Review: Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC

AMG menjadi tiga huruf yang begitu lekat dengan produk Mercedes-Benz dengan performa tinggi. Memang tidak salah, sebab konsumen Mercedes-Benz yang menyukai rasa berkendara sporty, pasti akan memilih produk Mercedes-AMG. Guna menyasar konsumen lebih banyak, dan yang masih berusia muda, maka hadir Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC di Indonesia.

Sport Utility Vehicle (SUV) berukuran ringkas ini tak hanya menawarkan performa yang mengasyikan, namun juga kepraktisan saat digunakan. Hadirnya Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC ini juga untuk membuktikan bahwa produk berperforma tinggi tidak selalu harus bermesin besar, atau berpenampilan intimidatif. Kerennya lagi, mobil ini telah dirakit secara lokal, di fasilitas Wanaherang, Bogor, Jawa Barat.

Rakitan Lokal Tetap Kompetitif

Dengan hadirnya Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC ini, diproyeksikan menjadi pilihan yang lebih terjangkau dari Mercedes-AMG GLA 45 4MATIC+. Karena sudah dirakit secara lokal, maka harganya juga semakin kompetitif. Meski begitu, kualitas hasil akhirnya tetap setara dan sesuai dengan standar Mercedes-Benz.

Desain eksterior GLA 35 4MATIC memang menganut gaya AMG Line, namun tidak berhenti sampai situ saja. Sebab SUV ini juga memiliki sederet fitur spesial. Grille radiator khusus yang semakin menekankan bahwa unit ini merupakan bagian dari keluarga Mercedes-AMG.

Identitas istimewa lain ialah velg light-alloy berukuran 19 inci model 5 twin-spoke, yang berkelir abu-abu tua. Spoiler belakang AMG dan sepasang tailpipe berbentuk bundar di bawah bumper belakang, menjadi tanda bahwa mobil ini bukan GLA biasa.

Interior High-Tech

Masuk ke dalam kabinnya, maka hamparan dashboard akan terlihat suasana teknologi tinggi. Sebab panel instrumennya memang all-digital, dengan tampilan khusus AMG. Bahkan pengguna dapat memilih tiga gaya tampilan kluster khas AMG, mulai dari Classic, Sport, dan Supersport untuk kluster instrumen. Sentuhan unik merambah jok yang dibalut bahan ARTICO/DINAMICA microfibre berwarna hitam, dengan jahitan kontras berwarna merah. Tak ketinggalan sabuk pengaman juga memiliki aksen merah, untuk mendongkrak kesan sporty.

Di balik kap depan Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC, terdapat mesin bensin empat silinder 2.0 liter berkode M260. Mesin dengan twin-scroll turbocharger ini, mampu meluapkan tenaga sebesar 306 hp dan torsi puncak 400 Nm. Seluruh output disalurkan melalui transmisi dual clutch AMG SPEEDSHIFT DCT 8G, yang memiliki perpindahan gigi yang sigap dan cepat.

Sistem AWD Pintar

Sistem all-wheel-drive pada Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC menggabungkan traksi terbaik, dengan mengutamakan kenyamanan berkendara. Distribusi torsi menuju roda, memiliki banyak variasi untuk memberikan rasa berkendara yang dinamis. Rentang spektrum tersedia untuk porsi roda depan saja, hingga distribusi 50:50 persen ke roda depan dan belakang.

Urusan ‘berlari’, Mercedes-AMG GLA 35 4MATIC diklaim bisa melakukan sprint dalam tempo 5,1 detik. Top speed mampu mencapai 250 km/jam, namun dibatasi secara elektronis. Anda tertarik memilikinya? Mercedes-Benz Indonesia memasarkan SUV ini dengan harga Rp 1,49 milyar (on the road Jakarta).

Mercedes-AMG GT 43, Paket Hemat Ala AMG

Pangsa pasar Mercedes-AMG GT Coupé kini kian luas. Saat ini tersedia versi entry-level yang harganya lebih terjangkau. Inilah Mercedes-AMG GT 43. inilah varian entry-level dengan sejumlah ‘penyesuaian’ spek. 

 

Mercedes memberi gaya yang sedikit beda dari GT 53 dan GT 63 yang bermesin V8. Pada bagian depan sangat terlihat beda. Grille dan lubang intake bumper tak segarang dua saudara V8-nya.

Lekukan fender depan dan belakang lebih ramping. Sepadan dengan velg standar berukuran 19-inci. Bumper belakang pun tampil lebih klimis, mirip sedan AMG-Line biasa. 

Tampilan GT 43 yang minimalis untuk ukuran GT Coupé bukan berarti tak bisa dioprek. AMG punya opsi upgrade yang melimpah. Mulai dari velg 21 inci, spoiler belakang dan beraneka versi body kit.

Interiornya tetap dilengkapi layar instrument 12,3-inci dan layar sentuh 11,9-inci penampil sistem infotainment MBUX. Jok sport standar AMG berbalut kulit Nappa bisa diganti dengan kursi balap opsional AMG Performance.

Untuk sentuhan personalisasi pada kemasan interior, tersedia program bernama Manufaktur dari Mercedes-AMG.

Tetap Greget Meski Tanpa V8

Di balik bonnetnya terpasang mesin 4-silinder 2.0-liter dengan teknologi electric exhaust gas turbocharger yang diadopsi dari mobil balap F1 Mercedes-AMG. Sebuah motor elektrik mild-hybrid 48V jadi pemasok suplemen daya extra.

Dari mesinnya saja, output tenaga hingga 416 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Mild hybridnya memberi daya extra sebesar 14 hp. 

Transmisi hanya tersedia versi kopling ganda 9-speed. Sistem penggeraknya pun tak lagi all-wheel drive 4Matic, tapi penggerak roda belakang (RWD). Jadi jelas mengapa tanpa imbuhan embel-embel “4Matic”.

Sprint 0-100 km/jam butuh waktu 4,6 detik. Top speed dibatasi ‘hanya sampai’ 280 km/jam.

Penyuka GT Sejati Pasti Suka

AMG GT 43

Meski tanpa penggerak AWD, GT 43 ini mungkin adalah yang ditunggu kemunculannya oleh para penyuka GT sejati. Handling berkendara versi RWD membuat pelibas tikungan dan penyuka aksi goyang pinggul dapat lebih leluasa beraksi.

Rem cakram berbahan komposit jadi kelengkapan standar. Sedangkan di sektor sasis dilengkapi lengan ayun suspensi five-link berbahan baja di depan dan belakang, shockbreaker aluminium dan per keong berbobot ringan.

Fitur canggih AMG Ride Control Chassis dan rear-wheel steering merupakan paket opsional. Begitu juga dengan AMG Dynamic Plus yang menyediakan fitur electronically-controlled rear locking differential, kaliper rem warna kuning, aerodinamika aktif di kolong sasis plus extra “Race” mode.

Mercedes-AMG GT 43 akan segera dipasarkan di Eropa dalam beberapa bulan mendatang. Hanya saja belum diumumkan berapa harganya. Tentu saja lebih murah dari GT 53 bermesin V8.