sebagai gantinya terdapat logo Omoda di kap mesin ala Range Rover.

Terakhir adalah emblem GT di belakang, tentunya perbedaan minim ini menunjukan bahwa Chery pede dengan desain Omoda 5. Namun beberapa mungkin berharap ada lebih banyak pembeda di bagian eksterior. 

Masuk ke dalam, lagi-lagi tidak banyak perbedaan, hanya aksen piano black di dashboard dan juga konsol tengah. Lalu terdapat aksen oranye seperti eksterior di door trim dan juga jahitan jok. Terakhir adalah door trim dengan soft touch. Selebihnya fitur Omoda 5 GT sama dengan Omoda 5 RZ mulai dari layar infotainment dan instrument cluster masing-masing 10,25 inci dengan sistem audio premium Sony 8 speaker. 

Output terdongkrak

Selain itu, ada dual zone climate control dengan ventilated seat, kamera 360 derajat, Android Auto dan Apple CarPlay dan uniknya power window otomatis untuk keempat jendela. Namun sayang, sistem Android Auto dan Apple CarPlay bekerja normal namun sedikit lebih lambat saat pengetesan kami. 

Keunggulan utama Chery Omoda 5 GT terletak pada mesin 4 silinder 1.600 cc TGDI turbocharger bertenaga 197 hp dan torsi 290 Nm. Angka tersebut lebih besar 52 hp dan 60 Nm dibanding Omoda 5 bermesin 1.500 cc. Ubahan lainnya ialah transmisi double clutch 7-speed yang menggantikan transmisi CVT. 

Omoda 5 GT memiliki akselerasi yang cukup bagus dan tenaga yang terasa bahkan di rpm rendah sekalipun. Karena itu kami tidak perlu menggenjot pedal gas dalam-dalamuntuk merasakan performanya. Sedikit catatan, pada kondisi stop and go setelah memasukan gigi dari netral, mobil tidak langsung bergerak. Kami menduga karena transmisi DCT yang digunakan pada mobil ini. 

Ada dua varian sistem penggerak roda

Transmisi DCT yang digunakan Omoda 5 GT juga bekerja dengan baik terutama di kecepatan tinggi. Perpindahan giginya cukup akurat dan mulus. Omoda 5 GT sendiri ditawarkan dalam dua varian yaitu FWD dan AWD. Sedangkan unit yang kami gunakan ini adalah varian FWD. Ubahan lainnya dari Omoda 5 GT ini ada pada suspensi belakang independent dengan multi-link. 

Bantingan Omoda 5 GT sendiri tergolong empuk. Meski begitu, mobil ini memiliki pengendalian yang cukup baik. Feedback dari setir yang cukup bagus. Sistem pengereman tidak ada perubahan dan masih mumpuni mengimbangi peningkatan performa mesin. 

Dengan harga Rp 448,8 juta, Omoda 5 GT menawarkan paket value for money yang sangat bagus. Apalagi dengan fitur dan performa yang unggul jika dibandingkan dengan rival terdekatnya. Omoda 5 GT pun juga membuktikan bahwa Chery serius di pasar Indonesia lantaran telah dirakit di Bekasi, Jawa Barat.

Review Mazda CX-60, SUV yang Tak Malu Diajak Blusukan

Aktivitas #MotomobiMauKemana memberi kami kesempatan untuk menjajal dan mengulas beragam kendaraan baru yang dipasarkan di Tanah Air. Salah satunya ialah Sport Utility Vehicle (SUV) premium teranyar kebanggaan Mazda, yakni CX-60. Mobil ini menjadi produk SUV termahal dari line-up SUV Mazda yang dipasarkan di Indonesia. Kami pun membawa Mazda CX-60 menuju daerah Pangalengan, Jawa Barat, untuk liburan bersama keluarga.

Lalu, bagaimana rasanya ketika dibawa ‘blusukan’? Bagaimana Mazda mewujudkan filosofi Jinba-Ittai yang manjanjikan rasa pengendaraan yang menyenangkan? Dalam semboyan Jinba-ittai yang diusung oleh Mazda ini, mempunyai arti sebuah koneksi antara penunggang dan kuda. Jika diartikan secara harfiah merupakan adanya ikatan intim antara pengendara dengan mobil yang dikendarai.

Minim body roll

Unit yang kami gunakan kali ini ialah Mazda CX-60 varian Kuro. Rasa berkendara mobil ini patut kami acungi jempol. Suspensi depan menggunakan double wishbone dan multilink untuk suspensi belakang memberikan kestabilan, body roll terasa minim saat melahap tikungan ketika kecepatan tinggi. Cocok sekali untuk melibas jalanan tempat liburan kami di Pangalengan.

Tetapi tentu seja kestabilan tersebut mempunyai kompensasi. Sebab di jalan yang agak bergelombang, mobil ini terasa seperti mengendarai kuda yang mengayun keras dengan rebound suspensi yang sangat cepat. Mobil ini terasa melompat-lompat. Namun respons kemudi terasa akurat dan tidak over-assisted, sehingga feedback dari jalan masih terasa.

Kombinasi 280 hp dan 450 Nm

Kehebatan lain dari Mazda CX-60 ini ialah ada di balik kap depannya. Mesin Skyactiv-G 6 silinder 3.3 liter dilengkapi turbocharger dan sistem mild hybrid 48 volt. Mesin bertenaga 280 hp dan punya torsi 450 Nm ini dipadukan dengan transmisi otomatis 8-speed. Torsi besar tersebut membuat perjalanan kami terasa begitu ‘enteng’, terutama ketika berada di medan terjal dan penuh tanjakan.

Sistem penggerak roda all-wheel drive (AWD) mobil ini yang dibekali mode Off-Road untuk menaklukkan medan non-aspal ringan. Jalanan batu terjal yang menanjak juga dapat diselesaikan dengan mudah, tanpa harus mencapai putaran mesin 2.000 rpm. Apalagi tidak ada raungan suara mesin yang masuk ke dalam kabin. Fitur kamera 360 derajat di mobil ini juga amat membantu saat di jalan sempit. Jadi, meskipun bodinya bongsor, kami tetap yakin dengan kondisi sekitar mobil.

Performa tetap impresif

Mazda CX-60 Kuro dilengkapi interior warna beige yang anggun saat dilihat. Dashboard berdesain modern namun simpel, memiliki kualitas bagus dan sarat material soft touch. Perjalanan jauh terasa begitu nyaman berkat fitur ventilated seat yang membuat tubuh tetap sejuk. Posisi berkendara juga mudah disesuaikan berkat fitur telescopic pada sistem kemudinya.

Rute kombinasi dalam dan luar kota beserta dengan kemacetan lalu lintas yang cukup panjang, kami mendapatkan angka konsumsi bahan bakar 9 km per liter untuk perjalanan sejauh 457 km. Rasanya angka tersebut tidak tergolong ‘menyiksa’, sebab kami tetap mendapatkan performa impresif dan kenyamanan berkendara yang optimal selama tiga hari perjalanan. 

Reviewer: Juan Rizalifio

Editor: Aldi Prihaditama

SUV Honda WR-V

Review Honda WR-V E CVT, Mengupas Potensi Tersembunyi

Musim liburan Nataru (Natal 2023 dan Tahun Baru 2024) menjadi momen unik bagi Motomobi News yang menggelar aktivitas pengujian kendaraan bertajuk #MotomobiMauKemana. Salah satu kendaraan yang kami gunakan ialah Honda WR-V E CVT. Sejujurnya, unit yang kami inginkan di awal perencanaan aktivitas ialah varian RS CVT dengan fitur Honda Sensing. Namun, karena varian teratas tersebut sudah banyak menjadi pilihan pengguna Honda WR-V di Indonesia, akhirnya kami pun melakukan ‘manuver’ ke varian E CVT.

Beberapa rekan kami di kantor sempat mengutarakan bahwa rasa berkendara Honda WR-V varian E tergolong lebih nyaman ketimbang varian RS. Berbekal postur yang agak tinggi, membuat Honda WR-V ini masuk ke golongan sport utility vehicle (SUV) yang ringkas. Dimensinya yang tidak bongsor juga membuat mobil ini masih asyik buat digunakan di perkotaan.

Lebih banyak berinteraksi

Oke, rencana berkendara pun disiapkan. Perjalanan harus diselesaikan selama tiga hari dan rute perjalanan tak boleh kurang dari 500 km di sekitar Jawa Barat. Selama perjalanan, diusahakan rute tidak banyak melintasi jalan tol. Agar kami lebih banyak ‘berinteraksi’ dengan karakter Honda WR-V E ini. Keluar dari jalan tol Cikampek, kami mengarahkan kendaraan menuju Purwakarta, kemudian menuju Wanayasa.

Jujur saja, untuk sebuah kendaraan Honda, suspensi WR-V masih tergolong ‘kurang empuk’. Namun kami menganggapnya bukan menjadi kekurangan, melainkan sebagai karakter. Namanya juga SUV ringkas kan? Uniknya, jika di permukaan jalan halus dengan beberapa artikulasi ketinggian, suspensi WR-V E ini malah menunjukkan keunggulannya. Bantingan terasa mantap dan seolah meredam guncangan dengan baik.

Tidak pakai ban bertapak A/T

Ground clearance setinggi 220 mm juga membuat percaya diri dan menggoda kami untuk membawa mobil ini ke medan yang cukup menantang. Ya, kami mendaki kawasan Bukit Nyomot di Kabupaten Subang, dengan ketinggian lebih dari 300 meter di atas permukaan laut.

Beruntung kondisi jalan tidak becek, sehingga Honda WR-V E CVT mampu melahap permukaan jalan dengan baik. Padahal ban Goodyear Efficientgrip berukuran 215/60 R16 yang digunakan mobil seharga Rp 280 jutaan ini tidak memiliki tapak all-terrain.

Puas menghirup udara segar di sekitar perkebunan sawit tersebut, perjalanan kami lanjutkan ke daerah Pamanukan. Mesin L15ZF DOHC 1.5 liter bertenaga 119 hp dan torsi puncak 145 Nm, menghadirkan performa yang menyenangkan. Kami tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam untuk mencapai kecepatan yang diinginkan, selain itu transmisi CVT juga selalu merespons dengan baik.

Rute kurang favorit

Setelah bermalam di Pamanukan, kami mencari rute yang ‘tidak umum’ untuk melanjutkan petualangan. Sejumlah daerah yang kami lewati adalah Haurgeulis, Gantar, Cibuluh, hingga Cikamurang, sebelum akhirnya menuju jalan tol Cisumdawu.

Berbagai macam permukaan jalan telah ditempuh, namun kami tidak mudah merasa lelah. Sebab mudah sekali menyesuaikan tubuh dengan jok Honda WR-V E, berkat fitur Height Adjuster. Kami pun menyukai bahan kain fabric pada joknya. Meski sebenarnya material plastik pada bagian interior masih bisa ditingkatkan kualitasnya.

Absennya fitur Honda Sensing, tidak membuat hati kami tetap tenang ketika berkendara. Karena untuk urusan keselamatan, Honda tetap menyematkan sistem pengereman ABS, yang dilengkapi Electronic Brakeforce Distribution dan Brake Assist. Tak ketinggalan Hill Start Assist, serta 4 buah airbag.

Usai melalui wilayah Jatinangor, kami pun tidak ingin langsung kembali ke ibu kota. Oleh karena itu perjalanan pun kembali kami belokkan menuju Bandung, Padalarang, Sukaluyu, Cikalong, Jonggol, Cileungsi, Cibubur, dan akhirnya tiba di Jakarta. Selama tiga hari perjalanan ‘Parahyangan Loop’ ini, kami sukses menempuh jarak sejauh 583 km dengan rata-rata konsumsi bahan bakar 17,1 km per liter. Menyenangkan!

Kia Sonet Facelift, Kini Makin Dijejali Teknologi Mutakhir

Jelang tutup tahun 2023 jadi momen yang pas bagi Kia untuk meluncurkan versi facelift dari Sonet. Mobil yang debut perdana di tahun 2020 ini emang sudah saatnya dipoles ulang.

Kia Sonet Made In India

Nah, versi facelift SUV termungil dari brand otomotif asal Korea Selatan ini adalah spek India yang diproduksi di Anantapur, Andhra Pradesh. Ada sedikit perbedaan gaya tampilan bila dibandingkan dengan spek untuk pasar domestik RRC.

Dari tampilan eksterior, grille model “Tiger Nose” kini ukurannya lebih lebar dari sebelumnya. Headlamp LED model sabit ujungnya kini meruncing dan menyambung dengan grille.

Bemper depan juga tak luput dari sentuhan. Lubang intake di atas skid plate kini ukurannya sedikit lebih besar dan kotak. Ukuran skid plate pun kini lebih lebar dengan aksen warna aluminium.

Tampilan pada bagian belakang pun turut direvisi. Lampu belakang LED kini tampil melebar seperti pada Kia Carens dan Seltos. Bemper belakang pun sedikit mengalami polesan ulang dengan aksen aluminium.

Tampilan eksterior tak hanya makin stylish dengan velg alloy 16-inci model baru. Terdapat warna pilihan baru untuk eksterior.

Minim Penyegaran Interior

Jika sentuhan ulang gaya pada area eksterior cukup terlihat jelas. Pada interior justru nyaris tak terlihat. Desain dan layout dashboard sepintas masih terlihat sama seperti model sebelumnya.

Layar digital ganda berukuran 10.25-inci pada dashboard yang jadi penampil instrument berkendara dan fitur infotaintment terlihat lebih fresh. Panel kontrol sistem AC dan balutan panel interior mengalami revisi desain.

Soal konten fitur yang dibekalkan disesuaikan dengan level varian trim.

Fitur standar yang terdapat pada Kia Sonet antara lain koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay, charger ponsel nirkabel, jok kulit berventilasi, sunroof, sistem audio lansiran Bose, filter sirkulasi udara kabin, termasuk enam buah airbag.

Agar tak kalah modern dari model Kia lainnya, Sonet kini dilengkapi fitur keselamatan berkendara berbasis ADAS (advanced driver assistance system) tingkat 1.

Mesin Dan Transmisi Masih Sama

Pada sektor performa masih sama seperti versi sebelum facelift. Format opsi mesin yang ditawarkan pada Kia Sonet masih dianggap memadai.

Mesin bensin 4-silinder Smartstream G 1.2-liter MPi bertenaga 82 hp, mesin 3-silinder 1.0-liter KAPPA II T-GDi 118 hp dan mesin diesel 4-silinder Smartstream D 1.5-liter CRDi bertenaga 114 hp masih sama seperti daftar pilihan mesin sebelumnya.

Ketiga varian mesin dipadukan dengan sistem penggerak roda depan (FWD). Pilihan transmisi manual, automatic dan CVT yang ditawarkan pun tetap sama sesuai opsi mesin pada masing-masing varian model.

Para konsumen di India sudah dapat melakukan pemesanan sejak 20 Desember 2023. Unit pesanan konsumen akan dikirim mulai pertengahan Januari 2024 mendatang. Harga jual resmi akan diumumkan dalam waktu dekat dan dipastikan bakal terdapat revisi harga.

 

Lamborghini Urus Performante Jadi Armada Kepolisian Italia

Kolaborasi sukses selama 20 tahun antara Automobili Lamborghini dan Polizia di Stato Italia terus berlanjut. Kali ini, produsen mobil Sant’Agata Bolognese tersebut menyerahkan Urus Performante kepada Polisi Jalan Raya Italia. Mobil ini akan mulai beroperasi secara penuh pada tahun 2024 nanti.

Proses serah terima berlangsung pada 12 Desember 2023, di Piazza del Viminale, Roma, di depan kantor Kementerian Dalam Negeri Italia. Stephan Winkelmann, Chairman dan CEO Automobili Lamborghini, menyerahkan kunci secara langsung kepada Menteri Dalam Negeri Matteo Piantedosi di hadapan Kepala Polisi Italia Vittorio Pisani.

Kolaborasi antara Automobili Lamborghini dan Kepolisian Negara Italia dimulai pada tahun 2004, dan Urus Performante adalah model keenam yang masuk ke dalam armada Polisi Jalan Raya. Super sport utility vehicle (SUV) ini bergabung dengan jajaran Huracán LP610-4. SUV ini nantinya akan digunakan untuk layanan khusus, termasuk transportasi medis darurat berupa organ dan plasma.

Urus Performante dibuat oleh teknisi Lamborghini di Sant’Agata Bolognese, mulai dari eksterior, mengikuti spesifikasi polisi. Livery-nya dirancang oleh Lamborghini Centro Stile, dengan memadukan warna biru klasik Kepolisian Negara Italia dan putih.

Tiga warna khas negara Italia tersebut juga disematkan pada sabuk pengaman dan di dekat pintu. Logo polisi diaplikasikan pada pintu dengan lapisan film yang reflektif, sedangkan bilah lampu dengan lampu LED biru 360° telah dipasang di atap, bersama dengan sirene listrik dua warna.

“Dengan senang hati kami melanjutkan kerja sama selama dua puluh tahun dengan Kepolisian Negara Italia. Lamborghini telah digunakan untuk tugas publik dan menyelamatkan nyawa manusia. Hal tersebut membuat kami bangga, sebab terus dipercaya oleh pihak berwenang,” ujar Stephan Winkelmann, Ketua dan CEO Automobili Lamborghini.

Kia di GIIAS Bandung

Kia EV9 GT-Line Ramaikan GIIAS Bandung 2023

PT Kreta Indo Artha (KIA) turut meramaikan pameran otomotif GIIAS Series 2023 di kota Bandung, Jawa Barat. Pameran GIIAS Bandung 2023 sendiri berlangsung mulai 22 hingga 26 November 2023 di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat. Seiring dengan semangat elektrifikasi, Kia memboyong EV9 GT-Line, sekaligus menjadi debutnya di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung.

Kia EV9 GT-Line ialah sport utility vehicle (SUV) listrik 3 baris pertama dari Kia, yang hadir guna memenuhi kebutuhan konsumen kendaraan listrik untuk pemakaian harian di dalam kota maupun berpergian keluar kota.

Tampilan futuristik

Eksteriornya memiliki tampilan yang futuristik dengan desain lampu depan yang menyatu dengan grille dan menghasilkan Digital Pattern Lighting yang unik. Untuk lampu depannya, menggunakan jenis Small Cube Projection LED dengan teknologi Intelligent Front-lighting System (IFS). Agar tampilan semakin macho, maka velg 21 inci mengisi setiap ruang spakbornya.

Sedangkan bagian interior sarat fitur kenyamanan. Sebab terdapat Dual Panoramic Sunroof, Multi Color Ambient Light, Head Up Display, Relaxation Comfort Seats, Ventilated dan Heated Seats pada jok baris pertama dan kedua, Dynamic Body Care pada jok baris kedua, Panoramic Curved Display dengan Premium Sound System dari Meridian dengan 14-speaker, hingga Wireless Charging.

Berkat dimensi panjang 5.015 mm, lebar 19.80 mm, dan tinggi 1.780 mm, ini memiliki kapasitas hingga 6 orang. Ditambah lagi Kia EV9 GT-Line hadir dengan konfigurasi kursi captain seat pada baris keduanya.

Jarak tempuh maksimal 497 km

Dibekali sepasang motor listrik dan sistem penggerak roda All Wheel Drive (AWD), Kia EV9 GT-Line mampu menghasilkan tenaga setara 380 hp dan torsi 700 Nm. Performa ini didukung oleh baterai lithium-ion berkapasitas 99,8 kWh. Prestasi akselerasi SUV ini tergolong mengagumkan, sebab untuk sprint 0-100 km/jam hanya ditempuh dalam waktu 5,3 detik saja. Tak ketinggalan jarak tempuh maksimal yang mencapai 497 km.

“Kami dengan bangga memperkenalkan dan menampilkan Kia EV9 GT-Line untuk pertama kalinya di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Kami berharap kehadiran Kia EV9 di GIIAS Bandung 2023 ini bisa semakin mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia,” sambut Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head PT Kreta Indo Artha.

Kia EV9 GT-Line tersedia dalam empat pilihan warna, yaitu Aurora Black Pearl, Panthera Metal, Pebble Gray, dan Snow White Pearl. Untuk wilayah Bandung dan sekitarnya, SUV ini dipasarkan dengan harga Rp 1,99 milyar (on the road dan termasuk Wallbox Charger).

Lucid Gravity Tampilkan Definisi Baru SUV Mewah EV

Lucid Group, Inc. telah dikenal sejak kehadiran Lucid Air. Mobil listrik tersebut sukses memenangkan penghargaan 2023 World Luxury Car Award. Kini perusahaan ini mengungkap terobosan baru dari sebuah Sport Utility Vehicle (SUV) listrik mewah, melalui kehadiran Lucid Gravity. SUV ini dibuat berdasarkan inovasi yang diterapkan pada Lucid Air.

Komitmen Lucid terhadap keunggulan desain, interior luas, dan kepraktisan penggunaan semakin membedakan Gravity dari brand kompetitor. Desain eksterior mobil ini merupakan bukti perpaduan antara estetika dan kepraktisan.

Nilai aerodinamika hanya Cd 0,243

Karena efisiensi menjadi salah satu fokus utama Lucid Gravity, maka nilai aerodinamikanya kurang dari Cd 0,243. Angka tersebut belum pernah dicapai oleh SUV tiga baris manapun. SUV ini memiliki tampilan gagah yang didukung oleh bagian depan yang besar, profil yang ramping, kabin yang memanjang, bahu yang menonjol, dan spoiler belakang yang sporty.

“Lucid Gravity mewakili lompatan maju yang signifikan bagi teknologi dan desain. Konsumen akan menemukan kombinasi ruang dan kemampuan manuver, kemewahan, serta kepraktisan yang belum pernah ada sebelumnya. Sebab semuanya terintegrasi secara tepat ke dalam mobil ini,” kata Peter Rawlinson, Chief Executive Officer dan Chief Technical Officer Lucid.

Area kargo fleksibel

Kabin Lucid Gravity tak hanya memiliki area kargo yang fleksibel, sebab juga menawarkan tempat duduk yang luas, dengan kenyamanan dari kursi baris kedua dan ketiga. Jika kursi baris kedua dan ketiga dilipat, maka menghasilkan ruang kargo yang berkapasitas lebih dari 3.171 liter.

Kursi baris kedua dapat digeser dan dipadukan dengan meja yang terintegrasi. Ruang kaki yang lapang juga terdapat hingga baris ketiga, sehingga memungkinkan mobil ini memiliki konfigurasi tujuh penumpang.

Akselerasi 0-100 km/jam tak sampai 3,5 detik

Lucid Gravity menggunakan platform baru yang dikembangkan dari nol, untuk menghasilkan SUV yang berkarakter sporty. SUV ini menggunakan teknologi powertrain ultra-ringkas milik Lucid generasi terbaru, termasuk motor listrik berkemampuan tinggi, dan arsitektur kelistrikan 900V.

Lucid Gravity diklaim mampu berakselerasi dari 0-100 km/jam dalam tempo kurang dari 3,5 detik saja. SUV listrik yang premium ini juga diproyeksikan dapat menempuh jangkauan berkendara hingga 660 km. 

Dengan fokus untuk menghadirkan teknologi tercanggih dan pengalaman kendaraan listrik terbaik kepada konsumen global, Gravity akan diberi harga yang kompetitif dalam kategori SUV premium. Lucid memperkirakan harga awal akan di bawah US$ 80 ribu (atau sekitar Rp 1,25 milyar). Produksinya diperkirakan akan dimulai pada akhir tahun 2024.

Mitsubishi Pajero Masuk Japan Automotive Hall of Fame

Mitsubishi Motors Corporation (Mitsubishi Motors) mengumumkan bahwa Pajero generasi pertama, telah dipilih oleh Japan Automotive Hall of Fame (JAHFA) di tahun ini. Kendaraan Sport Utility Vehicle (SUV) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 1982 ini, mendapat predikat sebagai salah satu mobil bersejarah dan memiliki kontribusi besar terhadap sejarah otomotif Jepang.

Pajero pertama diluncurkan sebagai kendaraan off-road dengan sistem penggerak empat roda (4WD), namun juga memberikan kemudahan pengoperasian bagi penggunanya. Mobil ini telah mendapatkan respons positif dari konsumen Mitsubishi dan memantapkan posisinya sebagai salah satu pemimpin dalam segmen SUV dan kendaraan 4WD di Jepang.

Diekspor ke ratusan negara

Tidak kurang dari 3,2 juta Mitsubishi Pajero telah diproduksi dalam empat generasi hingga produksinya berakhir pada tahun 2021. Mitsubishi Pajero juga telah diekspor ke lebih dari 170 negara dan dicintai oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Di pasar Jepang, Pajero menjadi salah satu seri ikonik dari Mitsubishi Motors, bahkan ada model ‘ekstra’ seperti Pajero Mini kei-car ke jajarannya pada tahun 1994, SUV ringkas Pajero Junior pada tahun 1995, dan SUV ringkas Pajero iO pada tahun 1998.

Di ajang motorsport, Mitsubishi Pajero generasi pertama sempat marasakan ganasnya kompetisi dalam reli Dakar. Event ini memiliki reputasi sebagai reli terberat di dunia dan Mitsubishi Pajero pertama kali ikut pada tahun 1983. Kegigihannya membuahkan hasil di event tahun 1985, yang juga menjadi kendaraan buatan Jepang pertama yang memenangkan event tersebut.

Total 12 kali menang reli Dakar

Pajero berkompetisi dalam reli sebanyak 26 kali hingga tahun 2009 dan meraih total 12 kemenangan keseluruhan, termasuk tujuh kemenangan berturut-turut. Hal ini menunjukkan bahwa Mitsubishi Pajero memiliki kapabilitas yang baik untuk penggunaan jalan raya dan mempunyai durabilitas yang sangat baik.

Pengalaman yang diperoleh dalam event motorsport dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tarik produk Pajero dan model produksi lainnya. Teknologi sistem penggerak roda serta durabilitas kendaraan, menjadi bekal penting bagi Mitsubishi dalam mengembangkan beragam produk.

Saat ini, SUV Pajero Sport pun ikut meneruskan silsilah Pajero dan dijual di lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Berdasarkan keandalannya yang didukung oleh beragam teknologi, Mitsubishi Motors akan terus menawarkan gaya hidup mobilitas. Termasuk tetap mendukung semangat petualang para penggunanya.

Honda CR-V Terbukti Penting Bagi HPM

Honda CR-V menjadi produk Sport Utility Vehicle (SUV) global Honda yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1995. Setiap generasi Honda CR-V selalu direspons positif oleh konsumen, karena berhasil terjual lebih dari 13 juta unit di dunia.

Di pasar lokal, SUV ini juga banyak digemari oleh para konsumen. Dari generasi ke generasi, Honda CR-V telah mengalami penyempurnaan dalam aspek tampilan, performa, hingga teknologinya.

Honda CR-V pertama dengan teknologi hybrid

Untuk pertama kalinya di Indonesia, hadir All New CR-V RS e:HEV yang memiliki teknologi sistem penggerak hybrid di bulan Agustus 2023. Tanpa meninggalkan karakter sporty, layaknya varian RS.

Teknologi sistem penggerak hybrid yang dipasarkan di Indonesia, memang bukan ‘barang baru’, sebab pernah hadir di Indonesia pada tahun 2012 lalu, melalui Honda CR-Z.

Penjualan kumulatif di Indonesia lebih dari 230 ribu unit

Selain banyak diminati oleh konsumen Indonesia dan global, Honda CR-V juga dianggap menjadi produk yang penting bagi PT Honda Prospect Motor (HPM). Bahkan sejak debutnya di tahun 2000, Honda CR-V berhasil mencatatkan penjualan kumulatif sebanyak lebih dari 230 ribu unit di Indonesia.

“Produk ini menjadi flagship SUV yang penting bagi PT Honda Prospect Motor. Wajar jika menjadi salah satu produk kebanggaan kami, sebab banyak menjadi pilihan konsumen di Indonesia,” kata Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, di sela acara Media Driving Experience All New Honda CR-V RS e:HEV (17/10/2023).

Pesanan model baru sudah melebihi 2.200 unit

Sejak debut All New Honda CR-V di pameran otomotif GIIAS 2023 lalu, hingga kini telah tercatat lebih dari 2.200 unit yang dipesan oleh konsumen Indonesia. Dengan rasio pemesanan, 72 persen untuk varian mesin hybrid, dan 28 persen untuk varian mesin turbo.

Lebih lanjut, mengenai produksi SUV generasi teranyar di Indonesia, mungkin PT HPM harus bersabar. Sebab pihak Honda Thailand sepertinya masih ‘sibuk’ merakit mobil ini. Lagipula, kapasitas perakitan di PT Honda Prospect Motor masih didominasi oleh produksi Honda BR-V.

TLC Kemahalan? Nantikan Toyota Land Hopper

Dugaan kuat berhembus bahwa nantinya akan hadir Toyota Land Cruiser ketiga, setelah diperkenalkannya Land Cruiser 300 dan 250. Awalnya banyak yang menjuluki mobil ini dengan nama Land Cruiser Mini, namun ternyata Toyota telah ‘mengamankan’ nama Land Hopper. Jadi kami menduga kalau nama tersebut bakal disematkan pada Sport Utility Vehicle (SUV) baru nanti.

Saat sesi presentasi Toyota Land Cruiser 250 pada bulan Agustus 2023 silam, sempat terlihat video presentasi yang menunjukkan arah karakter Toyota Land Cruiser di masa depan. Ketika Simon Humphries, General Manager of Design Toyota, terlihat siluet sebuah Compact SUV di layar. Bentuknya mirip sekali dengan mobil konsep Compact Cruiser EV.

Bodi dengan garis tegas

Probabilitas lain mengenai SUV ini, dimensi bodinya bisa jadi serupa dengan Toyota Corolla Cross. Namun dengan sosoknya sebagai SUV bergaris tegas pada bodinya, maka tentu akan ada penyesuaian, terutama pada lebar bodi dan ketinggiannya. Semoga saja nanti tampilan fisiknya seperti Toyota Land Cruiser 250 yang macho itu.

Sebagi sumber tenaga, sepertinya Toyota tidak mengalami kesulitan untuk memilih unit yang akan mengisi ruang mesin. Ada mesin bensin 4 silinder 1.8 liter milik Corolla Cross, maupun mesin bensin 4 silinder 2.5 liter dengan sistem hybrid milik RAV4. Sebagai alternatif lain, ada mesin bensin 3 silinder 1.5 liter dengan sistem hybrid milik Sienta Hybrid.

Ubahan pada TNGA-F platform

Jika Toyota tetap ingin menggunakan konfirgurasi body-on-frame, maka struktur TNGA-F platform harus mendapat oprekan, setidaknya harus dipendekkan untuk mengakomodir bodi yang lebih ringkas.

Sepertinya SUV ringkas ini memang dikembangkan dari Toyota Compact Cruiser EV, yang kemungkinan besar tak lama lagi menguak sosok aslinya. Bisa jadi tampil di gelaran Japan Mobility Show 2023 di akhir bulan Oktober ini atau dalam acara Battery EV Strategy Briefing di bulan Desember 2023 nanti.

Soal harga, Toyota Land Hopper pasti akan jauh lebih ‘murah’ ketimbang Toyota Land Cruiser 250 maupun 300. Tapi itu di Jepang, bisa jadi ketika dibawa ke Tanah Air langsung meroket. Semoga saja tidak menjadi ‘gorengan’ super-crispy di masa depan…