Sebastien Loeb Besut Lancia Delta EV “Martini Racing” Di World Rallycross
Para penggemar mobil rally Lancia Delta Evo mungkin nyaris tak percaya jika mendengar mobil rally legendaris tersebut ‘hidup’ kembali. Dikemudikan oleh Sebastien Loeb pula.
Ya, mobil rally yang fenomenal pada eranya ini berhasil mencatatkan 46 kemenangan di ajang balap Group-A World Rally Championship sepanjang periode tahun 1987-1992. Bahkan mobil ini 6 kali berturut -turut meraih gelar juara konstruktor. Sebuah prestasi langka di sepanjang sejarah WRC.
Mobil rally dari pabrikan asal Italia ini telah melambungkan nama sejumlah pereli dunia seperti Bruno Saby, Markku Alén, Didier Auriol, Carlos Sainz, serta Juha Kankkunen (Juara Dunia WRC 1987 dan 1991) dan Miki Biasion (Juara Dunia WRC 1988 dan1989).
Pada seri perdana kejuaraan balap 2023 World Rallycross Championship yang berlangsung pada 3-4 Juni lalu di Montalegre, Portugal muncul sosok Lancia Delta Evo. Hanya saja, mobil tersebut tak mengkonsumsi racing fuel, akan tetapi merupakan versi penghisap elektron.
Pasalnya, World Rallycross adalah ajang rally untuk mobil tanpa asap knalpot alias mobil bertenaga listrik.
Mobil rally berlabel Lancia Delta Evo-e RX tersebut berasal dari tim balap Special ONE Racing yang dikendarai oleh Guerlain Chicherit dan mantan juara dunia rally Sébastien Loeb. Keduanya akan berlaga di sepanjang 9 seri World Rallycross Championship untuk musim balap tahun 2023.
Mobil ini bahkan telah membuat penasaran media dunia dan pecinta rally. Mulai dari debut perdana di Nürburgring, Jerman dan eksibisi ‘perkenalan’ di Perancis hingga laga perdana di Portugal akhir pekan lalu.
Nah, seperti apa detail dari mobil rally garapan GCK Performance yang tak lain adalah milik Guerlain Chicherit?
0-100 Km/Jam 1,8 Detik!
Seperti umumnya mobil rally ternasuk Lancia Delta Evo yang asli, Lancia Delta Evo-E RX pun dilengkapi sistem penggerak empat roda alias all-wheel drive.
Sistem penggerak all-wheel drive pada mobil ini bersumber dari dua motor elektrik yang masing-masing berdaya 246 kW atau setara 335 hp.
Kombinasi kinerja kedua motor penggerak tersebut menghasilkan output tenaga maksimum 680 horsepower dan torsi maksimum 800 Nm.
Maka tak heran jika Lancia Delta Evo-E RX hanya butuh waktu 1,8 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Lebih gesit dari mobil balap F1 yang akselerasinya rata-rata ‘hanya’ 2,5 detik. Ya, melesat sekejap mata bagai rudal dalam artian yang sebenarnya. Sayangnya, tak diungkap berapa kecepatan maksimum yang dapat dicapai mobil ini.
Perakitan Butuh Waktu 2000 Jam
Bagaikan menyusun sebuah puzzle atau merakit mobil model kit, penggarapan mobil ini butuh ketelitian ekstra.
Para teknisi GCK Performance butuh waktu selama 2000 jam kerja untuk merakit mobil balap Evo-E RX. Baik untuk mobil besutan Chicherit maupun Sebastien Loeb, waktu yang dibutuhkan kurang lebih sama.
Mulai dari setting sasis dan roll cage pipa tubular, suspensi, pemasangan motor elektrik penggerak, baterai hingga seluruh sistem kelistrikan dan komputer pada mobil ini sedikit berbeda dari mobil rally konvensional.
Seluruh konstruksi rancang bangun dan aerodinamika serta perangkat keselamatan yang dibekalkan telah disesuaikan dengan regulasi FIA.
Livery “Martini Racing” Legendaris
Jika anda mengingat mobil balap F1 besutan mendiang Ayrton Senna, maka anda akan terlintas livery merah-putih “Marlboro”. Lancia Delta Evoluzione? Legenda di berbagai ajang rally dunia ini pun tersohor oleh livery “Martini Racing” yang khas.
Body mobil besutan Sebastien Loeb pun dilabur warna putih plus kombinasi aksen warna biru dan merah serta imbuhan logo dan label tulisan “Martini Racing”.
Body kit yang diimbuhkan pada Evo-E RX pun jauh lebih garang dan berhasil menjadi pusat perhatian.
Lancia Delta Evo rally telah hidup kembali dan bereinkarnasi dalam versi yang lebih modern serta tak kalah keren.