Competition Bakal Jadi Varian Model Termurah BMW M

Sebentar lagi kita tak akan lagi melihat M3 varian standar dalam daftar model BMW. Ya, divisi BMW M berencana melakukan restrukturisasi jajaran model. Nantinya, varian Competition akan jadi model spek terendah dalam lini model BMW M3. Apa yang mendasari perubahan tersebut?

Competition Jadi Varian Terendah

Kabar rencana perubahan status varian Competition diungkap oleh Frank van Meel, CEO of BMW M. Mengapa dimulai dari M3? Karena BMW M3 adalah model terlaris yang menjadi tulang punggung penopang penjualan model BMW M.

Rencana restrukturisasi varian model BMW M sebenarnya telah tercium gelagatnya beberapa tahun lalu. Dimulai saat varian Competition mulai diperkenalkan, yang kemudian disusul dengan varian CS dan CSL.

Hadirnya varian Competition ini jadi era baru dari lini model BMW M. Jika varian M3 standar benar-benar dihapus, maka model terendah dari BMW M3 kini naik level menjadi M3 Competition.

Tak hanya menyederhanakan jajaran model yang ada, tapi sekaligus jadi langkah efisiensi di lini produksi. BMW M tak perlu repot memilah jalur produksi antara model M standard polosan tanpa paket opsional BMW M dengan varian M Competition.

Hal ini pun tentunya turut berdampak secara tidak langsung pada jajaran model biasa tanpa label “M”. Contoh konkretnya, konsumen model sedan 3-Series. Bagi yang ingin versi high performance, maka pilihannya adalah model M3 Competition. Sementara bagi yang ingin spek lebih tinggi lagi, tersedia varian CS dan CSL dengan performa yang lebih extreme.

Kedua varian di atas adalah model BMW M versi jalan raya dengan spek yang beda tipis dengan mobil balap. Bagaikan mobil balap untuk di sirkuit tapi tetap memakai plat nomor.

Apakah Model Lain Juga Terdampak?

Rencana perubahan status level pada jajaran M3 apakah juga berdampak pada model BMW M lainnya? Nampaknya demikian. Saat ini model terbaru SUV BMW X5 M dan X6 M hanya tersedia variant Competition.

Jika konsumen ingin varian standar dari SUV BMW, maka pilihannya adalah X5 dan X6 tanpa label M.

Demikian pula halnya dengan model M2, M5 dan yang lainnya. Varian trim Competition adalah spek terendah dan termurah BMW M yang tersedia.

Meskipun demikian, tetap ada varian model yang akan menjadi pengisi celah antara model biasa dan M.

Salah satu contohnya model M440i. Varian ini menjembatani lini model standar dengan model berlabel M. Dengan demikian, maka BMW M tak perlu lagi menyediakan varian model standar.

Apakah perubahan status ini bakal berimbas pada harga jual? Sedikit banyak tentu akan berpengaruh. Terutama pada varian terendah dalam lini BMW M yakni Competition dan varian tertinggi tanpa label M.

 

BMW M3 Pecundangi Lucid Air di Balap Drag 400 Meter!

Dalam serangkaian balapan drag, BMW M3 Competition xDrive versi modifikasi bertenaga 740 hp bertarung melawan Lucid Air Dream Edition Performance yang memiliki tenaga buas, 1.111 hp. Namun disayangkan, balapan ini justru didominasi oleh BMW yang lebih memperlihatkan akselerasi dan performa impresif.

Lucid Air Dream Edition Performance berbobot sedikit berat karena baterai 118 kWh-nya yang menawarkan jangkauan berkendara sejauh 758 kilometer dengan velg 19 inci. Estimasi itu berkurang sebanyak 5 kilometer saat tersemat velg 21 inci di keempat kakinya dengan balutan ban Pirelli.

Racikan Tom Wrigley Performance

Meskipun Lucid Air memiliki tenaga yang kuat dan spesifikasi yang mengesankan, BMW M3 Competition xDrive membuktikan diri sebagai lawan yang tangguh. Dengan berat 2.375 kg, Lucid Air jelas lebih berat daripada G80 M3 Competition xDrive yang memiliki berat 1.780 kilogram. BMW ini bukanlah mobil standar. Mesinnya di-tuning oleh Tom Wrigley Performance di Inggris. Bimmer ini menggunakan downpipes, injector, dan remap yang dapat dikategorikan sebagai perangkat tambahan atau pengganti.

Saat balapan dengan start berjalan, Lucid Air memiliki keuntungan dari akselerasi start yang bergerak. Sadisnya, BMW M3 tetap memberikan perlawanan yang baik meskipun awalnya kesulitan dalam start berjalan pertama pada kecepatan 50 km/jam. Performanya jauh lebih baik saat balapan kedua, dengan posisi gigi ketiga di kecepatan 80 km/jam.

Berbekal mesin BMW S58

Dalam balapan quarter-mile atau 400 meter, M3 secara konsisten meluncur lebih beringas dan hingga garis finish dengan waktu terbaik 10,2 detik yang sedikit mengungguli waktu Lucid Air. Skor saat ini adalah 2-2, setelah empat kali mengujinya di jalur lurus.

Secara internal, mesin M3 menggunakan mesin I6 bertenaga ganda yang disebut S58 dan berbasis dari mesin B58 I6 dengan torsi 650 Nm. Faktanya, mesin ini menghasilkan lebih banyak tenaga karena BMW merendahkan rating tenaga mesin enam-silinder dan delapan-silinder produksi reguler dan M mereka.

Sangat mengesankan untuk mesin dengan kapasitas 3.0 liter, bukan? Dengan transmisi otomatis yang cepat dari ZF dan keahlian BMW dalam mengkalibrasi sistem kontrol peluncuran, sedan eksekutif kompak ini memiliki peluang yang cukup baik untuk mengalahkan Lucid dalam perlombaan drag quarter mile di jalur lurus.

Lebih superior BMW daripada Lucid

Untuk tantangan terakhir, kedua mobil ini harus berhenti dari kecepatan 160 km/jam menjadi nol secepat mungkin. BMW M3 Competition xDrive dengan ban belakang yang lebih lebar 0,8 inci dan bobot yang jauh lebih ringan, tentu dengan mudah mengalahkan sedan Amerika tersebut.

Secara keseluruhan, meskipun Lucid Air Dream Edition Performance merupakan mobil listrik yang bertenaga tinggi, namun BMW M3 Competition xDrive sukses menunjukkan superioritasnya dalam skenario balapan drag.

Namun, penting untuk dicatat bahwa balapan drag hanya merupakan salah satu aspek performa, dan kedua mobil ini juga memiliki keunggulan dan karakteristik uniknya masing-masing.

Paket Upgrade MH3 650 Racikan Manhart Ubah BMW M3 Touring Jadi Superwagon

Setelah Sedan, pemilik BMW M3 Touring kini juga dapat mengupgrade mobil mereka. Ini dia paket MH3 650 Touring dari tuner spesialis BMW, Manhart. Tak hanya ubahan tampilan, namun juga mendongkrak output performa. Ya, dari sport wagon menjelma menjadi super wagon.

Adapun paket MH3 650 Touring yang ditawarkan Manhart meliputi upgrade performa, suspensi, dan tentu saja aksesoris serta body kit.

Tuner dan modifikator kondang yang bermarkas di wilayah Wuppertal, Jerman ini tak hanya menawarkan paket modifikasi saja. Mobil BMW M3 Touring (G81) 2023 hasil garapan mereka pun dipamerkan pada event Tuning World Bondesee. Event akbar modifikasi otomotif ini digelar di Friedrichshafen, Jerman di penghujung Mei 2023 lalu.

Body Touring Rasa M4 CSL

Pada contoh model M3 Touring yang telah diupgrade menjadi versi MH3 650 Touring, body berkelir Baby Blue dipadukan dengan imbuhan grafis warna hitam dan aksen serat karbon. Melengkapi paket opsional body kit lansiran BMW M.

BMW M3 Touring diracik ulang oleh tuner Manhart. Tenaganya naik, body makin galak.

Bonnet serat karbon dan sirip splitter pada bumper depan dicangkok dari BMW M4 CSL. Grille standar diganti dengan versi Manhart. Sirip canard peningkat aerodinamika dipasang pada tepi bumper depan. Lubang air intake pada bagian depan pun dihiasi garnish.

Mobil keluarga tapi beringas.

Pada bagian samping, body M3 Touring diimbuhi body kit add-on, mulai dari side skirts hingga fender. Di bagian buritan, terdapat ekstensi pada spoiler di bagian atap. Emblem Manhart pun tak lupa disematkan pada body bagian belakang.

Agar makin garang, Manhart membekalkan velg alloy lansiran Yido Performance dengan desain yang keren. Roda depan menggunakan velg ukuran 20 inci. Sedangkan roda belakang dibekali velg ukuran 21 inci.

Untuk mengimbangi penggunaan velg baru dan agar body terlihat kian ceper, suspensi pun dipasangi lowering kit adjustable dari H&R.

Upgrade Performa 

Hanya mengupgrade tampilan eksterior rasanya nanggung dan kurang totalitas. Alhasil, sektor performa pun turut mendapat sentuhan upgrade. Piranti sistem komputer manajemen mesin racikan Manhart yakni MHtronic auxiliary control unit dicangkok ke M3 Touring.

Mesin BMW M3 Touring di-upgrade oleh manhart.

Sistem penyalur gas buang standard diganti dengan buatan mereka. Pipa exhaust sport lansiran HJS dipadukan dengan tabung peredam Remus yang berujung pada 4 laras pipa exhaust 100 mm garapan Manhart.

Interior MH3 650 berbasis M3 Touring.

Output performa mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin turbo pun melonjak drastis. Tenaga maksimum kini menjadi 650 PS (inilah asal mula label MH3 650), atau 641 horsepower. Puntiran maksimum pun melejit dari 650 Nm menjadi 800 Nm. Output performa kini setara dengan BMW M3 racikan Manhart yang paling perkasa, MH3 GTR.

BMW M3 Touring modifikasi oleh manhart.

Tak hanya performa saja yang beringas. Alunan nada empat laras yang dilantunkan BMW M3 Touring pun segarang tampilan barunya.

Perihal rincian biaya yang harus dikeluarkan, Anda dapat mengunjungi situs resmi Manhart. Tapi jangan kaget setelah melihat label harga per itemnya, ya…

Kap mesin serat karbon M4 CSL saja harganya €17,250. Ya, kurang lebih kursnya sekitar Rp 283 jutaan! Sementara untuk satu set velg alloy yang dipasang dibanderol €5,829 atau setara Rp 95,7 jutaan. Tabung peredam knalpot Remus label harganya €4,165 yang kursnya kurang lebih sekitar Rp 68 jutaan.

Setidaknya peminat harus merogoh kocek sebesar €3,510 atau setara Rp 56,7 jutaan untuk piranti MHtronic control unit pendongkrak performa. Yang ini wajib harus terpasang pada paket MH3 650 Touring. Tak bisa ditawar.

Ehm… itu baru sebagian kecil dari keseluruhan daftar paket. Ada rupa, tentu ada harga.

 

Inilah BMW M3 Touring Supersport Wagon Racikan AC Schnitzer

Mobil wagon yang identik sebagai mobil harian dan rekreasi keluarga telah mengalami perubahan trend dan fungsi. Hadirnya genre sport wagon telah menggeser makna ‘rekreasi’ dari piknik menjadi ‘rekreasi adrenalin’ mengejar top speed. Salah satunya adalah BMW M3 Touring.

BMW M3 Touring (G81). Versi wagon dari M3 Sedan (G80) ini bagaikan mobil yang bisa mengajak  keluarga merasakan adrenalin.

Jika Anda ingin tampil beda dari versi standard BMW M-Technik, mungkin BMW M3 Touring (G81) racikan AC Schnitzer akan membuat anda tergiur.

Tuner spesialis mobil BMW dari Munich, Jerman ini meracik ulang BMW M3 Touring (G81) menjadi sebuah supersports wagon.

Tampilan AC Schnitzer

Tampilan eksterior adalah yang pertamakali dilihat dari mobil anda. AC Schnitzer pun mengimbuhkan seperangkat body kit serat karbon khusus pada body BMW M3 Touring (G81).

Tak ubahnya seperti pada M3 Sedan racikan mereka yang telah lebih dulu muncul. Body kit pada M3 versi wagon ini tak hanya berguna untuk meningkatkan gaya aerodinamika, namun juga ketampanan mobil.

Di depan tersemat grille, bumper, kap mesin hingga sirip splitter depan model sport. Side skirt, sirip diffuser pada bagian bawah bumper belakang tak luput dari sentuhan. Pada pintu bagasi tersemat identitas berupa emblem AC SCHNITZER.

Alunan aransemen nada baru dari mesin 6-silinder sport wagon ini dihasilkan oleh seperangkat sistem exhaust freeflow. Knalpot khusus ini sekaligus menjadi pendongkrak performa.

Interior pun tak luput dari perubahan. Dibandingkan M3 versi standard, AC Schnitzer menyematkan paddle shift aluminium berukuran lebih besar. Nuansa aluminium pun merambah pada pedal hingga panel kontrol iDrive.

Gubahan Performa 

Dalam kondisi standard, mesin 6-silinder TwinPower Turbo 3.0-liter M3 Touring menghasilkan tenaga 503 HP dengan torsi maksimum 650 Nm.

Namun dengan sentuhan paket performa dari AC Schintzer, tenaganya naik menjadi 590 HP. Torsi maksimumnya terkoreksi menjadi 750 Nm.

Masih belum cukup? Mobil bisa di-tuning lebih lanjut ke Stage II. Tenaga mesin dipompa lagi hingga menjadi 610 HP. Sementara untuk puntiran torsi maksimum tetap 750 Nm. Tentunya konsumsi BBM tak lagi menggunakan oktan 92 atau 95, tapi oktan RON 98 alias bensin Turbo.

Tak perlu khawatir soal jaminan perawatan mesin. Paket upgrade performa tersebut mendapat garansi selama 36 bulan dari AC Schnitzer.

Tak ada ubahan pada sistem penggerak all-wheel drive BMW xDrive. Genggam erat-erat setir sport khusus dari AC Schnitzer dan nikmati sensasi menembus angka 100 km/jam hanya dalam 3.6 detik. Segesit BMW 8-Series M850i xDrive Coupe, Alpina B6 xDrive Grand Coupe dan sedan Alpina B7 xDrive.

Untuk menunjang performa yang melonjak drastis, sasis dan suspensi tak luput dari setting ulang. Kaki-kaki dan body kekar M3 Touring ditopang dengan velg 20-inci yang tersedia dalam dua model.

Opsi pertama yakni velg forged AC3 dan yang kedua yakni velg light-alloy AC1. Kedua variant velg dibalut dengan ban 285/30 R 20 (depan) dan 295/30 R 20 (belakang).

Ingin tahu berapa dana yang harus dirogoh dari kocek anda? Rincian biaya untuk racikan AC Schnitzer ini bergantung pada daftar paket yang anda pilih pada situs resminya.

 

 

BMW M3 CS 2024, Makin Kencang Dan Perkasa

Sebuah BMW M3 kekar berotot berwarna ‘Green Goblin’ tengah melesat dengan tampilan yang tak biasa. Munculnya sosok yang diduga sebagai versi ‘Competition Sport’ tesebut menghebohkan para bimmer mania di jagad maya. Ya, tak salah lagi, mobil tersebut adalah BMW M3 CS model 2024.

BMW M3 CS

Bayerische Motoren Werke pun buka suara dan mengamini bahwa 3-Series terbaru racikan M Division ini akan segera dipasarkan.

M3 Dengan Daftar Konten Melimpah

M3 CS

Daftar paket konten fitur yang dibekalkan pada M3 CS terbaru ini jauh lebih lengkap dan memikat dari M3 Competition.

Interior M3 CS 2024

Sepaket jok M Carbon dan tentu saja layar digital Curve Display dengan sistem BMW iDrive 8 pada dasbornya merupakan sebagian saja dari daftar kelengkapan standard pada mobil ini.

Kemasan eksterior pun tak kalah greget. Body kit dan perangkat M Aerodynamic berbahan carbon fiber reinforced plastic (CFRP) membuat mobil ini 40 kg lebih ringan dari variant M3 lainnya.

Warna opsional baru pun dibuat khusus untuk model M3 CS yakni BMW Individual Signal Green dan Frozen White Metallic. Anda dapat memilih salah satu diantaranya tanpa biaya tambahan.

Body nan kekar berotot ditopang velg standard 19-inci (depan) dan 20-inci (belakang) yang dikemas dengan pilihan warna Gold Bronze atau Matte Black.

Jika tak menginginkan ban standard, konsumen dapat memilih paket ban high performance opsional Michelin Pilot Sport Cup2 secara gratis.

Selain dilengkapi perangkat rem cakram bawaan M3 Competition xDrive, tersedia paket opsional rem cakram M Carbon Ceramic.

Performa Mesin Makin Perkasa

Di balik bonnetnya terpasang mesin S58 6-silinder segaris 3.0-liter TwinPower Turbo yang sama seperti pada M3 Competition xDrive.

Namun tambahan M Driver’s Package dan sistem exhaust dengan muffler titanium plus set up ulang boost turbo, performa mobil ini pun mengalami peningkatan.

BMW M3 CS 2024

Output tenaga maksimum terdongkrak 40 hp dari 503 hp menjadi 543 hp. Hanya terpaut sedikit dari M4 CSL yang bertenaga 550 hp. Torsi maksimum tetap di angka 649 Nm, sama seperti M3 Competition.

Transmisi automatic 8-speed M Steptronic dipadukan dengan sistem penggerak all-wheel drive BMW M xDrive sebagai penyalur torsi dan tenaga ke seluruh roda. Dengan performa yang dimiliki, M3 CS hanya butuh 3,4 detik untuk melesat hingga 100 km/jam.

Performa yang kian beringas tentu saja diimbangi dengan setup ulang sistem suspensi dan kemudi.

M3 CS dibekali dengan perangkat damper berpengendali elektronik dan anti-roll bar pada sasisnya yang khusus dibuat untuk mobil ini. Selain melakukan setting ulang pada sudut camber roda, M3 CS dibekali dengan poros roda dan gardan kinematic khusus. Sistem penggerak AWD dan stability control pun disetting ulang.

Nah, anda tentu sudah tak sabar lagi ingin mencicipi kedigdayaan M3 CS versi terbaru ini bukan?

Tak perlu menunggu lama, karena BMW M3 CS model 2024 akan segera diproduksi pada Maret tahun ini. Hanya saja, mobil ini akan dibuat dalam jumlah terbatas.

Jika BMW M4 CSL hanya diproduksi sebanyak 1.000 unit, semoga saja M3 CS jumlahnya lebih dari itu.

Harga jualnya? Untuk kawasan Amerika Serikat, label harganya akan berada di angka mulai dari $119.695 atau setara Rp 1,79 miliar.

Harga yang jauh lebih murah $30 ribuan dolar dari M4 CSL yang banderol harganya $139.900 atau sekira Rp 2,1 milyar….dengan performa yang setara.

Anda berminat? Semoga Anda salah satu yang beruntung dapat memilikinya di Indonesia.

 

BMW M3

Dilema BMW, M3 dan Orang Amerika

Dilema BMW M3 di Amerika, sampai harus dibuatkan versi khusus yang lebih murah. 

Ya, kami jujur saja. Tim redaksi motomobinews.id adalah orang-orang lama yang kadang gagal paham dengan sebuah desain mobil kekinian. Grill BMW M3/M4 terbaru misalkan. Kami tidak mengerti kenapa harus begitu. Memang ada fungsinya pasti. Tapi apakah tidak ada cara lain? Anyway, kembali ke masalah M3. Yang akan kami bahas adalah BMW E36 M3. 

Latar belakangnya harus diceritakan dulu. Ini berkaitan dengan pasar Amerika Serikat yang kadang unik tapi menggiurkan. Akhirnya pabrikan rela bikin mobil dengan spesifikasi khusus negeri adidaya itu. Termasuk BMW M3. 

BMW M3 dari generasi E30 ternyata sulit untuk diterima pasar Amerika Serikat waktu itu. Penyebabnya adalah, ini mobil yang dibuat berdasarkan homologasi balap. Jadi basisnya mobil untuk pacuan, dijadikan kendaraan harian jalan raya. Orang Eropa dan Indonesia pasti ‘ngiler’, tidak dengan orang Amerika. Bahkan diler-diler setempat sampai memberikan diskon besar. Tapi tetap susah jualan. 

Dari situ, BMW Amerika sempat mengatakan, “Kami tidak mau jual BMW M3 lagi!” Tapi BMW Jerman, tetap pada pendiriannya. “Kalian harus jualan M3. Kami berikan yang lebih baik.” Dan lebih baik itu hadir dalam bentuk BMW M3 E36. Mobil M yang dibuat bukan untuk balapan, tapi memang hadir sebagai sedan jalan raya yang kencang. Jantungnya adalah mesin S50 enam silinder yang menyenangkan. Dua silinder lebih banyak dari sebelumnya. 

E36 M3 muncul tahun 1992. Tepat pada saat BMW Amerika baru selesai menghabiskan stok E30 M3. Mereka malas harus jualan mobil itu lagi. Namun ada satu orang yang sadar kalau mobil ini punya potensi besar. Namanya Bob Ruemer, editor majalah BMW Car Club America. Mengajak penggemar BMW untuk menyurati APM setempat agar M3 bisa dibawa masuk. Isinya sebagian besar menyatakan akan membeli M3 dengan harga yang masuk akal, tentunya. 

Harganya Tidak Masuk

Masalah muncul karena benda paling mahal di mobil itu adalah sang S50. Kalau memaksakan pakai mesin itu, harganya (waktu itu) bisa menyentuh US $55.000. Erik Wensberg, Manajer BMW M Amerika pesimis. Dengan banderol itu paling bisa terjual 100 unit. Hitung-hitungan pak Wensberg, untuk bisa ‘sexy’ M3 harus bisa dihargai US $35.000 saja. 

Solusinya, BMW rela melepas S50, dan menggantinya dengan mesin M50B25 yang terpasang pada E36 323i, 2,5 liter. Tentu ada perubahan. Kapasitasnya dinaikkan jadi 3.0 liter, noken as dengan derajat yang lebih agresif, kruk as dan piston baru. Nama mesinnya jadi S50B30US. Tenaganya 240 hp, 42 hp lebih rendah dari versi M3 Eropa, dengan torsi 305 Nm. Meski begitu, bagian kaki dan sistem kemudinya sama persis.

Di luar dugaan, mobil ini laris manis. Sampai BMW sendiri kepayahan memenuhi SPK yang terbit. Media suka, pembelinya cinta dan menggunakan mobil ini sebagai tunggangan harian. Selanjutnya bisa ditebak, BMW Amerika malah minta tambahan varian. Diamini oleh Jerman yang menyediakan M3 empat pintu. Karena pasarnya ada. Selain kencang, praktis karena punya ekstra pintu. Makin banyak yang menggunakannya sebagai andalan sehari-hari. Tahun 1996 BMW memasangkan mesin S52 terbaru di mobil ini. Meski tenaganya sama, torsinya naik jadi 319 Nm. Jadilah E36 M3 merajalela di Amerika Serikat dalam bentuk coupe dan sedan.