Rawat AC Mobil Agar Senantiasa Beroperasi Optimal

Air Conditioner (AC) mobil merupakan salah satu komponen penting untuk memberikan kenyamanan saat berkendara. Melakukan perawatan AC sangat penting untuk dilakukan secara berkala. Apalagi kini suhu Tanah Air tergolong tinggi, terutama di siang hari.

Selain melakukan pengecekan atau servis mobil secara rutin, penting juga untuk Anda ketahui beberapa faktor yang bisa menyebabkan AC mobil tidak dingin. Ada beberapa penyebab dan cara mengatasi masalah AC mobil yang tidak dingin, serta langkah untuk merawatnya.

Beberapa faktor penyebab AC tidak normal

Ada sejumlah faktor yang bisa menjadi penyebab AC tidak dingin saat cuaca sedang panas. Mulai dari freon yang habis, kondensor yang kotor, kompresor yang aus, hingga sistem kelistrikan kendaraan.

Freon yang berkurang atau bocor, ialah salah satu penyebab umum AC mobil tidak dingin. Karena freon berfungsi sebagai bahan pendingin yang berperan penting dalam proses penyejukan udara di dalam kabin mobil. Kurangnya freon, membuat AC akan kehilangan kemampuan untuk mendinginkan udara secara optimal.

Kondensor yang kotor juga dapat mengurangi efisiensi pendinginan kabin mobil. Perlu diingat, bahwa debu, kotoran, dan serpihan lain yang menempel pada kondensor, berpotensi menghambat aliran udara yang seharusnya membantu mendinginkan freon. Hasilnya, AC mobil tidak akan bekerja dengan optimal.

Kompresor AC menjadi komponen utama yang menjaga sirkulasi freon dalam sistem AC. Jika kompresor bermasalah, maka sirkulasi freon tidak akan berjalan lancar. Sehingga menyebabkan AC mobil tidak bisa mendinginkan udara dengan baik.

Sistem kelistrikan punya peran penting dalam perangkat AC. Jika ada kabel yang putus atau terjadi hubungan pendek, maka komponen AC seperti blower atau kompresor bisa terganggu atau malah tidak berfungsi.

Ada langkah perawatan komponen AC

Tentu ada beberapa langkah untuk menjaga sistem AC mobil tetap prima. Mulai dari memeriksa freon secara berkala. Jika AC mobil terasa tidak dingin, segera periksa apakah ada kebocoran pada sistem AC.

Selanjutnya adalah rutin membersihkan kondensor dapat memastikan aliran udara tetap lancar, sehingga AC bisa berfungsi baik meski cuaca sedang panas. Lalu pastikan kompresor dalam kondisi baik, dan segera perbaiki jika ditemukan kerusakan.

Selain itu, pastikan juga bahwa sistem kelistrikan mobil dalam kondisi baik. Komponen seperti blower dan kompresor sangat bergantung pada kelistrikan yang stabil. Dengan menjaga sistem kelistrikan tetap baik, maka dapat mencegah masalah pada komponen AC mobil.

Cegah Kebocoran CO2 Pada Kabin Kendaraan

Kasus kematian terjadi saat pengemudi beristirahat dalam kendaraan sambil membiarkan AC atau penyejuk udara kendaraan beroperasi, masih saja terdengar. Risiko kematian tersebut seringkali salah dipahami disebabkan oleh kebocoran AC.

Sebenarnya yang terjadi adalah kebocoran pada sistem gas buang kendaraan. Kebocoran gas buang tersebut lalu masuk ke dalam kabin kendaraan yang tertutup. Biasanya hal ini disebabkan karena kebocoran seal atau karat, yang menyebabkan zat CO2 dari gas buang masuk ke dalam kabin. Selanjutnya zat tersebut tanpa sadar terhirup hingga meracuni orang di dalam kabin.

Seperti diketahui, CO2 atau karbon dioksida ialah senyawa kimia yang tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa, sehingga sulit dideteksi. Karena itu, sangat penting mencegah agar kebocoran ini tidak terjadi. Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya kebocoran CO2 menuju kabin, dengan melakukan beberapa hal berikut.

Pastikan Usia Pakai AC

Seluruh komponen kendaraan memiliki jangka waktu atau usia pakai. Karena itu, jika tiba-tiba AC mobil mengalami kebocoran, maka harus melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui penyebabnya.

Untuk itu, periksa seluruh komponen AC, mulai dari kondensor, evaporator, expansi valve, dryer, dan sebagainya. Komponen yang melewati batas maksimum usia pakai tapi masih tetap digunakan, biasanya dapat membuat kinerja sistem AC tidak maksimal.

Buka Jendela Saat Istirahat di Dalam Kendaraan

Sistem AC dirancang sedemikian rupa agar Anda tetap betah di dalam kabin. Namun, untuk mencegah agar kebocoran pembuangan tidak masuk ke dalam sirkulasi kabin dan terhirup pengemudi, maka disarankan untuk membuka jendela saat beristirahat di kendaraan.

Sebaiknya Anda tidak menyalakan AC saat beristirahat di kendaraan. Anda juga boleh menghidupkan AC, namun tetap membuka jendela agar sirkulasi udara dari luar tetap masuk ke dalam kabin.

Rutin Servis AC Kendaraan

Hal lain yang tak kalah penting dilakukan adalah rutin servis AC kendaraan secara berkala, setidaknya enam bulan sekali. Langkah ini penting dilakukan untuk merawat AC agar tetap bekerja dengan baik dan prima.

Salah satu perawatan rutin yang harus dilakukan adalah mengecek kondisi seal atau karet tidak mengalami keretakan atau sobek. Sebab, jika hal ini terjadi dapat menyebabkan AC kendaraan bocor dan menyebabkan hembusan angin yang dikeluarkan tidak dingin.

Tak hanya itu saja, seal yang rusak juga bisa membuat kinerja kompresor untuk memompa gas refrigerant ke sistem AC jadi lemah. Kondisi tersebut membuat AC kendaraan jadi kurang dingin atau tidak dingin sama sekali.

Deretan Petunjuk Agar Performa AC Mobil Tetap Sejuk

Tidak hanya mesin mesin, perangkat AC pun juga harus diperhatikan dan dirawat. Terlebih lagi jika cuaca sedang panas dan terik, tentu Anda tidak ingin performa AC mobil ‘kedodoran’ dalam menangkis suhu panas kan?

Selain di cuaca panas, AC juga berfungsi menghilangkan embun dari dalam mobil ketika sedang turun hujan. Peran AC memang amat penting, sehingga Anda patut mengetahui sejumlah cara untuk merawatnya, agar dapat selalu beroperasi secara optimal dan tetap sejuk.

Jaga kebersihan mobil

Kabin mobil yang kotor dan berdebu pasti mempengaruhi kebersihan AC. Karena sistem sirkulasi atau putaran udara AC mobil adalah memanfaatkan udara yang ada di dalam kabin mobil maka debu dan kotoran yang ada di dalam kabin mobil akan tersedot ke dalam ventilasi AC dan udara yang keluar dari lubang AC akan kotor juga.

Jangan membuka kaca mobil saat sedang melaju

Karena debu dan kotoran yang ada di dalam kabin akan mempengaruhi performa AC mobil, maka jangan biasakan membuka jendela saat sedang berkendara. Selain akan membuat kabin mobil dan AC kotor, Anda juga bisa terkena debu maupun kotoran dari luar.

Rutin bersihkan filter AC

Meskipun Anda sudah melakukan dua langkah di atas, namun filter AC tetap harus diganti secara berkala. Anda bisa membawa mobil ke bengkel atau mengganti filternya sendiri di rumah. Jika filternya sudah kotor, performa AC bukannya optimal, malah menjadi bekerja keras untuk mencapai suhu yang diinginkan. Beban kerja yang berat berpotensi usia komponen AC jadi lebih cepat rusak. 

Gunakan AC dengan benar

Jangan menyalakan AC ketika suhu kabin mobil masih panas, biarkan semua jendela terbuka supaya suhu panas keluar dari kabin mobil. Hal ini harus Anda lakukan supaya udara panas di dalam mobil tidak menetap lama dan terhirup. Karena udara panas dari kabin bersifat karsinogen yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Siluet AC Cobra GT Roadster Mulai Terlihat

AC Cars baru saja merilis detil dan siluet awal dari mobil barunya, yakni AC Cobra GT Roadster. Direncanakan mobil ini bakal diperkenalkan secara resmi pada musim semi 2023 nanti. Dengan meneruskan bentuk bodi legendaris yang telah terkenal sejak 61 tahun silam, AC Cobra GT Roadster merupakan unit yang dikembangkan selama tiga tahun terakhir.

Melalui mobil ini, AC Cars berfokus untuk memproduksi Cobra yang paling mutakhir. Tak hanya berkarakter sebuah Grand Tourer, Cobra GT Roadster menggabungkan kecepatan, kelincahan, kenyamanan, serta kepraktisan saat dikendarai. Dengan bentuk yang khas dan konstruksi yang unik, AC Cobra GT Roadster akan menjawab keingan bagi banyak antusias otomotif. Terlebih lagi, AC Cars memiliki layanan bespoke agar setiap konsumennya dapat bebas melakukan personifikasi.

Chassis alumuniumnya dikembangkan bersama Icona Design Group dan Cecomp Spa di Italia. Selain itu, mesin V8 yang digunakan nanti bakal menghasilkan tenaga sebesar 654 hp dan torsi maksimal 780 Nm. Mesin tersebut dipadukan dengan pilihan transmisi manual 6-speed atau otomatis 10-speed. Diperkirakan tanpa atap ini memiliki bobot seberat 1,5 ton, sehingga akselerasi 0-100 km/jam bisa dicapai dalam tempo 3,6 detik saja.

Pengembangan dari mobil ini meliputi arstitektur yang canggih, termasuk proses pembuatan yang menganut prosedur hand-finished. AC Cars amat memperhatikan detil produksi dan kualitas pembuatan Cobra GT Roadster. Mobil ini dianggap menjadi AC Cobra yang terbesar, berkat wheelbase 2.570 mm. Meski begitu, kekokohan torsional yang berpadu dengan performa akan membuat mobil ini terasa gesit.

Lebih lanjut, mobil roadster ini dirancang untuk menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya. Karena AC Cars juga menyematkan sistem ac, power window, perangkat audio canggih dan terdapat opsi atap hardtop yang mudah dipasang. Untuk spesifikasi lengkapnya bakal dibeberkan oleh AC Cars pada peluncuran resminya nanti. Kita tunggu saja!

Bahaya Tertidur Dalam Mobil_1

Bahaya Tertidur Saat Mesin Mobil Menyala

Sebagai pengendara mobil, Anda pasti pernah mengalami kantuk berat saat perjalanan jauh. Banyak dari kita terkadang lupa kalau berkendara saat mengantuk amat berbahaya. Bila rasa kantuk sudah tak tertahan, sebaiknya Anda segera cari tempat istirahat di sekitar perjalanan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin tidur di dalam mobil. Tertidur di dalam mobil saat mesin masih menyala, bisa bahaya akibatnya untuk nyawa manusia.

Sebenarnya menggunakan AC di dalam mobil tidak selamanya membuat nyaman. AC justru dapat menimbulkan risiko fatal, terutama sekali pada AC yang dinyalakan di dalam mobil yang tidak bergerak. AC mobil tergolong berbahaya bagi kesehatan terutama jika dinyalakan saat mobil dalam keadaan diam atau mobil yang baru saja dijalankan. Penyebab utamanya ialah keracunan dari gas buang.

Saat menyalakan mobil beserta AC dalam waktu lama sementara mobil tidak dijalankan, kondisi tertutup di dalam mobil menyebabkan sirkulasi udara menjadi tidak berfungsi. Hal ini kemudian menyebabkan penumpukan gas karbon monoksida (CO) di dalam mobil.

Karbon monoksida yang terserap ke dalam tubuh menyebabkan kadar oksigen di dalam tubuh berkurang. Akibatnya haemoglobin kesulitan untuk mendapatkan pasokan oksigen yang cukup untuk bisa diedarkan ke seluruh tubuh.

Akibatnya, tubuh pun menjadi kekurangan oksigen termasuk organ paru-paru dan otak. Badan yang kekurangan oksigen akan menjadi lemas, lama-kelamaan akan menyebabkan kematian pada sel. Dalam keadaan demikian, biasanya manusia tidak akan sanggup lagi untuk mencari pertolongan karena dapat dikatakan bahwa keadaannya sudah sekarat hingga kehilangan kesadaran. Hal inilah yang kemudian dapat menyebabkan risiko kematian.

Bahaya Lain

Selain kandungan karbon monoksida, di dalam mobil sendiri terdapat senyawa toksin Benzene yang dapat menyerang organ-organ penting di dalam tubuh seperti hati, jantung, paru-paru, ginjal, bahkan sampai ke otak. Menyebabkan kerusakan pada struktur makromolekul (kromosom). Tingkat Benzene akan semakin meninggi apabila suhu ruangan di dalam mobil meningkat.

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan dalam mencegah keracunan di dalam mobil:

  • Periksalah secara berkala sistem gas buang (knalpot) mobil untuk menghindari kebocoran, karena sedikit saja ada bocor pada sistem pembuangan dapat menyebabkan gas beracun karbon monoksida masuk ke dalam mobil yang membuat Anda dan seluruh yang berada di dalam keracunan.
  • Jangan menyalakan AC pada saat mobil berada di ruang tertutup dan semua jendela ditutup.
  • Setelah mobil dijalankan jangan langsung menyalakan AC, akan tetapi bukalah terlebih dahulu jendela mobil agar udara di dalam bisa tergantikan dengan udara yang lebih segar. Setelah itu, barulah tutup jendela dan Anda pun bisa menyalakan AC.
  • Jangan beristirahat di dalam mobil dalam keadaan AC masih menyala dan semua jendela mobil tertutup rapat.

Dalam kasus orang yang masih sempat diselamatkan, biasanya sudah terjadi kerusakan pada otak dan sistem syaraf serta menyebabkan korban merasa sakit kepala, mual, dan muntah. Hal itu akan berpengaruh pada sikap dan tingkat kecerdasan, menyebabkan terjadinya keterlambatan pertumbuhan. Oleh sebab itu, jarang sekali orang yang terpapar karbon monoksida bisa terselamatkan.