Pusat Suku Cadang Stellantis di Malaysia, Beroperasi di 2025

Stellantis saat ini berpredikat sebagai produsen otomotif keempat terbesar di dunia, telah resmi mendirikan Pusat Suku Cadang di Malaysia. Didirikannya Pusat Suku Cadang ini menjadi salah satu strategi penting Stellantis. Terutama untuk meningkatkan lokalisasi komponen dan memperkuat komitmen, untuk melayani pasar di wilayah India dan Asia Pasifik.

“Wilayah India dan Asia Pasifik merupakan salah satu pasar otomotif yang potensial dan terus berkembang. Hal ini yang mendasari Stellantis untuk mendirikan Pusat Suku Cadang. Karena langkah ini sebagai bagian dari strategi kami, dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam,” kata Daniel Gonzalez, Chief Operating Officer Stellantis wilayah ASEAN.

“Dengan didirikannya Pusat Suku Cadang di Malaysia, kami berharap dapat mempercepat pengiriman suku cadang ke berbagai dealer di wilayah India dan Asia Pasifik. Termasuk menciptakan sistem operasional yang lebih efisien,” tambahnya.

“Peresmian Pusat Suku Cadang di Malaysia menjadi salah satu pencapaian dan dedikasi kami, dalam melayani konsumen di wilayah India dan Asia Pasifik. Pusat Suku Cadang ini memiliki lokasi yang strategis di Zona Perdagangan Bebas di Malaysia. Sehingga kami dapat mengirim suku cadang dengan lebih cepat ke berbagai dealer,” tutur Olivier Torchet, Head of Parts & Services Stellantis wilayah India & Asia Pasifik.

Pusat Suku Cadang Stellantis direncanakan beroperasi pada awal tahun 2025 di Malaysia. Sehingga untuk memastikan ketersediaan komponen yang lebih cepat dan lengkap. Yaitu di 20 negara yang berada di dalam wilayah India dan Asia Pasifik. Pusat Suku Cadang ini akan menjadi tempat penyimpanan untuk berbagai komponen dari brand otomotif di bawah naungan Stellantis. Mulai dari Citroën, Peugeot, Alfa Romeo, Jeep, RAM, Leapmotor, dan sebagainya.

Seminggu Diluncurkan, Alfa Romeo Milano Ganti Nama Jadi Junior

Alfa Romeo baru saja memperkenalkan model crossover sub-compact (B-segment) berteknologi elektrifikasi terbaru mereka. Awalnya mobil ini bernama “Milano”, sebutan untuk kota Milan. Tapi diganti menjadi Alfa Romeo Junior. Nama tersebut diadopsi dari Alfa Romeo GT 1300 Junior yang diproduksi pada periode 1965-1974. 

Penyebabnya, protes dari Menteri Perindustrian Italia, Adolfo Urso didukung sejumlah anggota dewan parlemen Italia. Alasannya sepele, karena produksi mobil ini dlakukan di Tichy, Polandia bukan di Italia.

Selain itu, pihak pabrikan dianggap kurang peka dan tak mendukung pertumbuhan perindustrian di Italia. Padahal, hal tersebut dilakukan pihak pabrikan agar bisa menekan biaya produksi dan harga jual hingga €10.000 atau sekira Rp 173 jutaan.

Style Modern Italia

Alfa Romeo Junior

Soal desain, mobil Alfa Romeo selalu tampil stylish dan mempesona. Sangat mewakili gaya Italia, baik eksterior maupun interior.

Mobil ini sepintas bagai versi mini dari sang kakak yang jauh lebih mewah yakni Tonale. Karena mobil ini ada dua versi yakni EV dan hybrid, desain grille dibuat beda. Untuk versi EV, grille Scudetto model baru yang disematkan tak sepenuhnya tertutup.

Panjang bodinya yang 4.170 mm seukuran Fiat 600. Tingginya yang 1.500 mm dan lebar 1.780 mm mengindikasikan kabin yang cukup lapang. Volume bagasi mobil ini pun cukup besar, sekira 400 liter. 

Interior Sporty Dan Praktis

Pada dashboard terpampang dua layar digital 10,25-inci. Satu unit sebagai layar penampil sistem infotainment. Satu lagi sebagai layar instrument berkendara bergaya Cannocchiale (teropong) khas mobil sport Italia. Fitur keselamatan dan bantu berkendara ADAS level 2 yang dibekalkan sama seperti model mobil seplatformnya.

Kemasan interior menggunakan bahan vinyl Spiga pada dashboard dan panel pintu. Jok menggunakan kain fabric yang cukup lembut. Serasi dengan setir berlapis kulit.

Tersedia paket opsional berupa jok sport berbahan Alcantara lansiran Sabelt.

Era Elektrifikasi Alfa Romeo

Dalam menggarap mobil ini Alfa Romeo diuntungkan oleh sumber daya teknologi yang dimiliki sang induk yakni Stellantis Group. Memanfaatkan platform CMP2 dari Stellantis. Sama seperti yang digunakan pada Opel/Vauxhall Mokka, Fiat 600, Peugeot 2008, dan Jeep Avenger.

Alfa Romeo Junior terbagi dalam dua varian EV yakni Ellettrica dan Ellettrica Veloce, serta varian hybrid yakni Ibrida yang dibekali mesin bensin plus modul mild hybrid.

Ellettrica Veloce dibekali motor elektrik tunggal berdaya 177 kW atau setara 237 hp. Sama seperti yang digunakan pada model Abarth 600e dan Lancia Ypsilon HF. Penyaluran daya ke poros roda depan dibantu dengan perangkat Torsen mechanical self-locking differential.

Khusus untuk varian Veloce, setting pada sasis sedikit berbeda. Suspensi membuat mobil  lebih rendah 25 mm dibandingkan varian Elletrica standar.

Varian entry-level yakni Ellettrica juga dibekali motor elektrik tunggal. Tenaganya 115 kW atau sekira 154 hp. Berbekal baterai lithium-ion 54 kWh, jarak jelajahnya mampu mencapai 410 km (berdasarkan standar siklus WLTP). Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan fast charger dengan daya maksimum 100 kW. 

Mau Varian Mild Hybrid?

Para penyuka aroma bensin dapat memilih varian Ibrida. Mesin bensin 1.2-liter turbo bertenaga 134 hp yang diusung dilengkapi modul mild hybrid berbaterai 48V.

Motor elektrik hybridnya yang berdaya 21 kW (28 hp) terintegrasi dengan transmisi automatic kopling ganda 6-speed. Jadi jangan harap ada versi bertransmisi manual.

Khusus varian ini tersedia dalam versi penggerak roda depan (FWD) dan all-wheel drive (AWD).

Alfa Romeo Junior dipasarkan di Italia dengan harga mulai dari €29.900 (Rp 517 jutaan) untuk varian Ibrida mild-hybrid dan Elletrica full-EV. Varian teratas yakni Elletrica Veloce dibanderol mulai dari €39.990 atau sekitar Rp 690 jutaan.