Pabrik VinFast, Bentuk Strategi Buat Jadi Pemain Besar di Segmen BEV

Kesempatan untuk mengunjungi suatu pabrik kendaraan, tidak ingin kami lewatkan. Apalagi jika pabrik tersebut mengusung teknologi canggih, dan mampu memproduksi banyak unit dalam jumlah yang banyak, dalam waktu singkat. Seperti pabrik kendaraan yang baru saja kami kunjungi, yakni milik VinFast di Hai Phong, Vietnam.

Di kawasan manufaktur tersebut, lahir beragam produk VinFast. Mulai dari mobil listrik, skuter listrik, hingga bis listrik. Tak hanya itu, dalam kawasan seluas 335 hektar itu juga terdapat kantor operasional, pusat riset dan pengembangan, area industri pendukung, proving ground, serta pusat pelatihan.

Terapkan Prinsip Teknologi 4.0

Khusus untuk area produksi kendaraan roda empat, diresmikan pada 14 Juni 2019. Di pabrik VinFast ini telah menerapkan prinsip teknologi Industri 4.0, sehingga seluruh peralatan dan jalur produksi terhubung melalui sensor berbasis cloud atau internet nirkabel. Tujuannya untuk memastikan pengendalian dapat dilakukan secara tepat dan presisi.

Sistem tersebut juga memungkinkan efisiensi operasional tinggi di seluruh lini produksi. Sehingga mesin, peralatan, produk, pekerja, teknisi, dan manajer dapat berinteraksi secara berkelanjutan, untuk pemantauan dan penyesuaian secara otomatis.

Semua informasi yang dihasilkan selama proses produksi, terus diperbarui, disimpan, dan dianalisis. Data ini berfungsi sebagai masukan penting untuk divisi riset dan pengembangan. Sehingga memungkinkan VinFast mengembangkan lini produk generasi mendatang, dengan desain, material, dan proses produksi baru. Utamanya, selaras dengan tuntutan konsumen yang selalu dinamis.

Selama ini, VinFast telah berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan Eropa terkemuka. Khususnya dari Jerman, yang berspesialisasi dalam desain, pemasangan mesin, dan peralatan otomotif. Baik sistem pengumpulan dan manajemen data, sistem perencanaan bisnis, sistem manajemen siklus hidup produk, serta sistem kontrol produksi, diupayakan membentuk dasar implementasi Industri 4.0 dari VinFast. Dengan menerapkan solusi yang disediakan oleh Siemens dan SAP.

Punya Otomatisasi Tingkat Tinggi

Bengkel bodi VinFast, dilengkapi juga dengan sekitar 1.200 robot. Bengkel bodi ini mengintegrasikan aplikasi Industri 4.0 dalam berbagai aspek. Seperti pemantauan peralatan, optimalisasi proses, manajemen preventif, dan perawatan prediktif. Semuanya untuk memastikan produktivitas, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan.

Tidak hanya bodi mobil saja yang dibuat secara mandiri oleh VinFast, namun juga sistem penggerak kendaraan. Bengkel motor listriknya memiliki otomatisasi tingkat tinggi. Menggabungkan fleksibilitas operasional, dengan desain ergonomis untuk meningkatkan keselamatan pekerja.

Proses produksi dirancang untuk menjamin jaminan kualitas yang komprehensif. Verifikasi kualitas independen dilakukan melalui pengujian akhir lini produksi. Untuk memastikan bahwa semua parameter keamanan kelistrikan, kebocoran, suhu, NVH, dan kinerja keseluruhan motor Listrik, sudah memenuhi standar industri maupun spesifikasi teknis.

VinFast juga mempunyai bengkel baterai, dilengkapi dengan lini produksi modern, memiliki tingkat otomatisasi hingga 80 persen. Seluruh prosedur manajemen produk, sudah mematuhi standar keselamatan yang ketat (UL2580), tolok ukur kualitas (ISO 9001), kriteria kinerja (ISO 12405), dan persyaratan keandalan (ISO 19453). Termasuk memenuhi standar keselamatan yang ketat, di antaranya SAE J2464 (AS), ECE R100 (Eropa), UN38.3, ISO 60529, dan ISO 20653.

harga sewa baterai vinfast

VinFast Tetap Melaju Tanpa Insentif Impor? Siapkan Unit CKD

Perjalanan bisnis VinFast di Tanah Air mungkin boleh dikatakan sangat muda, tapi perusahaan asal Vietnam ini punya strategi dan ambisi besar untuk pasar Indonesia. Hingga kini, sejumlah produk VinFast yang dipasarkan di Indonesia, merupakan unit Completely Built-Up (CBU). Namun nantinya bakal digantikan oleh deretan unit Completely Knock Down (CKD).

Untuk merealisasikannya, tentu VinFast Indonesia harus mempersiapkan skenario bisnis jangka panjang. Apalagi VinFast mengklaim bahwa mereka ingin menjadi pemain besar, dalam ranah Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia. Termasuk menanggapi kebijakan pemerintah Indonesia, yang akan menghentikan insentif impor mobil listrik, setelah tanggal 31 Desember 2025.

“Kami telah memperhitungkan bahwa insentif impor kendaraan listrik itu hanya bersifat sementara. Jadi, produk VinFast yang masih CBU, sudah disesuaikan dengan skema insentif impor dari pemerintah,” jelas Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia, di Hanoi, Vietnam (24/09/2025).

Stimulus Industri EV

Lalu bagaimana nasib VinFast setelah insentif impor tersebut dihentikan? Solusinya ialah memproduksi unit kendaraan CKD. Seperti yang telah diketahui, VinFast tengah membangun fasilitas perakitan di wilayah Subang, Jawa Barat. Sehingga nantinya laju bisnis VinFast di Indonesia, diharapkan tetap berjalan mulus.

Lagipula, insentif impor dari pemerintah bertujuan menstimulus industri kendaraan listrik di Indonesia. Oleh sebabnya, pembangunan fasilitas perakitan di Subang menjadi fokus strategi VinFast usai insentif impor dihentikan. Serta untuk mempercepat proses lokalisasi kendaraan mereka.

Walaupun tengah menyiapkan langkah strategis untuk melakukan produksi unit CKD, masih ada kemungkinan VinFast Indonesia tetap mengimpor unit CBU, namun dalam porsi tertentu. “Kemungkinan masih ada unit CBU, tapi hitungan bisnisnya sudah masuk dalam perencanaan,” papar pria yang akrab disapa Kerry ini.

Garap Ekosistem EV

Lebih lanjut, VinFast tepat optimis dalam menggarap pasar kendaraan listrik, utamanya di Indonesia. Meskipun tanpa ‘jamu bugar’ berupa insentif impor dari pemerintah. Dengan berdirinya fasilitas perakitan di Subang, maka bakal menjadi salah satu aspek kuat, dalam menyuguhkan produk BEV dengan harga yang semakin kompetitif.

Tentu juga menguatkan komitmen VinFast terhadap industri otomotif di Indonesia. Lagipula, VinFast terus mengoptimalkan aspek ekosistem kendaraan listrik, untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumennya.