Chevrolet Captiva 2025 Bakal Hadir Dalam Wujud Mobil Listrik

Pabrikan otomotif asal AS, General Motors berencana menghadirkan kembali sosok Chevrolet Captiva. Bukan model All-New, tapi dalam versi baru yakni mobil listrik. Captiva EV? Nama yang simple dan sudah punya brand image cukup kuat di pasar global. Kabar tersebut merebak seusai muncul foto bocoran mobil tersebut. Nah, penasaran bukan?

Rebadged Wuling Starlight S?

Berdasarkan foto bocoran yang diunggah di laman sosial media General Motors Brazil, tampilan depan Captiva EV mirip dengan Wuling Starlight S. Seperti pada foto di bawah, elemen desain Starlight S masih terlihat.

Mulai dari lampu depan dan sein LED model tipis hingga grille hitam berukuran besar nampak identik dengan Wuling Starlight S.

Bahkan bagian buritan calon Chevy Captiva EV ini sangat identik dengan Starlight S. Mulai dari bentuk pintu bagasi, blok lampu hingga desain bumpernya. Apakah ini adalah versi rebadged Wuling Starlight S dengan emblem ‘Bow Tie’ Chevy?

Di pasar domestik RRC, Wuling memasarkan Starlight S dengan label Xing Guang S. Di sejumlah negara termasuk di Indonesia, Wuling Starlight S tak hanya dipasarkan dalam versi BEV (mobil listrik bertenaga baterai), tapi juga plug-in hybrid (PHEV).

Hal tersebut sangat memungkinkan dengan adanya kemitraan GM-SAIC-Wuling untuk pasar domestik China. Jalan yang ditempuh GM untuk mewujudkan Captiva EV pun jadi lebih mudah serta efektif. Harga jual pun bisa lebih kompetitif, karena biaya riset dan produksi yang bisa dihemat cukup besar.

Segera Dipasarkan

Captiva EV rencananya akan dipasarkan di kawasan Amerika Latin, Afrika dan Timur Tengah. Ketiga kawasan tersebut dianggap memiliki prospek pasar yang cukup bagus. Hanya saja Amerika Serikat untuk saat ini belum masuk pertimbangan. Tentunya terkait perang tarif pajak bea masuk barang impor antara AS vs China.

Nah, yang paling bikin penasaran tentu saja soal spek teknis. Namun mengingat bahwa basis model yang digunakan adalah Wuling Xing Guang S (Starlight S), maka speknya kemungkinan tak beda jauh. Jika benar Captiva EV bakal menggunakan platform Tianyu D seperti Starlight S, motor elektrik penggeraknya kemungkinan besar memiliki output yang sama, yakni 150 kW (201 hp) dengan torsi maksimum 310 Nm.

Soal performa pun setidaknya cukup lumayan. Bisa melaju hingga 175 km/jam, walau akselerasi 0-100 km/jam yang dalam waktu 7,7 detik tak terlampau gesit.

Untuk baterainya pun kemungkinan memiliki kapasitas daya 60 kWh dengan daya jelajah hingga 510 km (standar uji CLTC). Pengisian daya baterai 30-80 persen dengan fast charger DC pun terbilang cepat, hanya 20 menit.

Perihal kapan versi produksi Chevrolet Captiva EV ini bakal resmi diluncurkan, untuk saat ini masih belum bisa dipastikan. Namun pihak GM hanya mengatak bakal launching paling cepat pada tahun ini. Jadi kita tunggu saja.

Wuling Starlight S Hadir Dengan Opsi Plug-In Hybrid Dan EV

Setelah foto bocorannya bikin penasaran sejak Juni 2024 lalu, crossover terbaru Wuling Starlight S pun resmi diluncurkan.

Mobil yang di RRC punya nama asli Xing Guang S ini berbasis platform Tianyu D hasil pengembangan SGMW. Hadir dalam versi plug-in hybrid (PHEV), dan versi bertenaga listrik (EV).

Dari segi dimensi ukuran (PxLxT) 4.745 mm x 1.890 mm x 1.680 mm, bodi Starlight S terbilang bongsor. Sedikit lebih kecil dari Chevrolet Equinox, namun lebih besar dari Buick Electra E5 maupun BYD Atto 3. Dengan jarak wheelbase 2.800 mm, dapat dipastikan jika kabin mobil ini cukup lapang

Kabin Stylish

Layout desain kabin meskipun terkesan simpel namun tampil modern, mewah dan mutakhir. Meskipun pada varian standar, setir dan jok depan ikut berlapis kulit.

Varian teratas menggunakan jok kulit yang dilengkapi penghangat pada kabin depan dan belakang. Masih ditambah lagi dengan panoramic moonroof.

Layar digital 8.8-inci pada panel instrumen dan touch screen 15.6-inci penampil sistem infotainment, jadi fitur standar pada seluruh varian.

Kompartemen penyimpanan di seluruh kabin cukup banyak, ada 23 titik. Volume kargonya pun cukup besar. Jok belakang saat dilipat akan menghasilkan volume kargo sebesar 1.768 liter.

Jika ingin fitur tambahan, tersedia sistem semi-autonomous driving Level 2. Para penyuka aktifitas outdoor bisa menambah opsi power supply portable berdaya 3,3 kW.

Pilih PHEV Atau EV?

Versi PHEV dibekali mesin bensin 1.5-liter bertransmisi e-CVT. Modul hybridnya memanfaatkan motor elektrik tunggal berdaya 150 kW (201 hp) dengan torsi puncak 310 Nm.

Untuk energi listriknya menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP). Versi berdaya 9.5 kWh jarak tempuh mode EV mencapai 60 km. Sedangkan versi berdaya 20.5 kWh jarak tempuh dalam mode EV bisa mencapai 130 km.

Dengan tangki BBM 53 liter, Starlight S PHEV punya jarak tempuh kombinasi mode hybrid hingga 1.100 km. Tak perlu banyak berharap untuk akselerasi 0-100 km/jam. Catatan waktu 7,9 detik sudah lebih dari cukup. 

Untuk versi EV, output daya motor elektrik penggerak yang digunakan sama dengan versi PHEV. Hanya saja baterai LFP Shenlian 2C yang dibekalkan, kapasitas dayanya lebih besar yakni 60 kWh.

Catatan akselerasi 0-100 km/jam sedikit lebih cepat, yakni 7,7 detik. Sedangkan jarak tempuh maksimum dengan daya baterai terisi penuh bisa mencapai 510 km.

Harga Menggiurkan

Di pasar domestik RRC, Wuling Starlight S dipasarkan dalam lima varian. Varian termurah versi PHEV label harganya 99.800 Yuan atau sekira Rp 216 jutaan. Sedangkan versi EV dibanderol mulai dari 119.800 Yuan, kurang lebih sekira Rp 260 jutaan.

Harga yang ditawarkan pun menggiurkan. Tak heran jika daftar inden sudah tembus 10.000 unit, padahal daftar pemesanan baru dibuka pada awal Agustus 2024. 

Wuling Starlight Wagon

Wuling Starlight Wagon, Opsi Menarik Untuk Penyayang Keluarga

Starlight adalah sedan PHEV buatan Wuling yang muncul pada akhir tahun lalu di Cina. Kini, mereka mengeluarkan render digital untuk versi Wuling Starlight Wagon. Dan bukan main…

Mobil station wagon mungkin bukan pilihan semua orang di Indonesia. Tapi coba tanya para penggila mobil, pasti mayoritas suka mobil wagon. Meski tidak bisa menampung tujuh orang, tapi kapasitas bagasi biasanya jempolan.

Wuling menangkap, pangsa pasar station wagon memiliki potensial. Bukan di Indonesia, tapi di belahan dunia lain. Di Cina, sendiri, penyuka gaya hidup otomotif dikatakan meningkat. Belum lagi, Eropa adalah pasar yang menggiurkan untuk mobil wagon. Itulah kenapa Starlight Wagon dipertimbangkan dengan serius.

Bentuknya sangat ‘anak muda’ dan modern. Identitasnya sebagai Wuling Starlight tetap di pertahankan. Mukanya tidak beda dengan versi sedan. Garis desain di moncong terlihat tegas. Dipadukan bentangan lampu LED dari kiri ke kanan. Perbedaan signifikan tentu ada di atap yang memanjang. Karena itu, Dari pilar B ke belakang ikut menyesuaikan. Lampu belakangnya pun tidak beda dengan versi sedan. Deretan LED diandalkan sebagai pencahayaan di bagian ini.

Pada gambar di halaman ini, penggunaan pelek berdesain kaku, perawakan yang lebar dan ceper, ditambah roof rack membuat Wuling Starlight Wagon enak dilihat. Tipikal gaya modifikasi station wagon keren yang banyak beredar di Indonesia.

Sayangnya, belum ada gambar interiornya seperti apa. Tapi sepertinya karena ini dibuat sebagai EV pasti lega. Informasi spesifikasi juga belum tersedia. Tapi berkaca dari versi sedan, dibekali mesin empat silinder 1,5 liter dipadukan sistem plug-in hybrid yang menghasilkan daya total 174 hp. Daya jelajah (menggunakan EV Mode) antara 70-150 km, tergantung varian dan kapasitas baterai. Wuling sendiri tidak mengatakan kapan mobil ini akan ada versi produksinya. Kita tunggu saja.