Prabowo mau TKDN lebih realistis

Prabowo Mau TKDN Lebih Realistis, Angin Surga Buat Kendaraan Listrik?

Prabowo mau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih realistis dalam menghadapi situasi ekonomi global yang masih ‘panas’. Dalam hal ini, Presiden RI ke-8 itu menginginkan aturan TKDN bisa menyesuaikan situasi ekonomi saat ini.

Dilansir dari laman presidenri, Prabowo Subianto memerintahkan jajarannya agar regulasi mengenai TKDN harus dibuat dengan fleksibel dan realistis guna menjaga daya saing industri Tanah Air di pasar global.

Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi dialog pada acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.

“TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Saya kalau saudara—mungkin sudah kenal saya lama, mungkin dari saya ini paling nasionalis. Kalau istilahnya dulu, kalau mungkin jantung saya dibuka yang keluar Merah Putih, mungkin,” tutur Presiden.

“Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif,” lanjut Presiden Prabowo.

Kepala Negara menginstruksikan kepada seluruh jajaran pemerintahan, terutama para menteri, untuk mengubah kebijakan TKDN agar lebih realistis dan tidak membebani industri dalam negeri. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa TKDN bukan hanya soal regulasi semata, tetapi juga menyangkut aspek yang lebih luas.

“Tolong diubah itu, TKDN dibikin yang realistis saja. Masalah kemampuan dalam negeri, konten dalam negeri itu adalah masalah luas, itu masalah pendidikan, iptek, sains. Jadi itu masalah, nggak bisa kita dengan cara bikin regulasi TKDN naik,” tegasnya.

Aturan TKDN di Kendaraan Listrik

Prabowo mau TKDN lebih realistis

Prabowo mau TKDN lebih realistis dalam menghadapi situasi ekonomi global saat ini dan ke depannya. Di sektor otomotif khususnya kendaraan listrik, ada aturannya.

Pemerintah Indonesia telah merevisi ketentuan TKDN pada produksi kendaraan listrik. Revisi aturan tersebut dijelaskan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2023 yang mengubah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.

Dalam peraturan ini, syarat penggunaan TKDN pada kendaraan listrik diturunkan dari tahun sebelumnya, dengan ketentuan khusus untuk roda dua dan roda empat. Berikut penjelasan singkatnya:

TKDN Kendaraan Roda Dua:

  • 2019-2023: 40% TKDN minimum.
  • 2027-2029: 60% TKDN minimum.
  • 2030 dan seterusnya: 80% TKDN minimum.

TKDN Kendaraan Roda Empat:

  • 2019-2021: 35% TKDN minimum.
  • 2022-2026: 40% TKDN minimum.
  • 2027-2029: 60% TKDN komponen lokal.
  • 2030 dan seterusnya: 80% TKDN minimum.

Revisi ini bertujuan memberikan waktu kepada industri komponen lokal untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk. Selain itu, tujuan ini juga untuk menarik investasi asing dan mempercepat pengembangan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

Mitsubishi Xforce Diamond Sense

Mitsubishi Xforce Punya TKDN 80 Persen, Menteri UMKM Sambut Positif

Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) mengumumkan bahwa produk terbaru mereka, Mitsubishi Xforce yang dirakit di Indonesia memiliki TKDN hingga 80 persen.

Hal tersebut sejalan dengan ajakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang mendorong pabrikan otomotif di Indonesia, untuk meningkatkan kandungan komponen lokal

Ini juga menarik perhatian Menteri UMKM Maman Abdurahman yang meluangkan waktu mampir ke booth Mitsubishi di gelaran IIMS 2025 lalu. Ia menyambut positif Mitsubishi Xforce menggunakan TKDN dengan cukup tinggi. Karena dengan semakin banyak komponen lokal, artinya ada banyak UMKM yang terlibat.

Xforce Diamond Sense

“80 persen komponen mobil ini melibatkan partisipasi lokal, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Nah ini yang mau coba tadi disampaikan oleh pak Menteri Perindustrian,” kata Maman Abdurahman.

Menteri UMKM melanjutkan bahwa salah satu yang memang didorong terus oleh Kemenperin agar seluruh merek-merek mobil yang di Indonesia betul-betul meningkatkan lokal konten.

“Kami dari sektor UMKM tentunya menyambut ini secara positif karena semakin tinggi lokal konten, kontribusi dan keterlibatan usaha kecil menengah juga semakin besar. Jadi terima kasih banyak pak Menperin atas dorongan kebijakannya untuk meningkatkan secara aktif usaha kecil menengah,” tambahnya.

Penjualan Mitsubishi Xforce

Mitsubishi Xforce 2024

MMKSI mengatakan bahwa Mitsubishi Xforce diterima dengan baik oleh pangsa pasar tanah air. Data mereka, hingga Oktober 2024 SUV ini terjual lebih dari 7.200 unit. Menguasai 13 persen pangsa pasar di kelasnya.

Mitsubishi Xforce saat ini dipasarkan dalam tiga varian yaitu Exceed, Ultimate dan varian terbaru Ultimate DS (Diamnond Sense). Ketiganya dibekali mesin 4-silinder 1,5 liter 4A91, serupa dengan yang dipakai oleh Xpander. Mesin ini bertenaga 104 hp saat berotasi pada 6.000 rpm.

Sebagai penerus daya ke roda depan (FWD) Mitsubishi Xforce mengandalkan gearbox model CVT.

Khusus varian DS, Mitsubishi mengimbuhi mobil ini dengan paket fitur bantu berkendara yang disebut Diamond Star. Isinya beragam mulai dari adaptive cruise control, automatic headlight dan wiper, Automatic High Beam (AHB), Forward Collision Mitigation (FCM), Lead Car Departure Notification System, dan lainnya.

Dengan imbuhan Diamond Sense tersebut, kami merasa inilah Xforce yang paling ‘value for money’ dengan harga jual Rp 426.350.000 (OTR Jakarta). Daftar lengkap harga Mitsubishi Xforce bisa dilihat di bawah ini.

  • Mitsubishi Xforce Exceed CVT  Rp 385.000.000
  • Mitsubishi Xforce Ultimate CVT Rp 418.300.000
  • Mitsubishi Xforce Ultimate w/Diamond Sense Rp 426.350.000

ALVA Capai TKDN 44 Persen Untuk Skutrik ALVA ONE

Motor listrik ALVA mengumumkan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang ada di dalam produknya, ALVA One. Melalui investasi dan kolaborasi dengan perusahaan lokal, mereka mengatakan ALVA One mencapai persentase TKDN terbaru sebesar 44 persen.

Kini, ALVA One memenuhi syarat bantuan pemerintah untuk pembelian motor listrik dan berkesempatan untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Putu Yudha, Chief Marketing Officer ALVA mengatakan, “Kami mendapatkan apresiasi dari pemerintah yang dapat dilihat dari peningkatan TKDN ALVA ONE. Dimana hal ini kami wujudkan melalui komitmen investasi yang kami lakukan untuk membangun ekosistem kendaraan listrik dimana salah satu bentuk konkritnya adalah fasilitas manufaktur di Cikarang dan kolaborasi dengan mitra- mitra kami di Indonesia.”

Beberapa keunggulan ALVA One adalah kecepatan maksimum hingga 90 km/jam. Daya jelajahnya diklaim hingga 70 km dan memiliki torsi 46,5 Nm. Dari segi comfort terdapat ban berkualitas dengan diameter roda besar  juga jok dan legroom yang luas. Dari sisi connectivity, ALVA One telah dilengkapi dengan aplikasi yang terhubung langsung dengan motor. Dan sisi pelayanan, para pengguna ALVA One juga dijaga layanan customer service dan roadside assistance 24 jam.

“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap eksistensi ALVA sebagai merek motor listrik yang berkomitmen dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Kami percaya pencapaian nilai TKDN ini merupakan wujud komitmen sebagai game changer dalam transformasi gaya hidup modern yang lebih baik.” Tutup Putu.