Chery Family Care Gerak Cepat Bantu Korban Banjir Sumatera 

Chery Family Care sebagai moto global kepedulian terhadap pelanggan melalui PT Chery Sales Indonesia (CSI) bergerak cepat dengan menghadirkan program khusus “Chery Flood Care” menuju Pulau Sumatera.

Diketahui, intensitas hujan tinggi telah memicu banjir besar di sejumlah wilayah Pulau Sumatera. Musibah ini juga menyebabkan kerugian materiil yang masif.

Alhasil program ini langsung dijalankan dan difokuskan untuk membantu para konsumen yang memerlukan perbaikan kendaraan akibat banjir dan longsor.

“Kami turut prihatin atas kondisi terkini di berbagai wilayah Indonesia. Chery Flood Care merupakan bagian dari komitmen Chery serta upaya untuk mengedepankan layanan yang fokus kepada pelanggan dalam situasi apapun,” tutur Rifkie Setiawan, Head of Brand & Marketing Department PT Chery Sales Indonesia.

Program Chery Flood Care dimulai dari 1 Desember – 30 Januari 2026. Chery menyiapkan beberapa layanan prioritas yang dirancang untuk memberikan peace of mind bagi konsumen di wilayah terdampak.

Towing Gratis

Layanan paling krusial ini berlaku untuk seluruh pemilik mobil Chery yang kendaraannya terdampak banjir atau longsor di wilayah Sumatera, sehingga proses evakuasi kendaraan dapat dilakukan lebih cepat dan aman.

Dengan towing gratis ini, pemilik kendaraan tak perlu khawatir soal biaya awal evakuasi yang biasanya cukup mahal di kondisi bencana.

Diskon Suku Cadang

Tidak berhenti pada bantuan darurat, Chery juga menghadirkan keringanan biaya perbaikan.

Melalui Chery Flood Care, konsumen mendapatkan:

Diskon 50 persen untuk seluruh suku cadang (maksimal potongan Rp 5.000.000)

Diskon 10 persen untuk biaya jasa perbaikan. Insentif ini diharapkan menjadi langkah efektif untuk mempercepat pemulihan kendaraan, sehingga mobilitas konsumen bisa segera kembali normal setelah bencana.

Seluruh layanan Chery Flood Care dapat diakses 24 jam, termasuk bantuan darurat dan konsultasi teknis melalui nomor bebas pulsa 0800-1-797979.

 

Mobil Listrik Melintasi Genangan Air? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

Saat ini, mobil listrik (EV) mulai menjadi pilihan untuk aktivitas sehari-hari, baik untuk perjalanan di dalam kota maupun antar kota. Beragam model dan pilihan mobil listrik menawarkan berbagai keunggulan. Mulai dari desain futuristik hingga teknologi canggih, yang memberikan fitur kenyamanan dan keselamatan berkendara. Namun, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan dan potensi banjir di beberapa wilayah, pengguna EV perlu memahami sejumlah tips, terutama saat melintasi area dengan genangan air atau banjir.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mobil listrik Anda melewati genangan, atau bahkan sudah terlanjur terkena banjir:

  • Pastikan genangan tidak melebihi setengah tinggi ban. Sebelum melintasi genangan air, pastikan bahwa kedalaman genangan tidak lebih dari setengah tinggi ban kendaraan. Jika kedalamannya lebih tinggi, sebaiknya cari jalur alternatif yang lebih aman.
  • Kecepatan berkendara di bawah 10 km/jam. Pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan kendaraan ketika melewati genangan air, guna menghindari kerusakan pada kendaraan, dan memastikan keselamatan diri serta pengendara lainnya.
  • Batas waktu berhenti tidak lebih dari 30 menit saat terjebak macet. Jika sudah melebihi waktu tersebut, pengemudi diminta untuk mengambil tindakan yang aman. Seperti mencari lokasi aman untuk berhenti atau melanjutkan perjalanan dengan hati-hati.

Apabila kendaraan terendam air akibat banjir, maka tindakan berikut harus segera dilakukan:

  • Jangan menyalakan mobil listrik Anda. Jika sudah terendam banjir, jangan mencoba untuk menyalakan EV yang telah terendam air. Biarkan kendaraan benar-benar kering terlebih dahulu. Setelah itu, kendaraan harus segera dibawa ke dealer resmi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
  • Lepaskan Parking Brake secara manual. Pastikan untuk melepaskan parking brake (rem parkir) secara manual, karena kendaraan yang terendam air tidak boleh dihidupkan sama sekali, jika belum benar-benar kering.

Harus Benar-Benar Kering

“Intinya, kendaraan harus dalam keadaan mati atau tidak dihidupkan saat proses evakuasi, terutama untuk EV. Hal ini sangat penting, apabila EV terendam banjir, maka risiko kerusakan pada sistem kelistrikan akan meningkat jika kendaraan dinyalakan. Oleh karena itu, pastikan mobil listrik tidak dihidupkan sama sekali, setelah terpapar air untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” jelas Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales PT Neta Auto Indonesia.

Dengan mengikuti sejumlah tips di atas, pengalaman berkendara tidak hanya lebih aman dan nyaman, namun juga siap menghadapi segala situasi jalanan, dan kondisi cuaca. Jangan lupa juga untuk mencari informasi lebih lengkap, terkait daerah terdampak banjir sebelum Anda berkendara.