Gagal Juara, Bos Scuderia Ferrari Mundur
Mattia Binotto, team principal Scuderia Ferrari F1 resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Binotto memegang pucuk pimpinan tim F1 Ferrari sejak 2019.
Prestasi Ferrari memang naik turun belakangan ini. Paling kentara setelah ‘tiga bintangnya’ menghilang. Yang dimaksud adalah Jean Todt, Ross Brawn dan Michael Schumacher hengkang. Tim lawas ini meredup prestasinya.
Tahun 2022, Charles Leclerc dan Carlos Sainz Jr, dua pembalap Ferrari F1 tidak dapat berbicara banyak di lintasan. Setiap seri ada saja yang salah. Di seri awal 2022, Binotto cs, sukses mendominasi. Lalu melemah, hingga akhirnya Red Bull juara.
Leclerc padahal sukses mencetak sembilan pole position (start paling depan), namun hanya mampu meraih tiga podium. Hasilnya, tim ini menduduki posisi kedua di klasemen final.
Masalah teknis, kesalahan strategi, kesalahan personal soal tidak ada henti-hentinya. Kehadiran Binotto yang sudah 28 tahun berkarir di Ferrari sebetulnya diharapkan bisa memperbaiki. Musim 2019 hingga 2021, tidak banyak perubahan. Scuderia Ferrari seperti terjerumus ke papan tengah. Musim 2022, baru terlihat perubahan positif. Namun itu juga masih didera masalah strategi dan teknis.
Ultimatum Chairman Ferrari
John Elkann, Chairman Ferrari bahkan sampai mengultimatum, “Semua jajaran Scuderia Ferrari harus berbenah. Termasuk team principalnya.”
Itu dianggap serius oleh Mattia Binotto, yang akhirnya memutuskan mundur. Bukan cuma dari tim F1-nya, tapi dari Ferrari. “Dengan menyesal, saya memutuskan untuk mundur dari Ferrari, perusahaan yang saya cintai dan telah menjadi bagian darinya selama 28 tahun,” kata Binotto, dikutip dari rilis resmi Ferrari.
Ia juga yakin telah melakukan segala yang dibebankan kepadanya, untuk mencapai target yang ditetapkan. “Saya meninggalkan tim yang bersatu dan berkembang. Tim yang kuat, siap, saya yakin, untuk mencapai tujuan tertinggi,” tambahnya.
“Saya ingin berterima kasih kepada semua orang di Gestione Sportiva (tim manajemen balapan yang digeluti Ferrari) yang telah berbagi perjalanan ini dengan saya,” tutup mantan kepala pengembangan mesin balap Ferrari ini.
Pertanyaan selanjutnya, siapa yang berani mengisi posisi yang ditinggalkan Binotto? Spekulasi di dunia F1 belakangan ini mengarah pada Frederic Vasseur, pimpinan tim Alfa Romeo Sauber. Bukan orang baru bagi Ferrari, karena Alfa Romeo menggunakan mesin balap Ferrari.
Kandidat lainnya adalah Ross Brawn. Ia baru saja pensiun dari jabatannya sebagai Managing Director of Motorsport di FIA (federasi otomotif dunia). Namun rumor itu dibantah langsung karena ia benar-benar mau pensiun.