Produk Hankook Sekarang Ada di Jaringan Mazda Indonesia

PT Hankook Tire Sales Indonesia, berkolaborasi dengan PT Eurokars Motor Indonesia, sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mazda di Indonesia. Kerjasama ini dijalin untuk menyediakan ban premium replacement dalam mendukung layanan after sales di Authorized Dealer Mazda Indonesia.

Melalui kolaborasi ini, tiga produk unggulan Hankook, seperti Ventus Prime 4, Ventus V2 Concept2, dan Dynapro HPX, telah tersedia di seluruh dealer Mazda Indonesia sejak 1 Maret 2024. Kerjasama ini mengawali langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.

Keduanya berkomitmen untuk memberikan produk unggulan yang berkualitas tinggi, serta memberikan nilai tambah yang signifikan, terutama di segmen SUV premium.

“Data penjualan kami menunjukkan bahwa Ventus Prime 4 untuk Mazda CX5 memiliki volume penjualan yang tinggi. Tersedia promo menarik, mulai 18 Maret hingga 20 April 2024,” jelas Yoonsoo Shin, President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia.

Ventus Prime 4 merupakan ban Ultra High Performance dengan teknologi High Mileage Compound. Sehingga meningkatkan kapabilitas jarak tempuh hingga lima kali lebih tinggi, serta daya tahan ban lebih baik hingga 20 persen. Sedangkan Ventus V2 Concept 2 adalah ban untuk segmen mobil sport dan sedan, dengan desain tapak ban yang dinamis dan performa yang optimal.

Untuk Dynapro HPX ialah ban untuk kendaraan crossover SUV di berbagai kondisi jalan. Berkat teknologi inovatif 3D Gripcontrol Sipes pada alurnya, ban ini memiliki kemampuan cengkeraman dan traksi yang baik. Masa pakai diklaim lebih lama hingga 12 persen, dibandingkan kompetitor lain dengan spesifikasi serupa.

“Kolaborasi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan beragam preferensi, menyediakan lebih banyak opsi produk terbaik, guna meningkatkan pengalaman berkendara,” imbuh Igor Panjaitan, Customer Service Director PT Eurokars Motor Indonesia.

Ban mobil

Tips Menjaga Kualitas Ban Saat Mobil Lama Tidak Dipakai

Mobil jarang dipakai? Perhatikan kondisi ban dulu sebelum menggunakan kembali. 

Jarang menggunakan mobil sebagai kendaraan harian? Meskipun begitu, jangan lupa selalu lakukan pengecekan kaki-kaki kendaraan seperti cakram, maupun kampas rem yang lebih mudah berkarat pada kendaraan di posisi diam. Sedangkan kampas rem pada ban belakang bisa menjadi lengket karena terlalu lama mencengkram.

Begitu juga kondisi ban. Ban rentan mengalami flat spot. Tapak ban akan mengalami kerusakan yang disebabkan oleh tekanan secara terus menerus di posisi yang sama. Kondisi ban dingin dan lembab karena cuaca juga menjadi penyebab tekanan udara pada ban akan lebih cepat berkurang.

“Secara fisik ban yang mengalami flat spot susah untuk diketahui (karena bagian yang mengalami flat spot berada pada bagian yang berkontak langsung dengan jalanan). Saat mengemudi, Anda bisa merasakan getaran, handling yang tidak nyaman, hingga dentuman halus.” National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono.

Untuk itu, perusahaan ban Korea Selatan ini memberikan beberapa tips untuk mencegah flat spot pada ban kendaraan Anda.

Pertama, gunakan penyanggah ban. Dengan cara ini maka ban akan tetap bertahan pada bentuk aslinya. Hal ini bisa mencegah terjadinya flat spot dalam cuaca apapun. Namun, hindari kontak langsung sinar matahari terhadap ban. Karena sinar UV bisa merusak dan membuat ban menjadi kering.

Kedua, panaskan kendaraan secara berkala agar mesin tetap bekerja dengan baik, juga kesehatan ban. Gunakan kendaraan Anda berkeliling selama 5 – 7 menit di sekitar rumah. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga suhu ban agar tetap stabil sehingga struktur ban tersebut tidak berubah.

Ketiga, naikan tekanan angin pada ban. Sebelum meninggalkan kendaraan Anda, cobalah untuk menaikan tekanan hingga ±3 psi, atau pastikan tidak melewati batas maksimal rekomendasi dari pabrikan.

Keempat, cek tekanan angin secara berkala. Tekanan yang stabil dapat mengurangi kerusakan yang fatal.

Kelima, cek keausan ban pada simbol TWI (tread wear indicator) secara berkala. Berkurangnya tekanan angin pada ban dapat mempercepat keausan pada ban. Karena, beban yang diterima oleh tapak ban akan menjadi lebih besar sehingga terjadi defleksi ban. Pengecekan ini dapat dilakukan minimal satu minggu sekali.