Wuling Air ev, Rasanya Seperti Camilan Pedas

Kami sempat ‘demam panggung’, karena rasa berkendara Wuling Air ev yang unik tanpa suara mesin pembakaran internal.

Momen yang kami nanti-nanti pun tiba, yaitu menjajal langsung Wuling Air ev. Di kesempatan tersebut, kami diberi kesempatan untuk berkeliling kompleks Nava Park, BSD City, bersama kendaraan listrik teranyar dari Wuling ini. First drive ini tergolong singkat alias sebanyak dua putaran saja, setidaknya kami memperoleh gambaran dan sejumlah poin utama mengenai rasa berkendara dari mobil listrik mungil ini.

Memang ini bukan pertama kalinya berjumpa langsung Wuling Air ev, karena beberapa waktu silam kami telah melakukan kontak fisik di kantor Wuling. Meskipun dimensinya mungil dan imut, kami sempat ragu terhadap ruang kabinnya. Bagaimana jika pengemudi dan penumpangnya memiliki ukuran tubuh yang besar atau tinggi.

Namun dugaan tersebut sirna saat kami duduk di jok pengemudi, padahal posisi mengemudinya cukup tinggi, tak berbeda jauh dengan Low Multi Purpose Vehicle (LMPV). Untuk pengemudi dengan tinggi sekitar 170 cm, masih ada (sedikit) ruang kepala yang tersisa. Bahkan, posisi duduk pun tergolong baik, setidaknya untuk perjalanan jarak dekat.

Ketika kami sudah mendapatkan posisi mengemudi paling nyaman, maka selanjutnya siap untuk melaju bersama Air ev. Untuk beberapa detik awal, kami sempat ‘demam panggung’, karena rasa berkendara yang unik tanpa suara mesin pembakaran internal. Tapi kejutan pun hadir melalui penyaluran output dari motor listriknya, begitu halus dan nyaris tanpa hentakan. Padahal torsi linear mobil ini setara dengan mobil bermesin bensin yang berkapasitas 1.2 liter.

Namun, jika terkait kenyamanan suspensi, baik kami maupun Anda pun pasti dapat memakluminya, karena memang agak jauh dari kata nyaman ya… Tertantang untuk mencoba semua mode berkendara, kami tak ragu untuk memilih mode Sport. Respons pedal semakin tajam, akselerasi pun kian gesit! Tapi kalau memilih mode Eco, kami rasa cukup oke untuk berkeliling sekitar rumah.

Kemudi Terasa Akurat

Respons kemudi Wuling Air ev juga cukup baik dan akurat, meski statusnya sebagai mobil komuter sehari-hari. Kami pun mengajaknya zig-zag di antara deretan cone, radius putarnya pun kecil. Sehingga manuver di parkiran, atau dalam kondisi jalan sempit, maupun ketika berputar arah, bukan urusan sulit buat Air ev ini.

Anda dihadang oleh tanjakan saat mengendarai Wuling Air ev? Tidak usah gentar. Karena mobil ini punya fitur Auto Vehicle Hold (AVH), yang berfungsi untuk menahan mobil tetap diam di tanjakan dan turunan. Pengoperasiannya amat mudah, aktifkan tuasnya yang berada di centre console, lalu cukup dengan hanya menginjak pedal rem dalam-dalam selama beberapa detik.

Kami memang tak berlama-lama mengendarai Wuling Air ev, namun segala keraguan terhadap mobil mungil ini seolah tereliminir. Anggap saja seperti ketika menikmati camilan ringan yang pedas, ingin berhenti memakannya, tapi sulit untuk merealisasikannya. Selama Anda berada di dalam mobil ini, nikmati momen berkendaranya yang unik. Sebagai alat transportasi yang mampu membawa dari titik A menuju titik B, Wuling Air ev sudah lebih dari cukup. Apalagi jika Anda selalu memilih mode Sport ketika berkendara…

Wuling Air ev Padukan Unsur Teknologi dan Futuristis

Wuling Air ev melakukan debut publik kemarin (11/08) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Desainnya yang kompak pasti bakal membuat pemakainya mudah meliuk-liuk di perkotaan, sekaligus menggambarkan gaya hidup eco-friendly. Anda perlu mengetahui juga, kalau mobil listrik ini juga diproduksi di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. Salah satu alasannya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri. Memang langkah bisnis yang jitu, ya?

Bahkan, Wuling Air ev didukung dengan rangka yang kokoh dan dibalut dengan desain eksterior future-tech yang memadukan unsur teknologi serta futuristis. Dengan desain yang kompak, kabinnya dapat memuat 4 orang penumpang. Pengguna Wuling Air ev pun dimanjakan dengan beragam fitur cerdas.

Wuling Air ev menonjolkan kemudahan berkendara bebas polusi

Selaras dengan tema The Future Is Now, Air ev juga tidak merepotkan oleh persoalan charging baterai. teknologi pengisian daya jadi mudah karena dapat dilakukan di rumah. Ini juga menjadi salah satu keunggulan dari Wuling Air ev. Pabrikan lima berlian ini pun memastikan bahwa keamanan baterai tetap terjamin. Sehingga konsumen dapat merasa tenang selama penggunaan.

Ada dua model Air ev untuk pasar Indonesia, yakni Standard Range dan Long Range. Nah, buat Anda yang lebih banyak beraktivas di perkotaan, maka versi Standard Range dengan kemampuan jarak tempuh 200 kilometer bisa jadi pilihan. Namun buat kami yang terkadang suka mengukur jalan, seperti versi Long Range dengan kemampuan jarak tempuh 300 kilometer akan lebih sesuai.

Beda kapasitas baterai

Perbedaan mendasarnya ialah pada kapasitas baterai yang diusung oleh kedua varian Wuling Air ev. Untuk versi Standard Range, kapasitas baterainya ialah 17.3 kWh. Sedangkan untuk kapasitas baterai milik versi Long Range ialah 26.7 kWh. Nilai plus selanjutnya ialah pemilik mobil ini dapat dengan mudah mengisi ulang daya listriknya di berbagai tempat, namun kembali ada perbedaan di antara keduanya.

Untuk versi Standard Range, durasi pengisian daya penuhnya mencapai 8,5 jam dengan sistem charging AC 2.0 kW. Lain hal untuk versi Long Range, karena durasinya cukup 4 jam dengan sistem charging AC 6.6 kW.

Mobil listrik yang imut ini dipasarkan dengan harga Rp 238 juta untuk versi Standard Range dan Rp 295 juta untuk versi Long Range. Tak ketinggalan, ada lima pilihan warna untuk kendaraan ini, mulai dari Avocado Green, Galaxy Blue, Peach Pink, Lemon Yellow, dan (akhirnya) Pristine White.