Penyerahan Kia EV6 Unit Pertama Kepada Konsumen di GJAW 2023

PT Kreta Indo Artha (KIA) kembali berpartisipasi di ajang GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2023, yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta mulai 10 hingga 19 Maret 2023. Pada event kali ini, KIA menghadirkan sederet model unggulan, mulai dari Seltos, Sonet, Carens, Grand Carnival, dan tentu saja EV6. Bahkan KIA melakukan penyerahan secara simbolis unit Kia EV6 unit pertama kepada konsumen pembeli awal, yang juga hadir di acara pembukaan booth Kia di GJAW 2023.

Dalam kesempatan acara pembukaan booth di Hall A2, pembeli pertama Kia EV6 diundang dalam acara penyerahan unit Kia EV6 unit pertama, yang sekaligus menandai dimulainya era baru keberadaan mobil listrik Kia di Tanah Air. Kia EV6 telah mendapat perhatian publik sejak tahun lalu, seiring dengan meningkatnya antusiasme terhadap kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) yang menjadi tren.

Lebih dari 150 pesanan untuk EV6

Kehadirannya merupakan momentum yang sangat tepat, seiring dengan melonjaknya permintaan kendaraan listrik berbasis baterai sebagai dampak positif dari pulihnya ekonomi nasional. Selain itu, besarnya permintaan yang diterima oleh KIA terhadap EV6 dibuktikan dengan lebih dari 150 pesanan yang tercatat sejauh ini. 

“Kia EV6 menandai era baru dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Performanya yang mengagumkan dan waktu pengisian daya yang sangat cepat akan meningkatkan kenikmatan berkendara dan kenyamanan tinggi, serta memberikan pengalaman berkendara yang luar biasa serta unik,” ujar Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head KIA.

Garansi menyeluruh

Mobil ini menganut filosofi desain yang disebut Opposites United, yang mengambil inspirasi kontras yang ditemukan di alam dan kehidupan sehari-hari. Elemen desain utama meliputi desain grille Digital Tiger yang dipadu dengan lampu depan yang memiliki pola Sequential Dynamics. Lebih lanjut, tutup bagasi yang juga berfungsi sebagai spoiler, cluster lampu belakang yang menyatu, gagang pintu model flush door handle, serta velg berukuran 20 inci yang menambah penampilannya semakin atraktif.

Pengalaman berkendara yang menyenangkan dan menenangkan merupakan komitmen dan fokus utama KIA kepada para konsumen ketika memiliki Kia. “Khusus untuk Kia EV6, kami memberikan garansi 5 tahun atau 150 ribu kilometer dan garansi khusus baterai selama 8 tahun atau 160 ribu kilometer. Semua diberikan untuk jaminan ketenangan yang lebih jauh lagi,” tambah Ario.

Kia EV6 GT Line dipasarkan di Indonesia dengan harga Rp 1,299 milyar (on-the-road DKI Jakarta) dan hadir dalam sejumlah pilihan warna, mulai dari Aurora Black Pearl, Moonscape, Yacht Blue, Snow White Pearl, dan Runway Red.

Harga Resmi KIA EV6 Diumumkan!

PT Kreta Indo Artha (KIA), sebagai agen pemegang merek dan distributor eksklusif mobil merek Kia di Indonesia, akhirnya mengumumkan harga jual resmi dari Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) atau Battery Electric Vehicle (BEV), KIA EV6 GT-Line. Kehadiran kendaraan elektrifikasi ini turut menegaskan komitmen KIA dalam mendukung target pemerintah dalam mewujudkan ekosistem otomotif yang ramah lingkungan.

Usai penampilannya di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 lalu, mobil tersebut mendapat banyak respons positif. Saat itu, KIA sendiri belum memberikan banderol secara resmi dan informasi ketersediaan unit. Namun, calon pembeli yang ingin memesan tercatat sudah lebih jadi 100 orang.

Kemampuan Kia EV6

Terkait harga, KIA EV6 GT-Line akan dipasarkan dengan harga Rp 1,299 miliar (On-The-Road Jakarta) dan sudah termasuk Wall Charger untuk rumah. Bahkan ditargetkan bahwa pengiriman unit untuk konsumen sudah dapat dilaksanakan mulai kuartal pertama 2023.

Sebagai kendaraan yang dirancang dari awal untuk jadi mobil listrik, KIA EV6 GT-Line dibangun di atas platform New Electric Global Modular Platform (E-GMP) terbaru dari Hyundai Motor Group. Mobil listrik ini dilengkapi dengan Dual Motor berpenggerak All Wheel Drive yang mampu menyalurkan tenaga hingga 320 hp dan torsi 605 Nm. 

KIA EV6 GT-Line dapat terus melaju sejauh 506 kilometer, berkat penggunaan baterai berkapasitas 77,4 kWh dan sistem kelistrikan 800V. Pengisian daya baterai, dibutuhkan waktu 7 jam apabila menggunakan Wall Charger arus AC dengan daya 11 kW.

Sedangkan pengisian Fast Charging (DC) dengan daya 50 kW, hanya membutuhkan waktu pengisian 73 menit dari 10 hingga 80 persen. EV6 GT-Line pun dapat menggunakan pengisian DC Ultra-fast Charging berdaya 200 kW ke atas untuk mengisi hingga 80 persen dalam waktu 18 menit saja. 

Bisa Menghidupi Peralatan Rumah

Tersedia juga fitur Vehicle to Load (V2L) untuk menyalurkan daya listrik dari mobil ke berbagai alat elektronik rumah. Daya maksimalnya 3,6 kW. Untuk menggunakan fitur V2L ini, pengguna dapat memanfaatkan port pengisian daya di bawah jok baris kedua. Atau menggunakan adaptor V2L pada soket pengisian daya di luar kendaraan.

“KIA memiliki visi untuk menciptakan mobilitas yang berkelanjutan untuk pelanggan, komunitas dan masyarakat secara global. Serta ingin menciptakan solusi mobilitas berkelanjutan untuk semua pihak. Kami berkomitmen untuk terus memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna KIA di Indonesia melalui jaringan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang,” ujar Ario Soerjo, selaku Marketing & Development Division Head, PT Kreta Indo Artha.

KIA EV6 GT-Line akan ditawarkan dalam lima pilihan warna yang dapat dipesan sesuai preferensi konsumen. Mulai dari Snow White Pearl, Aurora Black Pearl, Moonscape, Runway Red dan Yacht Blue. Sejak Desember 2022 ini, konsumen sudah dapat melakukan pemesanan unit EV6 GT-Line di seluruh jaringan dealer KIA di Indonesia.

KIA Grand Carnival

KIA Grand Carnival Tempuh Lebih Dari 750 km Tanpa Refuelling

Perjalanan jarak jauh melalui jalan darat tentu menjadi salah satu pilihan healing bagi banyak orang bersama keluarga atau kerabat terdekatnya. Jika menggunakan mobil pribadi, aspek kenyamanan berkendara biasanya berada di poin teratas, hal ini juga terkait dengan ruang kabin yang lapang. Jika mobil tersebut disertai dengan output mesin mumpuni dan konsumsi bahan bakar yang efisien, maka kombinasinya menjadi optimal. Sepertinya semua ini yang diramu oleh KIA dalam menciptakan Grand Carnival.

Ya, multi-purpose vehicle (MPV) mewah ini telah diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 lalu. KIA Grand Carnival ini menggantikan model KIA Grand Sedona dan mengisi segmen MPV dengan kapasitas tempat duduk 11 penumpang (11-seater). Saat ini PT Kreta Indo Artha, selaku agen pemegang merk KIA di Indonesia, memasarkan Grand Carnival dengan dua varian, yaitu Premiere dan Dynamic.

Keunggulan MPV ini memang pada kapasitas penumpangnya, hal tersebut tentu berkat dimensi panjang 5.155 mm, lebar 1.995 mm, tinggi 1.740 mm, dan wheelbase 3.090 mm. Ya, kami anggap memang bongsor, wajar saja jika ingin memiliki kapasitas tempat duduk nyaris selusin penumpang. Oke, kalo dimensinya besar tentu harus didukung dengan mesin dengan output yang baik. Grand Carnival mengusung mesin diesel 4 silinder Smartstream D2.2 CRDi berkapasitas 2.2 liter dengan variable geometry turbocharger. Mesin ini dipadu dengan transmisi otomatis 8-speed.

Ketika MPV dengan kode bodi KA4 ini tampil di GIIAS 2021 silam, timbul rasa penasaran kami. Sejauh mana perpaduan bodi yang besar dan mesin diesel 4 silinder, mampu memberikan kepuasan bagi pengguna Grand Carnival. KIA Indonesia lalu menjawabnya dengan ‘tantangan satu tangki bahan bakar diesel’ dari Grand Carnival, untuk melakukan perjalanan dari Jakarta sampai Surabaya.

Eco-driving menjadi high-speed cruising

Jika menurut aplikasi Google Maps, rute yang ditempuh tak kurang dari 750 kilometer dan perjalanan ini ‘dimodali’ dengan 80 liter bahan bakar diesel.  Di awal perjalanan, kami berencana untuk mengemudi dengan gaya berkendara hemat bahan bakar, namun rencana tadi gagal total. Mesin Grand Carnival dengan tenaga 199 hp memang menggoda untuk dipacu. Apalagi torsi puncak 441 Nm, membentang dari putaran 1.750 hingga 2.750 rpm. Hasilnya, rencana eco-driving pun berubah menjadi high-speed cruising.

Kenikmatan berkendara ditunjang juga dengan transmisi otomatis 8-speed dengan fitur e-shift dan empat mode berkendara (Normal, Sport, Eco, Smart). Berkat torsi mesin yang melimpah dan rasio gigi transmisi yang banyak, KIA Grand Carnival seolah tidak pernah kehabisan nafas. Jangankan untuk menyusul kendaraan yang lebih pelan di jalur kiri, untuk mendahului truk gandeng di jalan panjang yang menanjak di sekitar Ungaran pun dapat diselesaikan dengan mudah. Bahkan kami tanpa perlu kickdown!

Menjelang wilayah Jawa Timur, kami menyimpulkan bahwa kecepatan jelajah yang dilakukan ialah 120 km/jam ++. Kenapa ada embel-embel ++? Karena kami malu untuk mengungkapkan ‘pencapaian’ yang lainnya. Sebagai ilustrasi, melaju pada kecepatan 120 km/jam di jalanan rata dengan mode berkendara Smart dan transmisi di gigi 8, maka putaran mesin KIA Grand Carnival berada di sekitar 2.000 rpm. Ingat, di putaran mesin tersebut torsi puncak 441 Nm masih tersedia.

Jumlah BBM masih tersisa untuk lebih dari 330 km

Memasuki titik pemberhentian di Surabaya, kami dan beberapa rekan media lain pun tercengang dengan jumlah bahan bakar yang tersisa. Ya, perjalanan high-speed cruising selama hampir 12 jam (dengan beberapa kali melipir di rest area) yang kami selesaikan, ternyata masih menyisakan sepertiga bahan bakar diesel. Bahkan estimasi jumlah bahan bakar tersebut dianggap masih memungkinkan kami untuk melaju sejauh lebih dari 330 kilometer lagi!

Ada beberapa poin yang dapat kami simpulkan melalui one-tank challenge bersama KIA Grand Carnival ini. Kabin dengan banyak tempat duduk, belum tentu tidak mampu memberikan kenyamanan bagi penumpang. Mesin berkapasitas tidak terlalu besar bukan berarti tidak memiliki output yang optimal. Tak ketinggalan, kombinasi bodi MPV yang besar dan pilihan mesin yang tepat, terbukti tetap memiliki peluang untuk menyuguhkan efisiensi bahan bakar yang amat baik.

Rentang konsumsi bahan bakar yang kami peroleh dalam perjalanan bersama KIA Garnd Carnival tersebut ialah berkisar antara 13,2 hingga 15,5 kilometer per liter. Tentu saja semua ini tergantung dengan gaya berkendara, serta kondisi lalu lintas yang ditempuh. Jika saja perilaku kaki kanan dalam menginjak pedal gas lebih ‘manusiawi’, maka angka konsumsi bahan bakar bakal jauh lebih baik. Tapi sepertinya agak sulit, karena kami suka turbo…