BMW M3 Pecundangi Lucid Air di Balap Drag 400 Meter!

Dalam serangkaian balapan drag, BMW M3 Competition xDrive versi modifikasi bertenaga 740 hp bertarung melawan Lucid Air Dream Edition Performance yang memiliki tenaga buas, 1.111 hp. Namun disayangkan, balapan ini justru didominasi oleh BMW yang lebih memperlihatkan akselerasi dan performa impresif.

Lucid Air Dream Edition Performance berbobot sedikit berat karena baterai 118 kWh-nya yang menawarkan jangkauan berkendara sejauh 758 kilometer dengan velg 19 inci. Estimasi itu berkurang sebanyak 5 kilometer saat tersemat velg 21 inci di keempat kakinya dengan balutan ban Pirelli.

Racikan Tom Wrigley Performance

Meskipun Lucid Air memiliki tenaga yang kuat dan spesifikasi yang mengesankan, BMW M3 Competition xDrive membuktikan diri sebagai lawan yang tangguh. Dengan berat 2.375 kg, Lucid Air jelas lebih berat daripada G80 M3 Competition xDrive yang memiliki berat 1.780 kilogram. BMW ini bukanlah mobil standar. Mesinnya di-tuning oleh Tom Wrigley Performance di Inggris. Bimmer ini menggunakan downpipes, injector, dan remap yang dapat dikategorikan sebagai perangkat tambahan atau pengganti.

Saat balapan dengan start berjalan, Lucid Air memiliki keuntungan dari akselerasi start yang bergerak. Sadisnya, BMW M3 tetap memberikan perlawanan yang baik meskipun awalnya kesulitan dalam start berjalan pertama pada kecepatan 50 km/jam. Performanya jauh lebih baik saat balapan kedua, dengan posisi gigi ketiga di kecepatan 80 km/jam.

Berbekal mesin BMW S58

Dalam balapan quarter-mile atau 400 meter, M3 secara konsisten meluncur lebih beringas dan hingga garis finish dengan waktu terbaik 10,2 detik yang sedikit mengungguli waktu Lucid Air. Skor saat ini adalah 2-2, setelah empat kali mengujinya di jalur lurus.

Secara internal, mesin M3 menggunakan mesin I6 bertenaga ganda yang disebut S58 dan berbasis dari mesin B58 I6 dengan torsi 650 Nm. Faktanya, mesin ini menghasilkan lebih banyak tenaga karena BMW merendahkan rating tenaga mesin enam-silinder dan delapan-silinder produksi reguler dan M mereka.

Sangat mengesankan untuk mesin dengan kapasitas 3.0 liter, bukan? Dengan transmisi otomatis yang cepat dari ZF dan keahlian BMW dalam mengkalibrasi sistem kontrol peluncuran, sedan eksekutif kompak ini memiliki peluang yang cukup baik untuk mengalahkan Lucid dalam perlombaan drag quarter mile di jalur lurus.

Lebih superior BMW daripada Lucid

Untuk tantangan terakhir, kedua mobil ini harus berhenti dari kecepatan 160 km/jam menjadi nol secepat mungkin. BMW M3 Competition xDrive dengan ban belakang yang lebih lebar 0,8 inci dan bobot yang jauh lebih ringan, tentu dengan mudah mengalahkan sedan Amerika tersebut.

Secara keseluruhan, meskipun Lucid Air Dream Edition Performance merupakan mobil listrik yang bertenaga tinggi, namun BMW M3 Competition xDrive sukses menunjukkan superioritasnya dalam skenario balapan drag.

Namun, penting untuk dicatat bahwa balapan drag hanya merupakan salah satu aspek performa, dan kedua mobil ini juga memiliki keunggulan dan karakteristik uniknya masing-masing.

Andaikan Kendaraan Presiden Harus EV, Kami Punya Pilihannya

Kendaraan Presiden mau diganti dengan yang berbasis listrik? Oke juga.

Kalau instruksi Presiden Republik Indonesia soal pejabat negara harus menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai, kami menerawang. Kira-kira kendaraan listrik apa yang cocok untuk mobil kepresidenan?

Penelusuran di laman dunia maya membuahkan beberapa mobil yang sepertinya akan cocok. Meski ternyata tidak banyak. Beberapa merek terkenal, ada juga merek baru dari pemain lama, atau memang baru sama sekali. Selamat menyimak. Tapi jangan terlalu serius.

Genesis G80

EV ini jadi kendaraan resmi KTT G20 di Bali, 15 November nanti. Hyundai, induk dari Genesis menyiapkan mobil ini untuk para kepala negara yang akan hadir. G80 adalah mobil listrik pertama buatan Genesis. Penampilannya enak dilihat. Cukup berwibawa untuk dipakai oleh kepala negara.

Interior dibekali segala kemewahan. Mulai dari jok berbalut kulit dan suede serta Anda tidak akan melewatkan kenop transmisi kristalnya.

Penggeraknya dua motor listrik yang menghasilkan 365 hp dan torsi 700 Nm. Tenaganya mungkin kurang untuk mobil para pembesar. Tapi torsinya sangat bisa diandalkan. Apalagi kalau harus didandani jadi mobil anti peluru. Material anti teror seperti itu pasti akan menambah bobot.

Mercedes-Benz EQS

Mercedes-Benz EQS adalah mobil mewah dengan penggerak elektrik sepenuhnya. Huruf S menandakan ini setara dengan S-Class, paling tidak dalam hal kemewahan dan kenyamanan. Jadi tidak perlu dijelaskan lagi kenapa kayak jadi mobil presiden atau raja dan ratu. Jurnalis luar yang pernah mencoba, hampir semuanya memberikan nilai positif, terutama untuk kenyamanan saat melakukan perjalanan panjang.

Untuk diketahui, EQS bukan S-Class yang diberikan penggerak listrik dan baterai besar di lantainya. Tapi ini memang mobil all-new yang dibangun khusus untuk menjadi EV. EV yang mewah tepatnya. Baterainya mampu menjalankan mobil sampai dengan 700 km.

Pilihan penggeraknya adalah AWD dengan dua motor yang terpasang pada as roda depan dan belakang. Tapi jarak tempuhnya ‘hanya’ sekitar 670-an kilometer. Atau penggerak belakang saja.

Porsche Taycan GTS

Mungkin terlalu sporty, tapi sedan sport elektrik ini cukup layak mengingat fasilitas yang diberikannya cukup masuk akal untuk level kepala negara. Kami pernah naik mobil ini dan ya, ini cukup nyaman. Meski terasa ini pengendaraannya agak sporty.

Kualitas interior khas Porsche dengan material kelas satu bisa jadi modal Porsche untuk percaya diri mengajukan produknya ke Setneg. Belum lagi performa penggerak elektrinya sangat cukup untuk menghadapi situasi darurat. Bayangkan 0-100 km/jam dalam 3,5 detik saja. Masalahnya, belum ada pejabat setingkat kepala negara yang pakai mobil ini. Jadi belum terbukti.

Volvo XC90 T8 Recharge

Siapa tahu, presiden perlu meninjau wilayah yang jalannya kurang bersahabat. Maka SUV adalah pilihan yang tepat untuk disiapkan di garasi Setneg. Volvo XC90 Recharge, SUV plug-in hybrid bisa jadi pilihan. Dan tidak akan sulit untuk mendapatkannya. Ingat, APM Volvo akan segera beroperasi (lagi) di Indonesia.

XC90 Recharge punya segala yang pas untuk dijadikan kendaraan operasional kepala negara. Mulai dari interior yang minimalis, mewah khas Swedia, hingga mesin yang bisa diandalkan. Jangan lupa penampilannya juga tegas.

Bicara mesin, ini memang bukan kendaraan elektrik sepenuhnya. Tapi tetap hemat karena punya sistem penggerak elektrik yang mumpuni. Performanya juga tidak bisa dianggap enteng, mesin 2.0 liter turbo ditambah motor elektrik akan meraih 0-100 km/jam dalam tempo 5,1 detik. Karena SUV, maka sudah ada penggerak AWD. Kalau tetap harus EV, Volvo XC90 akan punya varian elektrik tahun 2023 nanti. Pas.

Lucid Air

Dari semua yang ada di atas, kami merasa ini sebetulnya yang paling cocok untuk seorang kepala negara. Paling tidak untuk saat ini. Ok, Mercedes-Benz EQS punya kemewahan yang mumpuni. Tapi Lucid Air, punya kemewahan plus performa. Khususnya versi Air Sapphire yang punya tiga motor penggerak. Varian ini akan tersedia mulai tahun depan.

Pertama, baterainya sanggup menjalankan mobil hingga lebih dari 800 km. Tenaganya setara dengan 1.200 hp. Ini bikin mobil berakselerasi 0-100 km/jam kurang dari dua detik! Coba bayangkan, teroris pun akan bingung membidik mobil ini. Tidak lupa, Lucid mengklaim produknya ini hanya perlu 22 menit untuk mengisi ulang baterai, agar sanggup menempuh 320 km.

Kekurangannya? Mobil Amerika ini belum banyak dikenal. Lucid adalah perusahaan baru yang sedang berusaha untuk merangkak di pasar setempat. Kuartal pertama tahun ini, mereka mendapatkan 30.000 pemesanan dan baru bisa menghantarkan 360 unit.