Gas Buang Kendaraan Terasa Pedih? Banyak Penyebabnya!

Hasil pembakaran dari kendaraan menjadi salah satu hal penting yang menjadi indikator kesehatan mesin. Biasanya, akan muncul asap atau aroma gas buang yang membuat pedih di mata. Hal ini merupakan sebuah tanda adanya kendala pada sistem pembakaran mesin kendaraan. Asap yang muncul pun biasanya diiringi aroma tertentu.

Masalah pada pembakaran juga bisa bisa ditandai oleh beberapa gejala yang terlihat atau bisa dirasakan langsung. Jika dibiarkan maka berpotensi menimbulkan kerusakan mesin yang lebih berat. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terkait penyebab hasil gas buang mesin yang terasa pedih di mata.

Komponen Sistem Pembuangan

Salah satu penyebab utama gas buang terasa pedih di mata yakni komponen pada sistem pembuangan yang sudah berusia lama. Saat sistem pembuangan mengalami kerusakan, gas buang yang seharusnya terbuang malah tidak keluar dengan sempurna. Ini dapat menyebabkan adanya aroma menyengat menjadi tercium di dalam kabin kendaraan.

Sistem Pasokan Bahan Bakar Terganggu

Gangguan pada sistem bahan bakar yang dapat menyebabkan gas buang terasa pedih. Saat terjadi kerusakan pada sistem ini, kandungan yang terdapat pada bahan bakar tidak dapat terbakar dengan sempurna. Sehingga ketika terkena mata, maka akan terasa sangat pedih.

Modifikasi Sistem Manajemen Mesin

Engine Control Unit (ECU) sebenarnya sudah mengatur cara kerja sistem pembakaran, termasuk mengatur perbandingan akurat bahan bakar dan udara. Jadi, modifikasi yang dilakukan khususnya pada ECU pada akhirnya akan menyebabkan perbandingan bahan bakar dan udara menjadi tidak normal. Hal inilah  yang mengakibatkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan asap knalpot menjadi perih di mata.

Busi Mobil Bermasalah

Busi memiliki peranan yang sangat penting dalam siklus pembakaran pada mesin kendaraan. Masalah yang terjadi pada sistem busi ini yang kemudian memberi pengaruh terhadap gas buang yang terasa pedih di mata. Masalah pada busi ini pun beragam, seperti busi yang mulai melemah, busi yang kotor dan penuh kerak karbon, atau bahkan ada masalah pada komponen pengapian yang sudah tidak layak pakai.

Kualitas Bahan Bakar

Penggunaan bahan bakar yang kurang bagus dapat mengakibatkan munculnya gejala gas buang menjadi lebih pedih. Bahan bakar dengan oktan dan cetane yang rendah dapat menyebabkan masalah pada sistem pembakaran. Untuk itu, penting untuk menggunakan bahan bakar dengan kualitas terbaik buat kendaraan.

Piaggio Patenkan Desain Katup VVT Yang Lebih Praktis Dan Ekonomis

Teknologi katup variabel atau lebih dikenal dengan sebutan Variable Valve Timing (VVT) tak hanya digunakan pada mesin mobil modern, namun juga pada mesin sepeda motor.

Tak mau ketinggalan langkah dari pabrikan lainnya, grup Piaggio pun mendaftarkan hak patent desain teknologi VVT yang sedang dikembangkan. Tidak ada kata terlambat untuk melakukan pengembangan teknologi.

Saat ini sepeda motor berperforma tinggi Piaggio seperti Aprilia maupun Moto Guzzi belum menerapkan teknologi variable valve timing (VVT) pada mesin mereka. Jadi, jelas sudah alasan utama di balik pengembangan teknologi katup yang dilakukan oleh Piaggio.

Kedepannya, teknologi VVT juga akan diaplikasikan pada mesin ber-cc kecil. Jadi bukan tidak mungkin Vespa Sprint dan lainnya akan menggunakan terobosan ini. 

Variable Valve Timing Piaggio Lebih Praktis

Penerapan teknologi katup variabel VVT pada mesin pembakaran internal tak hanya menghasilkan kinerja buka-tutup katup yang lebih optimal serta efisien pada kecepatan tinggi. Pada kecepatan dan rpm rendah, kurva tenaga yang dihasilkan pun lebih halus, terutama pada tarikan awal.

Dibandingkan dengan teknologi serupa yang telah ada, desain yang dikembangkan Piaggio relatif lebih praktis dan sederhana.

Tanpa Elektronik

Pengoperasian dan mekanisme kerjanya pun tak bergantung pada sistem elektronik.

Mekanisme kerja buka tutup katup variabel rancangan Piaggio memanfaatkan tiga buah bola bandul yang terpasang pada roda gigi penggerak kem di saluran intake.

Saat bola bandul mendapat gaya sentrifugal, katup akan beroperasi pada saluran masuk dan buang secara simultan sesuai beban gaya yang diterima. Intensitas buka-tutup katup variabel menyesuaikan dengan kecepatan putaran mesin.

Prinsip dasar desain katup variabel dari Piaggio ini mirip seperti yang diterapkan Suzuki pada mesin GSX-R 1000 model tahun 2017.

Perbedaannya, desain katup VVT pada mesin Suzuki memanfaatkan 12 buah bola bandul, sehingga konstruksinya jauh lebih kompleks dan biaya produksinya pun tinggi.

Keuntungan dari desain katup variabel yang dikembangkan oleh Piaggio selain konstruksinya jauh lebih sederhana, efek friksi pada bola bandul pun lebih kecil. Selain itu, tentu saja biaya produksi menjadi jauh lebih murah.

Berkaitan dengan desain katup VVT yang dipatenkan oleh Piaggio, sistem katup canggih ini bakal digunakan pada mesin V4 Aprilia. Model naked bike Aprilia Tuono V4 1100 dan sportsbike RSV4 1100 diprediksi bakal menjadi yang pertamakali mengaplikasikannya.

Namun demikian, mesin kecil di bawah 500 cc nantinya juga bakal dibekali dengan teknologi VVT tersebut. Mesin sepeda motor kelas pemula dan menengah merupakan produk terlaris dan biaya produksinya pun tidak terlampau tinggi. Mesin skuter 300 cc Piaggio pun nantinya bukan mustahil bakal dibekali dengan teknologi tersebut.