Engineer Ferrari Direkrut Jadi Team Principal Scuderia AlphaTauri
Laurent Mekies, Sporting Director di Scuderia Ferrari dipastikan akan hijrah ke Scuderia AlphaTauri mulai 2024. Bukan cuma pindah, tapi Mekies akan menjabat sebagai Team Principal di tim bayangan Red Bull Racing itu, menggantikan Franz Tost.
Tost yang sudah 18 tahun memimpin Alpha Tauri akan menjabat sebagai penasihat tim sebelum benar-benar pensiun setahun berikutnya. Ikut ditarik juga ke Alpha Tauri, salah satu mantan jajaran eksekutif FIA, Peter Bayer, yang akan menjabat sebagai CEO.
Mekies juga bukan orang baru di Alpha Tauri. Sebelum ia direkrut Ferrari, dirinya menjabat sebagai race engineer, lalu naik jadi Chief Engineer dan terakhir mengepalai bidang performa kendaraan sejak saat tim masih bernama Toro Rosso.
“Pertama saya harus ungkapkan rasa hormat saya untuk Franz Tost. Hampir dua dekade ia berkarya membesarkan tim (baerbasis di) Faenza ini. Saya ucapkan semoga sukses untuknya di masa yang akan datang. Yang pasti, saya bersama Peter akan sangat mengandalkan masukan dari Franz,” ujar Laurent Mekies.
Paling Tua
Ia juga merupakan salah satu team pricipal paling tua di F1. Umurnya sudah 67 tahun. “Sebuah kehormatan untuk bisa memimpin tim ini. Umur saya sudah 67 tahun dan memang sudah waktunya (jabatan) diserahkan. Dengan hadirnya Peter sebagai CEO dan Laurent Mekies sebagai team principal, mereka adalah individu yang profesional dan akan membawa Scuderia AlphaTauri ke tingkatan yang lebih tinggi,” kata Franz Tost.
Untuk diketahui, Tost juga bertanggung jawab atas kemenangan yang diraih tim papan tengah ini di beberapa balapan. Jebolannya juga beberapa sukses jadi pembalap cemerlang seperti Sebastian Vettel, Daniel Ricciardo, Pierre Gasly, Carlos Sainz, Alex Albon, Danii Kvyatt dan Max Verstappen.
Meski begitu, untuk musim ini, yang baru berjalan tiga seri, AlphaTauri belum bisa bicara banyak. Bahkan kerap bikin frustasi anggota timnya sendiri.
Nyck de Vries yang digemborkan sebagai pembalap muda bertalenta, belum bisa bicara banyak. Yuki Tsunoda, pembalap muda yang jadi ujung tombak, sedikit lebih baik, meski belum memuaskan. Belum lagi kendala pengembangan teknis yang diakui Tost, tidak sesuai harapan. Hasilnya, baru satu poin mereka raih.