Langkah Tetap Tampil Mengkilap di Musim Pancaroba

Saat ini, cuaca sedang tidak menentu. Dalam satu hari cuaca di satu wilayah dapat berubah menjadi hujan deras dan secara tiba-tiba menjadi panas yang terik. Cuaca di musim pancaroba saat ini sulit diprediksi yang membuat para pemilik mobil baik motor maupun mobil harus memberikan perhatian ekstra khususnya pada cat, agar mobil tetap mengkilap meski terpapar panas dan debu.

Terlebih masyarakat Indonesia mulai memasuki era pasca pandemi. Kehidupan kembali disibukkan dengan mobilitas yang tinggi, termasuk tuntutan untuk tetap produktif ke luar rumah yang memungkinkan mobil dapat terpapar panas berlebih hingga terpaan cairan yang dapat merusak lapisan cat mobil.

Berbagai rutinitas dan kesibukan yang kembali memasuki fase normal, maka akan ada dampak yang terjadi pada mobil, khususnya cat pada bodi mobil maupun motor selama musim pancaroba berlangsung. Kini Indonesia sedang memasuki musim pancaroba yang tak jarang sering kali hujan dan panas. Berikut adalah beberapa langkah dalam melakukan perawatan bodi mobil khususnya pada musim pancaroba:

Cuci mobil setelah terkena air hujan

Banyak yang masih menganggap remeh akan bahaya air hujan dengan membiarkannya mengering dengan sendirinya pada bodi mobil. Celakanya, air hujan mengandung zat asam yang jika dibiarkan mengering akan menjadi jamur dan merusak cat mobil. Segera cuci mobil dan lap sampai kering untuk menghilangkan zat asam tersebut. Tidak harus menggunakan sabun, sebab dengan membilas mobil dengan air bersih saja sudah cukup untuk menghilangkan air hujan dari bodi mobil.

Penggunaan sarung mobil

Menutup mobil dengan sarung mobil dengan tujuan cat mobil awet dan tetap mengkilap. Namun hal ini tidak direkomendasikan jika berada di tempat terbuka. Sebab saat malam hari atau saat terjadinya hujan, akan membuat bodi mobil menjadi lembap sehingga menjadi lebih mudah berpotensi timbulnya jamur. Sama halnya dengan panas, debu yang menempel pada permukaan cat yang terkena angin akan menjadi lebih susah dihilangkan.

Hindari sinar matahari secara langsung

Sinar matahari bisa mengurangi kadar warna pada cat mobil. Untuk itu, disarankan sebaiknya mobil jangan terlalu sering terkena paparan sinar matahari langsung, agar warna cat mobil menjadi lebih tahan lama serta tetap mengkilap.

Embun malam

Sama halnya dengan hujan, embun pada malam hari juga mengandung zat asam yang terkandung pada air hujan. Lebih baik jika menyimpan mobil kesayangan pada tempat tertutup pada garasi yang kering dan tidak lembap.

Gunakan wax atau cairan pembersih

Salah satu perawatan yang paling ampuh yaitu coating cat mobil. Pori bodi kendaraan dapat tertutup dan menambahkan lapisan pada cat mobil. Dipastikan lebih aman dan tidak menyebabkan masalah saat hujan. Dengan melakukan perawatan ini tentunya mobil akan terhindar dari water spot pada bodi mobil air hujan yang menempel pada bodi mobil akan langsung turun dan tidak menyentuh permukaan cat terlalu lama.

Perlu diketahui bersama adalah bahwa air hujan mengandung zat asam, jika dibiarkan kering akan menjadi jamur dan merusak cat mobil. Oleh karena itu, sebaiknya langsung dicuci dan dibersihkan, agar cat tidak menjadi kusam dan berjamur.

Ini Penyebab Ban Berdecit Saat Mobil Belok

Saat berkendara, ban mobil kerap mengeluarkan suara berdecit saat berbelok dengan cepat, mengerem, atau berakselerasi. Berdecitnya ban mobil terjadi karena tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapatkan traksi. Hal ini sebetulnya normal terjadi, apalagi saat mobil melewati permukaan yang licin atau dilapisi cat, seperti pada area parkir gedung bertingkat.

Namun suara decit ban mobil juga dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan sistem pengereman atau ada komponen suspensi yang mulai aus. Apalagi jika suara tersebut timbul saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan. Ada beberapa faktor penyebab ban berdecit, yang jika tidak segera diatasi maka berpotensi menimbulkan masalah.

Kurang tekanan angin

Kurangnya tekanan angin pada ban tidak hanya membuat ban kempes, tapi juga rentan rusak. Di mana kondisi tersebut akan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk. Jika tekanan angin ban kurang, saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik dalam ban, sehingga tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan. Kondisi ini membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan.

Keausan yang tidak merata

Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tidak merata, ban akan mengeluarkan suara berdecit. Untuk menghindari keausan tidak rata, ban perlu diperiksa secara berkala, mulai dari balancing dan rotasi, memeriksa tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar.

Roda yang tidak sejajar

Pengaturan sudut camber dan toe, membantu posisi roda sejajar antara satu sama lain dan permukaan jalan. Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban akan mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah. Penting untuk diingat bahwa penyelarasan roda (spooring) berbeda dengan penyeimbangan ban (balancing). Sebab spooring akan mempengaruhi posisi suspensi, sedangkan balancing dilakukan dengan pembagian distribusi bobot pada ban.

Kebiasaan mengemudi yang kurang tepat

Cara mengemudi yang kurang tepat juga bisa menyebabkan ban berdecit. Untuk memastikan kemudi, suspensi, roda, dan ban dalam kondisi prima dan bertahan lebih lama, pastikan untuk menghindari akselerasi dan pengereman mendadak. Saat melewati tikungan juga disarankan untuk tidak mengemudikannya dengan kecepatan tinggi, karena perbedaan antara ban dan titik arah mobil akan menghasilkan suara berdecit dan suhu juga meningkat dengan cepat, yang bisa menyebabkan ban aus sebelum waktunya.

BBM

BBM Oktan 90 dan 92 Boleh Dicampur?

Sepertinya masih banyak pemilik mobil di Indonesia yang mencampur pemakaian bahan bakar minyak (BBM) oktan 90 dan 92. Lalu, apakah kedua jenis BBM tersebut boleh dicampur? Dan apakah akan menimbulkan dampak tertentu pada mesin?

Ada berbagai alasan mengapa pemilik kendaraan mencampur bahan bakar beroktan 90 dengan bahan bakar beroktan 92. Misalnya, ada yang ingin agar tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli BBM, atau ada juga yang mencampur BBM oktan 90 dan BBM oktan 92 guna mendapat bahan bakar lebih baik, sehingga performa lebih terjaga.

Padahal, agar performa mesin kendaraan tetap terjaga, tidak boleh mencampur pemakaian BBM dengan oktan berbeda. Pasalnya, mencampur bahan bakar dengan oktan berbeda justru menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena pencampuran BBM membuat kualitasnya jadi turun.

Mengurangi Kinerja Mesin

Setiap pemilik kendaraan tidak disarankan untuk mencampur jenis BBM, karena keduanya memiliki kandungan oktan atau RON berbeda. Mencampur kedua jenis bahan bakar ini justru dapat mengurangi kinerja mesin dan menghasilkan emisi lebih tinggi. Seperti diketahui, oktan merupakan ukuran resistensi bahan bakar terhadap detak mesin yang berlebihan atau knocking. Semakin tinggi oktan, semakin baik bahan bakar menahan knocking dan semakin baik kinerja mesin. Namun, konsumsi bahan bakar juga tergantung pada kondisi pemakaian dan pengendaranya masing-masing.

Ada Potensi Merusak Komponen Mesin

Tidak ada manfaat signifikan mencampur BBM oktan 90 dan BBM oktan 92. Jika mesin mobil butuh bahan bakar dengan oktan tinggi, maka sebaiknya gunakan yang memiliki oktan 92 ke atas. Bila pencampuran bahan bakar dilakukan dalam jangka waktu lama, maka jangan kaget jika performa mesin akan semakin menurun karena kerak yang terbentuk di dalam mesin. Agar performa bisa kembali normal, Anda harus menyiapkan dana untuk membersihkan komponen internal mesin mobil.

Gunakan BBM Sesuai Rekomendasi

Lantaran mencampur BBM beroktan 90 dan 92, maka berpotensi menimbulkan dampak kinerja mesin yang menurun, meningkatnya emisi, hingga kerusakan pada komponen mesin dalam jangka panjang, maka sebaiknya pakai jenis bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik atau produsen mesin kendaraan yang dimiliki.

Kondisi Kendaraan Perlu Diperiksa Usai Libur Panjang

Supaya kondisi kendaraan tetap terjaga, penting untuk kembali melakukan servis kendaraan Anda setelah digunakan saat libur panjang akhir tahun.  Sebelum berangkat liburan, tentu saja Anda harus memastikan mobil dalam kondisi prima. Karena itu, mengecek kendaraan dapat dilakukan setelah pulang liburan Natal dan Tahun Baru 2023 ini.

Beberapa pemeriksaan untuk merawat kendaraan yang digunakan setelah liburan penting dilakukan setiap pemiliknya. Untuk itu, pelajari lebih lanjut jenis-jenis pemeriksaan yang penting dilakukan setelah menggunakan kendaraan dalam liburan akhir tahun, agar tetap dalam kondisi prima.

Periksa Oli Mesin

Oli merupakan material pelumas yang paling penting fungsinya bagi kendaraan. Tanpa adanya oli, maka mesin tidak akan beroperasi dengan normal.  Apalagi, gesekan antar besi akan membuat satu sama lain aus, hingga membuat mesin tersebut rusak. Karena pentingnya, oli wajib selalu dicek secara berkala.

Untuk itu, Anda bisa melakukan pengecekan oli mesin secara berkala agar dapat diketahui kualitas dan jumlah oli yang ada di dalam mesin. Penting untuk Anda berhati-hati melakukannya saat kondisi mesin panas, karena itu pengecekan oli mesin harus dilakukan ketika kondisi mesin diam atau tidak beroperasi.

Periksa Komponen Aki

Tegangan listrik baterai alias aki merupakan sumber listrik dalam sebuah kendaraan. Karena itu, penting untuk selalu menjaga kondisinya tetap prima. Jika kendaraan jarang digunakan, panaskan mesin pada periode waktu tertentu. Hidupkan mesin minimal satu minggu sekali agar daya listrik tidak hilang dan baterai tidak mudah rusak atau soak.

Guna menjaga agar tegangan listrik aki tetap baik dan berfungsi maksimal pada kendaraan, Anda dapat membersihkan terminal aki atau kepala terminal positi (+) dan negatif (-) dengan sikat kawat serta air panas.

Cek Cairan Radiator

Cairan radiator berperan besar dalam menjaga kestabilan suhu mesin. Saat cairan radiator mulai habis, mesin kendaraan akan mengalami overheat dan menyebabkan kerusakan parah pada mesin. Untuk itu, Anda wajib mengetahui tanda saat cairan radiator habis. Yakni, bisa dicek dengan melihat indikator pada panel instrumen atau mengecek langsung pada radiator. Periksa ketinggian air pada tabung cadangan cairan radiator setiap seminggu sekali.

Periksa Kondisi Ban

Saat bepergian dengan kendaraan, ban menjadi salah satu bagian sangat penting yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Pasalnya, jika ban pecah akan menyebabkan kecelakaan pada kendaraan.

Untuk itu, Anda harus mengetahui cara merawat bagian kendaraan satu ini, yaitu dengan melakukan pengecekan tekanan udara. Jika dibiarkan kempes terlalu lama, dapat rusak dan merubah bentuk ban (terjadi flatspot). Selain itu, ban kempes atau bertekanan rendah juga berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.