Peluang Besar Citroën Basalt di Segmen Unik

Berkunjung ke Stellantis Design Center, di Vélizy-Villacoublay, Prancis, memang selalu penuh dengan kejutan. Kali ini, Citroën secara khusus memperlihatkan sosok terbaru yang (mungkin saja) bakal masuk ke pasar otomotif Indonesia. Ya, kami melihat langsung Citroën Basalt, sebuah produk yang memiliki tampilan menarik. Sebab bergaya Crossover Sport Utility Vehicle (SUV), namun dengan desain bodi coupe.

Nama Basalt sendiri berasal dari nama jenis batuan vulkanik. Pemilihan nama ini mungkin menggambarkan karakter sebuah SUV yang kokoh. Namun, sebenarnya Citroën sudah pernah menggunakan nama yang serupa, yakni Basalte, pada tahun 1978. Kala itu nama Basalte disematkan pada salah satu varian terbatas dari Citroën GS.

Citroën Basalt menggabungkan aspek kedinamisan ala mobil coupe, dengan keunggulan sebuah Crossover SUV, ditambah kelapangan mobil lima pintu. Citroën Basalt dikembangkan oleh tim yang memiliki banyak ide, dan didukung dengan sejumlah bahasa desain dari C3 serta C3 Aircross.

Siluet bodi khas coupe terlihat jelas dari bagian atap, sejak pilar B menuju ke buritan. Citroën yakin bahwa mobil ini memperlihatkan karakter modern dan terlihat menarik. Meskipun dalam posisi diam. Pada saat yang sama, aspek ketangguhan disuguhkan melalui ground clearance yang agak tinggi, sekaligus dengan sumbu roda yang lebar.

Sebagai model baru di jajaran produk Citroën, Basalt menjadi model ketiga yang menjadi bagian dari program C-Cubed. Yang mana program ini dikembangkan secara khusus, untuk mendongkrak angka penjualan kendaraan Citroën di sejumlah negara. Sebut saja Brazil, Argentina, India, dan tentu saja Indonesia. Ya, jadi ada peluang besar bagi Basalt untuk segera mengaspal di Tanah Air. Apalagi di Indonesia, sepertinya Citroën Basalt belum punya rival yang berwujud serupa.

Sayang sekali, mengenai spesifikasi lengkap Citroën Basalt yang bakal masuk ke Indonesia, belum diungkapkan. Kami menduga, mungkin nanti mesinnya akan serupa dengan C3 Aircross. Untuk sektor suspensi, kemungkinan ada perbedaan dengan saudara kandungnya. Mengingat kedua bobot kendaraan memang saling berbeda.

Citroën C3 Aircross Suguhkan Kenyamanan Khas Prancis

Citroën Indonesia memenuhi komitmennya untuk menghadirkan C3 Aircross untuk pasar Tanah Air. Pertama kali tampil pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tahun lalu, Citroën C3 Aircross secara resmi diluncurkan pada 23 April 2024.

Kehadiran Citroën C3 Aircross ini tentu untuk mengakomodir kebutuhan banyak konsumen Indonesia yang masih ‘ngefans’ dengan Sport Utility Vehicle (SUV) tujuh penumpang. Tentu saja dihadirkan dengan paduan desain yang atraktif, punya teknologi mumpuni, dan tidak melupakan aspek kenyamanan berkendara khas mobil Prancis.

“Citroën C3 Aircross SUV hadir untuk memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan menawarkan kenyamanan dan performa terbaik di kelasnya. Kami yakin masyarakat luas akan menyambut kehadiran produk ini dengan antusias,” ujar Tan Kim Piauw, Chief Executive Officer Citroën Indonesia.

Penampilan eksterior yang gagah dan agresif, disertai dengan interior yang nyaman dan lapang, termasuk yang berada di bangku baris ketiga. Dengan fitur keselamatan berkendara berupa anti-lock braking system, electronic brakeforce distribution, dan electronic stability program, membuat perjalanan semakin tenang.

Mengusung mesin tiga silinder 1.2 liter dengan turbocharger, tenaga yang dihasilkan ialah 108 hp pada putaran 5500 rpm dan torsi puncak 205 Nm yang tersedia mulai putaran 1750 rpm. Mesin PureTech 110 tersebut dipadu dengan transmisi otomatis 6-speed dan memiliki fitur manual gear selector.

Citroën C3 Aircross dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 289,9 juta dan hadir dalam 10 pilihan warna atraktif. Sedangkan untuk pilihan warna dual tone, dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5 juta.

Citroën memberikan garansi standar tiga tahun atau 100 ribu km (mana yang tercapai lebih dahulu). Tak ketinggalan layanan purna jual yang mencakup layanan servis gratis selama empat tahun atau 50 ribu kilometer.

Citroën Siap Dengar Kebutuhan Mobilitas Konsumen Indonesia

Seiring dengan peluncuran dua kendaraan baru Citroën di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Beberapa hal penting yang menjadi perhatian besar bagi Citroën ialah aspek produk yang mampu mengakomodir kebutuhan mobilitas konsumen, harga yang ditawarkan, dan layanan purnajual yang optimal.

Kami pun sempat berbincang dengan Mr. Daniel Gonzalez (Chief Operating Officer ASEAN & General Distributors Stellantis) dan Bapak Tan Kim Piauw (Advisory Board Indomobil Group), terkait dengan rencana serta ekspektasi brand asal Prancis tersebut di Indonesia.

Citroën secara gamblang menargetkan angka penjualan kendaraan secara global mencapai 1 juta unit pada tahun 2025. Termasuk di dalamnya adalah ‘kue’ pasar Indonesia menjadi bagian dari rencana besar Citroën tersebut dan diproyeksikan mampu berkontribusi sebesar 30 persen untuk di luar kawasan Eropa.

Sebagai perusahaan manufaktur otomotif multinasional yang memayungi 14 merek kendaraan, salah satunya ialah Citroën, Stellantis memahami bahwa diperlukan fleksibilitas dalam memasarkan produk di negara tertentu.

Sehingga ketika Stellantis menggandeng Indomobil Group untuk membawa Citroën di Indonesia, maka studi pun dilakukan sebelum akhirnya memasarkan C3 Aircross dan e-C3. Kunci penting yang sangat berpengaruh yaitu memahami kendaraan yang sesuai dengan kondisi jalanan Indonesia dan kebutuhan mobilitas masyarakatnya.

Harga yang rasional dan terjangkau oleh para calon konsumen juga tergolong penting. Dalam hal ini, bukan harga yang murah, sebab istilah ‘murah’ biasanya mencerminkan kualitas yang kurang meyakinkan. Lebih lanjut, layanan purnajual yang mampu membuat tenang para pengguna Citroën di Indonesia, melalui jaringan bengkel yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

Oleh karenanya, melalui penampilan Citroën di GIIAS 2023 dengan membawa C3 Aircross dan e-C3, konsumen Indonesia kini memiliki pilihan baru yang dapat disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhannya masing-masing. Semoga dengan kembalinya Citroën ke Tanah Air, mendapat respons positif dari pasar dan mampu bersaing di tengah gempuran banyak merek ‘baru’ di Indonesia.

Citroën C3 Aircross, Pilihan Baru di Segmen Favorit

Sebagai upaya untuk mencapai angka penjualan kendaraan secara global mencapai 1 juta unit pada tahun 2025 nanti, Citroën juga menyasar pasar dari luar kawasan Eropa. Salah satu pasar yang disorot oleh pabrikan asal Prancis ini ialah Indonesia. Karena pasar otomotif Tanah Air memiliki keunikan tersendiri, maka Citroën pun menyiapkan produk yang sesuai dengan karakter konsumen Indonesia, yakni C3 Aircross.

Kami pun berkesempatan untuk melihat langsung Citroën C3 Aircross di Design Automotive Network Stellantis, di Vélizy-Villacoublay, Prancis. Memang unit yang diperlihatkan masih berspesifikasi pasar India. Namun, setidaknya kami mendapat gambaran mengenai produk yang nantinya bakal dipasarkan di Indonesia, dengan ada penyesuaian spesifikasi.

Versi 7 penumpang untuk Indonesia

C3 Aircross menjadi salah satu bagian dari program Citroën C-Cubed yang dicanangkan pada tahun 2019. Kendaraan ini dikembangkan dan diproduksi secara lokal oleh fasilitas milik Citroën di Thiruvallur (India) serta Porto Real (Brazil). Citroën C3 Aircross tersedia dalam varian 5 penumpang dan 7 penumpang. Kami yakin jika yang akan dipasarkan di Tanah Air adalah versi 7 penumpang, sebab pasar kendaraan tersebut masih menjadi pilihan favorit bagi masyarakat Indonesia.

Menurut studi Citroën, sekitar 70 persen kendaraan roda empat baru yang terjual ialah berkonfigurasi 7 penumpang, baik Multi-Purpose Vehicle (MPV) maupun Sport Utility Vehicle (SUV). Selain itu, sejak tahun 2016 sudah ada peningkatan minat beli untuk kendaraan crossover sebesar 20 persen.

Harus bisa memenuhi kebutuhan pasar

Aspek penting dalam menjalankan dan mengembangkan program Citroën C-Cubed ialah adanya kolaborasi antara tim regional Citroën dan sejumlah desainer serta para engineer. Sebab C3 Aircross harus mampu memenuhi kebutuhan para konsumen kendaraan crossover di sejumlah pasar yang menjadi target Citroën.

Mobil ini memiliki panjang bodi 4.320 mm dan ground clearance setinggi 200 mm, sehingga memang sesuai dengan sejumlah kondisi jalan di Indonesia. Lebar sumbu roda dan skid plate di bagian bawah bodi menyiratkan karakter sebuah kendaraan crossover.

Interior mirip Citroën C3

Interiornya tidak berbeda jauh dengan Citroën C3, namun sebagai pembeda ialah warna material yang digunakan. Jika mengacu pada trim paling atas untuk pasar India, maka Citroën C3 Aircross ini memiliki panel instrumen dengan layar TFT 7 inci dan layar sentuh 10 inci pada dashboard. Tersedia pula konektivitas Apple CarPlay maupun Android Auto.

Sedangkan untuk opsi mesin dan transmisi untuk pasar Indonesia, sepertinya Citroën masih belum memberikan jawabannya. Jika boleh berandai-andai, kami amat mengharapkan mesin 1.2 liter dengan turbocharger dan dipadu dengan transmisi otomatis. Namun, sebaiknya pilihan transmisi manual juga disediakan, terutama untuk menjawab kebutuhan konsumen yang berada di luar kota besar.

Semoga saja di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Citroën sudah mengungkap model final dari C3 Aircross untuk pasar lokal. Dengan harga yang kompetitif, maka konsumen Tanah Air yang menginginkan kendaraan 7 penumpang tentu akan mendapat pilihan baru.