BMW M5 touring 2024

Kelahiran BMW M5 Touring Sedang Disiapkan, Hadir 2024

Menjelang semesster kedua setiap tahun memang waktu sibuk para produsen mobil. Salah satunya adalah BMW yang mengeluarkan teaser BMW M5 Touring. Ini mobil yang istimewa bagi para penyuka BMW. Dan jadi produk M5 Touring ketiga yang pernah ada.

Kurang lebih 15 tahun lalu, BMW terakhir mengeluarkan Ser-5 station wagon yang kencang (keluarga BMW E61). Saat itu, kami langsung jatuh cinta dengan bentuk dan kemampuannya, luar dalam. Sekarang, format mobil keluarga kencang ini mulai diperlihatkan.

BMW keluarkan teaser M5 touring.

Dipastikan, M5 akan hadir dalam bentuk wagon dan sedan. Tidak terlalu mengejutkan sebetulnya. Generasi terbaru Seri-5, termasuk versi EV, BMW i5 sudah resmi dipertontonkan. Dari situ, kami sudah bisa menebak seperti apa kemampuan M5 generasi terbaru ini.

 

Pertama, platform pasti baru. Seperti diketahui, BMW M5 sebelum ini dibekali basis lawas yang memang sudah waktunya diganti. Kedua, desain. Dari beberapa spyshot versi sedan, terlihat grill depan yang ‘kembali ke fitrahnya’. Berukuran lebih wajar dan sejajar lampu depan.

 

Bemper depan dibekali intake kotak, dengan bingkai di sekelilingnya berbentuk trapezoid. Di pojokan bemper juga terdapat lubang hawa untuk mengalirkan udara demi mendinginkan rem. Dari samping, versi sedan masih terlihat punya moncong panjang dengan kabin yang ditarik kebelakang. Akibatnya bagasi terlihat pendek.

Untuk M5 Touring, tentunya tidak ada buntut sedan. Melihat foto teaser yang kami terima dari BMW, bagian belakangnya terlihat mengotak. Meski tertutup samaran, tapi sepertinya penutup bagasi ini akan memiliki garis desain yang tegas.

M5 Elektrifikasi

BMW belum menegaskan seperti apa mesinnya. Tapi melihat versi wagon, ada empat lubang knalpot di belakang. Meski ini bukan patokan, tapi kami merasa akan ada mesin V8 baru di mobil ini. Kenapa?

 

Kalau Anda perhatikan di mobil uji M5 sedan, ada tulisan Electrified Vehicle. Ini karena M5 akan mengusung teknologi hybrid. Menurut beberapa sumber, sistem penggerak tersebut akan diambil dari BMW XM.

 

Tepatnya V8 4,4 liter turbo bertenaga 482 hp. Dipasangkan dengan motor listrik bertenaga 194 hp. Pada XM, output maksimal (kombinasi) adalah 644 hp dengan torsi 800 Nm. Entah kalau BMW berniat memasang mesin XM Label Red yang berkekuatan 748 hp. Transmisinya otomatis 8-speed, kalau memang tidak diganti. Plus sistem penyaluran daya xDrive (all wheel drive).

BMW M5 Touring dan Sedan terbaru akan meluncur awal 2024. Kami akan update lagi kalau ada hal baru. 

Foto M5 Sedan: AutoExpress

BMW M Tinggalkan DCT, Balik Ke Transmisi Otomatis Konvensional

Perkembangan teknologi transmisi terus berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Salah satunya adalah transmisi kopling ganda (Dual-Clutch). Teknologi yang awalnya digunakan pada mobil balap ini kemudian diadopsi banyak pabrikan pada mobil jalan raya. Sukses? Sangat sukses.

Namun beberapa tahun terakhir ini mulai terbentuk dua kubu: tetap menggunakan transmisi DCT vs kembali ke transmisi automatic tradisional. BMW M merupakan salah satu yang kembali ke teknologi transmisi automatic dan perlahan menggusur penggunaan transmisi semi-automatic.

BMW M5 terbaru pakai transmisi otomotis biasa.

Dan tipikal BMW yang kukuh pada pendirian, “BMW M tak lagi menggunakan transmisi kopling ganda. Selesai,” papar Dirk Hacker, BMW M head of development. “Kami (BMW M) hanya menawarkan pilihan transmisi manual, automatic dan di masa mendatang akan hadir transmisi otomatis elektrik,” imbuh Hacker.

BMW sebenarnya telah meninggalkan opsi 8-speed DCT sejak tahun 2021 lalu. Gantinya adalah kembali pada transmisi automatic 8-speed dengan torque converter.

“Kami telah mengkaji soal transmisi pada saat pengembangan generasi terbaru M5. Pilihan yang kami ambil tak semata berkaitan dengan biaya produksi, namun juga soal kenyamanan dan kinerja saat berkendara, serta banyak hal lainnya,” tambah Hacker.

Ya, selain rancang bangunnya terbilang rumit dan kompleks, transmisi DCT biayanya sangat mahal. Lagipula, BMW M adalah mobil yang identik dengan para penyuka performa…dan transmisi tiga pedal.

Prinsip Kerja DCT BMW

Dual-Cutch Transmission (DCT) alias transmisi kopling ganda adalah jenis sistem transmisi yang memanfaatkan dua bak kopling untuk gigi transmisi genap dan ganjil yang terpisah. Pengoperasian oper gigi tak terhubung langsung antara girbox dengan stik persneling, tapi via solenoid hidrolik.

Tidak ada lagi DCT untuk BMW M.

Tak ada pedal kopling. Kinerja kopling memanfaatkan aktuator yang dikendalikan komputer. Saat naik gigi, satu kopling akan aktif, dan satu lagi akan los. Hal ini untuk mengurangi hambatan penyaluran daya.

Naik-turun gigi diatur oleh modul elektronik/hidrolik DCT yang ada di sisi blok girbox. Prinsip kerja mekatronik ini mirip seperti modul rem ABS.

Tekanan dorongan hidrolik normalnya berkisar 5-20 bar (72.5-290 psi). Untuk kinerja lebih responsif dapat ditingkatkan menjadi 30 bar (435 psi) (mode sport).

Mana Yang Lebih Baik, AT atau DCT?

Perpindahan gigi pada transmisi automatic memang lebih halus kinerjanya dibanding DCT pada kecepatan rendah. Sementara pada kecepatan tinggi, DCT lebih responsif dan presisi. Itu dulu…

Namun kini teknologi transmisi automatic jauh lebih responsif dan lebih bagus dari DCT pada kecepatan tinggi. Salah satu contohnya yakni pada M4 CSL terbaru. Ya, mobil kencang M4 bertransmisi automatic konvensional.

Nah, jadi BMW M kian mantap dengan pilihannya yakni transmisi automatic. Untuk transmisi manual tetap akan tersedia pada M2 bagi para penyuka tiga pedal. Namun kemungkinan hanya sampai generasi terakhir M2 (G87), sekira tahun 2030 mendatang.

Interior BMW terbaru.

Problemnya untuk transmisi manual yakni pihak produsen transmisi secara perlahan mulai mengurangi kapasitas produksi dan pindah jalur ke teknologi lain.

Mungkin transmisi manual secara perlahan akan pensiun, tapi tidak dalam waktu dekat. Lantas, bagaimana dengan teknologi transmisi elektronik rasa ‘manual’ pada mobil listrik?

Tak seperti brand otomotif lainnya, BMW tak berminat untuk menerapkan teknologi transmisi manual ‘imitasi’ pada mobil listrik. Membuat teknologi transmisi seperti itu bukan hal yang sulit bagi BMW. Hanya saja bagi pabrikan asal Bavaria ini, “Buat apa?”

Jika konsumen kurang menyukai atau menginginkan transmisi automatic atau bahkan single speed seperti pada mobil listrik BMW i, maka BMW bukanlah mobil yang cocok untuk Anda.

Jadi, nikmati opsi transmisi yang ada…

BMW 5 Series Gen 7 vs Gen 8, Pilih Mana?

Generasi ke 7 BMW 5 Series (G3X) telah diproduksi selama 7 tahun. Dan kini pabrikan asal Munich, Jerman meluncurkan generasi ke delapan sebagai penggantinya untuk menandingi Audi A6 dan Mercedes E-Class.

Generasi baru berkode G6X (G60 Sedan/G61 Touring) diluncurkan berbarengan dengan versi elektriknya yakni i5. Keduanya menggunakan platform CLAR dan akan segera diproduksi di Dingolfing, Jerman.

Pengoperasian Fitur Cukup Dengan Sentuhan

All-new 5 Series dilengkapi Curved Display yang memadukan layar infotaintment 14.9-inci dan layar instrumen 12.3-inci dengan pengoperasian sistem multimedia terpadu BMW iDrive 8.5.

Sistem kendali fitur pada generasi terbaru ini lebih praktis dan mudah dioperasikan. Tombol pengaturan pada dashboard hingga panel pintu kini digantikan panel sentuh digital BMW Interaction Bar. Pengoperasian fitur juga dapat dilakukan via perintah suara.

Perpindahan gigi transmisi pun kini cukup dengan tombol, tak lagi menggunakan stik persneling.

Desain Interior Lebih Minimalis

Desain interior terutama dashboard dan konsol tengah kian futuristik dan minimalis. Meski telah dilengkapi panel kontrol sentuh, namun tombol model lawas tak serta merta dihilangkan. Tetap perlu ada masa transisi dan adaptasi.

Dibandingkan generasi G3X (G30 Sedan/G31 Touring) yang masih menggunakan layar tablet pada bagian tengah dashboard. Sistem infotainment pada 5 Series generasi terbaru telah menggunakan layar digital Curved Display yang lebih lebar dan praktis.

Meskipun interior pada 5 Series terbaru menggunakan kulit sintetis nabati namun kini tampil lebih elegan. Material ramah lingkungan dan hewani ini menjadi trend otomotif yang bakal bertahan hingga beberapa tahun lagi.

Pencahayaan LED pada kabin cukup terang namun tidak menyilaukan. Model kendaraan sejenis dari brand kompetitor menggunakan lampu LED yang sangat terang.

Ukuran Body Dan Desain Eksterior Berubah

Tak salah jika 5 Series terbaru ini berlabel All-New. Penggunaan platform baru CLAR pada sasis membuat jarak sumbu roda kini mulur dari 2.975 mm menjadi 2.995 mm, sedikit menambah lapang pada ruang kaki. Dimensi body pun sedikit mengalami pembesaran. Panjang body dari bumper depan hingga belakang kini menjadi 5.060 mm. Lebar body kini menjadi 1.900 mm dan tinggi body kini terkoreksi menjadi 1.515 mm.

Ubahan pada dimensi body turut berimbas pada tampilan eksterior. Ukuran headlamps nyaris sama seperti sebelumnya. Namun ukuran grille kini lebih tinggi, sehingga bagian depan terlihat lebih mancung.

Lampu belakang tetap berdesain huruf-L, hanya saja kini sedikit mengecil. Bumper belakang pun kini lebih kekar dan pipa knalpot tersembunyi dengan anggun.

Fitur Berkendara Semi Otonom Untuk Kawasan Tertentu

Untuk sejumlah kawasan seperti AS, Kanada, dan Jerman, terdapat fitur Highway Assistant. Saat berkendara di jalan bebas hambatan, sistem akan menjaga kecepatan berkendara tak lebih dari 130 km/jam sesuai batas maksimum kecepatan yang berlaku.

Tak hanya itu, untuk pertamakalinya BMW menawarkan fitur berkendara semi otonom Active Lane Change Assistant pada model 5 Series. Mobil pun dapat mendeteksi tempat parkir yang pas.

Mesin Baru Untuk M5

Versi i5 penghisap elektron tanpa emisi gas buang, tersedia varian standar eDrive 40 dengan output 335 hp dan torsi 400 Nm. Varian xDrive M60 outputnya 590 hp dengan torsi 795 Nm bagaikan i5 dengan citarasa performa ala M5.

Model M5 saat ini dibekali mesin 4.4- liter V8 twin-turbo. Untuk generasi terbaru, model M5 kabarnya akan dibekali mesin 6-silinder plus motor listrik penggerak xDrive. Outputnya mencapai 700 hp!

Bagi yang kurang puas dengan tampilan standar, sambil menanti hadirnya M5 tersedia paket opsional M Sport Package dan M Sport Package Pro.

Nah, cukup memikat bukan? Jadi, pilih 5 Series lama atau versi terbaru?

BMW M5 CS Ini Siap Libas Ferrari F8 Tributo

Sudah cukup banyak model BMW M2 dan M3 yang performanya diracik ulang oleh sejumlah tuning house. Namun tak banyak yang menggarap sedan sport BMW M5 CS.

Tuner spesialis BMW asal Bavaria, G-Power pun menawarkan paket upgrade performa untuk BMW M5 CS.

Meskipun tak setenar tuner Jerman lainnya, namun hasil garapan workshop G-Power yang didirikan oleh Jochen Grommisch sejak 1983 ini tak kalah sangar.

Upgrade Performa Ala Supercar

Saat keluar dari dapur produksi di Dingolfing, mesin 4.4 liter V8 twin-turbo berkode S53 di balik bonnet M5 CS menghasilkan tenaga tak kurang dari 626 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Penyaluran daya dan torsi ke roda menggunakan pengerak AWD xDrive dan transmisi automatic 8-speed 8HP lansiran ZF dengan torque converter.

Akselerasi 0-100 km/jam dicapai hanya dalam 3 detik. Top speed mampu menembus angka 306 km/jam. Masih kurang? Menurut Grommisch masih.

Untuk mendongkrak output performa, G-Power melakukan revitalisasi. Dimulai dari upgrade software dan setting ulang ECU. Tak sekadar remapping kurva pada software, ‘belenggu’ limiter pun dilepas untuk menghasilkan output performa yang optimal.

Perangkat turbocharger diupgrade dan tekanan boost ditingkatkan. Seperangkat sistem knalpot mulai dari header hingga muffler diganti dengan racikan G-Power. Selain mengimbuhkan perangkat intercooler, G-Power juga melakukan setting ulang software controller sistem transmisi untuk mengimbangi lonjakan performa.

Hasilnya cukup mengejutkan. Output tenaga kini menjadi 808 hp. Torsi maksimum melonjak drastis menjadi 1.000 Nm!

Tak disebutkan secara rinci berapa catatan sprint M5 CS hasil upgrade ini. Akan tetapi G-Power mengklaim akselerasi 0-100 km/jam racikan mereka dapat menjabani Ferrari F8 Tributo yang catatan waktunya 2,9 detik. Wow!

Paket Aksesoris Tambahan? Ada…

Jika konsumen ingin paket upgrade yang lebih lengkap, G-Power menyediakan sejumlah aksesoris serta parts aftermarket tambahan.

Kap mesin, body kit, sayap spoiler belakang hingga grille tersedia dalam versi berbahan CFRP maupun serat karbon. Beraneka model velg hingga setir balap pun tersedia. Ingin mengganti jok sport bawaan M5 CS dengan gambar sirkuit Nurburgring Nordschleife pada headrestnya? Ada tapi untuk hal yang satu ini nampaknya akan jarang yang ingin melakukannya.

Dengan upgrade performa G-Power, tak perlu ragu lagi untuk membawa BMW M5 CS melibas setiap tikungan di The Green Hell….dan supercar lainnya di Autobahn. Soal rincian harga bergantung paket yang dipilih oleh konsumen. Bagaimana, Anda berminat?