Review: BAIC X55 II Prime

Beijing Automotive Industry Holding Co, Ltd (BAIC) memang masuk ke pertempuran segmen Sport Utility Vehicle melalui X55 II, pada pertengahan tahun 2024 silam. BAIC Group sendiri telah menjadi perusahaan otomotif lima besar di Cina, dan hadir di Indonesia bersama PT JIO Distribusi. Berbekal lebih dari 60 tahun berkecimpung dalam industri otomotif, maka kini setiap produk yang dihasilkan pun berkualitas. Tak terkecuali X55 II Prime yang kami gunakan ini.

Desain bodi X55 II menerapkan konsep Crystal Star yang futuristis. Nampaknya keindahan bintang-bintang di galaksi menjadi inspirasi desain bodi. Grille bergaya Crystal Diamond Interstellar memberi kesan seolah X55 II ini ialah sebuah mobil listrik (EV), padahal bukan. Kesan tersebut semakin mencuat, ketika lampu depan berlapis ambient light diaktifkan. Secara tampilan, SUV ini memiliki kesan sporty dan dinamis, sebab didominasi aksen hitam.

Masuk ke ruang kabin, maka terlihat atmosfer modern dengan floating center console. Desain ini didukung oleh layar instrumen FHD 10,25 inci dan layar sentuh tengah FHD 10,1 inci yang saling terintegrasi. Uniknya lagi, ada fitur pencahayaan interior (ambient light) dengan 10 pilihan warna. Sehingga memungkinkan pengemudi memiliki suasana berkendara sesuai preferensi. Unit X55 II Prime dilengkapi dengan jok depan yang dapat diatur secara elektris, serta sistem Dual Zone Auto AC.

Panoramic Sunroof Pintar

Khusus pada X55 II varian Prime, terdapat panoramic sunroof buatan Inalfa yang membentang seluas 0,81 meter persegi. Dimensi ini menjadi yang paling luas, dibandingkan dengan mobil lain di kelasnya. Panoramic sunroof ini juga dilengkapi rain sensor, sehingga akan menutup secara otomatis saat terdeteksi tetesan air. Demikian pula saat kendaraan digeber pada kecepatan tinggi pada saat sunroof terbuka. Maka sunroof akan tertutup secara otomatis tertutup.

Pegangan pintu yang tersembunyi, akan muncul secara otomatis saat pengendara mendekat dengan kunci mobil. Pastinya akan kembali tersembunyi saat mobil dikunci. Untuk bagasinya, X55 II dilengkapi fitur intelligent entry dan delayed closure. Fitur ini amat membantu pengguna ketika sedang membawa banyak barang. Cukup mendekat ke bagasi dengan membawa kunci mobil, kemudian pintu bagasi akan terbuka secara otomatis. Setelah selesai memasukkan barang, bagasi akan menutup sendiri setelah pengguna menjauh.

Terkait fitur keselamatan, X55 II dilengkapi advanced driver assistance system (ADAS) dengan berbagai sensor. Meliputi radar pendeteksi lajur, pendeteksi kendaraan di sisi samping, serta rem otomatis ketika ada potensi bahaya dari kendaraan di depan. Termasuk fitur keselamatan aktif, seperti Automatic Emergency Braking (AEB), Lane Keeping Assistance (LKA), dan pastinya Automatic Parking Assistance (APA). Ada pula fitur cruise control yang dapat menyesuaikan jarak kendaraan hingga posisi berhenti. Sehingga sangat membantu pada saat kondisi lalu lintas ramai di jalan tol.

Menyenangkan Di Perkotaan

X55 II dibekali mesin bensin empat silinder berkapasitas 1.5 liter dengan variable geometry turbocharger. Unit ini merupakan hasil kolaborasi antara BAIC dengan META Engineering dari Jerman. Mesin Bernama Magic-Core ini, memberikan output sebesar 185 horsepower, dengan torsi puncak 305 Nm. Torsi tersebut sudah mengalir sejak putaran mesin 1.500 rpm. Oleh karenanya, SUV ini cukup menyenangkan buat dipakai di lalu lintas perkotaan. Apalagi dipadu dengan transmisi DCT (Dual Clutch Transmission) 7-speed.

Lalu bagaimana jika tertarik untuk memilikinya? Saat ini BAIC X55 II ditawarkan dalam dua varian. Lite yang menggunakan velg 18 inci, dipasarkan dengan harga Rp 380 juta. Sedangkan Prime yang menggunakan velg 19 inci, dapat ditebus dari dealer dengan harga Rp 429 juta. Jadi, mau pilih mana?

Prestige Motorcars Gabung Jadi Dealer Resmi 3S Untuk BAIC

Seiring dengan acara soft launching BAIC Indonesia pada 14 Mei 2024, maka Prestige Motorcars resmi bergabung menjadi dealer resmi 3S (Sales, Service, Spare parts) BAIC di kawasan PIK 2.

Prestige Motorcars berkolaborasi bersama PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) sebagai distributor mobil BAIC di Indonesia, sekaligus resmi menghadirkan unit BJ40 Plus dan X55-II.

“Dengan bangga kami akan menampilkan dua produk andalan BAIC untuk Indonesia,” kata Dhani Yahya selaku Chief Operating Officer PT JDI. BAIC BJ40 Plus dan X55-II, menawarkan kombinasi sempurna antara gaya, kinerja, dan teknologi terkini.

Sebagai salah satu dealer terkemuka di Indonesia, Prestige Motorcars berkomitmen untuk menyajikan pengalaman berkendara yang optimal kepada pelanggan setianya. Prestige Motorcars memperluas portofolionya dengan menghadirkan mobil yang memenuhi kebutuhan gaya hidup aktif.

“Kami sedang menyiapkan layanan 3S dan off-road test drive experience yang berbeda di kawasan PIK 2,” tukas Rudy Salim, Chief Executive Officer Prestige Motorcars.

Dengan performa yang tangguh dan desain yang modern, kedua model ini diyakini akan memukau banyak kalangan di Tanah Air. “Kami siap menciptakan ekosistem otomotif yang dinamis dan berorientasi pada pelanggan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo, juga mengapresiasi merek mobil China semakin meramaikan pasar otomotif Indonesia. Dirinya mengakui kualitas mobil asal negara Cina semakin baik dan bisa diacungi jempol. Termasuk mengenai harganya yang kompetitif di dalam negeri.

“Target pasar dari BAIC yang ingin dituju adalah generasi muda. Mudah-mudahan ke depannya roda ekonomi industri otomotif terus bergerak,” ucap pria yang akrab disapa Bamsoet ini.

“BAIC BJ40 Plus dan BAIC X55-II merupakan dua model untuk mengisi kebutuhan konsumen Indonesia yang sangat beragam,” tutup Dhani Yahya.

BAIC Ramaikan Pasar Indonesia Bersama BJ40 Plus dan X55-II

BAIC menjadi salah satu merk kendaraan bermotor yang berada dibawah naungan Beijing Automotive Group Co., Ltd., dan hingga saat ini merupakan produsen kendaraan bermotor terbesar kelima di Cina. Hari ini menjadi momen yang penting bagi BAIC, khususnya di Indonesia, sebab untuk pertama kalinya hadir di Indonesia dengan membawa dua produk unggulannya sekaligus.

Pengalaman lebih dari setengah abad

Berbekal pengalaman membuat kendaraan sejak tahun 1958, BAIC memiliki beberapa merek lain yang juga di ekspor ke negara-negara besar lain di segala penjuru dunia. Tak ketinggalan, perusahaan ini memiliki kerjasama yang erat dengan berbagai produsen otomotif di seluruh dunia.

“Hari ini, dengan bangga kami akan menampilkan dua produk andalan BAIC untuk pertama kalinya di Indonesia. Sekaligus dilakukan penandatanganan beberapa investor, yang sepakat untuk segera membangun jaringan dealer BAIC di sejumlah wilayah di Indonesia,” kata Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT JIO Distribusi Indonesia (JDI).

Bawa langsung dua SUV andalan

Brand otomotif yang bermarkas di kota Beijing, Cina, ini menampilkan sport utility vehicle (SUV) BJ40 Plus dan X55-II. BAIC meyakini bahwa pasar Indonesia masih menggemari kendaraan SUV. Meski begitu, kedua SUV medium tersebut menyasar dua macam konsumen yang berbeda. Keduanya memiliki performa khas kendaraan Eropa, yang dibekali dengan teknologi modern.

Untuk pasar Indonesia, BAIC BJ40 Plus dihadirkan dengan satu pilihan mesin, yakni mesin bensin empat silinder, 2.0 liter DOHC dengan turbocharger. Mesin ini mampu menelurkan tenaga sebesar 221 hp dan torsi maksimum 380 Nm. Transmisi otomatis 8-speed buatan ZF Friedrichshafen dipadu dengan electronic transfer case dan centre differential lock dari Borg-Warner. Rencananya SUV ini akan dipasarkan dengan harga Rp 800 jutaan.

Selanjutnya ialah BAIC X55-II yang merupakan SUV medium penggerak roda depan (FWD). Mesinnya bernama Magic Core, berkonfigurasi empat silinder, 1.5 liter DOHC dengan turbocharger. Mesin ini merupakan hasil kolaborasi dengan Meta GmbH dari Jerman. Dipadukan dengan transmisi dual clutch (DCT) 7-speed. BAIC X55-II memiliki output 185 hp dan torsi 305 Nm. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam cukup 7,8 detik saja. Estimasi harganya berkisar di angka Rp 400 jutaan.

BAIC ‘Salaman’ Dengan JDI, Bukti Siap Jualan di Indonesia

Seperti yang sempat santer di awal bulan Maret 2024, ada satu brand baru asal China yang siap berbisnis di Indonesia, yakni BAIC. Beijing Automotive Group Co., Ltd. membawa BAIC, melalui kesepakatan bersama PT JIO Distribusi Indonesia (JDI).

Oleh karenanya, pengesahan pun dilakukan pada 28 Maret 2024, dan menandai secara resmi penjualan kendaraan bermotor roda empat dengan merk BAIC akan segera dilakukan di Tanah Air.

Pengalaman lebih dari setengah abad

Beijing Automotive Group Co., Ltd. sendiri bukan perusahaan ‘kemarin sore’, sebab sudah beroperasi sejak tahun 1958. Sesuai namanya, perusahaan ini bermarkas di kota Beijing, China.

Beijing Automotive Group Co., Ltd. juga memiliki beberapa brand lain yang dijual di pasar dalam negeri China, maupun diekspor ke negara-negara lain di dunia. Perusahaan ini juga memiliki kerjasama yang erat dengan sejumlah produsen otomotif global.

Dalam acara penandatangan kesepakatan ini, juga hadir Yang Nanhua sebagai Executive Director dan Chief Executive Officer BAIC International. Termasuk sejumlah pimpinan dan petinggi dari JHL Group, sebagai payung dari JDI.

Bawa dua model SUV unggulan 

“JDI sangat bangga telah mendapatkan kepercayaan untuk memasarkan merk BAIC di Indonesia. Ini menjadi bukti kerja keras kami selama delapan bulan terakhir secara non-stop,” sambut Dhani Yahya, Chief Operating Officer PT. JIO Distribusi Indonesia.

Model yang akan dipasarkan di Indonesia, yaitu BAIC BJ-40 Plus dan BAIC X55-II. Kedua model ini akan menyasar segmen Sport Utility Vehicle (SUV).

BAIC BJ-40 PLUS menggunakan mesin bensin empat silinder 2.0 liter turbocharger, bertenaga 221 hp, yang dipadu transmisi otomatis 8-speed buatan ZF. Electronic Transfer Case dan Rear Differential Lock, menggunakan produk Borg-Warner.

Sedangkan untuk BAIC X55-II, merupakan SUV medium berpenggerak roda depan. Ditenagai oleh mesin bensin Magic-Core empat silinder 1.5 liter turbocharger, bertenaga 175 hp, buatan Meta Engineering. BAIC X55-II ini dilengkapi dengan transmisi dual clutch 7-speed.

“Kami tengah melakukan penjajakan untuk segera memulai perakitan lokal atau CKD di Indonesia. Diskusi dengan beberapa mitra yang memiliki fasilitas produksi kendaraan bermotor pun sudah dilakukan,” pungkas Dhani Yahya.