Kia Grand Carnival

Review Kia Grand Carnival, Besar Bukan Berarti Loyo

Liburan kali ini terasa sangat spesial karena kami bertugas menguji KIA Grand Carnival dengan konfigurasi tiga baris kursi. Plus satu baris yang tersembunyi di area bagasi. 

Jujur dengan dimensi yang tidak bisa dibilang kecil, kami melewati jalanan ibu kota dan luar kota. Mulai dari tol, hingga jalan negara yang berliku. Beberapa hal yang menonjol bisa kami simpulkan.

Pengendaraan

Grand Carnival 2023

Secara mengejutkan cukup menyenangkan. Ini kami sebut mengejutkan karena dengan panjang lima meter, jarang ada MPV yang dengan mudah kami menyesuaikan diri. Ini kami dapatkan berkat visibilitas yang luas dimanapun Anda duduk. Kehadiran kamera 360 derajat juga membantu manuver di berbagai situasi.

Handlingnya juga meyakinkan. Ini pasti ada hubungannya dengan suspensi. KIA Grand Carnival memiliki karakter suspensi yang terbilang mumpuni, layaknya MPV keluarga seharga Rp 800 jutaan. Kaki depannya diberikan konstruksi MacPherson Strut, sementara belakang mengandalkan model multi-link.

Dengan komposisi suspensi yang diberikan, Grand Carnival tidak limbung di berbagai tingkat kecepatan. Memang, ada beberapa kondisi yang membuat mobil terasa agak keras, tapi itu jarang terjadi. Sepengalaman kami, mobil ini memberikan keseimbangan yang hampir sempurna antara kenyamanan dan handling. Dibandingkan dengan Large MPV mewah lain yang melebihkan kenyamanan, sehingga mobil limbung dan berayun

Interior

dashboard Grand Carnival

Dengan panjang 5.155 mm dan wheelbase 3.090 mm, Kia Grand Carnival menyuguhkan interior yang lega. Terutama untuk urusan ruang kaki. Lebar hampir dua meter (1.995 mm) menjanjikan ruang bahu yang luas. Terbukti, tidak ada yang mengeluh saat semua kursi terisi penuh.

Tidak hanya lega, interiornya juga dibalut dengan kulit berwarna coklat hingga menimbulkan kesan yang mewah. Di kursi pengemudi dan penumpang bagian depan dilengkapi dengan pemanas dan pendingin jok. Untuk di Indonesia, pendingin jok itu penting.

Baris kedua memungkinkan Anda untuk lebih akrab dengan yang belakang. Ini karena jok bisa diputar berhadapan. Tidak ketinggalan, konfigurasi kabin yang fleksibel. Bahkan kalau diperlukan, mulai baris kedua hingga terakhir, bisa dilipat rata lantai. Memberikan ruang kargo sebesar 4.110 liter.

Performa

KIA Grand Carnival dibekali dengan mesin turbodiesel 2.200 cc 199 hp dan torsi 441 Nm. Performanya patut dipuji dan diperhitungkan. Tenaga yang dihasilkan terbilang instan. Ini karena torsinya memuncak dari 1.750 rpm hingga 2.750 rpm, dorongannya jadi lebih terasa. Transmisi 8-speed otomatis juga mampu menterjemahkan lontaran daya dengan cukup baik. Hasilnya, sekali lagi, mobil ini menyenangkan untuk bepergian luar kota, jalan berbukit, perjalanan jarak jauh.

Enaknya lagi, dengan tenaga yang besar bukan berarti mobil ini boros. Konsumsi di dalam kota KIA Grand Carnival bisa menghasilkan 12 km/liter. Irit. Untuk konsumsi luar kota, dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, mobil ini mencatatkan konsumsi bahan bakar 16 km/liter. Tapi jangan lupa, angka itu tidak mengikat. Semua tergantung situasi dan gaya berkendara masing-masing.

Kesimpulan

Review Grand Carnival

KIA Grand Carnival bisa dipertimbangkan untuk keluarga yang ingin tampil beda. Yang tidak melulu menunjukkan gengsinya dengan MPV mewah Jepang. Harganya juga lebih murah dari pesaing, Rp 928.000.000 (OTR Jakarta) untuk varian Premiere yang kami coba. Di bawahnya, Kia menjual varian Dynamic dengan harga Rp 100 juta lebih murah.

Desain eksterior yang sangat elegan dan tajam membuat mobil ini menarik perhatian. Interior yang mewah dan luas memberikan berbagai fleksibilitas. Perpaduan tenaga dan suspensi yang selaras memberikan kesan menyenangkan sendiri untuk yang mengemudi.

Tentu, ada saja kekurangannya. Karena ini mesin diesel modern, BBM yang disarankan sudah pasti yang non-subsidi. Ditambah tangki 80 liter, siap-siap saja biaya operasional naik. Meski hal ini dikompensasi dengan konsumsi solar yang lumayan irit.

Reviewer: Fajar Ariyan Putra

Editor: Indra A

KIA Grand Carnival

KIA Grand Carnival Tempuh Lebih Dari 750 km Tanpa Refuelling

Perjalanan jarak jauh melalui jalan darat tentu menjadi salah satu pilihan healing bagi banyak orang bersama keluarga atau kerabat terdekatnya. Jika menggunakan mobil pribadi, aspek kenyamanan berkendara biasanya berada di poin teratas, hal ini juga terkait dengan ruang kabin yang lapang. Jika mobil tersebut disertai dengan output mesin mumpuni dan konsumsi bahan bakar yang efisien, maka kombinasinya menjadi optimal. Sepertinya semua ini yang diramu oleh KIA dalam menciptakan Grand Carnival.

Ya, multi-purpose vehicle (MPV) mewah ini telah diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 lalu. KIA Grand Carnival ini menggantikan model KIA Grand Sedona dan mengisi segmen MPV dengan kapasitas tempat duduk 11 penumpang (11-seater). Saat ini PT Kreta Indo Artha, selaku agen pemegang merk KIA di Indonesia, memasarkan Grand Carnival dengan dua varian, yaitu Premiere dan Dynamic.

Keunggulan MPV ini memang pada kapasitas penumpangnya, hal tersebut tentu berkat dimensi panjang 5.155 mm, lebar 1.995 mm, tinggi 1.740 mm, dan wheelbase 3.090 mm. Ya, kami anggap memang bongsor, wajar saja jika ingin memiliki kapasitas tempat duduk nyaris selusin penumpang. Oke, kalo dimensinya besar tentu harus didukung dengan mesin dengan output yang baik. Grand Carnival mengusung mesin diesel 4 silinder Smartstream D2.2 CRDi berkapasitas 2.2 liter dengan variable geometry turbocharger. Mesin ini dipadu dengan transmisi otomatis 8-speed.

Ketika MPV dengan kode bodi KA4 ini tampil di GIIAS 2021 silam, timbul rasa penasaran kami. Sejauh mana perpaduan bodi yang besar dan mesin diesel 4 silinder, mampu memberikan kepuasan bagi pengguna Grand Carnival. KIA Indonesia lalu menjawabnya dengan ‘tantangan satu tangki bahan bakar diesel’ dari Grand Carnival, untuk melakukan perjalanan dari Jakarta sampai Surabaya.

Eco-driving menjadi high-speed cruising

Jika menurut aplikasi Google Maps, rute yang ditempuh tak kurang dari 750 kilometer dan perjalanan ini ‘dimodali’ dengan 80 liter bahan bakar diesel.  Di awal perjalanan, kami berencana untuk mengemudi dengan gaya berkendara hemat bahan bakar, namun rencana tadi gagal total. Mesin Grand Carnival dengan tenaga 199 hp memang menggoda untuk dipacu. Apalagi torsi puncak 441 Nm, membentang dari putaran 1.750 hingga 2.750 rpm. Hasilnya, rencana eco-driving pun berubah menjadi high-speed cruising.

Kenikmatan berkendara ditunjang juga dengan transmisi otomatis 8-speed dengan fitur e-shift dan empat mode berkendara (Normal, Sport, Eco, Smart). Berkat torsi mesin yang melimpah dan rasio gigi transmisi yang banyak, KIA Grand Carnival seolah tidak pernah kehabisan nafas. Jangankan untuk menyusul kendaraan yang lebih pelan di jalur kiri, untuk mendahului truk gandeng di jalan panjang yang menanjak di sekitar Ungaran pun dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan kami tanpa perlu kickdown!

Menjelang wilayah Jawa Timur, kami menyimpulkan bahwa kecepatan jelajah yang dilakukan ialah 120 km/jam ++. Kenapa ada embel-embel ++? Karena kami malu untuk mengungkapkan ‘pencapaian’ yang lainnya. Sebagai ilustrasi, melaju pada kecepatan 120 km/jam di jalanan rata dengan mode berkendara Smart dan transmisi di gigi 8, maka putaran mesin KIA Grand Carnival berada di sekitar 2.000 rpm. Ingat, di putaran mesin tersebut torsi puncak 441 Nm masih tersedia.

Jumlah BBM masih tersisa untuk lebih dari 330 km

Memasuki titik pemberhentian di Surabaya, kami dan beberapa rekan media lain pun tercengang dengan jumlah bahan bakar yang tersisa. Ya, perjalanan high-speed cruising selama hampir 12 jam (dengan beberapa kali melipir di rest area) yang kami selesaikan, ternyata masih menyisakan sepertiga bahan bakar diesel. Bahkan estimasi jumlah bahan bakar tersebut dianggap masih memungkinkan kami untuk melaju sejauh lebih dari 330 kilometer lagi!

Ada beberapa poin yang dapat kami simpulkan melalui one-tank challenge bersama KIA Grand Carnival ini. Kabin dengan banyak tempat duduk, belum tentu tidak mampu memberikan kenyamanan bagi penumpang. Mesin berkapasitas tidak terlalu besar bukan berarti tidak memiliki output yang optimal. Tak ketinggalan, kombinasi bodi MPV yang besar dan pilihan mesin yang tepat, terbukti tetap memiliki peluang untuk menyuguhkan efisiensi bahan bakar yang amat baik.

Rentang konsumsi bahan bakar yang kami peroleh dalam perjalanan bersama KIA Garnd Carnival tersebut ialah berkisar antara 13,2 hingga 15,5 kilometer per liter. Tentu saja semua ini tergantung dengan gaya berkendara, serta kondisi lalu lintas yang ditempuh. Jika saja perilaku kaki kanan dalam menginjak pedal gas lebih ‘manusiawi’, maka angka konsumsi bahan bakar bakal jauh lebih baik. Tapi sepertinya agak sulit, karena kami suka turbo…