Michael Schumacher Ferrari

Satu Dekade Kecelakaan Michael Schumacher, Rivalnya Tebar Pujian

Sudah sepuluh tahun sejak juara dunia F1 tujuh kali, Michael Schumacher kecelakaan saat bermain ski. Dan sejak itu juga, ia dikabarkan masih menjalani pengobatan dan menghilang dari tangkapan kamera.

Kondisi kesehatan pembalap Jerman tersebut ditutupi betul oleh keluarganya. Jean Todt, teman dekatnya sekaligus mantan bos Ferrari F1 kerap melihat kondisi kesehatan sang kampiun. Tapi ia juga hanya berkomentar, “Intinya, dia tidak seperti Michael Schumacher yang dulu kita kenal.”

Tapi hal ini tidak menutupi rumah produksi film untuk membuat serial dokumenter soal Michael Schumacher. Dikutip dari Crash, dokumentar yang terdiri dari lima bagian ini berjudul Being Michael Schumacher. Yang menarik, di dalamnya memuat tanggapan dari dua pembalap yang paling signifikan di era F1 modern. Keduanya adalah Lewis Hamilton dan Fernando Alonso.

Michael Schumacher

Sir Lewis yang menggantikan Schumi tahun 2012 di Mercedes-AMG mengatakan bapaknya Mick Schumacher itu, “Pembalap hebat sepenuhnya. Ia benar-benar memenangkan segalanya.” Sejak pindah ke Mercedes-AMG Hamilton lantas sukses menuai enam dari tujuh gelar juara dunia F1. Kalau bisa meraih yang kedelapan, rekor yang dipegang Michael tumbang.

Sementara itu, Fernando Alonso yang kerap bertarung ketat dengan Schumi tidak kalah memuji. Kalau Anda ingat, Alonso dan Michael bersaing ketat untuk gelar juara 2006. Tahun itu Alonso yang berhasil. Namun diakui pembalap Spanyol itu, “Saya lebih banyak kalahnya ketimbang menang melawan dia.”

Alonso juga mengakui, Schumacher adalah idola, terutama untuk para pembalap seangkatannya. “Dia pembalap luar biasa yang jadi inspirasi sejak kami masih (balap) gokart dan Formula tingkat bawah. Ia mengubah mulai dari determinasi, persiapan fisik, etika bekerja dengan mekanik menjelang balapan. Michael melakukan banyak perubahan positif di F1,” papar Alonso.

Foto: Michael-Schumacher.de

Pininfarina Battista Edizione Nino Farina, Mobil Penting Bagi Sejarah F1

Banyak yang mengenal pembalap F1 legendaris seperti Ayton Senna hingga Michael Schumacher. Tapi siapa yang pertamakali menjadi Juara Dunia balap Formula 1? Dialah Giuseppe Antonio “Nino” Farina. Sayang, pembesut mobil balap Alfa Romeo ini namanya seolah tenggelam ditelan masa. Makanya hadir Pininfarina Battista Edizione Nino Farina

Nino Farina, juara dunia balap F1 pertama menggunakan Alfa Romeo.

 

Sepupu dari pendiri biro desain Pininfarina, Battista ‘Pinin’ Farina ini meraih gelar Juara Dunia balap Formula 1 yang diselenggarakan pertamakali pada tahun 1950.

Kenapa Harus Ada Edisi Khusus?

Jangan melupakan sejarah, mungkin inilah salah satu alasan yang mendasari dibuatnya hypercar edisi khusus Pininfarina Battista Edizione Nino Farina.

Pininfarina Battista Edizione Nino Farina.

Jumlahnya hanya ada sebanyak lima unit yang mewakili lima momen penting dari Nino Farina, terutama di balap Formula 1. Momen tersebut antara lain kemenangannya pada Grand Prix F1 di Inggris dan Swiss tahun 1950.

Juara pada laga Grand Prix F1 di Italia tahun 1950 sekaligus mejadikan Nino Farina sebagai kampiun perdana balap Formula 1.

Sebelum era balap Formula 1, Nino Farina beberapa kali memenangkan berbagai kejuaraan balap mobil dan Grand Prix di Eropa, khususnya Italia.

Kemasan Eksterior Spesial

Selintas tampilan eksterior mobil ini tak banyak perbedaan dari Pininfarina Battista edisi ‘reguler’. Namun, ciri khusus yang paling terlihat yakni kemasan warna.

Edizione Nino Farina, dibuat sangat terbatas untuk mengenang sang kampiun F1 pertama.

Sekujur body mobil ini didominasi sapuan warna merah racikan khusus bernama Rosso Nino. Warna yang sama seperti mobil balap Alfa Romeo besutan Nino Farina. Pada bagian atap dibalur dengan warna hitam.

Imbuhan aksen livery khusus pada body bagian bawah memadukan warna putih Bianco Sestriere dan biru Iconica Blu. Pada kaca spion dan bagian bawah sayap belakang pun diimbuhi aksen garis. Pada body pun tak lupa tersemat nomor lambung “01” berwarna Bianco Sestriere. Nomor start dari mobil balap Nino Farina saat menjadi Juara Dunia F1.

Body kit Furiosa Pack pun diimbuhkan pada mobil yang sangat istimewa ini. Mulai dari sirip splitter depan, side skirt, dan sirip diffuser belakang yang disematkan terbuat dari serat karbon. Panel body kit ini juga dikemas dengan imbuhan garis berwarna Bianco Sestriere.

Pininfarina pun menyematkan kaliper rem berkelir hitam yang kontras dengan velg forged alloy 10-spoke berwarna Satin Gold. Bahkan pada headlamp terukir grafir nama Nino Farina.

Interior Berdesain Unik

Kokpit mobil ini pun tak luput dari sentuhan khusus. Uniknya, jok pengemudi dan penumpang dikemas dengan material dan warna yang berbeda.

Mobilnya unik, interior bisa beda warna. Inilah Pininfarina Battista edizione Nino Farina.

Jika jok pengemudi dibalut dengan bahan kulit sintetis warna hitam. Jok penumpang berlapis kulit Alcantara dengan kombinasi warna krem dan hitam. Pada headrest dihiasi jahitan dan bordir dengan kombinasi warna khusus.

Seatbelt pun tampil dengan warna biru Iconica Blu yang dihiasi aksen jahitan benang berwarna krem dan merah.

Hypercar Penghisap Elektron Seharga $2,2 Juta

Sektor performa tak mengalami ubahan, sama seperti Battista biasa. Pada masing-masing roda terpasang sebuah motor elektrik penggerak. Output performanya justru bikin bulu kuduk merinding… 1.900 hp dengan torsi maksimum 2.340 Nm! Baterai berdaya 120 kWh pemberi asupan daya listrik terpasang pada kompartemen khusus di belakang kokpit.

Pininfarina Battista Edizione Nino Farina. Mobil listrik gila dengan tenaga ribuan hp.

Dari posisi start, hanya dalam sekejap mata mobil ini melesat ke angka 100 km/jam. Ya, hanya dalam waktu 1.79 detik! Sprint 0-400 meter dicapai dalam waktu 8,55 detik. Demi ‘kenyamanan’ berkendara, top speed dibatasi di angka 350 km/jam.

Battista Edizione Nino Farina akan tampil di Goodwood Festival of Speed yang berlangsung di Inggris pada hari ini hingga 16 Juli 2023.

Sungguh sangat beruntung bagi kolektor yang bisa memiliki hypercar seharga $ 2.2 juta atau setara Rp 32,8 miliar ini. Apakah Anda akan menjadi salah satunya?

 

Red Bull Racing Honda Pertahankan Juara 10 Kali Di Silverstone

Kekuatan Honda bersama Tim Red Bull Racing berhasil meraih kemenangan beruntun kesepuluh kalinya pada seri balap F1 Grand Prix Britania Raya, Minggu, (9/7) di sirkuit Silverstone, Northamptonshire, Inggris, Britania Raya.

Dengan hasil kemenangan tersebut, tim ini masih memimpin klasemen konstruktor dengan 411 point. Sementara itu, juara dunia F1 dua kali, Max Verstappen juga terus memimpin klasemen pembalap dengan 255 point.

Max Verstappen, mengatakan “saya sangat senang dengan hasil balapan ini dimana kami secara tim berhasil meraih kemenangan beruntun sepuluh kali di musim ini. Pada saat awal lomba, saya melakukan start yang kurang baik sehingga sempat kehilangan posisi terdepan namun bisa kembali mengambil alih kepemimpinan lomba dan berhasil mempertahankan hingga garis finish.”

Pada musim balap Formula 1 (F1) 2023, Honda melanjutkan kemitraan teknis dengan Red Bull Group (Oracle Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri), dimana Honda masih menyediakan power unit untuk kedua tim hingga akhir tahun 2025 mendatang.

Musim balap ini, tim tersebut bertekad untuk mempertahankan gelar juara ganda yaitu kategori pembalap dan juga kategori konstruktor. Pada musim balap F1 2022 lalu, tim Red Bull Racing Honda berhasil 17 kemenangan dari total 22 balapan pada musim lalu.

Honda Bergabung Dengan Aston Martin Jelang Balap F1 2026

Makin seru! Honda mengumumkan kemitraan serta dukungan teknisnya dengan Aston Martin Aramco Cognizant Formula 1 Team untuk musim balap Formula 1 (F1) tahun 2026. Kerjasama dua brand besar ini bertujuan untuk mencapai netralitas karbon di tahun 2030 mendatang.

Regulasi teknis baru dalam F1

Tahun 2026, F1 akan mengimplementasikan regulasi teknis baru. Dimana mesin dan motor elektrik masing-masing menghasilkan rasio daya maksimum sebesar 50/50. Peran dari komponen Energy Recovery System (ERS) juga semakin penting dalam menghasilkan tambahan daya mesin. Selain itu, penggunaan bahan bakar terbarukan juga akan mulai diberlakukan.

Toshihiro Mibe, President & CEO Honda Motor Co., Ltd mengatakan, “Alasan utama mengenai kelanjutan kami F1 sejalan dengan tujuan Honda. Dimana balap F1 juga sedang menuju netralitas karbon. Itu akan menjadi platform yang akan memfasilitasi pengembangan teknologi elektrifikasi kami.”

“Kami percaya bahwa teknologi dan pengetahuan dari tantangan ini berpotensi diterapkan ke kendaraan listrik produksi massal kami. Seperti model sport listrik, dan teknologi elektrifikasi di berbagai bidang, termasuk eVTOL yang saat ini sedang dalam penelitian dan perkembangan. Honda dan mitra baru kami, Aston Martin F1 Team, memiliki sikap serta tekad yang sama untuk meraih kemenangan, jadi mulai musim 2026, kami akan bekerja sama dan berjuang bersama-sama untuk meraih gelar juara sebagai Aston Martin Aramco Honda,” tutupnya.

Kolaborasi menuju tujuan bersama

Koji Watanabe, President of Honda Racing Corporation (HRC) mengatakan “Kami akan membangun struktur operasional yang berkelanjutan untuk kegiatan balap kami dan terus memberikan lebih banyak mimpi dan kegembiraan bagi penggemar olahraga motorsport di seluruh dunia.”

Martin Whitmarsh, Group CEO of Aston Martin Performance Technologies mengatakan “Regulasi unit daya F1 2026 yang baru sangat besar dimana saya yakin perubahan tersebut dapat kami jalani dengan kesuksesan bersama. Kami juga berharap dengan kemitraaan strategis kami dapat membuka kolaborasi menuju tujuan bersama. Kemitraan kerja masa depan kami dengan Honda adalah salah satu bagian terakhir dari untuk rencana ambisius Aston Martin di Formula 1.”

Pada musim balap F1 2023 ini, Honda melanjutkan komitmen serta dukungan kemitraan teknis dengan Red Bull Group (Oracle Red Bull Racing dan Scuderia AlphaTauri). Tentu saja, karena Honda masih menjadi penyedia power unit untuk kedua tim itu hingga akhir tahun 2025 mendatang.

 

Brad Pitt

Brad Pitt Akan Kendarai Mobil Formula di GP Inggris!

Aktor Hollywood kenamaan, Brad Pitt dikabarkan akan mencoba mobil balap formula. Hal tersebut akan berlangsung di GP Inggris, sebagai bagian dari pendalaman peran untuk film bertemakan F1. Seperti diketahui, Pitt adalah aktor utama di film tersebut.

Film F1 tersebut juga dipenuhi oleh nama besar. Sebut saja Joseph Kosinski sebagai sutradara. Kosinski kalau Anda ingat, adalah sutradara film Top Gun: Maverick yang dibintangi Tom Cruise. Di balik layar, ada Lewis Hamilton yang berperan sebagai advisor untuk proyek ini. Produsernya tidak lain adalah Jerry Bruckheimer.

BRad Pitt and the Mercedes-AMG F1

Soal Brad Pitt, dikutip dari Crash, reporter F1 Will Buxton memastikan suami Angelina Jolie itu akan mengendarai mobil F2 (Formula 2) di Silverstone untuk keperluan pengambilan gambar.

Buxton juga mengatakan, film ini sepertinya akan hebat. “Mereka belajar banyak dari Top Gun: Maverick. Dari film itu tercipta kamera 6K terkecil yang bisa dipasang di kokpit mobil F1. Ya, setelah Silverstone, Brad Pitt akan mengendarai mobil F1,” ucap Buxton.

Selain itu, Sir Lewis Hamilton terus berkomunikasi dengan tim produksi film, untuk memastikan jalan ceritanya seakurat mungkin. Bahkan diperkirakan akan jadi film tentang F1 paling akurat yang pernah ada.

F1 2010

“Jerry dan Joseph berkeinginan kuat untuk menghasilkan film balapan paling akurat dan impresif yang pernah ada. Tidak lupa juga, Tom Cruise sudah ditawarkan untuk mengambil bagian di film ini, kalau diperlukan,” tambah Will BUxton.

Jadi, kalau nanti GP Inggris ditayangkan, perhatikan saja, siapa tahu ada Brad Pitt muncul di layar TV Anda. Tapi kami tidak sabar untuk melihat hasil kerja keras Pitt, Bruckheimer, Kosinski dan Hamilton di film ini.

Audi F1 Design by Sean Bell

Audi Dipastikan Ikut Balapan F1!

Langkah signifikan yang akan meramaikan balapan F1. Audi tertarik karena kompetisinya akan lebih berimbang.  

Audi mengumumkan hari ini kalau mereka akan ikut balapan Formula 1 (F1) mulai tahun 2026. Ini pengumuman yang bagus, makin banyak merek mobil yang ikut, makin seru. Mungkin belum seheboh MotoGP, tapi ini langkah yang bagus.

Berdasarkan konferensi pers yang kami ikuti, Audi tertarik untuk meramaikan balapan mobil ini karena FIA dan managemen F1 mengumumkan aturan baru soal teknis mesin dan pembatasan biaya pengembangan (cost cap) yang masuk akal untuk mereka. 

Namun yang masih belum diumumkan adalah tim mana yang akan mereka ambil alih. Markus Duessman, Chairman Of The Board Of management Audi mengatakan dengan gamblang, “Akan lebih masuk akal (dalam hal biaya) untuk mengambil alih tim yang sudah ada. Ketimbang harus membangun tim dari nol.” Toh mereka sedang menyiapkan mesin untuk kompetisi F1.

Gosip yang beredar, Audi akan mengambil alih Sauber F1 Team dengan nilai lebih dari US $450 juta. Namun perlu diketahui, bukan pertama kali Audi turun ke balapan dunia. Mereka sukses di arena Rally, DTM (balap mobil turing Jerman), Le Mans 24 Hour dan balapan ketahanan lainnya. 

“Kami ucapkan selamat datang kepada Audi. Merek otomotif terdepan yang penuh inovasi. Ini adalah momen utama dalam perkembangan olahraga otomotif,” ujar Stefano Domenicali, CEO F1. “Ini juga merupakan pengakuan besar bahwa langkah kami ke mesin hibrida berbahan bakar berkelanjutan pada tahun 2026 adalah solusi masa depan untuk sektor otomotif. Kami semua menantikan logo Audi di grid dan akan mendengar rincian lebih lanjut dari mereka tentang rencana mereka.”

Langkah Audi ini diperkirakan segera diikuti oleh Porsche, perusahaan yang sama-sama berada di bawah payung usaha Volkswagen Group. Belakangan santer beredar kabar kalau Porsche akan mengambil sebagian saham Red Bull Racing.

Aturan Yang Menarik Pabrikan

Aturan teknis yang disebutkan tadi menyangkut pengembangan dan penggunaan teknologi mesin yang lebih setara untuk semua tim yang berlaga. Artinya, bisa jadi teknologi dan tenaga jantung mekanis Mercedes-AMG F1 akan sama dengan Williams F1 Team.

Format mesinnya akan tetap V6 turbo, namun beberapa komponen yang mahal seperti Motor Generator Unit Heat (MGU-H). Ini komponen hybrid yang kompleks dan merupakan bagian dari turbocharger. Panasnya alat bantu induksi mesin ini, diolah menjadi daya listrik. MGU-H juga bisa menggerakkan roda. Canggih, kan? Makanya mahal.

Foto: Sean Bull Design via Pinterest