Toyota Sienta Modular Juno Tampil Atraktif dan Modern, Kapan Masuk ke Indonesia?

Toyota Sienta Modular Juno resmi diperkenalkan di Jepang. MPV yang punya ciri khas pintu geser (sliding door) kini telah masuk ke merupakan generasi ketiga.

Nah, seberapa banyak perubahan desain dan teknologi yang kini diusung oleh Sienta?

Upgrade Fitur Teknologi

Semua varian Toyota Sienta Modular Juno kini dilengkapi rem parkir elektronik, termasuk pula fungsi Auto Hold yang dapat difungsikan sesuai keinginan dan kebutuhan pengemudi.

Sistem bantu berkendara terpadu ADAS Toyota Safety Sense juga mengalami upgrade fitur. Pada semua varian Sienta kini dilengkapi Adaptive Cruise Control dengan fungsi all-speed follow. Fitur canggih Proactive Driving Assist (PDA) juga dibekalkan pada semua varian Toyota Sienta. Tak hanya itu, varian entry level kini juga sudah dilengkapi fitur kontrol AC otomatis.

Hybrid Atau Non-hybrid?

Pada sektor performa, ada dua pilihan mesin, yakni hybrid dan non-hybrid. Versi non-hybrid dibekali mesin bensin empat silinder 1,5 liter naturally-aspirated. Mesin berkode M15A-FKS ini output tenaganya 118 HP dengan torsi 145 Nm. Transmisinya jenis Direct Shift-CVT.

Versi hybrid Toyota Sienta Modular Juno menggunakan mesin empat silinder 1,5 liter berkode M15A-FXE yang dipadukan dengan motor elektrik hybrid. Ada dua varian yakni penggerak roda depan (motor listrik tunggal) dan All Wheel Drive (AWD) dengan motor listrik ganda. Kedua varian sistem penggerak menggunakan transmisi E-CVT.

Performa mesinnya saja bertenaga 90 HP dengan torsi 120 Nm. Sedangkan motor listrik hybrid 1NM yang dibekalkan di depan berdaya 59 kW (79 HP) dengan torsi puncak 141 Nm.

Untuk varian berpenggerak AWD, pada gardan belakang terdapat tambahan motor listrik 1MM berdaya 2,2 kW (3 HP) dengan torsi puncak 44 Nm.

Juno Dari Modellista

Selain mengalami upgrade dan perubahan, Sienta kini punya varian baru yakni Juno. Ini bukan varian biasa, tapi konsepnya modular yang dikembangkan bersama produsen parts aftermarket Modellista.

Juno berbasis dari varian Z yang dilengkapi mesin hybrid. Tersedia opsi penggerak roda depan maupun All Wheel Drive (AWD).

Ciri khas paling mencolok pada Juno yakni kabinnya model two-seater alias hanya memuat dua penumpang. Sedangkan kabin belakang menggunakan sistem modular, sehingga dapat dirubah sesuai modul konfigurasi yang diinginkan.

Pada kabin belakang terdapat panel yang disebut “Juno locks” yang fungsinya sebagai konektor “modul furniture” untuk menciptakan konfigurasi ruang kabin yang berbeda.

Tersedia beragam modul dengan konfigurasi gaya dan fungsi berbeda yang dapat dipilih sesuai selera serta kebutuhan konsumen. Beragam modul tersebut dapat disusun dan dikombinasikan menjadi beraneka ragam fungsi. Mulai dari ruang kafe, ruang tidur, ruang kerja, hingga ruang relaksasi. TInggal pilih mau kombinasi gaya yang seperti apa.

Konsumen pun dapat bebas memilih untuk membeli modul secara terpisah atau dalam bentuk paket satu set.

Tersedia empat paket yang dapat dipilih dengan harga yang bervariasi: Chill (165.000 yen), Refresh (220.000 yen), Focus (231.000 yen) dan Comfort (330.000 yen).

Konsumen juga bisa membeli modul secara terpisah dengan harga mulai dari 20.900 hingga 72.600 yen. Lebih kurang sekira Rp 2,3 juta hingga Rp 8 juta. Harga modulnya cukup terjangkau juga ternyata baik secara paket maupun terpisah.

Nah, Itu baru harga modulnya saja. Harga unit mobilnya berkisar 3.654.200 yen hingga 3.852.200 yen (Rp 405 juta sampai Rp 427 juta).

Popularitas Sienta di Indonesia

Sayang sekali Toyota Sienta saat ini sudah tak lagi beredar di Indonesia. PT Toyota Astra Motor (TAM) memboyong Sienta ke Tanah Air pertamakali pada April 2016 di ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS).

Harga resminya pun diumumkan pada Juni 2016 dengan kisaran harga Rp 230 juta – Rp295 juta pada saat itu. Selain itu, Sienta yang dipasarkan di Indonesia sudah diproduksi lokal oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.

Saat awal kehadiran Toyota Sienta, animo masyarakat Indonesia sangat positif. Sienta langsung jadi trend dan laris manis. Bahkan angka penjualannya (secara wholesales) sempat menyentuh 17.931 unit berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Hanya saja nasib MPV pintu geser ini tak begitu mulus. Kondisi perekonomian nasional yang melemah dan daya beli konsumen yang terus menurun drastis akibat pandemi selama beberapa tahun, Toyota Sienta akhirnya stop produksi di Indonesia sejak tahun 2023.

Sejak 2016 hingga 2023, sebanyak 73 ribu unit Sienta telah diproduksi di pabrik Karawang. Sebanyak 32.500 unit di antaranya diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Dengan munculnya generasi baru ini, akankah Toyota Sienta bakal kembali hadir di Indonesia?

Eksplor Fitur Diamond Sense di Mitsubishi Xforce Ultimate DS

Compact Sport Utility Vehicle (SUV) terbaru keluaran Mitsubishi Motors, Xforce Ultimate with Diamond Sense, belum lama diluncurkan. Mobil ini memiliki fitur terbaru, yang dapat mendukung kenikmatan dan keselamatan berkendara bagi penggunanya.

“Mitsubishi Xforce Ultimate DS merupakan refleksi dari komitmen Mitsubishi Motors, untuk terus menyesuaikan kebutuhan dan keinginan konsumennya. Fitur Diamond Sense memberikan keselamatan dan kenyamanan berkendara bersama Mitsubishi Xforce,” ungkap Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia.

Pembuktian langsung

Untuk membuktikan keunggulan fitur Diamond Sense pada Mitsubishi Xforce Ultimate, kami menempuh rute dari Jakarta menuju Sentul, dan kembali lagi ke Jakarta. Rute ini dipilih untuk penujian yang menggambarkan kondisi sebenarnya. Mulai dari kondisi jalanan perkotaan, jalur perbatasan kota, rute jalan tol, hingga medan dengan jalanan berliku.

Untuk jalanan dalam kota dan tol, kami sukses mengeksplor fitur Adaptive Cruise Control, Blind Spot Warning with Lane Change Assist, dan Lead Car & Departure Notification System. Fitur Adaptive Cruise Control memungkinkan kendaraan untuk menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depan. Baik dalam kecepatan rendah, hingga kecepatan sekitar 135 km/jam. Bahkan hingga kondisi berhenti total sekalipun.

Untuk Lead Car Departure, kami seolah ‘diingatkan’ ketika mobil di depan sudah bergerak maju, di saat sedang berhenti di keadaan macet, maupun di lampu merah.

Meminimalisir rasa kuatir

Ketika membelah padatnya jalanan, rasa kuatir ketika berkendara dapat diredam. Hal ini berkat adanya fitur Blind Spot Warning with Lane Change Assist. Sebab, fitur ini memberikan notifikasi saat kami mengaktifkan sein, dan di sisi kanan atau kiri ada mobil sedang melaju.

Saat kami berkendara, kondisi cuaca memang sedang turun hujan. Maka sistem Auto Rain Sensor yang menjadi bagian dari fitur Diamond Sense, mendeteksi kondisi hujan dan mengaktifkan wiper secara otomatis.

Selain itu, ada salah satu fitur yang amat berguna dan amat membantu saat sedang di parkiran, yakni Rear Cross Traffic Alert. Fitur ini akan beroperasi saat tuas transmisi berada diposisi R dan langsung mampu mendeteksi jika ada kendaraan lain yang mendekat. Peringatannya akan terlihat pada panel instrumen dan spion, disertai bunyi ‘bip’.

Fitur penggoda konsumen compact SUV

Tak lupa masih ada beberapa fitur keselamatan Diamond Sense lainnya, yaitu Forward Collision Mitigation dan Auto High Beam. Untuk fitur Forward Collision Mitigation, radar pada mobil akan mendeteksi jika ada kendaraan atau obyek di depan. Fitur ini akan membantu pengereman, ketika mobil sedang berada di situasi yang berpotensi akan terjadi benturan.

Fitur Auto High Beam mampu mendeteksi tingkat kecerahan lampu kendaraan, yang melaju dari arah berlawanan. Dalam kondisi tersebut, Mitsubishi Xforce Ultimate with Diamond Sense, lampu langsung posisi pindah ke Low Beam. Supaya tidak mengganggu visibilitas kendaraan dari arah yang berlawanan.

Dengan sederet fungsi intuitif yang ada dalam fitur Diamond Sense, maka selayaknya Mitsubishi Xforce Ultimate DS ini dapat menjadi pilihan. Terutama bagi konsumen yang menginginkan sebuah compact SUV dengan beragam teknologi berkendara yang optimal.