Jakarta Peugeot Club Sambangi Pabrik Aki Incoe

Jakarta Peugeot Club, klub dari para penyuka dan pemilik kendaraan Peugeot di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, melakukan aktivitas kunjungan pabrik ke produsen aki kendaraan bermotor, PT Century Batteries Indonesia. Produk PT Century Batteries Indonesia yang telah lama beredar di pasaran, ialah aki merk Incoe.

Agenda kegiatan rutin

Para ‘pawang singa Prancis’ ini merapat ke fasilitas pembuatan aki milik PT Century Batteries Indonesia pada 17 Februari 2024 silam. Kegiatan factory visit tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Road to 25th Anniversary Jakarta Peugeot Club yang akan dirayakan pada Desember 2024 nanti. Sebab kegiatan ini menjadi salah satu agenda kegiatan rutin yang telah dicanangkan sejak awal tahun 2024.

“Dengan adanya kegiatan factory visit ini, kami berharap kegiatan seperti ini dapat menambah pengetahuan kami, terutama dalam hal yang berkaitan dengan aki kendaraan bermotor. Mulai dari proses pembuatan aki, jenis aki, hingga perawatan aki yang benar,” kata Muhtad Wassil, Presiden Jakarta Peugeot Club.

Tidak kurang dari 15 anggota JPC dan 12 unit kendaraan Peugeot berbagai seri dan tahun, mengikuti kegiatan ini. Diawali dengan kumpul bersama di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, lalu dilanjutkan dengan konvoi menuju lokasi pabrik di Karawang Timur, Jawa Barat.

Diikuti model klasik hingga modern

“Ada berbagai seri Peugeot yang ikut serta. Mulai dari 504, 405, 206, 406, hingga 5008. Alhamdulillah perjalanan berlangsung lancar dan tertib, kami tetap mengutamakan kenyamanan bersama dengan pengguna jalan lainnya. Kami tidak melakukan konvoi secara arogan dan tidak menggunakan strobo atau rotator sama sekali,” tegas Muhtad.

Rombongan Jakarta Peugeot Club langsung disambut oleh Marketing Dept. Head PT Century Batteries Indonesia, Hugeng Suseno. Pada kegiatan factory visit, seluruh peserta berkesempatan untuk melihat lebih detail mengenai proses pembuatan aki dari mulai bahan baku awal, hingga selesai diproduksi.

“Saya senang sekali bisa turut serta dalam kegiatan factory visit yang diadakan Jakarta Peugeot Club kali ini. Karena kami menjadi lebih memahami segala hal mengenai aki kendaraan termasuk cara merawatnya. Karena mungkin selama ini, saya pribadi masih suka salah atau kurang tepat dalam merawat aki,” ungkap Nico, salah satu peserta factory visit.

Pihak PT Century Batteries Indonesia juga selalu siap menjawab semua pertanyaan terkait aki kendaraan bermotor dari para peserta. Beberapa kendaraan milik anggota Jakarta Peugeot Club yang hadir, juga mendapatkan kesempatan untuk diperiksa kondisi akinya. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan plakat kepada Wahyu Indrianto Pramono, selaku FAMMIS Division Head PT Century Batteries Indonesia.

Andalkan Django 150, Peugeot Motocycles Ikut IIMS 2024

Peugeot Motocycles Indonesia, melalui PT Delapan Selaras Sukses, kembali ikut dalam pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Peugeot memamerkan Django 150 dan Django 150 Limited Edition di IIMS 2024. Para pengunjung akan memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung produk asal Prancis yang menyuguhkan kenyamanan berkendara.

“Partisipasi Peugeot Motocycles di IIMS 2024 adalah bentuk komitmen kami untuk terus memberikan pengalaman berkendara terbaik kepada pelanggan setia. Kami juga berharap para pengunjung dapat merasakan skuter dengan kenyamanan premium yang menjadi landasan filosofi Peugeot Django 150,” kata Firstio Dhenoviasa, Public Relation Manager Peugeot Motocycles Indonesia.

Django merupakan sepeda motor desain retro dengan fitur terkini. Motor ini menyasar kaum urban serta generasi muda yang aktif, memiliki karakter kuat, serta kepribadian menarik. Hal tersebut yang membuat Django menjadi skuter ideal bagi kaum urban.

Secara keseluruhan, Peugeot Django menawarkan banyak keunggulan. Mulai dari desain, kenyamanan berkendara, ergonomis, hingga kapasitas bagasi luas. Panel instrumen mengkombinasikan gaya analog dan digital, didukung layar LCD yang menampilkan beragam informasi.

Selain memamerkan sepeda motor terbaru, Peugeot Motocycles juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik selama pameran. Mulai dari demonstrasi produk, lomba foto sosial media sesi tanya jawab dengan perwakilan Peugeot, hingga kesempatan untuk mencoba langsung unit Django 150.

Tidak hanya itu saja, Peugeot Motocycles Indonesia juga akan memberikan penawaran spesial dan program khusus selama periode pameran. Ini merupakan kesempatan langka bagi para penggemar Peugeot untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dengan penawaran menarik.

“Dengan hadirnya kembali Peugeot Motocycles Indonesia di IIMS 2024, kami berharap dapat lebih mendekatkan diri dengan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan terus memberikan kontribusi positif untuk perkembangan industri skuter premium di Indonesia,” tutup Firstio.

Peugeot 305 V6, Prototipe Pembuka Jalan Untuk 205 T16

Bagi penyuka dunia motorsport, pasti mengenali sosok Peugeot 205 Turbo 16 di ajang reli dunia, khususnya di kelas Group B. Namun, sebenarnya di balik kelahiran sosok 205 T16 ada satu unit prototipe yang memicu Peugeot untuk berkompetisi di kelas Group B. Mobil tersebut ialah Peugeot 305 V6.

Banyak pabrikan mengasah kemampuan

Tahun 1980an merupakan era keemasan bagi aktivitas reli dunia. Tidak sedikit pabrikan otomotif mencoba peruntungan dan mengasah kemampuannya dalam kompetisi penuh tantangan ini. Melalui ajang reli, sejumlah brand kendaraan pun mengembangkan mobil khusus yang nantinya menjadi basis untuk mobil produksi massal. Jika sebuah mobil sudah menggunakan mesin yang andal, melalui ajang reli maka durabilitas mesin tersebut semakin ditempa.

Sebelum memasuki tahun 1980an, tepatnya di tahun 1977, Peugeot memperkenalkan 305. Sebuah sedan empat pintu hasil rancangan Pininfarina. Mobil kelas medium ini diciptakan sebagai pengganti Peugeot 304. Respons publik, terutama di Eropa, tergolong cukup baik. Rival terdekatnya yang ‘satu kampung’ ialah Renault 18.

Di tahun 1980, Fédération Internationale de l’Automobile (FIA) melakukan revolusi dalam ajang reli dunia, dengan mengumumkan kelas Group B. Kategori kompetisi ini memungkinkan tim pabrikan untuk mengembangkan mobil secara ‘pol-polan’. Baik dalam aspek bobot kendaraan, output mesin, maupun traksi suspensi.

Dimensi Peugeot 305 dianggap terlalu besar

Reli dunia kelas Group B dimulai pada tahun 1982, sampai akhirnya dibubarkan setelah lima tahun berlangsung, karena terlalu banyak musibah yang ditimbulkan. Tim Peugeot Sport sempat dua kali menyabet juara dunia kelas Group B, berkat mobil reli Peugeot 205 Turbo 16.

Dalam mengembangkan 205 Turbo 16 tersebut, Peugeot memulainya dengan unit 305. Tapi saat proyek ini dilakukan, banyak yang mengganggap jika dimensi Peugeot 305 ini terlalu besar dan rapuh untuk menghadapi brutalnya kompetisi reli kelas Group B.

Langkah liar dilakukan oleh Peugeot, sebab sosok 305 ini dibuat seperti 505 versi ringkas. Sejumlah komponen mekanis dari Peugeot 604 pun dijejalkan. Ya, sistem penggerak roda belakang dan tentunya mesin V6. Khusus untuk 305 ini, mesinnya berkapasitas 2.5 liter dan punya empat klep per silinder.

Kenyataan pun berkata lain, Peugeot 305 V6 tidak sempat merasakan kejamnya event reli dunia. Sebab Peugeot Sport yang saat itu dipimpin oleh Jean Todt, memilih 205 untuk dikembangkan lebih dalam lagi. Akhirnya, seperti yang diketahui bersama, 205 Turbo 16 menjadi jagoan Peugeot di kancah reli dunia, khususnya Group B. Lalu bagaimana dengan 305 V6? Mobil ini masih ada dan menjadi ‘penduduk tetap’ di museum Peugeot.

Peugeot 208 Rallye, Bangkitkan Nostalgia Peugeot 205 Rallye Ikonik

Meluncurkan mobil edisi khusus kerap dilakukan pabrikan otomotif untuk mendongkrak angka penjualan. Hal tersebut ternyata juga dilakukan Garages-Hotz SA, salah satu agen distributor dan jaringan dealer mobil Peugeot di Swiss. Mereka memoles Peugoet 208. 

Peugeot 208 Rallye

Mobil edisi khusus yang digagas oleh Garages-Hotz SA adalah Peugeot 208 Rallye. Inspirasinya berasal dari livery model lawas Peugeot 205 dan 106 Rallye. Peugeot 208 Rallye ini dibuat untuk memperingati 40 tahun lahirnya mobil rally Peugeot 205 Turbo 16 Group B era ’80an yang legendaris.

Versi APM Regional

Mobil ini bukanlah model edisi khusus versi “tak resmi” yang pertama. Pada tahun 2012 silam sebuah distributor Peugeot di Le Mans, Perancis pernah melansir Peugeot 208 edisi Le Mans. Hmm… kami jadi teringat pada Peugeot 405 Mi16 Le Mans yang pernah beredar di Indonesia pada era ’90an. Hanya saja yang satu ini versi resmi dari pabrikan.

Terkadang mobil edisi khusus versi APM regional seperti ini justru jadi incaran kolektor. Karena benar-benar ‘limited edition’ alias populasinya sangat terbatas dan tak ada di kawasan atau negara lain.

Nah, yang digunakan sebagai basis versi Rallye dari Swiss ini adalah Peugeot 208 gen-2 model tahun 2023 pra-facelift.

modifikasi peugeot 208

Bedanya, versi asli dari Peugeot 205 dan 106 Rallye adalah hatchback 3-pintu. Sedangkan Peugeot 208 Rallye adalah hatchback 5-pintu. Meski beda versi jumlah pintunya, tapi tetap keren bukan?

Eksterior Dan Interior Ala Rallye

Seperti versi Rallye yang asli, Peugeot 208 Rallye ini hanya tersedia dalam warna putih. Pelek 16-inci stainless steel model rally yang digunakan pun dilabur dengan warna putih. Sama seperti versi Rallye yang asli. Ekstensi fender dan bemper sewarna bodi kian menambah kesan sporty.

nostalgia peugoet 205 lewat 208 rallye

Agar tampilan eksterior kian klop dengan versi Rallye yang asli, decal sticker pun disematkan pada sejumlah area bodi. Pada grille dan bodi tersemat decal stripping warna-warni khas Rallye.

Di kaca depan tersemat sticker Peugeot Talbot Sport dan Rallye warna-warni dengan desain persis seperti versi aslinya. Pada pilar-C tersemat label “208 Rallye” sebagai penanda edisi khusus.

Jika pada Peugeot 208 versi facelift telah menggunakan lampu depan LED, pada versi Rallye ini pakai lampu Halogen. Ya, persis versi Rallye aslinya yang saat itu belum lahir lampu LED.

Pada area interior sedikit dikemas dengan gaya sport. Dasboard dan panel pintu dihiasi aksen serat karbon. Tulisan “Peugeot” berwarna merah pada setir nampak serasi dengan jok berbahan kain warna abu-abu muda beraksen jahitan benang warna merah.

Spek Mesin tetap Standar

Isi di balik bonnetnya masih standard. Tak ada sentuhan ubahan pada mesin 3-silinder 1.2-liter PureTech turbo yang diusung. Output tenaganya tetap 100 hp dengan torsi maksimum 205 Nm. Mesin berpenggerak roda depan (FWD) ini dibekali transmisi manual 6-speed.

Untuk ukuran zaman sekarang, performa hatchback ini memang tak terlalu greget. Namun dibandingkan versi Peugeot 205 Rallye yang asli, performa keduanya nyaris sama.

Hanya saja karena tak ada diet bobot, maka Peugeot 208 Rallye ini 372 kg lebih berat dari 205 Rallye. Bahkan sistem suspensi mobil ini masih standar alias tak ada ubahan sama sekali. Andaikan setting mesin dan suspensinya diracik ulang, karakter sport ala Rallye bakal kian kental.

Mobil ini dibanderol seharga 24.500 Swiss Franc atau sekitar Rp 429,6 jutaan. Pemesanan dilakukan secara daring melalui situs resmi jaringan dealer Garages-Hotz SA dan hanya tersedia di Swiss.

Bagi para konsumen atau pemilik Peugeot 208 di luar Swiss tak perlu berkecil hati. Tampilan mobil ini bisa menjadi inspirasi modifikasi. Tinggal pasang decal sticker “Rallye” pada bodi dan ganti pelek standar dengan model rally berkelir putih. Anda pun siap bernostalgia…

 

Peugeot Django Fusion, Artistik Sekaligus Jadi Simbol Patriotisme

Pelaku industri kreatif kustomisasi yang juga menaungi para seniman graffiti Indonesia, Nevertoolavish, sukses menghasilkan karya terbarunya. Karya ini juga buah kolaborasi dengan Peugeot Motocycles Indonesia. Pada kolaborasi ini Nevertoolavish dan Peugeot Motocycles mengusung tema ‘Django Fusion’, yang menghasilkan seni antara kreativitas dan otomotif. Kolaborasi di antara keduanya ini, menghadirkan motor skuter custom.

Desainnya terinspirasi dari warna bendera Indonesia yang melambangkan semangat pemuda Tanah Air dan rasa patriotisme dan. Perpaduan aksen merah-putih dan detail yang artistik khas Nevertoolavish, menambah aspek elegan dari skuter ini.

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk menunjukkan konsep seni yang juga dapat dituangkan ke dalam skuter premium berlogo singa ini. Selain itu, kolaborasi pertama antara kedua belah pihak ini merupakan salah satu karya yang patut dibanggakan.

Dari sisi mesin, Peugeot Django x Nevertoolavish Limited Edition ini menggunakan mesin Easymotion 150 cc satu silinder dan berpendingin udara. Mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 11,5 hp dan torsi puncak 11,2 Nm.

Secara dimensi, skuter ini memiliki panjang 1.925 mm, lebar 710 mm, dan tinggi 1.190 mm. Sedangkan jarak sumbu rodanya ialah 1.350 mm, dengan ground clearance 110 mm. Peugeot Django 150 juga memiliki kapasitas tangki bahan bakar 8,5 liter, dengan bobot keseluruhan 129 kg.

Selain desainnya yang elegan dan mesin berkualitas tinggi, fitur pelengkap lainnya adalah 12 volt outlet charger, glove box, semi digital dashboard, bag hook, dan kompartemen penyimpanan helm di bawah jok.

‘Django Fusion’ yang juga mendapat persetujuan Peugeot Motocycles Global ini, dirilis bersama aksesoris pendukung berupa travel bag. Karena unitnya yang amat terbatas, hanya dibuat 17 unit saja, maka harganya pun ‘bukan kaleng-kaleng’, yakni Rp 78 juta (on the road Jabodetabek).

Ternyata ada alasan tersendiri mengapa diproduksi hanya 17 unit. Sebab terinspirasi dari hari kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus. Sedangkan harga Rp 78 juta, merupakan usia kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 tahun.

Indonesia Peugeot 306 Community Adakan Halal Bihalal

Indonesia Peugeot 306 Community yang merupakan komunitas para pecinta mobil Peugeot 306 di Tanah Air khususnya di Wilayah Barat kembali mengadakan acara Halal Bihalal di Senayan Park, Jakarta Pusat, pada akhir pekan silam (07/05/2023). Acara ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan Indonesia Peugeot 306 Community setiap momen pasca Idul Fitri.

“Acara ini menjadi kegiatan silaturahim para anggota komunitas khususnya yang berada di Wilayah Barat meliputi Jabodetabek dan Bandung. Bahkan pada hari ini juga kami kedatangan beberapa member baru yang baru saja bergabung dengan Indonesia Peugeot 306 Community,” jelas Lurah Indonesia Peugeot 306 Community, Helmy Azam.

Road to Gathering Nasional 2023

Selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang persiapan Indonesia Peugeot 306 Community dalam menyambut kegiatan rutin tahunan, yaitu Jalan-Jalan Bareng (JJB) dan kegiatan rutin 4 tahunan, Gathering Nasional yang akan digelar pada Juli 2023 mendatang di Kota Solo, Jawa Tengah.

“Pada kesempatan ini, kami para member Indonesia Peugeot 306 Community di Wilayah Barat juga berdiskusi untuk mempersiapkan dan mensosialisasikan kepada seluruh member terkait acara tahunan JJB dan acara 4 tahunan, yakni Gathering Nasional di Solo, Jawa Tengah. Kami juga akan saling berkoordinasi mengenai destinasi tujuan, finalisasi waktu pelaksanaan, hingga persiapan masing-masing kendaraan,” papar Helmy.

Diramaikan 23 unit Peugeot 306

Pada acara Halal Bihalal kali ini diikuti sekitar 30 member yang membawa berbagai mobil Peugeot seri 306 dari berbagai tahun dan tipe, mulai Peugeot 306 N3 (Phase 1), Peugeot 306 N5 (Phase 2), dan Peugeot 306 MY2000 (Phase 3). Seluruh mobil Peugeot 306 tersebut hadir dengan berbagai gaya tampilan yang menarik, mulai dari yang bergaya standar hingga yang sudah dimodifikasi.

“Seluruh mobil Peugeot 306 yang hadir kali ini tergolong lengkap, karena mulai dari tipe N3, N5, hingga MY2000 ada. Dari mulai gaya standar atau OEM Look, modifikasi minimalis, hingga full modifikasi yang meliputi rombakan pada bagian eksterior, interior, dan dapur pacu,” imbuh Helmy. Acara Halal Bihalal ini sendiri diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari silaturahim, ngopi bareng, diskusi, games, hingga sesi foto.

Peugeot 508 2023, Pembaruan Minimal, Teknologi Maksimal

Setelah dinanti cukup lama, Peugeot akhirnya merilis versi facelift dari 508 sedan dan 508 SW wagon untuk model tahun 2024. Pabrikan otomotif asal Perancis ini hanya sedikit memberi sentuhan peremajaan pada kosmetik eksterior dan interior.

Ubahan yang paling terlihat pada area eksterior pada desain headlamp LED Matrix yang kini bentuknya lebih tipis. Lampu DRL di bawah headlamp pun kini berubah desain dari lampu tunggal menjadi berjajar tiga.

Tampilan grille bagian bawah pun turut berubah bentuk. Tekukan pada ujung grille kini melengkung ke bawah dan tak lagi mengerucut ke atas. Peugeot pun menyematkan logo barunya pada grille.

Sentuhan ubahan pada bagian belakang tak terlalu kentara. Akan tetapi ternyata emblem Singa pada bagian tengah kini berganti dengan tulisan ‘Peugeot’.

Kemasan Interior Sedikit Bersolek

Area interior ikut disegarkan, meskipun hanya mendapat sedikit pulasan. Ini karena Peugeot lebih menekankan pada update fitur teknologi.

Tuas transmisi model lawas akhirnya berganti menjadi model kenop seperti yang ada di 208 dan 2008 sejak tahun lalu. Emblem pada setir pun kini telah menggunakan versi terbaru.

Layout interior i-Cockpit pada seluruh variant model 508 kini mengalami peningkatan. Layar infotaintment diperbesar menjadi 10-inci. Update software pun kini dapat dilakukan via OTA (over-the air). Tampilan sistem infotaintment pada layar dashboard juga dapat dikustomisasi.

Panel instrument digital 12-inci di balik kemudi kini dilengkapi mode tampilan sistem navigasi, multimedia dan fitur bantu berkendara. Software fitur pengenalan suara pada 508 pun kini telah mengalami revisi.

Mesin Baru 1.2L Mild-hybrid Urung Dibekalkan

Sentuhan penyegaran yang dilakukan pada Peugeot 508 2023 memang tak sesuai prediksi para pecinta Peugeot. Salah satunya adalah mesin terbaru 1.2 liter mild-hybrid bertenaga 134 HP yang urung masuk dalam daftar opsi mesin 508. Padahal model facelift lainnya seperti  3008 dan 5008 telah dibekali dengan mesin ini. 

Pada varian termurah hanya memiliki opsi mesin bensin 3-silinder 1.2 liter atau mesin diesel 1.5 liter yang keduanya bertenaga 128 HP.  Berpenggerak FWD yang dibekali transmisi automatic 8-speed.

Bagi yang ingin naik level, tersedia dua variant plug-in hybrid berpenggerak FWD. Mesinnya 3-silinder 1.2 liter dengan pilihan tenaga 178 HP dan 222 HP. Keduanya dipadukan dengan motor listrik berdaya 81 kW (109 HP).

Untuk varian all-wheel drive hanya tersedia model 508 PSE (Peugeot Sport Engineered) Hybrid4. Mesin bensin 4-silinder 1.6 liter bertenaga 197 HP dipadukan dengan motor depan 109 HP dan motor belakang 11 HP. Output kombinasi hybrid 508 PSE menghasilkan tenaga 355 HP.

Modul charger 7.4 kW yang dapat mengisi ulang daya baterai dalam waktu 100 menit dibekalkan pada 508 PSE sebagai fitur standar. Untuk variant lainnya dilengkapi charger 3.7 kW sebagai fitur standar, namun dapat diupgrade ke versi 7.4 kW dengan biaya extra.

Sayangnya pihak pabrikan belum mengumumkan berapa label harga terbaru Peugeot 508 facelift yang sedianya baru mulai tersedia pada Juni 2023 mendatang.

Meski demikian, untuk pasar Inggris dan Eropa diprediksi akan terjadi kenaikan harga pada seluruh varian, mulai dari trim entry level 508 Allure hingga varian termahal yakni 508 PSE SW.

Peugeot 205 Pernah Jadi Konsep Ambisius

Peugeot 205 menjadi salah satu produk ikonik yang pernah dibuat oleh pabrikan asal Prancis ini. Tanggal 24 Februari 1983 merupakan tonggak sejarah bagi Peugeot dalam memasuki era modern, baik secara produk, pemasaran, dan di dunia motorsport. Selain itu, Peugeot 205 juga menjadi city car yang banyak digemari oleh masyarakat Eropa. Sayang sekali unitnya tidak terlalu banyak beredar di pasar Asia.

Di bulan Februari ini, Peugeot 205 genap berusia 40 tahun. Ada sejarah panjang sebelum akhirnya Peugeot 205 lahir di tahun 1983 silam. Mobil hatchback ini seolah tidak bisa dipisahkan dari peran Jean Boillot, salah satu dewan direksi Peugeot hingga akhir era 1970an. Di era tersebut, banyak pabrikan otomotif yang mengalami kesulitan finansial, tak terkecuali Peugeot.

Jean Boillot mencetuskan konsep ambisius, yakni menciptakan mobil kompak yang tak hanya sebagai city car, namun juga sebagai mobil yang praktis, nyaman digunakan di perkotaan maupun di jalanan pedesaan, mampu mengangkut anggota keluarga kecil, tak ketinggalan ialah harganya harus murah…

Mengenai desain, teknologi, dan pemasarannya, 205 memang mengubah rute perjalanan Peugeot. Jika sejumlah produk Peugeot didesain oleh Pininfarina, maka 205 dirancang oleh tim yang dipimpin Gérard Welter. Goresan desainnya dianggap terlihat lebih modern dan dinamis oleh Peugeot.

Identitas baru

Beberapa identitas desain baru pada 205 tersebut bahkan menjadi karakter yang diterapkan pada sejumlah produk Peugeot berikutnya. Sebut saja, grille depan dengan beberapa garis horizontal, maupun garnish belakang dengan pola bergaris. Tak hanya itu, Paul Bracq, seorang desain otomotif kenamaan, bergabung ke dalam studio desain Peugeot dan memiliki andil besar dalam merancang interior 205 ini.

Mobil kompak ini juga membawa Peugeot menuju era modern, melalui dimensi mobil yang kompak namun punya kabin lapang, praktis karena punya pintu hatchback, serta memiliki konsumsi bahan bakar yang efisien. Mobil ini menjadi produk Peugeot pertama yang menggunakan batang torsi untuk suspensi belakang. Alasannya ialah untuk memberikan ruang yang lebih lega bagi penumpang belakang.

Mesin diesel super-efisien

Peugeot hatchback ini juga menjadi mobil pertama yang ditawarkan dengan mesin seri XU. Salah satunya ialah mesin diesel empat silinder XUD7 1.8 liter dengan 60 hp. Langkah ini juga membuatnya menjadi mobil diesel buatan Prancis pertama yang berukuran kompak. Lebih lanjut, performanya pun tak jauh berbeda dengan unit yang bermesin bensin, namun dengan efisiensi bahan bakar yang luar biasa (rata-rata 3,9 liter untuk 100 km).

Urusan ‘pertama’ memang tidak jauh-jauh dari 205, karena inilah Peugeot pertama yang ditawarkan dengan banyak pilihan mesin, dari yang hanya bertenaga 45 hp hingga yang punya output 200 hp. Bahkan ada opsi transmisi otomatis, yang cukup jarang ditawarkan oleh pabrikan mobil Eropa di segmen tersebut.

Di tahun 1983, ada empat opsi mesin bensin dan satu pilihan mesin diesel. Tahun berikutnya, langsung lahir varian GTI dan Turbo 16 yang amat legendaris, termasuk pilihan bodi 3 pintu. Bahkan di tahun-tahun berikutnya hadir bodi dengan atap cabriolet.

Promosi melalui reli

Dunia motorsport menjadi alat promosi yang jitu. Tanpa ragu, Peugeot masuk ke arena kejuaraan reli dunia dalam kelas Group B di tahun 1984, bersama 205 Turbo 16. Mobil reli tersebut mengantar Peugeot meraih gelar juara dunia di kelas pabrikan pada tahun 1985 dan 1986. Sosok pereli yang mengawal kesuksesan tersebut ialah Ari Vatanen, Timo Salonen, dan Juha Kankkunen.

Usai era reli Group B di akhir tahun 1986, Peugeot membawa 205 Turbo 16 menuju ajang yang lebih menantang, yaitu reli Paris-Dakar. Keputusan tersebut memang tidak sia-sia, gelar juara diraih pada tahun 1987 dan 1988. Ari Vatanen dan Juha Kankkunen lagi-lagi menjadi ‘joki’.

Setelah perjalanan produksi selama 15 tahun, lebih dari 5,2 juta unit Peugeot 205 yang diciptakan. Mobil kompak ini langsung membuat pondasi kuat bagi Peugeot dalam menciptakan generasi penerusnya yang berbodi kompak, yaitu 206, 207, dan 208.

Peugeot Django_1

Peugeot Motocycles Hadir Kembali ke Tanah Air

Peugeot Motocycles resmi ‘comeback’ ke Indonesia melalui Moto8 Group sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (APM) sepeda motor Peugeot di Tanah Air. Kembalinya Peugeot Motocycles di Indonesia tentunya semakin meramaikan segmen skuter premium. Khusus untuk pasar Indonesia, Peugeot mengandalkan model skuter legendarisnya Django yang dinilai paling cocok dengan karakter dan selera konsumen lokal.

“Peugeot Django merupakan model yang paling diminati di pasar Indonesia. Terbukti, populasi Django di Indonesia masih menjadi yang terbesar dibandingkan model-model lainnya. Karena itu, untuk saat ini kami optimis model Django tetap punya penggemar. Namun perlahan tapi pasti kami akan memboyong model-model lain untuk pasar Indonesia,” ujar Firstio Dhenoviasa, selaku Marketing Head Moto8 Group.

Target Django

Django merupakan sepeda motor desain retro dengan fitur terkini. Motor ini menyasar kaum urban serta generasi muda yang aktif, memiliki karakter kuat, serta kepribadian menarik. “Hal tersebut yang membuat Django menjadi skuter ideal bagi kaum urban yang memiliki cita rasa tinggi,” imbuh Firstio.

Secara keseluruhan, Peugeot Django menawarkan banyak keunggulan. Mulai dari desain, kenyamanan berkendara, ergonomis, hingga kapasitas bagasi luas. Panel instrumen mengkombinasikan gaya analog dan digital, didukung layar LCD yang menampilkan beragam informasi.

Kelengkapan Menarik

Ruang bagasi di bawah jok dapat menyimpan helm serta benda sehari-hari yang dibutuhkan oleh pengendara. Tak hanya itu, terdapat dua boks yang dapat dikunci di depan untuk menyimpan barang-barang kecil. Boks sebelah kiri untuk pengisian bahan bakar dan yang di sebelah kanan dilengkapi soket 12V untuk mengisi daya ponsel.

Selayaknya sepeda motor premium, lampu depan dan belakang sudah menggunakan LED. Posisi berkendara juga didesain memberikan kenyamanan untuk orang-orang dengan tubuh tinggi besar maupun bertubuh mungil. Bobot dan dimensi Django juga membuatnya mudah dikendarai oleh pengendara pemula.

Peugeot Django menggunakan mesin 1 silinder empat langkah Easymotion 150 cc, dengan injeksi bahan bakar elektronis, dan berpendingin udara. Mesin tersebut mampu menyemburkan tenaga maksimal 11,3 hp dan torsi maksimal sebesar 9,2 Nm.

Suspensi depan memakai jenis teleskopik dan belakang pakai monoshock. Ban depan pakai ukuran 120/70 dan belakang 120/70. Keduanya membalut velg ukuran 12 inci dengan desain unik yang menambah tampilan retro. Terkait pengereman, Peugeot Django dilengkapi cakram ukuran 200 mm untuk depan. Sedangkan belakang memakai cakram 190 mm. Sistem pengeremannya sudah menggunakan ABS.

Peugeot Django menawarkan beragam pilihan warna menarik yang menyesuaikan selera konsumen antara lain Milky White, Adventure Green, Racing Green. Tersedia juga warna two tone yakni Ink Black & Mad Black, Milky White & Deep Ocean Blue, serta Dragon Red & Milky White. Peugeot Django saat ini sudah tersedia di outlet resmi Peugeot Motocycles. Calon konsumen bisa meminangnya dengan banderol Rp 65 juta (on-the-road Jabodetabek).

Peugeot 408 Terbaru Siap Tampil Di Brussels Motor Show 2023 

Salah satu pameran otomotif tertua di dunia, Brussels Motor Show yang tahun ini merupakan perhelatan ke-100 akan segera dimulai minggu ini. Pabrikan otomotif asal Prancis, Peugeot akan turut memamerkan sederet model mobil penumpang dan komersial mereka pada tanggal 14 – 22 Januari 2023. Salah satu yang menarik adalah PEugeot 408. 

Yang menarik dari Peugeot 408. Tak hanya mengusung mesin bensin, namun dikabarkan bakal hadir dalam dua varian Plug-in Hybrid dengan desain yang ‘berani’ khas sebuah Peugeot. Lengkap dengan logo singa jingkraknya yang baru. 

Untuk versi bermesin bensin, 408 dibekali dengan mesin 3-silinder PureTech dengan output tenaga maksimum 130 hp. Sedangkan pada varian Plug-in Hybrid akan tersedia dalam versi beroutput 180 hp dan 225 hp. Keseluruh varian tersebut menggunakan transmisi automatic 8-speed.

 

Sebagai pasokan daya listrik, varian Plug-in Hybrid memanfaatkan baterai berkapasitas daya 12.4 kWh yang akan memberi asupan suplemen tenaga sebesar 102 kW atau setara 136,7 hp.

Untuk pengisian ulang daya baterai, 408 akan ditawarkan dengan dua jenis on-board charger. Charger fasa-tunggal berdaya 3.7 kW menjadi kelengkapan standard pada 408. Sedangkan charger fasa-tunggal berdaya 7.4 kW tersedia sebagai paket opsional. Lama pengisian ulang daya listrik memakan waktu antara 2 jam hingga 7 jam, bergantung pada jenis soket sumber listrik yang tersedia.

 

Model mobil lain yang juga akan dipamerkan oleh Peugeot antara lain e-208 GT, 308 SW, 508 PSE serta hypercar 9X8. Jajaran SUV hybrid seperti e-2008, 3008 yang juga akan ditampilkan oleh Peugeot diharapkan bakal mampu menyedot perhatian ribuan pengunjung yang akan menyambangi gedung pameran Brussels Expo.

 

Skuter dan Motor Peugeot Model 2023 Akan Segera Dipasarkan

Jika anda mengira brand Peugeot hanya memproduksi mobil, mungkin anda harus melihat sederet produk roda dua terbaru dari pabrikan asal Prancis ini. Ini dia jajaran skuter dan sepeda motor Peugeot untuk tahun 2023 yang akan segera dipasarkan secara global dalam waktu dekat.

Peugeot XP400

Skutik ADV Peugeot XP400 merupakan skuter serbaguna yang mengkombinasikan kenyamanan berkendara khas skuter dan karakter petualang yang tangguh. Tak hanya nyaman sebagai kendaraan harian dalam kota, namun juga nikmat diajak touring maupun berpetualang di trek semi off-road.

Pesaing Honda ADV 350 di pasar Eropa ini dibekali mesin 400 cc PowerMotion berstandar emisi Euro5 dengan output tenaga 36,6 hp pada 8.150 rpm dan torsi maksimum 38,1 Nm pada 5.400 rpm.

XP400 hadir dalam 2 variant dengan tampilan dan opsi warna berbeda. Untuk variant Allure yang elegan hadir dalam warna Aurora Satin Green dan Sideral Mat Black. Sementara variant GT yang tampil  lebih garang dilengkapi windshield berkelir gelap, pelindung tubular, serta lampu spot tambahan. Tersedia dalam warna Shark Gray dan Snow White.

Peugeot PM-01 300 & 125

Setelah cukup lama absen tak memproduksi naked bike, Peugeot akhirnya kembali dengan motor bergaya neo-retro berlabel PM-01. Tak hanya satu model, tapi dua sekaligus yakni versi 300 cc dan 125 cc.

PM-01 300

Jadi pendatang baru di kelas 300 cc, PM-01 300 bakal berhadapan dengan Honda CB300R dan BMW G 310 R.

Mesin 4-tak silinder tunggal 292,4 cc yang diusungnya menghasilkan tenaga maksimum 29 hp pada 9.000 rpm dan puntiran torsi sebesar 23 Nm pada 7.000 rpm.

Suspensi menggunakan garpu up-side down 41 mm di depan dan monoshock pada swing arm belakang. Rem mengandalkan cakram 280 mm dan kaliper 4-piston (depan) serta cakram 240 mm dengan kaliper piston tunggal (belakang).

PM-01 125

Sepintas tampilan PM-01 125 identik dengan versi 300 cc. Namun ternyata ada sedikit perbedaan, terutama pada ukuran knalpot dan warna garpu depannya.

Mesin silinder tunggal 124,8 cc yang dibekalkan, memiliki output tenaga 14 hp pada 9.500 rpm dengan torsi 11 Nm pada 7.500 rpm.

Ukuran monoshock, cakram rem maupun velg CW 12-spoke 17-inci berbalut ban 110/70 R17 (depan) dan150/60 R17 (belakang) pada kedua varian tak ada perbedaan.

Peugeot e-Streetzone

Tak hanya membuat mobil listrik, Peugeot pun memproduksi skuter listrik (skutrik) yakni e-Streetzone.

Desainnya yang trendy cocok untuk para remaja. Skutrik yang setara skuter 50 cc ini dibekali motor listrik berdaya 2,6 kW yang setara 3,5 hp. Sebagai pasokan listrik, terdapat dua slot untuk baterai lithium-ion berdaya 21,7 kWh.

Kecepatannya yang hanya 45 km/jam membuat e-Streetzone cocok di lingkungan perumahan, atau dalam kota. Dengan baterai ganda, daya jelajahnya mampu mencapai 112 km pada mode ECO.

Django EVO

Peugeot Django EVO ditujukan bagi penyuka skutik premium tampil dengan gaya retro-modern yang begitu memikat.

Variant dengan radiator dibekali mesin 124,8 cc bertenaga 12,9 hp pada 8.500 rpm dengan torsi12 Nm pada 6.500 rpm. Sedangkan untuk versi tanpa radiator output tenaganya 11 hp dengan torsi 9,5 Nm.

Panel instrument menggunakan layar TFT. Fitur yang dibekalkan meliputi rem ABS, Smart Key dan START/STOP, soket USB plus koneksi ponsel i-Connect.

Peugeot Tweet

Skuter matic Peugeot Tweet untuk tahun 2023 hadir dalam 3 variant yakni 50 cc,125 cc dan 200 cc. Varian 50 cc bagi para pemula output tenaganya 3,1 hp dengan torsi 3 Nm. Untuk varian 125 dibekali mesin 124,6 cc bertenaga 11,42 hp, torsi 10,3 Nm. Top speednya mencapai 98 km/jam. Sedangkan versi 200 cc output tenaganya 12,7 hp dengan torsi 125,6 Nm.

Ketiganya akan hadir pada kwartal pertama tahun ini dengan pilihan warna Jet Black, Pacific Blue, Antartica White dan Graphite Grey.

 

Inception Concept, Visi Masa Depan Peugeot Di Era Elektrifikasi

Konsep desain super saloon futuristik Inception Concept dari pabrikan asal Prancis, Peugeot dipamerkan dalam event Consumer Electronics Show (CES) 2023 di Las Vegas, Amerika Serikat akhir pekan ini.

Sepintas, mobil bertenaga listrik ini mengingatkan kami pada Peugeot e-Legend Concept yang tampil di Paris Motor Show tahun 2018 silam. Konsep desain e-Legend yang juga mobil bertenaga listrik nampaknya dikembangkan lebih lanjut.

Inception yang memiliki arti “permulaan” seolah menggambarkan visi masa depan Peugeot dalam menyongsong era elektrifikasi otomotif modern global.

Tak hanya sekadar ramah lingkungan dalam hal bebas emisi gas buang. Hampir seluruh komponen maupun bahan material yang digunakan pada mobil ini pun ramah lingkungan serta dapat didaur ulang.

Tak hanya pada area interior saja, namun juga pada panel body. Tak lebih dari 50 persen saja bahan baja yang digunakan pada body mobil ini.

Body Berteknologi Kaca Helm Astronot

Yang mencengangkan dari mobil ini adalah body depan hingga atap kabinnya mengkilap seperti kaca. Ya, sekira 7,25 m2 dari eksterior mobil ini memanfaatkan teknologi pelapisan multi-chrome metal oksida yang biasa digunakan pada kaca helm astronot.

Bonnet, headlamp dan grille yang terinspirasi dari e-Legend membuat tampilannya terlihat brutal dan agresif. Desain bodynya yang sangat aerodinamis pun terlihat seperti sebuah supercar.

Pada pintu terdapat sensor pendeteksi. Jika pengemudi terdeteksi menghampiri mobil, handle pintu yang juga berfungsi sebagai layar digital secara otomatis akan menampilkan info baris kapasitas daya baterai. Keren…

Platform Modular STLA Large

Sebagai bagian dari grup raksasa otomotif Stellantis, Peugeot diuntungkan dengan tersedianya beragam platform dan teknologi mutakhir. Rancang bangun yang digunakan oleh Peugeot pada Inception Concept adalah platform modular STLA Large. Platform ini dapat diaplikasikan pada model kendaraan sedan maupun SUV bertenaga listrik berukuran besar.

Platform yang dikhususkan untuk mobil listrik ini terdiri dari tiga teknologi mutakhir berbasis kecerdasan artifisial sebagai pilar utama: STLA Brain, STLA SmartCockpit serta sistem otonom level 4 STLA Autodrive.

Sebagai penggerak, Inception Concept dilengkapi dua motor listrik yang terpasang pada masing-masing poros roda dengan output daya total 500 kW atau setara 680 hp. Mobil ini digadang hanya butuh 3 detik untuk mencapai angka 100 km/jam.

Baterai berdaya 100 kWh yang diusungnya digadang mampu menghasilkan daya jelajah hingga 800 km. Kurang lebih setara jarak dari Paris ke Marseille atau dari Brusells ke Berlin, dan hanya dengan satu kali pengisian daya.

Dengan arsitektur sistem kelistrikan bertegangan 800V, mobil ini dapat menggunakan perangkat charger ultra cepat yang dapat terkoneksi via soket inlet pada bonnetnya. Hanya butuh 5 menit untuk mengisi daya baterai hingga 20 persen yang cukup untuk menjelajah sejauh 150 km.

Sayangnya, pihak pabrikan tak menyebut secara rinci jenis baterai yang digunakan tersebut.

Steer-By-Wire dan Hypersquare, Teknologi Kemudi Mutakhir Masa Depan

Teknologi kemudi steer-by-wire yang dibekalkan pada mobil ini pun sangat canggih. Perangkat mekanis penghubung antara setir dan sistem mekanisme kemudi digantikan dengan sensor elektronik. Dengan demikian, kinerja maupun respon kemudi menjadi lebih cepat dan presisi. Ya, prinsip kerjanya mirip dengan kemudi pada pesawat tempur generasi kelima.

Setirnya… ehm.. maksud kami kemudi “Hypersquare” yang menjadi pegangan pengemudi memanfaatkan teknologi digital. Sesuai namanya, bentuknya memang kotak, dan pada bagian tengah terdapat layar digital multifungsi.

Informasi berkendara dan tombol kendali virtual untuk berbagai fitur berkendara terintegrasi pada layar. Jadi, tangan pengemudi tak perlu repot gentanyangan menjelajahi beragam tombol pada dashboard.

Area interiornya yang berdesain futuristik dilengkapi dengan jok Comfort Fit yang dapat beradaptasi dengan ukuran tubuh penumpang. Sistem tata audio hightech lansiran Focal pun diimbuhkan pada kokpit mobil ini.

Yang cukup mengejutkan dan bikin geleng kepala adalah lantai kabinnya. Saat fitur Autodrive diaktifkan, pada lantai kabin akan muncul layar panoramik.

Peugeot tak menyatakan secara gamblang bahwa mobil ini bakal diproduksi. Hanya saja, teknologi dari mobil ini akan digunakan pada mobil Peugeot mulai tahun 2025 mendatang. Nah, jadi makin penasaran…

Pabrik Toyota

Bukan Mobil, Ini Yang Pernah Dibuat Oleh Pabrikan Otomotif Dunia

Tidak semua pabrikan otomotif seperti sekarang. Masa lalu mereka kadang tidak ‘nyambung’ dengan apa yang Anda lihat sekarang. Mulai dari pembuat mesin tenun, kulkas, payung sampai jasa konstruksi dilakoni sebelum membuat dan menjual kendaraan.

Perusahaan Konstruksi

Hyundai Pony

Sebelum jadi pabrikan mobil raksasa seperti sekarang, Hyundai didirikan sebagai perusahaan konstruksi pada 1947. Namanya Hyundai Engineering and Construction Company. Hyundai Motor Company, yang membuat mobil, baru berdiri tahun 1967. Produk pertamanya adalah mobil rebadge Ford Cortina. Mobil hasil karya mereka sendiri hadir tahun 1974 bernama Hyundai Pony, namun kelahirannya juga dibantu oleh Mitsubishi.

Pembuat Sespan

Swallow SS1

Veteran perang dunia pertama asal Inggris, William Walmsley dan William Lyons adalah penggila sepeda motor. Usai perang, keduanya mendirikan pabrik sidecar (sespan) Swallow Sidecar Company di kota Blackpool, Inggris. Usaha ini rupanya sukses sampai harus mencari tempat yang lebih besar di Coventry.

Jenuh, mereka akhirnya memutuskan membuat karoseri mobil. Klien utamanya Fiat, Austin dan pabrikan mobil bernama Alvis. Usaha ini juga sukses. Jenuh dan ingin terus berinovasi, mereka akhirnya bikin mobil sendiri. Namanya SS1 dan muncul pertama di London Auto Show 1931. Empat tahun kemudian, perusahaan ini ganti nama menjadi Jaguar.

Perusahaan Sakit Hati

Lamborghini 350 GT

Seorang pembuat traktor sukses membeli Ferrari. Karena tidak puas dengan beberapa komponennya, ia komplain langsung kepada Enzo Ferrari. Sayang, urusan memelihara hubungan baik dengan konsumen sepertinya tidak ada di benak pembuat mobil eksotis itu. “Tahu apa kamu pembuat traktor soal mobil sport?” mungkin begitu ucapan Ferrari.

Merasa sakit hati, pengusaha traktor bernama Ferruccio Lamborghini lantas balik ke pabriknya, dan minta salah seorang mekanik memeriksa mobil tersebut. Terkejut, karena komponen kopling yang dipakai sama seperti yang ada di traktor Lamborghini. Tapi harga yang terpasang di mobil mahal sekali. Ferrucio pun bertekad untuk bikin mobil sendiri. Lahirlah Automobili Lamborghini pada tahun 1963. Produk pertamanya Lamborghini 350 GT.

Dari Hulu ke Hilir

Mitsubshi Model A

Perusahaan perkapalan bernama Tsukumo Shokai berdiri tahun 1870 di Jepang. Didirikan oleh Iwasaki Yataro. Tiga tahun kemudian, namanya berubah jadi Mitsubishi. Usaha perkapalan ini sangat sukses sehingga untuk mendukung jalannya usaha, mereka menyediakan sendiri apa yang diperlukan. Batu bara untuk kapal? Punya tambangnya sendiri. Untuk pemeliharaan, galangan kapal juga punya. Bahan baku baja untuk membuat kapal juga disediakan oleh pabrik sendiri. Karena semua dilakukan sendiri, mereka jadi punya pengetahuan yang luas. Bahkan sampai bisa bikin pesawat.

Tahun 1917, Mitsubishi memperkenalkan Model A. Mobil yang produksi pertama mereka, jiplakan dari Fiat Tipo 3. Dan yang menarik, ini dibuat oleh Mitsubishi Shipbuilding Co. Perusahaan yang bikin kapal. Mitsubishi lantas menyatukan (merger) perusahaan pembuat kapal dan pesawat terbang menjadi Mitsubishi Heavy Industry (MHI). Salah satu fokusnya adalah bikin mobil. Ternyata bisnis ini berkembang pesat, sehingga MHI harus membuat anak perusahaan baru, Mitsubishi Motors Corporation. Hingga sekarang.

Usaha Keluarga Memproduksi Kebutuhan Rumah Tangga

Peugeot

Garam, merica dan gilingan kopi adalah produk pertama yang dibuat oleh sebuah keluarga di Perancis. Kemudian berkembang jadi membuat payung dan sepeda. Mencoba peruntungan lain, Armand Peugeot dan rekannya Leon Serpollet kemudian membuat mobil pertama mereka. Mobil roda tiga dengan penggerak mesin uap, hadir 1889. Sekarang, lihat saja sebesar apa perusahaan Peugeot.

Pembuat Mesin Tenun

Suzulight

Anak seorang petani kapas di Jepang membuat mesin tenun otomatis yang memudakan proses penenunan. Mesin ini banyak disukai sehingga ia lantas melakukan ekspor. Nama anak itu adalah Michio Suzuki. Dari usaha tersebut, tahun 1937 ia menyadari banyak orang memerlukan mobil. Proses riset dan pengembangan sempat terhenti karena perang, tahun 1955 Michio dan timnya berhasil membuat Suzulight, mobil penumpang ukuran kecil yang menandakan Suzuki mulai memasuki kancah persaingan membuat kendaraan roda empat. Motornya? Itu lebih awal lagi. Tahun 1953 mereka memperkenalkan Diamond Free. Sepeda yang dipasangkan mesin 60 cc.

Pembuat Mesin Tenun (2)

Toyota AA

Michio Suzuki bukan satu-satunya yang punya ide untuk membuat dan ekspor mesin tenun. Sebelum punya divisi otomotif, Sakichi Toyoda juga produsen mesin tenun otomatis pada tahun 1924. Nama perusahaannya Toyoda Automatic Loom Works. Namun putranya, Kiichiro Toyoda punya ide berbeda: Mobil. Kiichiro menjelajahi Amerika dan Eropa untuk melihat bagaimana produksi dan pemasaran sebuah mobil. Tahun 1936 lahirlah Toyota AA, mobil penumpang pertama mereka. Kenapa Toyota, bukan Toyoda? Menurut beberapa sumber, dalam huruf Kanji, simbol Toyota dibuat dalam delapan tarikan. Delapan adalah angka keberuntungan. Pabrikan otomotif Toyota Motor Company lahir 1937 tumbuh besar seperti sekarang.  

Jualan Kulkas

Geely

Tahun 1986, pria bernama Li Shufu asal Tiongkok memulai usaha membuat dan memasarkan kulkas. Modalnya ia pinjam dari keluarga. Sukses, usahanya berkembang. Ia lantas mengembangkan sayap ke sektor otomotif. Bikin mobil sendiri bernama yang bentuknya tidak bisa dibilang bagus berbasis Daihatsu Charade. Itu terjadi tahun 1998. Kegigihan Li Shufu terus memberikan hasil positif, sekarang perusahaan pembuat kulkas bernama Geely itu mengusai pabrikan otomotif besar seperti Volvo, Lotus, Proton, Smart, Zeekr dan lainnya. 

New Peugeot 408 PHEV

New Peugeot 408 Siap Meluncur Dengan Versi PHEV

New Peugeot 408 akan segera diluncurkan bulan depan. Variannya komplit. 

Peugeot tengah bersiap untuk meluncurkan generasi terbaru berteknologi PHEV. Peluncuran New Peugeot 408 akan mengambil momen di perhelatan Paris Motor Show 2022 pada Oktober mendatang. Rencananya crossover berbody fastback ini akan menempati posisi di antara model 508 dan 3008. Ya, 408 sekarang fastback. 

Dengan platform EMP2, New Peugeot 408 akan hadir dalam varian bermesin konvensional, plug-in hybrid (PHEV), dan juga varian EV yakni e408 yang akan diluncurkan pada awal tahun 2023 mendatang. Varian peminum jus dinosaurus sebagai model entry-level akan dibekali mesin bensin 1.2-liter 3-silinder turbo dengan output tenaga 128 hp. Namun pihak pabrikan mengatakan bahwa varian ini akan digantikan dengan versi mild hybrid pada akhir tahun 2023.

Peugeot 408 PHEV

Untuk versi plug-in hybrid (PHEV) akan hadir dalam dua varian, Hybrid 180 dengan output tenaga 180 hp dan Hybrid 225 yang bertenaga 225 hp. Kedua varian ini dibekali mesin bensin 4-silinder 1.6-liter turbocharged plus motor listrik dengan baterai berdaya 12.4 kWh.

Pengisian daya baterai hingga penuh butuh waktu tak sampai 2 jam dengan charger berdaya 7 kW. Sistem plug-in hybrid ini juga digunakan pada model 308, 508 dan 3008 PHEV dengan daya jelajah hingga 62 km pada mode EV.

Seluruh varian 408 dibekali transmisi automatic 8-speed. Perihal akselerasi 0-100 km/jam, akan butuh waktu setidaknya sekira 10 detik untuk varian bermesin 1.2-liter dan 8,5 detik untuk varian Hybrid 225.

Pada varian EV yakni e-408 nantinya bakal dibekali dengan baterai berdaya lebih besar yakni 54 kWh. Peugeot mengklaim pengisian daya baterai pada e-408 dari level 20 hingga 80 persen hanya butuh waktu sekitar 25 menit menggunakan charger berdaya 100 kW seperti pada e308. Demikian pula dengan daya jelajah e-408 diperkirakan hanya terpaut sedikit lebih pendek dari e-308 yang mampu menempuh jarak 396 km. Rizky Vox

 

Peugeot Perkenalkan Model 308 Versi EV

Peugeot 308 tak ingin ketinggalan untuk menggunakan motor listrik sebagai sumber tenaganya.

Jajaran model Peugeot 308 akan bertambah dengan hadirnya versi bertenaga listrik e-308. Mobil yang sedianya mulai dipasarkan di Eropa pada pertengahan tahun 2023 mendatang ini akan tersedia dalam versi hatchback maupun wagon.

Sebagai sumber penggerak, e-308 dibekali motor listrik beroutput daya 156 hp dengan torsi maksimum 260 Nm yang terpasang pada poros roda depan. Pasokan energi listrik disuplai dari baterai lithium-ion berdaya 54 kWh (daya terpakai sebesar 51 kWh) dengan sistem pengisian ulang daya baterai bertegangan 400-volt.

Pengemudi dapat memilih mode berkendara eco, normal, dan sport. Sedangkan mode brake drive akan meningkatkan kemampuan pengereman regeneratif guna mengisi ulang daya listrik baterai. Untuk pengisian ulang kapasitas daya baterai dari level 20 persen menjadi 80 persen hanya butuh waktu 25 menit menggunakan sistem charger arus listrik DC 100 kW. Peugeot juga membekalkan soket sistem pengisian ulang daya baterai untuk sumber listrik arus searah (AC) tiga fase dengan pengisian daya hingga 11 kW.

Kendati pihak pabrikan tak menjelaskan secara rinci perihal daya jelajah maksimum dari e-308, namun mobil ini diklaim mampu menjelajah hingga 400 km. Peugeot juga mengklaim bahwa e-308 memiliki konsumsi daya di kisaran 12,7 kWh/100 km. Jika klaim tersebut terbukti benar adanya, maka konsumsi energi e-308 lebih ekonomis bila dibandingkan dengan kompetitor di kelasnya seperti Hyundai Kona Electric (13,1 kWh), Tesla Model 3 (13,4 kWh), dan Kia Niro (16,2 kWh).

Untuk pasar global, Peugeot e-308 akan dipasarkan dalam varian entry-level Allure dan varian GT. Sedangkan untuk pasar domestik Perancis e-308 hadir dalam varian GT dan GT Premium. Sedangkan varian plug-in hybrid (PHEV) hanya tersedia dalam varian GT Sport. Perihal harga jual baik global maupun domestik Perancis, pihak pabrikan akan mengumumkan secara resmi saat model e-308 resmi dipasarkan pada tahun 2023 mendatang.