Review Isuzu mu-X 4×4, Mesin CC Kecil Tapi Kapabilitasnya Oke

Menyebut nama Isuzu, biasanya langsung terlintas ialah Panther yang legendaris atau truk Elf. Namun, jalan lupa bahwa Isuzu punya produk sport utility vehicle (SUV) yang gagah, yakni mu-X. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pertama kali menghadirkan mu-X di Tanah Air pada tahun 2014. Seingat kami PT IAMI rasanya tidak pelit dalam memberikan fitur pada mu-X, tapi sayangnya respons pasar masih ‘adem ayem’ saja…

Kami pun penasaran dengan sosok Isuzu mu-X ini, apalagi yang generasi kini sudah menggunakan mesin turbodiesel baru. Selain itu, fitur dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan SUV ini pun dirasa juga oke. PT IAMI juga hanya menghadirkan satu varian, yakni 4×4 bertransmisi otomatis. Lagipula, PT IAMI lebih fokus mendorong Isuzu mu-X menjadi kendaraan operasional bagi perusahaan.

Disiapkan sebagai ‘mobil lapangan’

Dimensi SUV ini memiliki panjang 4.850 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.815 mm, dan wheelbase 2.855 mm. Sedangkan bobotnya mencapai 2,8 ton. Isuzu mu-X punya cukup banyak ubahan dibandingkan model sebelumnya. Khususnya, pada bagian eksteriornya yang menjadi lebih keren. Karena dipersiapkan untuk ‘mobil lapangan’, maka bannya pun menggunakan tipe M/T.

Di bagian interior, tidak terlalu banyak mengalami ubahan, yang penting tidak mengurangi kenyamanan dan fungsi. Bagi kami, posisi berkendara tergolong cukup mumpuni, sehingga untuk mencari sudut ergonomis pun mudah, meskipun pengaturan joknya masih manual. Untuk setir, memiliki fitur tilt dan telescopic.

Kubikasi mesin tidak terlalu besar

Isuzu mu-X menggunakan mesin turbodiesel empat silinder RZ4E-TC 1,9 liter bertenaga 148 hp dan torsi puncaknya sebesar 350 Nm. Transmisi otomatisnya menggunakan unit AWR6B45-II 6-speed dengan fitur Tiptronic. Sistem penggerak empat roda menganut sistem Shift on The Fly dan dibekali fitur Rough Terrain Mode. Fitur ini berfungsi membaca kondisi permukaan jalan dan akan menyesuaikan output mesin menuju roda.

Meski tampilannya bongsor, kami tak ragu menggunakannya di lalu lintas perkotaan. Respons dari posisi diam hingga kecepatan menengah, kami tidak pernah merasa ‘keteteran’. Namun, jika mau berakselerasi sampai 100 km/jam, maka perlu waktu ekstra.

Harganya kompetitif

Karakter suspensi Isuzu mu-X berada di settingan yang moderat. Tidak terlalu kaku, tapi tidak terlalu lembut juga. Walaupun di kecepatan rendah dan melibas jalanan kurang rata, masih terasa guncangannya. Lain cerita saat kami menggiringnya ke jalan tol, maka kinerja suspensinya terasa lebih mantap.

Kesimpulannya, Isuzu mu-X punya kemampuan yang mumpuni, meski kelengkapannya lebih menonjolkan aspek fungsionalitas. Mesin berkapasitas 1.9 liter, bukan berarti tidak mampu menghasilkan performa yang baik. Untuk penggunaan medan offroad saja cukup, apalagi jika untuk aktivitas di perkotaan. Hanya ada dua pilihan warna, yaitu Splash White dan Onyx Black Mica. Rasanya banderol Rp 599,54 juta terdengar begitu kompetitif…