CEO GWM Indonesia Bagus Susanto Resmi Dilantik Untuk Optimalkan Laju Bisnis

CEO GWM Indonesia Bagus Susanto resmi dilantik untuk optimalkan laju bisnis di Tanah Air. Hal ini bagian strategi guna meningkatkan kinerja dan performa di pasar otomotif Indonesia.

Inchcape Indonesia mendapuk Bagus Susanto sebagai Chief Executive Officer (CEO) GWM Indonesia. Posisi baru yang diemban Bagus Susanto berlaku mulai 10 Juli 2025.

Proses tumbuh kembang brand GWM di Indonesia kini menjadi tanggung jawab Bagus Susanto selaku decision maker. Fokus utama yang akan dilakukan saat ini adalah meramu formulasi strategi jangka panjang yang berkelanjutan dan peningkatan kinerja operasional GWM di Indonesia. Indonesia adalah salah satu pasar otomotif paling strategis dan dinamis di Asia. Kultur dan karakter konsumen Indonesia yang unik. Butuh sentuhan pendekatan yang luwes dengan berbagai ide segar yang kreatif serta atraktif.

Harapan Besar GWM

CEO GWM Indonesia Bagus Susanto bukanlah nama yang asing di industri otomotif di Indonesia. Bagus telah berkiprah selama hampir 30 tahun. Beragam posisi jabatan penting pernah diembannya.

Tak hanya di lingkup bisnis dan industri otomotif nasional, tapi juga di regional Asia-Pasifik serta Korea Selatan.

Berbagai pencapaian prestasi diraihnya di sektor penguatan divisi penjualan maupun pengembangan produk. Hal serupa semoga dapat dicapai oleh Bagus Susanto bersama GWM di Indonesia.

Colin Christie, Regional Director of Strategy and Transformation Asia-Pacific, Inchcape, menyampaikan bahwa penunjukan Bagus Susanto sebagai CEO GWM Indonesia mencerminkan komitmen Inchcape untuk memperkuat posisi GWM di pasar otomotif Indonesia yang terus berkembang pesat.

“Dengan rekam jejak kepemimpinan yang kuat, pemahaman mendalam terhadap pasar lokal, serta pengalaman global, kami percaya Bagus akan mempercepat implementasi strategi pertumbuhan GWM dan menghadirkan portofolio kendaraan yang unggul, relevan, serta dapat dipercaya konsumen Indonesia,” papar Colin Christie.

Terkait penunjukan dirinya sebagai CEO GWM Indonesia, Bagus Susanto merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan untuk memimpin GWM Indonesia di fase penting pertumbuhannya.

GWM memiliki visi jangka panjang dan optimisme yang kuat untuk pasar otomotif Indonesia. Dukungan penuh Inchcape, terutama dalam hal fasilitas manufaktur menjadi pondasi penting untuk mewujudkan tumbuh kembang brand GWM di Tanah Air.

“Saya optimistis kami dapat menghadirkan solusi mobilitas yang relevan dan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan industri otomotif nasional,” paparnya.

Perakitan Lokal GWM

Kehadiran brand Great Wall Motor (GWM) di Indonesia berada di bawah naungan PT Inchcape Indomobil Energi Baru (IIEB). Perusahaan ini merupakan hasil kerja sama antara PT Indomobil Group dan Inchcape, perusahaan global yang bergerak di bidang distribusi dan layanan otomotif.

Guna meraih sukses di Indonesia, GWM telah melakukan perakitan unit kendaraan secara lokal. Salah satu mobil unggulan GWM yakni Haval Jolion HEV sudah dirakit di Inchcape Manufacturing Facility, yang berlokasi di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat sejak September 2024.

Mobil yang dirakit statusnya IKD atau Incompletely Knocked Down, yang artinya kendaraan diimpor dengan kondisi tidak utuh, atau komponennya tidak lengkap. Sebagian besar masih diimpor, termasuk baterai untuk kerja teknologi hybrid-nya.

Lini produksi dan operasional logistik yang dialokasikan untuk GWM Indonesia luasnya sekira 20.277 meter persegi dari total areal fasilitas Inchcape Manufacturing Facility yang mencapai 411.392 meter persegi.

Dengan kapasitas produksi mencapai 70.000 unit per tahun, operasional produksi unit kendaraan GWM dikelola lebih dari 100 personel khusus di bidang Produksi, Manajemen Kualitas, Teknik, dan Logistik.

Proses produksi melewati beberapa station termasuk assembly tahap awal, instalasi kelistrikan, insulasi peredam, pemasangan pintu, hingga quality control. Kualitas proses produksi dan unit kendaraan yang dirakit sesuai dengan standar baku mutu GWM global.

Dalam waktu dekat GWM berencana untuk mulai memproduksi secara lokal mobil listrik Ora 03 (Good Cat) di fasilitas yang sama. Paling cepat pada akhir tahun 2025.

Secara bertahap GWM Indonesia akan meluncurkan berbagai lini produk terbaru. Hal tersebut sejalan dengan strategi global GWM yakni “All Scenarios, All Powertrains, All Users”. GWM terus berupaya menyediakan solusi kendaraan yang relevan di berbagai segmen dan kebutuhan mobilitas guna menjawab beragam kebutuhan konsumen.

Menyelami Teknologi Hybrid Milik GWM Haval

Teknologi hybrid memang bukan barang baru, namun selalu menarik untuk diselami. Seperti acara yang diiniasi oleh Great Wall Motor (GWM) Indonesia, dalam memaparkan inovasi teknologi hybrid terbaru pada Haval Jolion HEV. Workshop yang diselenggarakan oleh Inchcape GWM Retail Indonesia (IGRI) ini, diisi dengan penjelasan mendalam mengenai keunggulan teknologi hybrid Haval Jolion.

Haval Jolion HEV dirancang untuk memberikan keseimbangan antara performa, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan berkendara. Mobil ini menggunakan platform L.E.M.O.N., dilengkapi dengan Dedicated Hybrid Transmission (DHT), serta tentunya mesin 1.5 liter. Output maksimal yang dihasilkan oleh gabungan mesin dan motor listriknya ialah 187 hp. Sedangkan torsi puncak mencapai 375 Nm.

Pengalaman berkendara yang tenang dan nyaman, tidak terlepas dari minimnya aspek NVH (Noise, Vibration, Harshness) pada Haval Jolion. Desain chassis yang ringan namun kokoh, Haval Jolion mampu meminimalisir kebisingan maupun getaran, saat berkendara. Dengan kendaraan ini, GWM Indonesia membawa solusi mobilitas yang ramah lingkungan, tanpa harus kompromi dengan performa yang dihasilkan.

Haval Jolion HEV menyuguhkan enam mode operasional, untuk menyesuaikan kebutuhan pengemudi di beragam kondisi jalan. Yang pertama ialah EV Mode, yang menggunakan tenaga listrik sepenuhnya dari baterai untuk menggerakkan kendaraan. Kedua adalah Serial Mode, yang mana mesin bensin berfungsi sebagai generator, untuk mengisi ulang baterai hybrid sambil memberikan daya ke motor penggerak.

Lalu ada Parallel Mode, yang berlangsung pada kecepatan menengah. Sistem menggabungkan daya dari mesin bensin dan baterai, untuk memastikan efisiensi bahan bakar optimal, cocok untuk perjalanan lancar. Untuk Parallel Mode pada kecepatan tinggi, mesin bensin bertindak sebagai sumber tenaga utama.

Sedangkan Dynamic Performance Mode, aktif saat membutuhkan tenaga besar, seperti saat melewati kendaraan di depan atau melewati tanjakan curam. Dengan menggabungkan tenaga dari mesin bensin, baterai, dan motor listrik. Regenerative Braking Mode terjadi selama deselerasi atau berkendara menurun. Sistem akan mengubah energi kinetik menjadi Listrik, untuk menjaga performa baterai tetap optimal.

Haval Jolion 2024

Haval Jolion HEV, Produk GWM Pertama Rakitan Indonesia

Beberapa waktu silam, Great Wall Motors (GWM) Indonesia memperlihatkan sosok Haval Jolion HEV. Tapi pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 menjadi peluncuran resmi dari Sport Utility Vehicle (SUV) hybrid tersebut.

GWM Haval Jolion HEV ditenagai oleh mesin bensin empat silinder 1.5 liter, tapi tanpa turbocharger. Ditambah sistem hybrid yang canggih. Haval Jolion HEV memiliki dimensi panjang 4.472 mm, lebar 1.841 mm, tinggi 1.619 mm, dan wheelbase 2.700 mm.

SUV hybrid ini dipasarkan di Tanah Air dengan harga yang cukup menggoda, yakni sedikit di bawah Rp 449 juta. Tersedia sejumlah pilihan warna yang atraktif. Mulai dari Hamilton White, HB Blue, Light Ayers Gray, Mars Red, Sun Black, HR Blue.

Asyiknya lagi, inilah produk GWM perdana yang keluar dari lini produksi Inchcape, group usaha bersama Indomobil, di Wanaherang, Bogor, Jawa Barat. GWM Indonesia memanfaatkan fasilitas pabrik Inchcape yang ada di Wanaherang.

Fasilitas ini tadinya kepunyaan Mercedes-Benz, yang merakit kendaraan penumpang dan komersial. Karena operasional kendaraan penumpang Mercedes-Benz di Indonesia dicomot oleh Inchcape, wajar jika fasilitas perakitannya pun ikut diakuisisi.

Haval Jolion

Haval Jolion HEV Akan Dibuat di Indonesia, Ini Yang Patut Diketahui

Great Wall Motors (GWM) sedang fokus ekspansi di tanah air. Setelah menjual Tank 500 dan Haval H6 HEV, target berikutnya adalah memasarkan Haval Jolion hybrid di Indonesia.

Tidak tanggung, mobil ini akan diproduksi secara Completly Knocked Down (CKD) di Wanaherang, Bogor. Kok bisa? Tentu. Ingat, GWM beserta Inchcape yang menggawangi pemasaran di Indonesia, mengambil alih pabrik perakitan Mercedes-Benz di Kabupaten Bogor itu. Bahkan ini adalah fasilitas perakitan Inchcape pertama di dunia.

Tapi itu cerita untuk lain hari. Mari kita kenalan dengan Haval Jolion dulu. SUV ini, diposisikan di bawah H6, meski sama-sama mengusung platform Lemon. Diperkenalkan pertama di Beijing Auto Show 2020, nama Jolion diambil dari bahasa setempat (Chulian) yang artinya ‘cinta pertama’.

Di pasaran, Jolion akan bertemu dengan kompetitor macam Mitsubishi XForce atau Honda HR-V.

Sistem Penggerak

Jolion

Mesin Haval Jolion mirip dengan yang dipakai H6 HEV di Indonesia. Sama-sama mengusung mesin GW4 dengan imbuhan turbocharger. 

[UPDATE 10/07/2024] Haval Jolion HEV tidak pakai mesin turbo

Untuk informasi, khusus Jolion HEV diperkenalkan pertama di Thailand tahun 2021 lalu. Dan ini sepertinya yang akan dipasarkan di Indonesia. Mesin ICE-nya berkode GW4G15H.

Versi RRC, punya tenaga kombinasi 188 hp dengan torsi 375 Nm. Versi Indonesia belum diketahui berapa besaran tenaganya.

Dimensi

Haval Jolion akan masuk Indonesia

Karena posisinya di bawah H6, Jolion memiliki ukuran yang lebih kecil. Panjangnya 4.472 mm, lebar 1.841 mm dengan tinggi 1.619 mm. Wheelbase yang tersedia sebesar 2.700 mm.

Dibandingkan HR-V, mobil ini 87 mm lebih panjang dari HR-V tipe RS, dengan wheelbase yang juga lebih lega 90 mm dari semua varian compact SUV buatan Honda itu.

Kelengkapan

Di negara asalnya, dibekali layar multimedia sebesar 12,3 inci dengan instrument cluster digital tujuh inci. Sistem suaranya diolah oleh Harman dengan kemampuan konektivitas Apple Carplay dan Android Auto.

Sistem bantu berkendara (ADAS, Advance Driver Assistant System) juga lumyan lengkap. Ada automatic emergency braking, rear cross traffic detection, lane keeping dan sebagainya.

Layak Ditunggu?

Kalau memang GWM Indonesia akan memasarkan versi hybrid, maka untuk pertama kali di kelasnya ada yang berpenggerak seperti ini. Berdasarkan pengalaman kami dengan GWM Tank dan Haval H6 HEV, kualitasnya bisa diandalkan.

Tapi untuk berkesimpulan lebih lanjut, kita tunggu saja Haval Jolion hybrid hadir di pasar Indonesia.